Kari Jepang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Ayu Saraswati31 (bicara | kontrib)
Image suggestions feature: 1 image added.
Daniatin (bicara | kontrib)
Memperbaiki penulisan kata.
 
(1 revisi perantara oleh pengguna yang sama tidak ditampilkan)
Baris 28:
{{nihongo|Saus kari|カレーソース|karē sōsu}} disajikan di atas nasi putih untuk menyajikan kari. Saus kari ini dibuat dengan mancampur bubuk kari, tepung terigu, dan minyak, bersama dengan bahan lain. Untuk membuat {{nihongo|[[ruks]]|ルー|rū}} atau bahan pengental yang kemudian ditambahkan pada rebusan daging dan sayuran, dan kemudian diaduk hingga kuah kari mengental. Penambahan kentang pada kari diperkenalkan oleh William S. Clark dari Institut Pertanian Sapporo, akibat kelangkaan beras kala itu.
 
Di rumahtanggarumah tangga Jepang, saus kari biasanya dibuat dari blok bumbukbumbu kari instan ruks, yang tersedia dalam bentuk blok atau bubuk, yang mengandung bubuk kari, tepung terigu, minyak, dan berbagai perisa. Cara penyiapannya yang mudah dan ketersediaan bumbu kari instan, menjadikan kari Jepang demikian populer, dan lebih mudah dibuat daripada masakan Jepang lainnya. Bumbu kari siap pakai tersedia dalam kemasan hampa udara yang dapat dipanaskan dengan air panas.
 
Ruks kari instan pertama kali dijual dalam bentuk bubuk oleh House Foods pada 1926, dan dalam bentuk blok oleh [[:ja:エスビー食品|S&B Foods]] in 1956. In 2007<!--平成19年度-->, Pegapalan domestik ruks kari instan adalah sebesar 82,7&nbsp;miliar yen.<ref name="ajcma">{{cite web|url=http://www.curry.or.jp/reference/production.html|title=生産量の推移|trans_title=Transition of Production|publisher=All Japan Curry Manufacturers Association|accessdate=March 7, 2011|language=Japanese}}</ref> Pada tahun 2007, pangsa pasar bumbu instan kari Jepang dikuasai hampir seluruhnya oleh House Foods (59,0%), S&B&nbsp;Foods (25,8%) dan [[Ezaki Glico]] (9,4%).<ref>{{cite web|url=http://keio-marke.com/essay/mitasai2007/house.pdf|title=ハウス食品|trans_title=Hause Foods|publisher=[[Keio University]] Marketing Research Study Group|accessdate=March 7, 2011|language=Japanese|archive-date=2017-04-12|archive-url=https://web.archive.org/web/20170412154018/http://www.keio-marke.com/essay/mitasai2007/house.pdf|dead-url=yes}}</ref><ref>{{cite web|url=http://kutsunazemi.daa.jp/newsite/activity/paper&report/consultingreport/2010/fujikawa_doc.pdf|title=コンサルティングレポート 江崎グリコ株式会社|trans_title=Proposal for Ezaki Glico|publisher=Kutsuna Seminar at Faculty of Business Administration in [[Kobe University]]|accessdate=March 7, 2011|language=Japanese|archive-date=2011-07-22|archive-url=https://web.archive.org/web/20110722101857/http://kutsunazemi.daa.jp/newsite/activity/paper%26report/consultingreport/2010/fujikawa_doc.pdf|dead-url=yes}}</ref>
 
Bumbu kari dalam kemasan hampa udara, disiapkan dengan menghangatkan kantung kemasan dalam air panas atau microwave, juga populer. Pada 2007,<!--平成19年度--> saus kari adalah kategori terbesar bahan makanan dalam kemasan hampa udara di Jepang, mencapai 30% penjualan.<!--51,041(レトルトパウチ詰生産額) / 144,771(合計生産額) = 35.3%-->.<ref name="ajcma"/>