Pertempuran Khaibar: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k bot Membuang: fa:غزوه خیبر (deleted) |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: menambah kata-kata yang berlebihan atau hiperbolis Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
(46 revisi perantara oleh 33 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 4:
|image=
|caption=
|date=[[
|place=[[Khaibar]]
|result=Kemenangan [[Muslim]]
|combatant1=[[Bangsa Arab|Arab]] [[Muslim]]
|combatant2=[[Yahudi]] dari Khaibar<br />[[Bani Nadhir]]
|commander1=[[Muhammad]]<br>[[Ali bin Abi Thalib]]<br>[[Umar bin Khattab]]<br>[[Abu Bakar]]
|commander2=[[al-Harits bin Abu Zainab]]{{KIA}}<ref name="islamstory.com">http://www.islamstory.com/غزوة-خيبر-1-2 {{webarchive|url=https://web.archive.org/web/20161025084645/http://islamstory.com/%D8%BA%D8%B2%D9%88%D8%A9-%D8%AE%D9%8A%D8%A8%D8%B1-1-2 |date=2016-10-25 }}</ref><br>[[Marhab bin Abu Zainab]]{{KIA}}<ref name="islamstory.com"/>
|strength1=1,600
|strength2=
|casualties1=
|casualties2=
}}
{{Pertempuran Muhammad}}▼
'''Pertempuran Khaibar''' adalah pertempuran yang terjadi antara umat [[Islam]] yang dipimpin [[Muhammad]] dengan umat [[Yahudi]] yang hidup di [[oasis]] [[Khaibar]], sekitar 150 km dari [[Madinah]], [[Arab Saudi]]. [[William Montgomery Watt]] menganggap penyebab pertempuran ini adalah Yahudi [[Bani Nadhir]] yang menimbulkan permusuhan melawan umat Islam.<ref name="EI"/> Pertempuran ini berakhir dengan kemenangan umat Islam, dan Muhammad berhasil memperoleh [[harta]], [[senjata]], dan dukungan [[kabilah]] setempat.Hanya beberapa hari Muhammad berada di Madinah usai peristiwa Hudaibiya itu. Sekitar dua pekan kemudian, Rasul bahkan memimpin sendiri ekspedisi militer menuju Khaibar, daerah sejauh tiga hari perjalanan dari Madinah. Khaibar adalah daerah subur yang menjadi benteng utama Yahudi di jazirah Arab. Terutama setelah Yahudi di Madinah ditaklukkan oleh Rasulullah.▼
▲'''Pertempuran Khaibar''' adalah pertempuran yang terjadi antara umat [[Islam]] yang dipimpin Nabi [[Muhammad]] {{SAW}} dengan umat [[Yahudi]] yang hidup di [[oasis]] [[
Yahudi tak mempunyai cukup kekuatan untuk menggempur kaum Muslimin. Namun mereka cerdik. Mereka mampu menyatukan musuh-musuh Muhammad dari berbagai kabilah yang sangat kuat. Hal itu terbukti pada Perang Khandaq. Bagi warga Muslim di Madinah, Yahudi lebih berbahaya dibanding musuh-musuh lainnya.▼
== Latar Belakang ==
Maka Muhammad menyerbu ke jantung pertahanan musuh. Suatu pekerjaan yang tak mudah dilakukan. Pasukan Romawi yang lebih kuat pun tak mampu menaklukkan benteng Khaibar yang memiliki sistem pertahanan berlapis-lapis yang sangat baik. Sallam anak Misykam mengorganisasikan prajurit Yahudi. Perempuan, anak-anak dan harta benda mereka tempatkan di benteng Watih dan Sulaim. Persediaan makanan dikumpulkan di benteng Na’im. Pasukan perang dikonsentrasikan di benteng Natat. Sedangkan Sallam dan para prajurit pilihan maju ke garis depan.▼
Pertempuran ini adalah salah satu dari sekian banyak [[ghazwah]] yang dilakukan oleh Nabi Muhammad dalam misi beliau menyebarkan Islam.<ref>{{cite web|url=https://quran.ksu.edu.sa/tafseer/katheer/sura9-aya123.html |title=Tafseer Ibn Kathir of QS 9:123 (in Arabic) |website=quran.ksu.edu.sa}}</ref><ref>{{cite web|url=https://archive.org/stream/Tafsir_Ibnu_Katsir_Lengkap_114Juz/Tafsir%20Ibnu%20Katsir%204.2#page/n103/mode/1up |title=Tafseer Ibnu Katsir QS 9:123 (Bhs. Indonesia) |website=archive.org}}</ref><ref>{{Citation|last=Basalamah|first=Khalid|title=Islam itu memang disebarkan dengan pedang, Ustadz DR Khalid Basalamah, MA|url=https://www.youtube.com/watch?v=kbaorsGGFio|language=id|access-date=2020-05-02}}</ref>
== Peperangan ==
Sallam tewas dalam pertempuran itu. Tapi pertahanan Khaibar belum dapat ditembus. Muhammad menugasi Abu Bakar untuk menjadi komandan pasukan. Namun gagal. Demikian pula Umar. Akhirnya kepemimpinan komando diserahkan pada Ali.▼
▲Yahudi tak mempunyai cukup kekuatan untuk menggempur kaum Muslimin. Namun mereka cerdik. Mereka mampu menyatukan musuh-musuh Nabi Muhammad {{SAW}} dari berbagai kabilah yang sangat kuat. Hal itu terbukti pada [[Pertempuran Khandaq|Perang Khandaq]]. Bagi warga Muslim di Madinah, Yahudi lebih berbahaya dibanding musuh-musuh lainnya.
▲Maka Nabi Muhammad {{SAW}} menyerbu ke jantung pertahanan musuh. Suatu pekerjaan yang tak mudah dilakukan. Pasukan Romawi yang lebih kuat pun tak mampu menaklukkan benteng Khaibar yang memiliki sistem pertahanan berlapis-lapis yang sangat baik. Sallam anak Misykam mengorganisasikan prajurit Yahudi. Perempuan, anak-anak dan harta benda mereka tempatkan di benteng Watih dan Sulaim. Persediaan makanan dikumpulkan di benteng Na’im. Pasukan perang dikonsentrasikan di benteng Natat. Sedangkan Sallam dan para prajurit pilihan maju ke garis depan.
▲Sallam tewas dalam pertempuran itu. Tapi pertahanan Khaibar belum dapat ditembus. Nabi Muhammad
Di Khaibar inilah nama Ali menjulang. Keberhasilannya merenggut pintu benteng untuk menjadi perisai selalu dikisahkan dari abad ke abad. Ali dan pasukannya juga berhasil menjebol pertahanan lawan. Harith bin Abu Zainab -komandan Yahudi setelah Sallam-pun tewas. Benteng Na’im jatuh ke tangan pasukan Islam.
Setelah itu benteng demi benteng dikuasai. Seluruhnya melalui pertarungan sengit. Benteng Qamush kemudian jatuh. Demikian juga benteng Zubair setelah dikepung cukup lama. Semula Yahudi bertahan di benteng tersebut. Namun pasukan Islam memotong saluran air menuju benteng yang memaksa pasukan Yahudi keluar dari tempat perlindungannya dan bertempur langsung. Benteng Watih dan Sulaim pun
== Sesudah Pertempuran ==
Yahudi lalu menyerah. Seluruh benteng diserahkan pada umat Islam. Muhammad memerintahkan pasukannya untuk tetap melindungi warga Yahudi dan seluruh kekayaannya, kecuali Kinana bin Rabi’ yang terbukti berbohong saat dimintai keterangan Rasulullah.▼
▲Yahudi lalu menyerah. Seluruh benteng diserahkan pada umat Islam. Nabi Muhammad {{SAW}} memerintahkan pasukannya untuk tetap melindungi warga Yahudi dan seluruh kekayaannya, kecuali Kinana bin Rabi’ yang terbukti berbohong saat dimintai keterangan
Perlindungan itu tampaknya sengaja diberikan oleh Rasulullah untuk menunjukkan beda perlakuan kalangan Islam dan Kristen terhadap pihak yang dikalahkan. Biasanya, pasukan Kristen dari kekaisaran Romawi akan menghancurludeskan kelompok Yahudi yang dikalahkannya. Sekarang kaum Yahudi Khaibar diberi kemerdekaan untuk mengatur dirinya sendiri sepanjang mengikuti garis kepemimpinan Muhammad dalam politik.▼
▲Perlindungan itu tampaknya sengaja diberikan oleh
Muhammad sempat tinggal beberapa lama di Khaibar. Ia bahkan nyaris meninggal lantaran diracun. Diriwayatkan bahwa Zainab binti Harith menaruh dendam pada Muhammad. Sallam, suaminya, tewas dalam pertempuran Khaibar. Zainab lalu mengirim sepotong daging domba untuk Muhammad. Rasulullah sempat mengigit sedikit daging tersebut, namun segera memuntahkannya setelah merasa ada hal yang ganjil. Tidak demikian halnya dengan sahabat Rasul, Bisyri bin Bara. Ia meninggal lantaran memakan daging tersebut.▼
▲Nabi Muhammad SAW sempat tinggal beberapa lama di Khaibar. Ia bahkan nyaris meninggal lantaran diracun. Diriwayatkan bahwa Zainab binti
Khaibar telah ditaklukkan. Rombongan pasukan Rasulullah kembali ke Madinah melalui Wadil Qura, wilayah yang dikuasi kelompok Yahudi lainnya. Pasukan Yahudi setempat mencegat rombongan tersebut. Sebagaimana di Khaibar, mereka kemudian ditaklukkan pula. Sedangkan Yahudi Taima’ malah mengulurkan tawaran damai tanpa melalui peperangan.▼
Setelah kejadian tersebut, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam kemudian mengirim utusan untuk memanggil Zainab binti Harits. Lalu beliau bertanya kepada wanita itu: “Apakah kamu memberi racun pada daging ini?” wanita Yahudi itu menjawab, “Siapa yang memberimu kabar?” beliau menjawab: “Yang memberiku kabar adalah apa yang ada di tanganku ini.” wanita Yahudi itu berkata, “Benar.” Beliau bertanya lagi: “Apa yang kamu inginkan?” wanita Yahudi itu menjawab, “Dalam hati aku berkata, ‘Jika dia memang seorang Nabi maka dia tidak akan mendapatkan bahaya, tetapi jika bukan seorang Nabi maka kami dapat beristirahat darinya’.
Kemudian Rasulullah ﷺ memberi maaf pada Zainab binti Harits dan ia masuk Islam karena telah nyata kebenaran kenabian Rasulullah ﷺ
Dengan penaklukan tersebut, Islam di Madinah telah menjadi kekuatan utama di jazirah Arab. Ketenangan masyarakat semakin terwujud. Dengan demikian, Muhammad dapat lebih berkonsentrasi dalam dakwah membangun moralitas masyarakat.n▼
Pada riwayat berikutnya ia kemudian dihukum mati karena tuntutan qhisos dari keluarga Bisyr bin Al-Bara'.
Kaum Yahudi menyerah dengan syarat membayar [[pajak]] dan memberikan tanahnya kepada umat Islam. Akibatnya, mereka banyak yang menjadi [[hamba sahaya]]. Menurut Stillman, orang-orang Yahudi dari Bani Nadhir tidak termasuk dalam perjanjian ini, dan seluruh orang bani Nadhir akhirnya dibunuh, kecuali anak-anak dan wanita yang dijadikan budak.<ref>Stillman 14, 18</ref> Setelah pertempuran ini orang-orang Yahudi masih tinggal di Khaibar, hingga akhirnya diusir oleh [[khalifah]] [[Umar bin Khattab]]. Pembebanan pajak terhadap orang-orang Yahudi menandai dimulainya penerapan ''[[jizyah]]'' terhadap para ''[[dzimmi]]'' di bawah pemerintahan Islam, dan penahanan tanah mereka menjadi milik komunitas Islam.<ref name="EI" /><ref>Stillman 18–19</ref><ref>[[Bernard Lewis|Lewis, Bernard]]. ''The Jews of Islam''. Princeton: Princeton University Press, 1984. ISBN 0-691-00807-8 hal. 10</ref>▼
▲Khaibar telah ditaklukkan. Rombongan pasukan Rasulullah {{SAW}} kembali ke Madinah melalui Wadil Qura, wilayah yang dikuasi kelompok Yahudi lainnya. Pasukan Yahudi setempat mencegat rombongan tersebut. Sebagaimana di Khaibar, mereka kemudian ditaklukkan pula. Sedangkan Yahudi Taima’ malah mengulurkan tawaran damai tanpa melalui peperangan.
▲Dengan penaklukan tersebut, Islam di Madinah telah menjadi kekuatan utama di jazirah Arab. Ketenangan masyarakat semakin terwujud. Dengan demikian, Nabi Muhammad {{SAW}} dapat lebih berkonsentrasi dalam dakwah membangun moralitas masyarakat.
▲Kaum Yahudi menyerah dengan syarat membayar [[pajak]] dan memberikan tanahnya kepada umat Islam. Akibatnya, mereka banyak yang menjadi [[hamba sahaya]]. Menurut Stillman, orang-orang Yahudi dari Bani Nadhir tidak termasuk dalam perjanjian ini, dan seluruh orang bani Nadhir akhirnya dibunuh, kecuali anak-anak dan wanita yang dijadikan budak.<ref>Stillman 14, 18</ref> Setelah pertempuran ini orang-orang Yahudi masih tinggal di Khaibar, hingga akhirnya diusir oleh [[khalifah]] [[Umar bin Khattab]]. Pembebanan pajak terhadap orang-orang Yahudi menandai dimulainya penerapan ''[[jizyah]]'' terhadap para ''[[dzimmi]]'' di bawah pemerintahan Islam, dan penahanan tanah mereka menjadi milik komunitas Islam.
Karena kemenangan umat Islam dalam pertempuran ini, kata "Khaibar" sering disebutkan dalam slogan, lagu, atau senjata-senjata buatan orang-orang Islam.
== Catatan kaki ==
{{reflist}}
{{islam-stub}}
Baris 52 ⟶ 63:
[[Kategori:Sejarah Yahudi]]
[[Kategori:Sejarah Islam]]
|