Kota Tebing Tinggi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tokoh Lahir di Tebing Tinggi |
Update |
||
(46 revisi perantara oleh 25 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{
{{Dati2
|settlement_type = Kota |nama = Kota Tebing Tinggi
|translit_lang1_type = [[Abjad Jawi]]
|translit_lang1_info = کوتا تبيڠ تيڠڬي
|foto = Welcome gate to City of Tebing Tinggi.jpg
|caption = Gapura selamat datang di Kota Tebing Tinggi
|lambang = Tebing Tinggi armcoats.png
|peta = Lokasi Sumatera Utara Kota Tebing Tinggi.svg
|koordinat = 30°9'3" - 30°4'50" [[Lintang Utara]] dan 99°4'1" - 99°0'0" [[Bujur Timur]]
|propinsi = [[Sumatera Utara]]
|dasar hukum = UU No. 17 Tahun 2024<ref name="UU dasar hukum">{{cite web| date = 2024-07-02 | url = https://jdih.setkab.go.id/PUUdoc/177248/Salinan_UU_Nomor_17_Tahun_2024.pdf | title = Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2024 tentang Kota Tebing Tinggi di Provinsi Sumatera Utara | publisher = Lembaran Negara Republik Indonesia | access-date = 2024-07-15 | archive-date = 2024-07-15 | archive-url = https://web.archive.org/web/20240715081130/https://jdih.setkab.go.id/PUUdoc/177248/Salinan_UU_Nomor_17_Tahun_2024.pdf }}</ref>
|tanggal = [[24 November]] [[1956]]<ref name="UU dasar hukum"/>
|hari jadi = 1 Juli 1917
|kecamatan = 5
|kelurahan = 35
|nama_walikota = [[Muhammad Dimiyathi]] ([[Penjabat|Pj.]])
|nama wakil walikota= ''Lowong''
|sekretaris daerah =
|
|luas = 38,44
|
|penduduktahun = 30 Juni [[2024]]
|pendudukref = <ref name="DUKCAPIL"/>
|kepadatan = auto
|agama = {{ublist |item_style=white-space;
|80,08% [[Islam]]
|{{Tree list}}
* 13,37% [[Kekristenan]]
** 12,12% [[Protestan]]
** 1,25% [[Katolik]]
{{Tree list/end}}
|6,39% [[Agama Buddha|Buddha]] |0,13% [[Agama Hindu|Hindu]] |0,03% [[Agama Konghucu|Konghucu]]<ref name="TEBINGTINGGI"/>}}
|bahasa = [[Bahasa Indonesia|Indonesia]], [[Bahasa Melayu Serdang|Melayu Serdang]], [[Rumpun bahasa Batak|Batak]], [[Bahasa Hokkien|Hokkien]], [[Bahasa Jawa|Jawa]]
|IPM = {{increase}} 78,68 ([[2024]])<br><span style="background:Yellow;color:#00726a"> tinggi </span><ref name="IPM">{{cite web|url=https://www.bps.go.id/id/statistics-table/2/MjIwNSMy/-metode-baru--indeks-pembangunan-manusia--umur-harapan-hidup-hasil-long-form-sp2020-.html|title=Indeks Pembangunan Manusia (Umur Harapan Hidup Hasil Long Form SP2020), 2023-2024|website=www.bps.go.id|publisher=[[Badan Pusat Statistik]]|accessdate=23 November 2024}}</ref>
|flora =
|fauna =
|kodearea =
|zona waktu = [[WIB]]
|APBD = Rp 723.910.000.000,- ([[2024]])<ref name="APBD">{{cite web|url=https://djpk.kemenkeu.go.id/portal/data/apbd?periode=11&tahun=2024&provinsi=02&pemda=19|title=Postur APBD Kota Tebing Tinggi Tahun 2024|website=djpk.kemenkeu.go.id|date=(2024)|accessdate=23 November 2024}}</ref>
|PAD = Rp 117.820.000.000,- ([[2024]])<ref name="APBD"/>
|DAU = Rp 425.030.704.000,- ([[2024]])<ref name="DAU2024">{{cite web|url=https://djpk.kemenkeu.go.id/wp-content/uploads/2023/09/Rincian-Alokasi-DAU-DBH-TA-2024.pdf|title=Rincian Dana Transfer Umum T.A 2024 Menurut Provinsi/Kabupaten/Kota|website=www.djpk.kemenkeu.go.id|date=(2024)|accessdate=23 November 2024|format=PDF}}</ref>
|DAK = Rp 99.353.647.000,- ([[2024]])<ref name="DANA">{{cite web|url=https://djpk.kemenkeu.go.id/?portfolio=daftar-alokasi-tkdd-2024-prov-sumatera-utara|title=Buku Alokasi dan Rangkuman Kebijakan Transfer Ke Daerah T.A 2024 Provinsi Sumatera Utara|website=djpk.kemenkeu.go.id|date=(2024)|accessdate=23 November 2024|page=II-41}}</ref>
|nomor_polisi = BK
|web = {{url|https://tebingtinggikota.go.id/}}
}}
'''
== Geografi ==
Menurut Data Badan Informasi dan Komunikasi
=== Batas Wilayah ===
Baris 50 ⟶ 61:
=== Iklim ===
Tebing Tinggi beriklim tropis dataran rendah. Ketinggian 26 – 24 meter di atas permukaan laut dengan topografi mendatar dan bergelombang. Temperatur udara di kota ini cukup panas yaitu berkisar 25°
{{Tebing Tinggi weatherbox}}
=== Hidrologi ===
Di Tebing Tinggi terdapat empat sungai yang mengalir dari barat menuju timur. Keempat sungai tersebut adalah [[Sungai Padang]], [[Sungai Bahilang]], [[Sungai Kalembah]], dan [[Sungai Sibaran]]. Daerah sekitar Sungai Padang dan Bahilang merupakan wilayah potensi banjir, yaitu [[Bandar Utama, Tebing Tinggi Kota, Tebing Tinggi|Kelurahan Bandar Utama]], [[Persiakan, Padang Hulu, Tebing Tinggi|Persiakan]], [[Bandar Sono, Padang Hulu, Tebing Tinggi|Bandar Sono]], [[Mandailing, Tebing Tinggi Kota, Tebing Tinggi|Mandailing]], Bagelan, [[Rambung, Tebing Tinggi Kota, Tebing Tinggi|Rambung]], Tambangan, Brohal dan [[Rantau Laban, Rambutan, Tebing Tinggi|Rantau Laban]].
== Sejarah ==
{{rapikan}}
=== Datuk Bandar Kajum Damanik ===
Daratan yang terhampar di sepanjang pinggiran
Dalam makalah itu dipaparkan bagaimana perkembangan daerah ini pasca tahun 1864. Dimana dalam tahun berikutnya, berdasarkan penuturan lisan, seorang bangsawan dari wilayah Bandar Simalungun (sekarang masuk wilayah Pagurawan) bernama ''Datuk Bandar Kajum'' bersama pengikut setianya menyusuri sungai Padang untuk mencari hunian baru, hingga kemudian mendarat dan bermukim di sekitar aliran sungai besar itu. Pemukiman itu bernama Kampung Tanjung Marulak (sekarang [[Tanjung Marulak, Rambutan, Tebing Tinggi|Kelurahan Tanjung Marulak]], [[Rambutan, Tebing Tinggi|Rambutan]]).
Baris 68 ⟶ 80:
Setelah suasana kembali aman, untuk tetap menjaga ketentraman daerah itu, Datuk Bandar Kajum pun mengadakan perjanjian dengan Belanda. Oleh Belanda, daerah kekuasaan Datuk Bandar Kajum ini dilebur menjadi wilayah taklukan Kerajaan Deli. Penandatanganan perjanjian itu, dilakukan Datuk Bandar Kajum dan Belanda di sebuah sampan bernama ''"Sagur"'' di sekitar muara sungai Bahilang.
Adalah ''Datuk Idris Hood'' bersama ''Adnan Ilyas'', ''Drs. Mulia Sianipar'', ''Amirullah'', ''Kasmiran'', ''Djunjung Siregar'', ''Mangara Sirait'', ''Sjahnan'' dan ''O.K.Siradjoel Abidin'' yang membuat kertas kerja itu dan berusaha menggali sejarah berdirinya Kota Tebing Tinggi. Namun, sebagian besar tokoh ini sudah wafat, sehingga kalangan generasi muda merasa kesulitan untuk melacak akar historis daerah yang bergelar ''kota lemang'' itu. Salah satu di antara tokoh itu yang masih hidup adalah ''Mangara Sirait'', mantan anggota DPRD Tebing Tinggi, yang kini bermukim di belakang LP Tebing Tinggi. Pertanyaan yang paling mendasar saat ini adalah, apakah nama daerah hunian dan tempat tinggal di sepanjang aliran sungai Padang dan sungai Bahilang itu sebelum nama ''"Tebing Tinggi"'' muncul dalam data sejarah?<ref name="Bab II">{{cite web |url=http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/67670/Chapter%20II.pdf?sequence=3&isAllowed=y |title=Bab II Gambaran Umum Lokasi Penelitian |publisher=Universitas
=== Kerajaan Padang ===
Baris 113 ⟶ 125:
Pada tahun 1910, sebelum di laksanakannya ''Zelf Bestuur Padang'' (Kerajaan Padang), maka telah dibuat titik ''"Pole Gruth"'' yaitu pusat perkembangan kota sebagai jarak ukur antara Kota Tebing Tinggi dengan kota sekitarnya. Patok Pole Gruth tersebut terletak di tengah-tengah Taman Bunga di lokasi Rumah Sakit Umum Herna. Untuk menunjang jalannya roda pemerintahan maka diadakan kutipan-kutipan berupa Cukai Pekan, Iuran penerangan dan lain-lain yang berjalan dengan baik.
Pada masa Tebing Tinggi menjadi Kota Otonom maka untuk melaksanakan Pemerintahan, selanjutnya dibentuk ''Badan Gementeraad Tebing Tinggi'', yang beranggotakan 9 orang dengan komposisinya 5 orang Bangsa Eropa, 3 orang Bumiputera, dan 1 orang Bangsa Timur Asing. Hal ini didasarkan kepada ''
Pada masa itu, adanya perbedaan golongan penduduk, menyebabkan adanya perbedaan pengaturan penguasaan tanah. Untuk mengadakan pengutipan-pengutipan yang disebut setoran retribusi dan pajak daerah, diangkatlah pada waktu itu Penghulu Pekan. Tugas Penghulu Pekan ini juga termasuk menyampaikan perintah-perintah atau kewajiban-kewajiban kepada Rakyat kota Tebing Tinggi yang masuk daerah ''Zelfbestuur''.
Baris 125 ⟶ 137:
=== Masa Indonesia Merdeka ===
Pada tanggal 20
Pada tanggal 17 Mei 1946, Gubernur
Ketika Agresi pertama Belanda yang dilancarkan pada tanggal 21 Juli 1947, Dewan Kota Tebing Tinggi dibekukan, demikian pula keadaan pada waktu berdirinya Negara Sumatra Timur, Kota Tebing Tinggi tidak mempunyai Dewan Kota untuk melaksanakan tugas pemerintahan.
Baris 133 ⟶ 145:
Pada masa RIS, Dewan kota diadakan berdasarkan peraturan Pemerintah No. 39 tahun 1950. Tetapi dalam proses pelaksanaannya, panitia pemilihan belum sempat menjalankan tugasnya, Peraturan Pemerintah No. 39 tersebut telah dibatalkan.
Menurut undang-undang No.1 tahun 1957, pemerintah di daerah ini menganut
Setelah keluarnya Undang-Undang No. 5 tahun 1974, tentang pokok-pokok Pemerintahan di Daerah, pelaksanaan pemerintahan di Kota Tebing Tinggi sudah relatif lebih baik dibandingkan pada masa-masa sebelumnya. Tetapi, walaupun sudah memiliki perangkat yang cukup baik, namun karena terbatasnya kemampuan daerah dalam mendukung pengadaan dalam berbagai fasilitas yang di butuhkan, roda pemerintahan di daerah ternyata masih banyak mengalami hambatan.
Pada tahun 1980 Presiden Republik Indonesia telah mengganugerakan tanda kehormatan ''"PARASAMYA PURNA KARYA NUGRAHA"'' kepada Kotamadya Dati II Tebing Tinggi sebagai penghargaan tertinggi atas hasil kerjanya dalam melaksanakan pembangunan Lima Tahun Kedua, sehingga dinilai telah memberikan kemampuan bagi pembangunan, demi kemajuan Negara Indonesia pada umumnya daerah khususnya.<ref>{{cite web |url=https://kotatebingtinggi.wordpress.com/profil-kota/sejarah-berdirinya-kota-tebing-tinggi/ |title=Sejarah Berdirinya Kota Tebing Tinggi |publisher=SEJARAH SINGKAT KOTA TEBING TINGGI dalam “Kota Tebing Tinggi Dalam Angka, Tahun 2013”, tebingtinggikota.bps.go.id |access-date=25 Juli 2018 |archive-date=2018-07-25 |archive-url=https://web.archive.org/web/20180725122937/https://kotatebingtinggi.wordpress.com/profil-kota/sejarah-berdirinya-kota-tebing-tinggi/ |dead-url=no }}</ref>
== Peristiwa penting ==
Saat lahirnya [[Reformasi]] [[Indonesia]] pada Mei 1998, Kota Tebing Tinggi juga tak luput dari kerusuhan terhadap [[etnis]] [[Tionghoa]]. Masyarakat yang saat itu tercekik ekonominya karena harga yang membubung tinggi, beramai-ramai melakukan penjarahan toko-toko milik [[etnis]] [[Tionghoa]]. Pertokoan Jalan Suprapto dan KH Dahlan tak luput dari penjarahan. Beberapa kilang [[padi]] milik etnis Tionghoa juga dijarah. Dampaknya seluruh pertokoan di seluruh kota tutup, bahkan selama tiga tahun sejak penjarahan, kota Tebing Tinggi sepertinya lumpuh pada malam hari karena tidak adanya toko yang berani buka pada malam hari.
Akhir Tahun [[2001]], banjir besar melanda hampir seluruh pesisir timur [[
== Pemerintahan ==
=== Wali Kota ===
{{utama|Daftar Wali Kota Tebing Tinggi}}
{|class="wikitable" style="text-align:center;"
|- style="background-color:#cfc;"
!No
!colspan=2|Wali Kota
!Awal jabatan
!Akhir jabatan
!Wakil Wali Kota
|-
|*
|[[Berkas:PJ-DRS-SYARMADAI,-M.gif|100px]]
|[[Syarmadani]]<br> ([[Penjabat]])
|23 Mei 2023
|Petahana
|''Lowong''
|}
=== Dewan Perwakilan ===
{{utama|Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Tebing Tinggi}}
[[Berkas:DPRD Kota Tebing Tinggi, Sumatra Utara.jpg|jmpl|220px|ka|Kantor DPRD Kota Tebing Tinggi]]
{{:Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Tebing Tinggi}}
Baris 163 ⟶ 189:
== Penduduk ==
Penduduk asli di kota ini adalah suku [[Suku Melayu|Melayu]]. Kota Tebing Tinggi salah satu kota yang sangat beragam berdasarkan suku dan agama di [[Indonesia]]. Empat suku yang mendominasi ialah suku [[Suku Melayu|
== Kesehatan ==
{{utama|Daftar Rumah Sakit di Kota Tebing Tinggi}}
== Pendidikan ==
Baris 207 ⟶ 206:
Makanan dari kota Tebing Tinggi adalah [[Lemang]]. Lemang merupakan makanan dari beras ketan yang dimasak dalam seruas bambu, setelah sebelumnya digulung dengan selembar daun [[pisang]]. Gulungan daun [[bambu]] berisi tepung beras bercampur [[santan]] [[kelapa]] ini kemudian dimasukkan ke dalam seruas bambu lalu dibakar sampai matang di atas tungku panjang. Lemang lebih nikmat disantap hangat-hangat, dengan campuran selai bahkan durian.
Pusat penjualan lemang di Tebing Tinggi adalah di seruas jalan bernama
==== Kue Kacang ====
Baris 216 ⟶ 213:
==== Halua ====
Halua merupakan manisan khas [[melayu]]. Halua bisa terbuat dari Buah [[Pepaya]] yang ditebuk atau dibuat anyaman yang disebut Buku Bemban, Pucuk Pohon Pepaya, Buah [[Paria]], [[cabai]], Meregat, [[Gelugur]] dan berbagai bahan lainnya. Meskipun tidak menjadi produksi bisnis, Halua akan tetap ada dalam [[upacara]] [[adat]] maupun [[lebaran]].
== Referensi ==
{{reflist|2}}
== Pranala luar ==
Baris 647 ⟶ 227:
[[Kategori:Kota Tebing Tinggi| ]]
[[Kategori:Kota di Indonesia|Tebing Tinggi]]
[[Kategori:Kota di
|