Kesultanan Sumbawa: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Alamnirvana (bicara | kontrib) |
BayuAjisaka (bicara | kontrib) kTidak ada ringkasan suntingan |
||
(9 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 4:
|common_name = Kerajaan Samawa
|continent = Asia
|region = [[Asia Tenggara]]
|country = [[Indonesia]]
|religion = [[Islam]] dan [[Hindu]]
|image_flag = Bendera_Kesultanan_Sumbawa.png
|image_coat =
|symbol_type =
|p1 = Kerajaan
|p2 =
|s1 = Indonesia
Baris 111:
{{cquote|About the year 1700, the English fixed themselves in Banjar, with about 46 English and 100 Bugis, at which time the chief of Banjar had the title of [[Panambahan]], and of the family of Sumbawa.}}
Sultan Banjar sekitar tahun 1700 adalah
Tahun 1673, Kompeni (Belanda) mendarat di Sumbawa. Tahun 1674, 12 Juni 1674, Kerajaan Sumbawa terpaksa menanda tangani perjanjian dengan Kompeni Belanda dan melepaskan haknya atas Selaparang. Tahun 1702, Raja Mas Bantan menyerahkan Kerajaan kepada puteranya Amas Madina yang bergelar Muhammad Jalaluddin Syah. Tahun 1723, Sultan Muhammad Jalaluddin dari Sumbawa menyerang kekuasaan Bali di Selaparang.
Baris 131:
== Setelah Kemerdekaan dan Bergabung dengan Republik Indonesia ==
{{utama|Kabupaten Sumbawa}}
[[Berkas:Foto-Bersama-YM.Sultan-Muhammad-Kaharuddin-lll-beserta-Dewa-Bini-Pembesar-Kesultanan-Sumbawa-dan-Petinggi-Belanda.jpg|jmpl|280px|kiri|Foto bersama Sultan Muhammad Kaharuddin III beserta Dewa Bini, pembesar-pembesar Kesultanan Sumbawa, Sultan Bima beserta rombongan dan para petinggi [[Hindia Belanda|Belanda]] di Istana Bala Puti.]]
[[Agresi Militer Belanda]] di Indonesia mengakibatkan Sultan Sumbawa, Sultan Muhammad Kaharuddin III menandatangani sebuah perjanjian politik baru dengan Belanda pada tanggal [[14 Desember]] [[1948]]. Isinya antara lain menjelaskan tentang sisa-sisa kekuasaan yang masih dikuasai oleh Belanda di Sumbawa. Kekuasaan tersebut ada tiga, yaitu bidang pertahanan, hubungan luar negeri, dan monopoli atas candu dan garam. Setahun kemudian, pemerintah [[Negara Indonesia Timur]] dengan berdasarkan Undang-Undang Nomor 44 tahun 1949 membentuk pemerintahan Federasi Pulau Sumbawa, yang ditetapkan oleh Dewan Raja-Raja pada tanggal [[6 September]] [[1949]].
Baris 233:
* Karaëng-Bontowa 02/ Dewa Maswawa '''[[Sultanah Siti Aisyah]]''' Datu Bini (I Sugiratu Karaeng Bonto Parang) binti Sultan Jalaluddin Muhammad Syah I (1758-1761) ibunda Siti Hadijah Datu Bonto Paja.<ref>http://kabarntb.com/sambangi-taliwang-raja-gowa-tallo-sebut-silsilah-taliwang-gowa-tallo-punya-hubungan-erat/</ref> dan turun tahta tahun 1761
* Dewa Maswawa '''[[Sultan Lalu Onye Datu Ungkap Sermin]]''' (Dewa Lengit Ling Dima) bin Datu Sepe (putera Datu Budi + Dewa Iya) (1761-1763);
* Dewa Maswawa '''Sultan [[Muhammad Jalaluddin Syah II|Jalaluddin Muhammad Syah II]]'''/Gusti Mesir Abdurahman/Datu Pengantin bin Pangeran Aria bin Raja Banjar Panembahan
| first= Lalu
| last= Mantja
|