Pertempuran Khaibar: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: menambah kata-kata yang berlebihan atau hiperbolis Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 41:
Nabi Muhammad SAW sempat tinggal beberapa lama di Khaibar. Ia bahkan nyaris meninggal lantaran diracun. Diriwayatkan bahwa Zainab binti Harits menaruh dendam pada Nabi Muhammad {{SAW}}. Sallam, suaminya, tewas dalam pertempuran Khaibar. Zainab lalu mengirim sepotong daging domba untuk Nabi Muhammad SAW. Rasulullah sempat mengigit sedikit daging tersebut, tetapi segera memuntahkannya setelah merasa ada hal yang ganjil. Tidak demikian halnya dengan sahabat rasul, [[Bisyr bin Al Barra']]. Ia meninggal lantaran memakan daging tersebut.
Setelah kejadian tersebut, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam kemudian mengirim utusan untuk memanggil Zainab binti Harits. Lalu beliau bertanya kepada wanita itu: “Apakah kamu memberi racun pada daging ini?” wanita Yahudi itu menjawab, “Siapa yang memberimu kabar?” beliau menjawab: “Yang memberiku kabar adalah apa yang ada di tanganku ini.” wanita Yahudi itu berkata, “Benar.” Beliau bertanya lagi: “Apa yang kamu inginkan?” wanita Yahudi itu menjawab, “Dalam hati aku berkata, ‘Jika dia memang seorang Nabi maka dia tidak akan mendapatkan bahaya, tetapi jika bukan seorang Nabi maka kami dapat beristirahat darinya’.
Kemudian Rasulullah ﷺ memberi maaf pada Zainab binti Harits dan ia masuk Islam karena telah nyata kebenaran kenabian Rasulullah ﷺ
Pada riwayat berikutnya ia kemudian dihukum mati karena tuntutan qhisos dari keluarga Bisyr bin Al-Bara'.
Khaibar telah ditaklukkan. Rombongan pasukan Rasulullah {{SAW}} kembali ke Madinah melalui Wadil Qura, wilayah yang dikuasi kelompok Yahudi lainnya. Pasukan Yahudi setempat mencegat rombongan tersebut. Sebagaimana di Khaibar, mereka kemudian ditaklukkan pula. Sedangkan Yahudi Taima’ malah mengulurkan tawaran damai tanpa melalui peperangan.
|