Sampah makanan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Fareleadsm (bicara | kontrib)
Penambahan subjudul "Definisi" dan penambahan subsubjudul "ekoenzim"
Akalisa2024 (bicara | kontrib)
Fitur saranan suntingan: 3 pranala ditambahkan.
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Tugas pengguna baru Disarankan: tambahkan pranala
 
(16 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{sedang ditulis}}
[[Berkas:Not avoidable food waste.jpg|jmpl|Sampah makanan rumah, seperti [[kulit buah]] dan cangkang [[telur]]]]
'''Sampah makanan''' adalah [[makanan]] yang terbuang dan menjadi [[sampah]]. Definisi sampah dapat dilihat dari berbagai sisi sehingga berbagai lembaga dan organisasi dapat menggunakan definisi yang berbeda-beda mengenai sampah makanan ataupun makanan yang terbuang.<ref>{{Cite book|title= Food waste to animal feed|last= Westendorf|first= Michael L.
Baris 5 ⟶ 4:
|accessdate = 2009-08-19}}</ref><ref name="omm">{{cite web | title = Organic Materials Management Glossary | url = http://www.ciwmb.ca.gov/Organics/Glossary/ | publisher = [[California Integrated Waste Management Board]] | year = 2008 | accessdate = 2009-08-20 | archive-date = 2009-12-07 | archive-url = https://web.archive.org/web/20091207024045/http://www.ciwmb.ca.gov/Organics/Glossary/ | dead-url = yes }}</ref> Sampah makanan dapat dilihat dari jenisnya, dari bagaimana sampah terbentuk, dan dari mana asalnya.<ref name="emrc">{{cite web | title = Glossary | url = http://www.emrc.org.au/glossary.asp | publisher = [[Eastern Metropolitan Regional Council]] | accessdate = 2009-08-25 | archive-date = 2009-09-11 | archive-url = https://web.archive.org/web/20090911213458/http://www.emrc.org.au/glossary.asp | dead-url = yes }}</ref><ref name="epa">{{cite web | title = Terms of Environment: Glossary, Abbreviations and Acronyms (Glossary F)| url = http://www.epa.gov/OCEPAterms/fterms.html| publisher = [[United States Environmental Protection Agency]]| year = 2006| accessdate = 2009-08-20}}</ref>
 
Sebagian makanan dapat terbuang pada tahap tertentu dalam proses pengolahannya hingga selesai dikonsumsi oleh manusia. Berdasarkan [[Institution of Mechanical Engineers]], setidaknya pada tahun 2013 setengah dari total makanan yang diproduksi manusia terbuang menjadi sampah.<ref>{{cite web|url=http://www.huffingtonpost.co.uk/2013/01/10/food-waste-half-of-all-fo_n_2445022.html|title=Food Waste: Half Of All Food Ends Up Thrown Away|work=Huffington Post|date=10 January 2013|accessdate=5 February 2013}}</ref> Di negara miskin dan berkembang, sebagian besar makanan terbuang dalam proses produksi dan pengolahannya karena proses yang belum efisien. Sedangkan di [[negara maju]], makanan terbuang lebih banyak dari sisi konsumsinya dan setiap individu dapat membuang sekitar 100&nbsp;kg makanan per tahun.<ref name="Gustavson et al., p. v">{{cite book|last1=Gustavson|first1=Jenny|last2= Cederberg|first2=Christel|last3=Sonesson|first3=Ulf|last4= van Otterdijk|first4=Robert|last5=Meybeck|first5=Alexandre|title=Global Food Losses and Food Waste|year=2011|publisher=[[FAO]]
|url=http://www.fao.org/fileadmin/user_upload/ags/publications/GFL_web.pdf}}</ref>
 
== Definisi ==
Kehilangan pangan atau makanan ('''''food loss''''') merupakan penurunan kuantitas dan kualitas makanan yang disebabkan oleh keputusan dan tindakan dari pemasok makanan. Pengecer (penjual retail), penyedia layanan makanan, dan konsumen dalam arti ini bukan termasuk ke dalam pemasok makanan. '''''Food loss''''' dalam arti lain mengacu kepada limbah makanan yang dibuang ketika dalam masa panen, pascapanen, dan/atau penyembelihan, tetapi tidak digunakan kembali untuk dimanfaatkan ke dalam bentuk lain seperti digunakan untuk pakan atau benih.<ref name=":0">{{Cite web|title=Food Loss and Food Waste|url=http://www.fao.org/food-loss-and-food-waste/en/|website=Food and Agriculture Organization of the United Nations|language=en|access-date=2022-01-06}}</ref><ref name=":1">{{Cite book|last=Gustavsson|first=Jenny|date=2011|url=https://www.worldcatfao.org/oclc3/800037286i2697e/i2697e.pdf|title=Global food losses and food waste : extent, causes and prevention : study conducted for the International Congress "Save Food!" at Interpack 2011 Düsseldorf, Germany|location=Rome|isbnpublisher=978-92-5-107205-9|others=Jenny Gustavsson, Food and Agriculture Organization of the United Nations, NEMS, and Electronic Systems ASME/Pacific Rim Technical Conference and Exhibition on Integration and Packaging of MEMS|isbn=978-92-5-107205-9|others=|oclc=800037286|url-status=live}}</ref>.
 
Limbah makanan ('''''food waste''''') merupakan penurunan kuantitas atau kualitas makanan yang disebabkan oleh keputusan dan tindakan dari pengecer (penjual retail), penyedia layanan makanan, dan konsumen. Makanan dapat terbuang dengan berbagai cara:<ref name=":0" /><ref name=":1" />:
 
* Produk makanan yang dianggap tidak memenuhi spesifikasi dalam hal bentuk, warna, dan ukuran akan dieliminasi.
Baris 21 ⟶ 20:
 
=== Produksi makanan ===
Di [[negara berkembang]] dengan pertanian komersial dan industri yang maju, sampah makanan dapat terbentuk pada tahap produksinya.<ref name="kantor3">{{Cite journal | last = Kantor | first = Linda | coauthors = Kathryn Lipton, Alden Manchester and Victor Oliveira | date = January–April 1997 | title = Estimating and Addressing America’s Food Losses | url = http://www.ers.usda.gov/Publications/FoodReview/Jan1997/Jan97a.pdf | format = PDF | accessdate = 2009-08-14 | journal = | archive-date = 2007-03-17 | archive-url = https://web.archive.org/web/20070317040408/http://www.ers.usda.gov/Publications/FoodReview/Jan1997/Jan97a.pdf | dead-url = yes }}</ref> Sedangkan negara dengan [[pertanian subsisten]] yang dominan, sampah makanan yang terbentuk tidak dapat diketahui jumlahnya secara pasti namun diperkirakan tidak signifikan karena outputnya yang jauh lebih kecil dibandingkan pertanian industri. Meski demikian, besarnya kehilangan hasil panen ketika dilakukan pemanenan hingga transportasi dapat mencapai angka yang cukup tinggi di negara yang pertaniannya masih relatif kurang maju.<ref>
{{cite book|last = Waters|first = Tony|title = The Persistence of Subsistence Agriculture: life beneath the level of the marketplace|publisher = Lexington Books|year = 2007|url = http://books.google.com/?id=H1rHCaNFlIwC&lpg=PP1&dq=The%20Persistence%20of%20Subsistence%20Agriculture%3A%20life%20beneath%20the%20level%20of%20the%20marketplace&pg=PP1#v=onepage&q=|accessdate = 2009-08-21|isbn = 978-0-7391-0768-3}}</ref><ref>{{cite web | title = Food Security | url = http://www.gaia-technology.com/sa/newsletters/newsletter.cfm?newsletterID=136&ID=0 | publisher = [[Scientific Alliance]] | year = 2009 | accessdate = 2009-08-21 | archive-date = 2011-07-11 | archive-url = https://web.archive.org/web/20110711063013/http://www.gaia-technology.com/sa/newsletters/newsletter.cfm?newsletterID=136&ID=0 | dead-url = yes }}</ref>
 
Baris 39 ⟶ 38:
 
[[Toko]] dapat membuang sejumlah besar makanan, biasanya yang telah melewati [[usia simpan]]nya atau yang telah kedaluwarsa. Tergantung kebijakan toko, makanan dapat dikembalikan ke produsen atau ke fasilitas daur ulang. Toko juga terkadang mengalami masalah manajemen penyimpanan produk sehingga harus membuang sebagian. Jika yang harus dibuang adalah makanan yang masih layak dikonsumsi, toko dapat menyumbangkannya ke [[lembaga amal]]. Kebijakan pemilik toko, terutama dalam hal pemesanan juga berpengaruh dalam menentukan seberapa besar makanan yang terbuang dari sisi produksi. Jika toko tidak mampu menyerap hasil panen [[petani]] atau produsen sesuai dengan perjanjian, maka kemungkinan besar petani atau produsen akan membuang hasil panennya tersebut.<ref>{{Cite book|title = Waste: Uncovering the Global Food Scandal: The True Cost of What the Global Food Industry Throws Away|first = Tristram|last = Stuart|publisher = Penguin|year = 2009|isbn = 0-14-103634-6}}</ref>
 
== Dampak terhadap lingkungan ==
Bukti empiris terhadap jejak kaki lingkungan (''environmental footprint'') secara global untuk kelompok komoditas utama menunjukkan jika bertujuan untuk mengurangi penggunaan lahan, maka fokus utama yang harus diperhatikan adalah produksi daging dan [[produk hewan]]i. Produksi daging dan produk hewani menyumbang 60% dari jejak kaki lahan (''land footprint'') yang terkait dengan kehilangan dan limbah makanan. Jika tujuannya adalah mengamati kelangkaan air, maka sereal dan kacang-kacangan memberikan kontribusi terbesar (lebih dari 70%) diikuti oleh buah-buahan dan sayuran. Dalam hal emisi [[gas rumah kaca]] yang terkait dengan kehilangan dan limbah makanan, kontribusi terbesar adalah sereal dan kacang-kacangan (lebih dari 60%), diikuti oleh akar, umbi, dan tanaman penghasil minyak. Namun, jejak kaki lingkungan untuk komoditas yang berbeda, juga dapat bervariasi di seluruh wilayah dan negara karena adanya perbedaan hasil panen dan teknik produksi.<ref>{{Cite web|title=Document card {{!}} FAO {{!}} Food and Agriculture Organization of the United Nations|url=https://www.fao.org/documents/card/en/c/ca6122en|website=www.fao.org|access-date=2022-01-08}}</ref>
 
== Penanganan ==
 
=== Tempat pembuangan akhir ===
Tempat [[pembuangan akhir]] merupakan solusi termudah dan termurah dalam menangani sampah makanan, namun menyebabkan masalah lingkungan yang tertinggi diantaranya menjadi sarang serangga penyebar penyakit, [[bau]], dapat mencemari [[air tanah]], dan mampu menciptakan [[gas rumah kaca]] akibat [[dekomposisi]] bahan organik dari sampah makanan. Di Inggris, sampah makanan menyumbang 19% total sampah yang dibuang ke tempat pembuangan akhir.<ref name="From Farm to Fridge to Garbage Can">[http://well.blogs.nytimes.com/2010/11/01/from-farm-to-fridge-to-garbage-can/?ref=science From Farm to Fridge to Garbage Can]. // The New York Times, 1.11.2010</ref> Demi mencegah hal ini, seluruh restoran di [[kota New York]] dilarang membuang sampah makanan ke tempat pembuangan akhir.<ref>{{cite news|title=Turning Food Waste Into Fuel Takes Gumption And Trillions Of Bacteria|url=http://www.npr.org/templates/transcript/transcript.php?storyId=287310897|agency=NPR|author=Joel Rose|date=2014-03-11}}</ref>
 
=== Pakan hewan ===
Berbagai hewan dapat memakan makanan sisa yang dibuang manusia, tidak terkecuali hewan peliharaan dan hewan ternak.<ref>{{cite web|url=http://blog.mcmurrayhatchery.com/2011/10/04/feeding-your-chickens-table%C2%A0scraps/ |title=Feeding Your Chickens Table Scraps &#124; McMurray Hatchery Blog |publisher=Blog.mcmurrayhatchery.com |date=2011-10-04 |accessdate=2012-10-21}}</ref> Meski demikian, tidak semua sisa makanan manusia cocok untuk hewan.<ref>{{cite web|author=Chicken Feed: How to Feed Chickens |url=http://keeping-chickens.me.uk/getting-started/chicken-feed |title=Feeding Chickens: What to feed chickens to keep them healthy &#124; Keeping Chickens: A Beginners Guide |publisher=Keeping Chickens |accessdate=2012-10-21}}</ref> Limbah organik yang akan diolah menjadi pakan hewan harus dibersihkan dan diseleksi terlebih dahulu sebelum dikonsumsi hewan ternak. Penanganan limbah organik harus dipisah dengan limbah anorganik. Limbah anorganik seperti logam berat dan plastik dikhawatirkan akan mencemari limbah organik yang akan diolah menjadi pakan ternak. Akumulasi dari logam berat dan plastik tersebut akan membahayakan manusia yang mengonsumsi daging ternak tersebut<ref name=":3">{{Cite journal|last=Wolayan|first=Fenny R.|last2=Tulung|first2=Yohanis R.L.|last3=Bagau|first3=Betty|last4=Liwe|first4=Hengkie|last5=Untu|first5=Ivonne M.|date=2019-01-11|title=SILASE LIMBAH ORGANIK PASAR SEBAGAI PAKAN ALTERNATIF TERNAK RUMINANSIA (SEBUAH REVIEW)|url=http://dx.doi.org/10.24843/pastura.2017.v07.i01.p12|journal=Pastura|volume=7|issue=1|pages=52|doi=10.24843/pastura.2017.v07.i01.p12|issn=2549-8444}}</ref>. Ayam dan unggas lainnya secara tradisional dilepaskan di area lahan yang baru dipanen dan bangunan penggilingan biji-bijian untuk mencari sesuatu yang dapat dimakan.
 
Beberapa jenis limbah sayuran pasar yang dapat digunakan sebagai pakan ternak ruminansia adalah bayam, kangkung, kubis, kecamba kacang hijau, daun kembang kol, kulit jagung, klobot jagung dan daun singkong<ref name=":3"/>.
 
Limbah makanan seperti sisa nasi, sayuran, dan daging dapat digunakan untuk pembuatan pakan ikan dalam bentuk pelet. Untuk membuat pakan ikan dari limbah makanan, limbah makanan tersebut terlebih dahulu harus dikeringkan terlebih dahulu untuk mengurangi kadar airnya kemudian dicampur dengan bahan-bahan lain seperti tepung tapioka, vitamin, dan dedak<ref>{{Cite journal|last=Yanuar|first=Achadri|last2=Fitria|first2=Gemma Tyasari|last3=Putri|first3=Awaliya Dughita|date=2018|title=Pemanfaatan Limbah Organik dari Rumah Makan sebagai Alternatif Pakan Ternak Ikan Budidaya|url=https://journal.uniba.ac.id/index.php/AGR/article/view/134|journal=Agronomika|volume=13|issue=1|pages=210-213}}</ref>.
 
=== Kompos ===
Pengomposan adalah proses perubahan secara biokimia dari berbagai komponen limbah organik menjadi suatu zat humus stabil yang dapat digunakan untuk pengganti tanah atau sebagai pupuk organik.<ref>{{Cite journal|last=Torkashvand|first=A. Mohammadi|date=2010|title=Improvement of compost quality by addition of some amendments|url=https://www.researchgate.net/publication/228797097_Improvement_of_compost_quality_by_addition_of_some_amendments|journal=Australian Journal of Crop Science|volume=4|issue=4|pages=252}}</ref> Perubahan kimia dan proses metabolik kompleks dari berbagai mikroorganisme seperti [[bakteri]], [[jamur]], dan cacing akan menghasilkan variasi hasil material pengomposan.<ref>{{Cite journal|last=Kadir|first=Aeslina Abdul|last2=Azhari|first2=Nur Wahidah|last3=Jamaludin|first3=Siti Noratifah|date=2016|title=An Overview of Organic Waste in Composting|url=https://www.matec-conferences.org/articles/matecconf/abs/2016/10/matecconf_iconcees2016_05025/matecconf_iconcees2016_05025.html|journal=MATEC Web of Conferences|language=en|volume=47|pages=05025|doi=10.1051/matecconf/20164705025|issn=2261-236X}}</ref><ref name="Kadir 012057">{{Cite journal|last=Kadir|first=A A|last2=Ismail|first2=S N M|last3=Jamaludin|first3=S N|date=2016-07|title=Food Waste Composting Study from Makanan Ringan Mas|url=https://iopscience.iop.org/article/10.1088/1757-899X/136/1/012057|journal=IOP Conference Series: Materials Science and Engineering|volume=136|pages=012057|doi=10.1088/1757-899X/136/1/012057|issn=1757-8981}}</ref> Pengomposan biasanya digunakan untuk pertanian organik dimana limbah organik akan diuraikan selama berbulan-bulan dengan bantuan [[mikroorganisme]].<ref name="Kadir 012057"/>[[Sampah]] makanan dapat terdegradasi dengan mudah sehingga dapat di[[kompos]]kan untuk dijadikan [[pupuk]].<ref>[http://www.antiochne.edu/ssj/CompostingCaseStudy.pdf Vermicomposting study for reducing food waste]</ref><ref>{{Cite web |url=http://www.swlf.ait.ac.th/UpdData/Presentations/Thai/8%20Vermicomposting%20of%20Food%20Wastes.pdf |title=Vermicomposting for reducing food waste |access-date=2014-09-25 |archive-date=2010-10-11 |archive-url=https://web.archive.org/web/20101011114936/http://www.swlf.ait.ac.th/UpdData/Presentations/Thai/8%20Vermicomposting%20of%20Food%20Wastes.pdf |dead-url=yes }}</ref><ref>[http://www.redwormcomposting.com/worm-farming/restaurant-food-waste-vermicomposting/ Vermicomposting for reducing food waste in restaurants]</ref>
 
Pengomposan dapat digunakan untuk metode alternatif dalam pembuangan limbah, mengalihkan pembuangan limbah dari TPA, mengurangi kontaminasi air tanah, mengurangi polusi udara, dan emisi [[gas rumah kaca]], dan menghasilkan produk yang bermanfaat untuk kesuburan tanah.<ref name="Kadir 012057"/>
 
=== Daur ulang ===
Limbah [[minyak goreng]] sisa restoran umumnya ada dalam jumlah besar, terutama yang menjalankan proses memasak secara ''deep frying''. Limbah tersebut tidak dapat digunakan kembali secara langsung, namun dapat diolah untuk dijadikan [[biodiesel]] dan [[sabun]],<ref>{{cite web | publisher=CDM - Executive Board | title=Production of biodiesel based on waste oils and/or waste fats from biogenic origin for use as fuel | url=http://www.mct.gov.br/upd_blob/0016/16059.pdf | format=PDF | accessdate=2007-09-05 | archive-date=2007-09-27 | archive-url=https://web.archive.org/web/20070927005947/http://www.mct.gov.br/upd_blob/0016/16059.pdf | dead-url=yes }}</ref> juga [[lipid]] untuk nutrisi tambahan pakan ternak, [[kosmetik]], dan [[deterjen]].<ref>Murphy, Denis J. ''Plant lipids: biology, utilisation, and manipulation''. Wiley-Blackwell, 2005.</ref> Minyak jelantah atau limbah minyak goreng dapat dijernihkan kembali seperti minyak goreng baru melalui sistem filterisasi. Tetapi, memiliki keterbatasan yaitu kandungannya tetap mengalami kerusakan sehingga tidak baik bagi tubuh bila dikonsumsi.<ref>{{Cite journal|last=Erviana|first=Vera Yuli|last2=Suwartini|first2=Iis|last3=Mudayana|first3=Ahid|date=2018-10-30|title=Pengolahan Limbah Minyak Jelantah dan Kulit Pisang Menjadi Sabun|url=http://dx.doi.org/10.29405/solma.v7i2.2003|journal=Jurnal SOLMA|volume=7|issue=2|pages=144|doi=10.29405/solma.v7i2.2003|issn=2614-1531}}</ref>
 
Sampah makanan seperti biji [[salak]] dapat diolah menjadi bahan kerajinan.<ref>{{citeCite news|url = http://www.antaranews.com/berita/441502/uny-kembangkan-sandal-terapi-rematik-biji-salak|title = UNY kembangkan sandal terapi reumatikrematik biji salak|publisher = Antara|date = 2014-06-29|last Juni= 2014Hadi|first = Bambang Sutopo|editor-last = Supratiwi|editor-first = Fitri|work = [[Lembaga Kantor Berita Nasional Antara|ANTARA News]]}}</ref> Kulit buah [[manggis]] juga dapat diolah menjadi makanan.<ref>{{cite news|url = http://gayahidup.inilah.com/read/detail/2118180/kini-kulit-manggis-bisa-jadi-es-krim#.U7525fsoO4M|title = Kini Kulit Manggis Bisa Jadi Es Krim|publisher = Inilah|date = 10 Juli 2014|access-date = 2014-09-25|archive-date = 2014-09-06|archive-url = https://web.archive.org/web/20140906142336/http://gayahidup.inilah.com/read/detail/2118180/kini-kulit-manggis-bisa-jadi-es-krim#.U7525fsoO4M|dead-url = yes}}</ref>
 
=== Ekoenzim ===
''Garbage enzyme'' atau ''ecoenzyme'' atau dalam bahasa Indonesia disebut [[ekoenzim]] merupakan hasil dari proses fermentasi limbah organik dengan bantuan mikroorganisme selektif seperti jamur dan bakteri.<ref>{{Cite journal|last=Neupane|first=Karuna|last2=Khadka|first2=Rama|date=2019-12-07|title=Production of Garbage Enzyme from Different Fruit and Vegetable Wastes and Evaluation of its Enzymatic and Antimicrobial Efficacy|url=http://dx.doi.org/10.3126/tujm.v6i0.26594|journal=Tribhuvan University Journal of Microbiology|volume=6|pages=113–118|doi=10.3126/tujm.v6i0.26594|issn=2382-5499}}</ref> Hasil fermentasi dari ekoenzim memiliki ciri khas yaitu berwarna coklat gelap dan memiliki aroma yang asam/segar yang kuat. Ekoenzim dibuat dengan cara memfermentasikan limbah organik dengan gula merah dan air.<ref>{{Cite journal|last=Rifki|first=Maulana|last2=Mia|first2=Siti Khumaeroh|date=2021|title=Pelatihan Pembuatan Ekoenzim di tengah Masa Pandemi Covid-19|url=https://proceedings.uinsgd.ac.id/index.php/proceedings/article/view/564|journal=Proceedings UIN Sunan Gunung Djati Bandung|volume=I|issue=XXXVI}}</ref><ref>{{Cite journal|last=Nazim|first=Fazna|date=2013-12-30|title=Treatment of Synthetic Greywater Using 5% and 10% Garbage Enzyme Solution|url=https://www.researchgate.net/publication/272988327_Treatment_of_Synthetic_Greywater_Using_5_and_10_Garbage_Enzyme_Solution|journal=Bonfring International Journal of Industrial Engineering and Management Science|volume=3|issue=4|pages=111–117|doi=10.9756/BIJIEMS.4733}}</ref>
 
Manfaat ekoenzim dapat dibagi menjadi 3 kelompok yaitu untuk agrikultur (pupuk organik cair, pestisida sayur), kesehatan (desinfektandisinfektan, cairan pembersih), dan kebutuhan rumah tangga (pengganti sabun mandi, pembersih lantai, dan obat kumur).<ref name=":2">{{Cite journal|last=Hasanah|first=Yaya|date=2021-01-09|title=Eco enzyme and its benefits for organic rice production and disinfectant|url=https://talenta.usu.ac.id/jst/article/view/4519|journal=Journal of Saintech Transfer|volume=3|issue=2|pages=119–128|doi=10.32734/jst.v3i2.4519|issn=2621-4830}}{{Pranala mati|date=Desember 2022 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref><ref>{{Cite journal|last=Gu|first=Sitong|last2=Xu|first2=Dongying|last3=Zhou|first3=Fuhui|last4=Chen|first4=Chen|last5=Liu|first5=Chenghui|last6=Tian|first6=Mixia|last7=Jiang|first7=Aili|date=2021-11|title=The Garbage Enzyme with Chinese Hoenylocust Fruits Showed Better Properties and Application than When Using the Garbage Enzyme Alone|url=https://www.mdpi.com/2304-8158/10/11/2656|journal=Foods|language=en|volume=10|issue=11|pages=2656|doi=10.3390/foods10112656|pmc=PMC8622515|pmid=34828937}}</ref>
 
Ekoenzim dipercaya dapat membunuh virus yang ada di udara. Kelebihan dari ekoenzim adalah ramah lingkungan karena tidak berbahaya untuk tubuh, merujuk pada peringatan dari WHO di mana desinfektandisinfektan kimia yang disemprotkan ke permukaan tubuh tidak dapat membunuh virus yang telah memasuki tubuh. Penggunaan desinfektandisinfektan kimia yang tidak tepat dapat berbahaya karena kandungan klorin dan hidrogen peroksida dapat berbahaya jika terjadi kontak dengan tubuh sehingga cairan ekoenzim dapat menjadi alternatif untuk desinfektandisinfektan kimia tersebut. Salah satu kandungan dalam ekoenzim adalah asam asam asetat yang dapat membunuh mikroba, virus, dan bakteri. Ekoenzim juga mengandung enzim protease, lipase, dan amilase yang dapat membunuh patogen.<ref name=":2" /><ref>{{Cite journal|last=Neupane|first=Karuna|last2=Khadka|first2=Rama|date=2019-12-07|title=Production of Garbage Enzyme from Different Fruit and Vegetable Wastes and Evaluation of its Enzymatic and Antimicrobial Efficacy|url=https://www.nepjol.info/index.php/tujm/article/view/26594|journal=Tribhuvan University Journal of Microbiology|language=en|volume=6|pages=113–118|doi=10.3126/tujm.v6i0.26594|issn=2382-5499}}</ref>
 
Selain itu, ekoenzim juga dapat berfungsi sebagai pupuk organik cair.<ref>{{Cite journal|last=Tong|first=Yujie|last2=Liu|first2=Bingguang|date=2020-06|title=Test research of different material made garbage enzyme's effect to soil total nitrogen and organic matter|url=https://doi.org/10.1088/1755-1315/510/4/042015|journal=IOP Conference Series: Earth and Environmental Science|language=en|volume=510|issue=4|pages=042015|doi=10.1088/1755-1315/510/4/042015|issn=1755-1315}}</ref> Campuran ekoenzim dengan air dapat digunakan untuk mengairi tanaman agar diperoleh hasil tanaman yang lebih baik dan dapat membantu mengusir hama. Sementara, limbah organik hasil fermentasi dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik.<ref name=":2" />.
 
== Lihat pula ==
Baris 89 ⟶ 97:
* [http://www.thisisrubbish.org.uk/ This is Rubbish] - Welsh anti food waste campaign group
* [http://www.stopspildafmad.dk/inenglish.html Stop Wasting Food movement] - Denmark's largest non-profit consumer movement against food waste
* [http://www.tastethewaste.com Taste the Waste] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20111227032715/http://www.tastethewaste.com/ |date=2011-12-27 }} - international campaign and film project
* [http://www.lastminutemarket.it/media_news/wp-content/uploads/2010/12/JOINT-DECLARATION-FINAL-english.pdf Joint Declaration Against Food Waste] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20150317034404/http://www.lastminutemarket.it/media_news/wp-content/uploads/2010/12/JOINT-DECLARATION-FINAL-english.pdf |date=2015-03-17 }} - an international document which is disclosed to the European Parliament and the United Nations and contains proposals for sustainable use of food and commitment to the global reduction of food waste by at least 50% by 2025 and also suggests that reduction of food waste should be a new UN Millennium Development Goal.
* [http://www.save-food.org SAVE FOOD] - United Nations Food and Agriculture Organization (FAO)'s first international congress on food waste SAVE FOOD in collaboration with Messe Düsseldorf
Baris 98 ⟶ 106:
 
[[Kategori:Makanan]]
[[Kategori:Sampah makanan| ]]