Mayling Oey-Gardiner: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
(9 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
'''Mayling Oey
== Riwayat Hidup ==
Setelah tamat dari SMA St. Ursula [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]], Mayling bekerja sebagai juru ketik sambil kuliah di [[Universitas Kristen Indonesia]](UKI). Pada tahun 1964, ia memperoleh beasiswa untuk kuliah di St. Xavier College, [[Chicago]], [[Illinois|Illnois]], [[Amerika Serikat|AS]]. Setelah lulus, ia kemudian melanjutkan kuliahnya di College of William & Mary Williamsburg, [[Virginia]], mengambil M.A. Sosiologi. Tidak sampai situ, ia kemudian melanjutkan kuliahnya lagi dengan mengambil M.Sc. Ilmu Kependudukan di Harvard School of Public Health, [[Boston]], [[Massachusetts]],1974.▼
=== Pendidikan ===
▲Setelah tamat dari SMA St. Ursula [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]], Mayling bekerja sebagai juru ketik sambil kuliah di [[Universitas Kristen Indonesia
Mayling akhirnya meraih gelar doktor demografi di [[Universitas Nasional Australia|Australian National University]], [[Canberra]], 1982. Disertasinya,''The Impact of Migration on Fertility; A Case Study of Transmigrants in Lampung, Indonesia,'' 1982. Pada tahun ini pula ia menikah dengan Dr. Peter Gardiner yang lulus dari universitas yang sama dengannya.
== Karya Tulis ==
Mayling rajin menulis artikel, publikasinya antara lain ''The Rule of Manufacturing in Labour Absorption: Indonesia during 1970
== Kehidupan ==
Ibu seorang anak ini sering berolah raga ''jogging'', [[senam]], dan [[berenang]] untuk menjaga kesehatannya. Berbeda dari wanita lainnya, ia tidak suka bersolek. Dalam berpakaian ia sangat menggemari batik.
"Di negara kita, kesempatan kerja masih relatif lamban dibandingkan dengan laju perkembangan penduduk," kata doktor demografi lulusan [[Universitas Nasional Australia|Australian National University]] ini. Ia merasa prihatin karena sangat sedikit wanita Indonesia yang bersekolah. Ia memperkirakan bahwa pada tahun 2000 penduduk Indonesia akan mencapai sekitar 210 juta. "Kesempatan kerja akan diperebutkan jutaan orang" katanya.
== Referensi ==
<references />
[[Kategori:Demograf]]
[[Kategori:Tokoh pendidikan Indonesia]]
[[Kategori:Dosen Indonesia]]
[[Kategori:Dosen Universitas Indonesia]]
[[Kategori:Profesor Indonesia]]
[[Kategori:Alumni Universitas Nasional Australia]]
[[Kategori:Tokoh dari Sukabumi]]
|