Festival Film Indonesia: Perbedaan antara revisi
[revisi tidak terperiksa] | [revisi terperiksa] |
Konten dihapus Konten ditambahkan
Fanmade1023 (bicara | kontrib) Tag: Dikembalikan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
Semampunya (bicara | kontrib) |
||
(20 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 2:
{{Infobox award
|name = Festival Film Indonesia
|current_awards = Festival Film Indonesia
|image = Logo Festival Film Indonesia.png
|image_upright =
Baris 89:
Namun, pada penyelenggaraan [[Festival Film Indonesia 2014|FFI 2014]] piala citra kembali diubah kembali ke bentuk awalnya yakni rancangan [[Gregorius Sidharta]] dengan sedikit modifikasi ulang oleh [[Dolorosa Sinaga]], salah satu anak didik Sidharta di [[Institut Kesenian Jakarta]] (IKJ).<ref>{{cite web|url=http://www.thejakartapost.com/yesterdaydetail.asp?fileid=20061005.A08 |title=A sculptor who always had time for his students |date=5 Oktober 2006 |first=Kurniawan |last=Hari |archiveurl=https://web.archive.org/web/20070929111353/http://www.thejakartapost.com/yesterdaydetail.asp?fileid=20061005.A08|archivedate=29 September 2007 |accessdate=22 Desember 2016 |website=[[The Jakarta Post]] |language=en}}</ref> Hal ini sebagai simbol kembalinya penyelenggaraan FFI kepada semangat awal.<ref>{{Cite news |url=https://seleb.tempo.co/read/620057/ffi-2014-kembalikan-piala-citra-ke-bentuk-awal |title=FFI 2014, Kembalikan Piala Citra ke Bentuk Awal |work=[[Tempo.co]] |date=6 November 2014 |accessdate=8 November 2014 |first=Rina |last=Atmasari |editor=Hadriani P. |editor-last=Pudjiarti |editor-first=Hadriani |language=id |archive-date=2022-01-27 |archive-url=https://web.archive.org/web/20220127095528/https://seleb.tempo.co/read/620057/ffi-2014-kembalikan-piala-citra-ke-bentuk-awal |dead-url=no }}</ref>
== Kategori penghargaan ==
Baris 148 ⟶ 147:
!style="background-color:#ECC850; color:"black"|Pembawa Acara
!style="background-color:#ECC850; color:"black"|Lokasi
|-▼
|[[Festival Film Indonesia 2018]]▼
|-▼
|[[Festival Film Indonesia 2019]]▼
|[[Garin Nugroho]] ▼
|-
|[[Festival Film Indonesia 2020]]
Baris 182 ⟶ 163:
|[[Chicco Kurniawan]]
|[[Arawinda Kirana]]
|[[Tissa Biani]], [[Prilly Latuconsina]], [[Jefri Nichol]], [[
|-
|[[Festival Film Indonesia 2022]]
Baris 191 ⟶ 172:
|[[Ladya Cheryl]]
|| [[Cut Mini Theo|Cut Mini]], [[Marsha Timothy]], [[Prilly Latuconsina]], [[Shenina Cinnamon]]
▲|-
| 14 November 2023
| ''[[Perempuan Berkelamin Darah]]''
| [[Jeremias Nyangoen]]
| [[Reza Rahadian]]
| [[Sha Ine Febriyanti]]
| rowspan="2" {{n/a}}
| [[Ciputra Artpreneur]], [[Jakarta Selatan]]
▲|-
| 20 November 2024
| ''[[Jatuh Cinta Seperti di Film-Film]]''
| [[Ringgo Agus Rahman]]
| [[Nirina Zubir]]
| [[Indonesia Convention Exhibition]], [[BSD City]]
|}
== Rekor penghargaan ==
Sejauh ini, belum ada satupun film yang memenangkan keenam piala utama di penghargaan ini (Film Terbaik, Penyutradaraan Terbaik, Pemeran Utama Pria Terbaik, Pemeran Utama Wanita Terbaik, Pemeran Pendukung Pria Terbaik, dan Pemeran Pendukung Wanita Terbaik). Rekor tertinggi masih dipegang oleh ''[[Di Balik Kelambu]]'' pada tahun [[Festival Film Indonesia 1983|1983]] dan ''[[3 Hati Dua Dunia, Satu Cinta]]'' pada tahun [[Festival Film Indonesia 2010|2010]] – keduanya memenangkan 5 piala dari 6 piala utama yaitu Film Terbaik, Penyutradaraan Terbaik, Pemeran Utama Pria Terbaik, Pemeran Utama Wanita Terbaik, dan Pemeran Pendukung Pria Terbaik;
Pada tahun [[Festival Film Indonesia 2018|2018]], ''[[Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak]]'' mencatatkan suatu sejarah baru. Dinominasikan untuk 14 kategori (rekor nominasi terbanyak), film ini berhasil memenangkan 10 di antaranya (rekor memenangkan terbanyak). Rekor ini sebelumnya dipegang selama 32 tahun oleh ''[[Ibunda]]'' pada [[Festival Film Indonesia 1986|1986]] dengan memenangkan 9 penghargaan dari 11 nominasi. Namun ''Marlina'' pun hanya memenangkan 4 dari 6 piala utama; yaitu Film Terbaik, Penyutradaraan Terbaik, Pemeran Utama Wanita Terbaik, dan Pemeran Pendukung Wanita Terbaik – pada kategori yang sama untuk ketiga kalinya; setelah ''Ibunda'' pada 1986 dan ''Sang Penari'' pada 2011.
Baris 201 ⟶ 199:
Pada tahun [[Festival Film Indonesia 2020|2020]], ''[[Perempuan Tanah Jahanam]]'' mencatatkan rekor baru. Film ini dinominasikan untuk 17 kategori (rekor nominasi terbanyak), rekor yang sebelumnya dipegang oleh ''Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak'' pada tahun 2018.<ref>{{cite web |url=https://www.beritasatu.com/hiburan/696295/perempuan-tanah-jahanam-borong-17-nominasi-di-ffi |title=Perempuan Tanah Jahanam Borong 17 Nominasi di FFI |date=8 November 2020 |first=Dina Fitri |last=Anisa |accessdate=2 Februari 2022 |website=Beritasatu.com |archive-date=2023-02-26 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230226100414/https://www.beritasatu.com/hiburan/696295/perempuan-tanah-jahanam-borong-17-nominasi-di-ffi |dead-url=no }}</ref> Namun ia hanya berhasil memenangkan 6 di antaranya; termasuk untuk Film Terbaik, Penyutradaraan Terbaik, dan Pemeran Pendukung Wanita Terbaik. Sehingga masih belum bisa mematahkan rekor Marlina untuk memenangkan penghargaan terbanyak.
Pada FFI [[Festival Film Indonesia 2021|2021]], ''[[Penyalin Cahaya]]'' menyamai rekor ''Perempuan Tanah Jahanam'' (2020) dan ''Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak'' (2018) dimana film ini dinominasikan untuk 17 kategori dan memecahkan rekor penghargaan terbanyak dengan 12 penghargaan dari 17 nominasi, mengalahkan ''Marlina Si Pembunuh dalam Empat Babak'' (2018) dan ''Ibunda'' (1986).
Pada FFI [[Festival Film Indonesia 2023|2023]], ''[[Budi Pekerti (film)|Budi Pekerti]]'' juga menyamai rekor ''Penyalin Cahaya'' (2021), ''Perempuan Tanah Jahanam'' (2020) dan ''Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak'' dengan 17 nominasi, namun hanya mendapatkan 2 penghargaan diantaranya Pemeran Utama Perempuan Terbaik dan Pemeran Pendukung Perempuan Terbaik.
Pada [[Festival Film Indonesia 2024]], ''[[Jatuh Cinta Seperti di Film-film]]'' menjadi film pertama yang memenangkan keempat kategori akting, [[Ringgo Agus Rahman]] untuk [[Pemeran Utama Pria Terbaik Festival Film Indonesia|Pemeran Utama Pria Terbaik]], [[Nirina Zubir]] untuk [[Pemeran Utama Perempuan Terbaik Festival Film Indonesia|Pemeran Utama Perempuan Terbaik]], [[Alex Abbad]] untuk [[Pemeran Pendukung Pria Terbaik Festival Film Indonesia|Pemeran Pendukung Pria Terbaik]], dan [[Sheila Dara Aisha]] untuk untuk [[Pemeran Utama Perempuan Terbaik Festival Film Indonesia|Pemeran Utama Perempuan Terbaik]].
'''Daftar rekor'''
*[[Daftar film dengan dua Piala Citra atau lebih dalam kategori akting]]
*[[Daftar film dengan keempat nominasi akting Piala Citra]]
*[[Daftar film dengan lebih dari satu nominasi Piala Citra pada kategori yang sama]]
== Kontroversi ==
|