Adipatie Danoe Radja: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Alamnirvana (bicara | kontrib) |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
(Satu revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan) | |||
Baris 86:
}}</ref>
[[Berkas:Manuscript map of the Banjarmasin region.jpg|jmpl|ka|500px|Distrik-ditrik di wilayah Zuid en Ooster Afdeeling van Borneo tahun 1862.]]
Baris 114:
Ia merupakan golongan [[Anak cucu orang sepuluh]] di Amuntai. Sebelum menjadi regent, antara tahun [[1835]]-[[1845]] ia menjadi [[adipati]] (raja daerah) [[Banua Lima]] yang beribu kota di Sungai Banar (sekarang Amuntai Selatan) pada masa pemerintahan [[Sultan Banjar|Raja Banjar]] [[Adam dari Banjar|Sultan Adam]]. Banua Lima merupakan provinsi Kesultanan Banjar. Banua Lima merupakan bekas wilayah [[Kerajaan Negara Daha]] yang dijadikan provinsi. Pada masa itu ibu kota Banua Lima bergeser dari Negara Daha ke Sungai Banar (Amuntai Selatan). Sejak tahun 1845 pemerintahan Hindia Belanda membuat susunan pemerintahan di wilayah Kalsel-teng. Wilayah Banua Lima berubah menjadi afdeeling Amonthaij yang masih termasuk wilayah Kesultanan Banjar sebelum dihapuskan Belanda pada tahun 1860.
Di Kampung Teluk Selasih (tidak jauh dari [[Amuntai]]), Pasukan Gerakan Baratib Baamal dipimpin oleh [[Penghulu Suhasin]] dan Penghulu Abdul Ghani. Sebagaimana Gerakan Baratib Baamal pimpinan [[Penghulu Abdurrasyid ]], maka di Kampung Teluk Selasih pun mempunyai tujuan yang sama, membangkitkan semangat juang fi sabilillah, perang sabil dan cita-cita mati syahid melawan Belanda. Pakaian mereka berjubah putih kecuali pimpinannya berjubah kuning. Setelah Belanda mencium adanya gerakan ini, Belanda merundingkan dengan Regent Amuntai Adipatie Danoe Radja. Regent Amuntai Danu Raja menyanggupi akan menyelesaikannya. Regent membawa 300 anak buah bersenjatakan senapan dan lila dan akan berusaha menangkap Penghulu Suhasin. Pada tanggal [[9 November]] [[1861]] jam 02.00 petang Regent mendekati Teluk Selasih dan sambut dengan tembakan oleh pengikut Penghulu Suhasin. Di antara pesukan Penghulu Abdul Ghani ada yang menyusup dari belakang sehingga terjadi pertempuran sangit. Salah seorang pasukan baratib baamal diantaranya melompat menombak Regent Danuraja. Regent tewas di tempat kejadian, begitu pula anak buah Regent juga juga kena tombak. Dengan kematian Regent Danuraja yang sudah tua ini maka pertempuranpun usailah. Belanda kemudian mengangkat [[Kiai Toemenggoeng Djaija Negara|Tumenggung Jaya Negara]] sebagai Regent yang baru.
Baris 610:
V. Anang Dumalik
VI. Acil , mempunyai anak :
1.
2. Anang Ardiansyah
3. Anang Aliansyah
4.
5.
6.
a. Boerhan
Baris 722 ⟶ 723:
}}
{{chart/end}}</center>
== Hubungan Silsilah dengan keluarga kerajaan Sumbawa ==
|