Amitābha: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
remove bold |
||
(2 revisi perantara oleh pengguna yang sama tidak ditampilkan) | |||
Baris 38:
[[Berkas:Buddha Amithaba.jpg|jmpl|Buddha Amitabha dalam Buddhisme Tibet, lukisan traditional Thangka.]]
'''Amitābha''' ([[bahasa Sanskerta|Sanskerta]]: अमिताभ, ''Amitābha'') merupakan seorang Buddha utama bagi para pengikut aliran [[Buddhisme Tanah Murni]] (suatu subaliran [[Mahāyāna]]) yang utamanya berkembang di [[Asia Timur]]. Ia juga dikenal sebagai '''Amitāyus''', yang dipahami sebagai tubuh kenikmatannya ([[Saṃbhogakāya|''saṃbhogakāya'']]).<ref>{{Cite web|title=Buddha Amitabha and Amitayus: The Distinctive Differences in Iconography|url=https://enlightenmentthangka.com/blogs/thangka/buddha-amitabha-amitayus|website=Enlightenment Thangka|language=en|access-date=2023-08-24}}</ref> Dalam [[Vajrayana|Buddhisme Vajrayana]], Amitābha dikenal karena umur panjang, [[Kebijaksanaan (Buddhisme)|kebijaksanaan]], [[Persepsi (Buddhisme)|persepsi]] yang murni, dan pemurnian [[Gugusan (Buddhisme)|gugusan]] dengan kesadaran penuh yang mendalam akan kekosongan semua fenomena. Amitābha dikaitkan dengan [[Alam Berlian]] (''vajradhātu''), sedangkan Amitāyus dikaitkan dengan [[Alam Rahim]] (''garbhakoṣadhātu'').<ref>Charles Muller, "Buddha of Immeasurable Life 無量壽佛" Digital Dictionary of Buddhism, http://www.buddhism-dict.net/cgi-bin/xpr-ddb.pl?71.xml+id(%27b7121-91cf-58fd-4f5b%27).</ref>
'''Amitābha''' ([[bahasa Sanskerta|Sanskerta]]: अमिताभ, ''Amitābha'') adalah seorang [[Buddha]] surgawi yang dijelaskan dalam kitab suci [[Tripiṭaka]] versi [[Buddhisme]] aliran [[Mahāyāna]]. Amitābha merupakan Buddha utama bagi para pengikut aliran [[Buddhisme Tanah Murni]] yang berkembang terutama di [[Asia Timur]]. Menurut kitab suci, Amitābha menjadi Buddha karena perbuatan baik dari kehidupan masa lalu yang tak terhitung jumlahnya sebagai [[Bodhisattva]] bernama '''Dharmakāra'''. "Amitābha" dapat diterjemahkan sebagai "Cahaya Tanpa Batas". Oleh karena itu, Amitābha sering disebut sebagai "Buddha dengan Cahaya Tanpa Batas".▼
▲
== Ajaran ==
Menurut
Pada versi [[Sutra (kitab)|sūtra]] yang dikenal luas di [[RRC|China]], [[Vietnam]], [[Korea]], dan [[Jepang]], Sumpah ke-18 Dharmakāra adalah bahwa setiap makhluk di alam semsta manapun yang ingin terlahir di Tanah Suci Amitābha dan menyebut namanya bahkan hanya sebanyak 10 kali akan dipastikan untuk terlahir kembali di sana. Sumpah ke-19 menjanjikan bahwa, bersama dengan para [[Bodhisatwa]] dan makhluk suci lainnya, akan muncul di hadapan mereka yang menyebut namanya pada saat menjelang kematian. Keterbukaan dan penerimaan terhadap semua manusia tanpa terkecuali membuat Aliran Tanah Suci memiliki pengaruh besar terhadap [[Mahāyāna|Mahāyāna Buddhisme]]. Aliran Tanah Suci awalnya menjadi populer di barat laut [[India]]/[[Pakistan]] dan [[Afganistan]], selanjutnya menyebar sampai ke [[Asia Tengah]] and [[China]].
Baris 60 ⟶ 62:
Amitābha juga dikenal di [[Tibet]], [[Mongolia]], dan wilayah lain yang mempraktikkan [[Wajrayana|aliran Buddhisme Tibet]]. Pada kelas yoga tantra tertinggi [[Wajrayana]] Tibet, Amitābha disebutkan sebagai salah satu dari [[Lima Buddha Kebijaksanaan|Lima Dhyāni Buddha]] (bersama dengan [[Akshobhya|{{IAST|Akṣobhya}}]], [[Amoghasiddhi]], [[Ratnasambhava]], dan [[Vairocana]]). Dia diasosiasikan dengan arah barat dan ''[[khandha|skandha]]'' dari ''{{IAST|saṃjñā}}'', ''kebijaksanaan membedakan dan kesadaran mendalam'' masing-masing individu. Pasangan dia adalah Pāṇḍaravāsinī.<ref>[http://web.archive.org/20090115194843/www.geocities.com/amitabha48vows/d.htm|work=|archiveurl=http://www.webcitation.org/5knAkPVWw|archivedate=2009-10-25|deadurl=yes The Great Compassion Mantra - Namo Amitabha]</ref><ref>Kaykeys.net. 7 Februari 2005. Unduh = 7 November 2012. [http://kaykeys.net/spirit/buddhism/bardo/4thday.html Bardo: Fourth Day]</ref><ref>{{Cite web |url=http://buddhism.kalachakranet.org/5_dhyani_buddhas.html |title=Symbolism of the five Dhyani Buddhas |access-date=2013-03-07 |archive-date=2009-03-08 |archive-url=https://web.archive.org/web/20090308030758/http://buddhism.kalachakranet.org/5_dhyani_buddhas.html |dead-url=yes }}</ref><ref>Himalayanmart.com. Unduh= 7 November 2012. [http://www.himalayanmart.com/pandara.php Pandara is said to be the Prajna of Amitabha Buddha. Pandara is the same in essence with Buddha Amitabha]</ref><ref>Nationsonline.org. 4 Juni 2011. Unduh= 7 November 2012. [http://www.nationsonline.org/oneworld/Chinese_Customs/Guan_Yin.htm Guan Yin - Bodhisattva/ Goddess of Compassion]</ref> Alamnya disebut ''Sukhāvatī'' (Sanskrit) atau ''Dewachen'' (Tibetan). Dua muridnya yang utama (sebagaimana [[Buddha Sakyamuni]] yang juga memiliki dua murid utama) adalah [[Bodhisatwa]] Vajrapani dan [[Avalokiteshvara]], Vajrapani di sisi kiri dan Avalokiteshvara di sisi kanan. Pada Buddhisme Tibet, terdapat sejumlah doa terkenal agar terlahir kembali di Sukhāvatī (Dewachen). Salah satunya adalah yang ditulis oleh '''Je Tsongkhapa'' atas permintaan on the request of [[Manjusri|Manjushri]].
Dia sering dipanggil di [[Tibet]] sebagai Buddha ''Amitābha'' –terutama dalam praktik meditasi
Pada Vajrayāna jepang atau
=== Mantra ===
Baris 76 ⟶ 78:
Akar kata dari nama Amitābha dalam [[Bahasa Sanskerta]] adalah ''{{IAST|Amitābha}}'', maskulin, dan bentuk nominatif singularnya adalah ''{{IAST|Amitābhaḥ}}''. Ini merupakan penyusun kata Sanskrit ''amita'' ("tanpa batas, tak terhingga") dan ''ābhā'' ("cahaya, kemilau"). Dengan demikian, nama tersebut dapat diinterpretasikan sebagai "ia yang memiliki cahaya tanpa batas, ia yang kemilaunya tak terhingga".
Nama ''Amitāyus'' (bentuk nominatif ''{{IAST|Amitāyuḥ}}'') juga digunakan untuk wujud
Buddha Amitābha dalam [[Rumpun bahasa Tionghoa|bahasa Tionghoa]] diterjemahkan menjadi ''Āmítuó Fó'' (阿彌陀佛), di mana Āmítuó menampilkan tiga aksara ''Amitābha'' atau ''Amitāyus'', dan Fó adalah bahasa China untuk Buddha (diambil dari suku kata pertama Buddha dalam bahasa Sanskerta). Nama Amitābha disebut sebagai Wúliàngguāng (無量光; "Cahaya Tanpa Batas"), sementara nama Amitāyus sebagai Wúliàngshòu (無量壽; "Usia Tanpa Batas"). Kedua nama yang terakhir itu jarang digunakan.
Baris 88 ⟶ 90:
== Ikonografi ==
[[Berkas:Chinese temple bouddha.jpg|jmpl
Semua Buddha digambarkan memiliki wujud yang sama sehingga orang awam mungkin tidak dapat membedakan mereka. Masing-masing Buddha bisa dibedakan dari sikap [[mudra]]nya: Amitābha sering digambarkan, saat bersila, menampilkan mudrā meditasi(kedua ujung ibu jari saling bersentuhan dan jari-jari yang lain saling menumpang) atau mudrā pemberkatan. Mudrā ''menyentuh bumi''(tangan kanan menunjuk ke bumi) hanya digunakan untuk [[Buddha Sakyamuni]] saja. Dia juga ditampilkan membawa setangkai lotus sambil menampilkan mudra meditasi.
|