Suku Piliang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Ryan Ikhsan R (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(33 revisi perantara oleh 11 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Noref|date=Februari 2024}}
 
'''Piliang''' adalah salah satu [[Daftar suku Minangkabau|pasukuan]] (''klan'') dalam etnis [[Orang Minangkabau|Minangkabau]]. Suku (''klan'') ini merupakan salah satu dari empat klan induk etnis Minangkabau yang di antaranya yaitu ([[Suku Bodi|Bodi]], [[Suku Caniago|Chaniago]], [[Suku Koto|Koto]] dan Piliang. Suku (''klan'') Piliang berkerabat dengan [[suku Koto]] yang menerapkan Adat Katumangguangan yang juga terkenal dengan [[Lareh Koto Piliang]],<ref>[[Tambo Minangkabau]]</ref><ref>Cholik, Abdul (2008). [https://lib.ui.ac.id/file?file=digital/old13/125645-S-Abdul%20Cholik.pdf "Pandangan Kaum Kuno terhadap Kaum Muda dalam Harian ''Oetoesan Melajoe'' (1915-1921)"]. ''Skripsi''. Depok: Universitas Indonesia.</ref><ref>Rahmat, Wahyudi dan Maryelliwati (2018). [https://library.isi-padangpanjang.ac.id/index.php?p=fstream-pdf&fid=67&bid=22283 ''Minangkabau (Adat, Bahasa, Sastra dan Bentuk Penerapan)'']. Padang Panjang: ISI Padangpanjang.</ref> dimana Lareh Koto Piliang bersifat aristokrat yang dalam istilah adatnya disebut dengan ''titiak dari ateh'' (titik dari atas) yang maksudnya adalah segala sesuatu yang akan dijalankan oleh pendukung adat tersebut datang dari pimpinan (penghulu pucuk).<ref>Siat, Hasni dkk. (1998/1999). [https://repositori.kemdikbud.go.id/29908/2/UKIRAN%20TRADISIONAL%20MINANGKABAU.pdf ''Ukiran Tradisional Minangkabau'']. Padang: Bagian Proyek Pembinaan Permuseuman Sumatera Barat.</ref>
 
== Etimologi ==
Menurut Budayawan AA Navis, kata 'Piliang' terbentuk dari dua kata yang berasal dari [[bahasa Sanskerta]] yaitu 'Pele' artinya 'banyak' dan 'Hyang' artinya 'Dewa atau Tuhan'. jadi ''Pele'' + ''hyang'' artinya adalah banyak dewa (para dewa).{{Cn}} Sementara pendapat lain mengatakan kata "phili" berarti "dipilih" dan "hyang" berarti "Dewa atau Tuhan", jadi Piliang memiliki arti "pilihan Tuhan".
 
== Sejarah ==
Ada juga versi yang mengatakan bahwa suku Piliang yang merupakan saudara dari suku Koto, yang cenderung disebut dengan Koto Piliang berasal dari kata "''kato pilihan''". Koto berasal dari ''kato'' (ucapan) dan Piliang berasal dari ''pilihan'' (unggulan). Jadi Koto Piliang adalah berasal dari "''kato pilihan''", karena notabene dalam Tambo Minangkabau menyebutkan bahwa Koto Piliang adalah pemegang tampuk kekuasaan (pemerintahan) karena [[Datuk Ketumanggungan|Datuak Katumangguangan]] berdarah bangsawan (rajo). Jadi dirunut dari situ adakalanya "''kato pilihan''" asal kata Koto Piliang ada benarnya, karena kata raja (penguasa) adalah kata-kata pilihan yang akan keluar dari mulutnya.{{Cn}}
 
Selain itu ada juga yang menyebutkan bahwa Koto Piliang berasal dari kata "''iko ko pilihan ang''". Walaupun ini sedikit berbeda, namun maknanya tetap sama bahwa ini mengacu pada gambaran tentang pilihan kepada suatu hal, sehingga muncullah nama Koto Piliang yang dikenal sebagai salah satu lareh dalam adat [[Orang Minangkabau|Minangkabau]], dan kemudian dari lareh ini muncullah 2 suku (''klan'') yaitu [[Suku Koto|Koto]] dan Piliang.
Baris 14:
* Piliang Koto Baru, Dt. Basa (Piliang Koto di [[Balai Gurah, IV Angkek, Agam|Nagari Balai Gurah, Kec. IV Angkek, Kab. Agam]]).
* Piliang Guci (di [[Koto Gadang, IV Koto, Agam|Nagari Koto Gadang, Kec. IV Koto, Kab. Agam]]).
* Pili (di [[Nagari Talang, [[Sungai Pua, Agam|Nagari Talang, Kec. Sungai Pua, Kab. Agam]]).
* Koto Piliang (di [[Kacang, X Koto Singkarak, Solok|Nagari Kacang, Kec. X Koto Singkarak, Kab. Solok]] dan [[Lubuk Jambi, Kuantan Mudik, Kuantan Singingi|DusunKel. Lubuk Jambi, DesaKec. Kuantan Mudik, Kab. Kuantan Singingi, Prov. Riau]]).
* Piliang Laweh (di [[Tanjuang Alam, Tanjuang Baru, Tanah Datar|Nagari Tanjuang Alam, Kec. Tanjuang Baru, Kab. Tanah Datar]]; dan Piliang Lowe di [[Kabupaten Kuantan Singingi, Riau|Kab. Kuantan Singingi, Prov. Riau]]).
* Piliang Sani (Piliang Soni) (di [[Jorong Tanjuang Tangah, [[Tanjuang Bonai, Lintau Buo Utara, Tanah Datar|Jorong Tanjuang Tangah, Nagari Tanjuang Bonai, Kec. Lintau Buo Utara, Kab. Tanah Datar]]; [[Singkarak, X Koto Singkarak, Solok|Nagari Singkarak, Kec. X Koto Singkarak, Kab. Solok]]; dan [[Kabupaten Kuantan Singingi|Kab. Kuantan Singingi, Prov. Riau]]).
* Piliang Baruah.
* Piliang Bongsu.
Baris 33:
* Piliang Kaciak.
* Piliang Bawah Tabiang (di Padang Lua, [[III Koto, Rambatan, Tanah Datar|Nagari III Koto, Kec. Rambatan, Kab. Tanah Datar]]).
* Piliang Kampai [(di Padang Lua, [[III Koto, Rambatan, Tanah Datar|Nagari III Koto, Kec. Rambatan, Kab. Tanah Datar]] (sub-suku ini dahulunya juga menyebar ke [[Balimbiang, Rambatan, Tanah Datar|Nagari Balimbiang, Kec. Rambatan, Kab. Tanah Datar]], dankemudian keturunannya mekar menjadi sukuklan baru yang mandiri yakni [[suku Kampai]] di wilayah tersebut)].
* Piliang Panampuang (di [[Magek, Kamang Magek, Agam|Nagari Magek, Kec. Kamang Magek, Kab. Agam]]).
 
== Persebaran ==
Suku ini banyak menyebar ke berbagai wilayah Minangkabau yaitu [[Kabupaten Tanah Datar]], [[Kabupaten Agam]], [[Kabupaten Lima Puluh Kota|Kabupaten Limapuluh Kota]], [[Kabupaten Solok]], [[Kota Padang]], [[Kabupaten Kampar]], [[Kabupaten Kuantan Singingi]] dan beberapa daerah lainnya. Dari beberapa sumber, diketahui tidak terdapat suku ini di [[Kabupaten Pesisir Selatan]], [[Kabupaten Solok Selatan]], dan [[Kota Padang Panjang]]; dan mengenai keberadaan suku Piliang di [[Kota Padang Panjang]], mereka hanyalah pendatang dan tidak mengukuhkan datuak baru di sana karena masih terikat dengan kampung asalnya.
 
Wilayah rantau dari [[suku]] ini telah mencapai hampir seluruh wilayah yang ada di [[Indonesia]], yang mencakup wilayah [[Sumatra]]. Bahkan di perantauan juga terdapat suatu komunitas keluarga besar suku Piliang yang bisa dilihat pada berbagai daerah seperti di [[Kabupaten Bengkalis|Kabupaten Bengkalis (Prov. Riau)]]<ref>Diskominfotik Kab. Bengkalis (23 Oktober 2023). [https://bengkaliskab.go.id/berita/bupati-kasmarni-hadiri-pelantikan-pkbsp-alam-minangkabau-bengkalis "Bupati Kasmarni Hadiri Pelantikan PKBSP Alam Minangkabau Bengkalis"]. ''Portal Resmi Pemerintah Kabupaten Bengkalis''. Diakses pada 26 November 2024.</ref> dan di [[Kepulauan Riau|Prov. Kepulauan Riau]]<ref>OPD Pemprov Kepri (8 Oktober 2023). [https://kepriprov.go.id/berita/gubernur/gubernur-ansar-kukuhkan-keluarga-suku-piliang-minangkabau-provinsi-kepri "Gubernur Ansar Kukuhkan Keluarga Suku Piliang Minangkabau Provinsi Kepri"]. ''Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau''. Diakses pada 18 November 2024.</ref> yang pada saat acara pengukuhannya bahkan juga dihadiri atau dikukuhkan oleh pemimpin daerah setempat.
Wilayah rantau dari [[suku]] ini telah mencapai hampir seluruh wilayah yang ada di [[Indonesia]], yang mencakup wilayah [[Sumatra]]. Wilayah barat [[Riau]], wilayah selatan [[Sumatera Utara]], wilayah tenggara, selatan dan barat [[Aceh]], wilayah utara [[Bengkulu]], dan wilayah selatan [[Jambi]].
 
== Kerabat ==
Di bawah payung [[Lareh Koto Piliang]], terdapat banyak suku lain yang bernaung, di antaranya adalah :
# [[Suku Tanjung|Tanjuang]].
# [[Suku Kampai|Kampai]].
# [[Suku Guci|Guci]].
# [[Suku Dalimo|Dalimo]].
# [[Suku Sikumbang|Sikumbang]].
# [[Suku Sipisang|Sipisang]].
# [[Suku Malayu|Malayu]].
# [[Suku Kampai|Kampai]].
# [[Suku Panai|Panai]].
# [[Suku Bendang|Bendang]].
 
== Pangulu / Datuak ==
Suku Piliang berdatuk kepada [[Datuk Ketumanggungan|Datuak Katumangguangan]] pada zaman Pariangan. Gelar-gelar kebesaran adat dalam pasukuan Piliang antara lain :
* Datuak Katumangguangan (di Jorong Batur, [[Sungai Jambu, Pariangan, Tanah Datar|Nagari Sungai Jambu, Kec. Pariangan, Kab. Tanah Datar]];<ref>Yuskar, Yuskar (2015). [http://repo.unand.ac.id/4763/ ''Taratak Tuo “Galundi nan Baselo”'']. Padang: Universitas Andalas.</ref> diyakini merupakan gelar [[Datuk Ketumanggungan|Datuak Katumangguangan]] (pencetus [[Lareh Koto Piliang]]) yang dilewakan secara turun temurun hingga sekarang ini).
* Datuak Bandaro Biso di [[Tanjung Alam, Tanjung Baru, Tanah Datar|Nagari Tanjung Alam, Kec. Tanjung Baru, Kabupaten Tanah Datar]].
* Datuak MangkutoBandaro Rajo LeloBasa (di Jorong Piladang, [[TanjungKoto Alam,Tangah TanjungBatu BaruAmpa, TanahAkabiluru, DatarLima Puluh Kota|Nagari TanjungKoto AlamTangah Batu Hampa, Kec. Tanjung BaruAkabiluru, KabupatenKab. TanahLimapuluh DatarKota]]).
* Datuak Bandaro Biso (di [[Tanjung Alam, Tanjung Baru, Tanah Datar|Nagari Tanjung Alam, Kec. Tanjung Baru, Kabupaten Tanah Datar]]).
* Datuak Mangkuto Rajo Lelo (di [[Tanjung Alam, Tanjung Baru, Tanah Datar|Nagari Tanjung Alam, Kec. Tanjung Baru, Kabupaten Tanah Datar]]).
* Datuak Bandaro Panjang.
* Datuak Husnun Rajo Makan Dalam.
* Datuak Basa.
* Datuak Rajo Labiah (di Padang Lua, [[III Koto, Rambatan, Tanah Datar|Nagari III Koto, Kec. Rambatan, Kabupaten Tanah Datar]] (kedudukannya sebagai datuak pucuk suku Piliang di wilayah tersebut)).
* Datuak Jo Labiah (di Padang Lua, [[III Koto, Rambatan, Tanah Datar|Nagari III Koto, Kec. Rambatan, Kabupaten Tanah Datar]] (kedudukannya berada di bawah kedudukan Datuak Rajo Labiah)).
* Datuak Labiah (di Padang Lua, [[III Koto, Rambatan, Tanah Datar|Nagari III Koto, Kec. Rambatan, Kabupaten Tanah Datar]] (kedudukannya berada di bawah kedudukan Datuak Jo Labiah)).
* Datuak BandaroMajo PutiahIndo (di [[TanjuangTigo Tangah, Tanjuang BonaiJangko, Lintau Buo Utara, Tanah Datar|Jorong Tanjuang Tangah, Nagari TanjuangTigo BonaiJangko, Kec. Lintau Buo Utara, Kab. Tanah Datar]]).<ref>Alda, Oviola Putri (2020). [http://scholar.unand.ac.id/71372/ "Nama-nama Gala Datuak di Nagari Tigo Jangko Kecamatan Lintau Buo Kabupaten Tanah Datar: Tinjauan Antropolinguistik"]. ''Diploma Thesis''. Padang: Universitas Andalas.</ref>
* Datuak Bandaro Putiah (di Jorong Tanjuang Tangah, [[Tanjuang Bonai, Lintau Buo Utara, Tanah Datar|Nagari Tanjuang Bonai, Kec. Lintau Buo Utara, Kab. Tanah Datar]]).<ref>Humas Tanah Datar (15 Mei 2016). [https://www.gosumbar.com/berita/baca/2016/05/15/kaum-piliang-sani-nagari-tanjuang-bonai-tanah-datar-miliki-rumah-gadang-megah "Kaum Piliang Sani Nagari Tanjuang Bonai Tanah Datar Miliki Rumah Gadang Megah"]. ''GoSumbar.com''. Diakses pada tanggal 11 Agustus 2024.</ref>
* Datuak Putiah Baringek (di [[Magek, Kamang Magek, Agam|Nagari Magek, Kec. Kamang Magek, Kab. Agam]]).
* Datuak Suri Dirajo (di Jorong Batur, [[Sungai Jambu, Pariangan, Tanah Datar|Nagari Sungai Jambu, Kec. Pariangan, Kab. Tanah Datar]]).<ref>Yuskar, Yuskar (2015). [http://repo.unand.ac.id/4763/ ''Taratak Tuo “Galundi nan Baselo”'']. Padang: Universitas Andalas.</ref>
* Datuak Majo Indo Nan Sati (di Jorong Batur, [[Sungai Jambu, Pariangan, Tanah Datar|Nagari Sungai Jambu, Kec. Pariangan, Kab. Tanah Datar]]).<ref>Yuskar, Yuskar (2015). [http://repo.unand.ac.id/4763/ ''Taratak Tuo “Galundi nan Baselo”'']. Padang: Universitas Andalas.</ref>
* Datuak Jindo Nan Putiah (di Jorong Batur, [[Sungai Jambu, Pariangan, Tanah Datar|Nagari Sungai Jambu, Kec. Pariangan, Kab. Tanah Datar]]).<ref>Yuskar, Yuskar (2015). [http://repo.unand.ac.id/4763/ ''Taratak Tuo “Galundi nan Baselo”'']. Padang: Universitas Andalas.</ref>
* Datuak Paduko Bagindo (di Jorong Batur, [[Sungai Jambu, Pariangan, Tanah Datar|Nagari Sungai Jambu, Kec. Pariangan, Kab. Tanah Datar]]).<ref>Yuskar, Yuskar (2015). [http://repo.unand.ac.id/4763/ ''Taratak Tuo “Galundi nan Baselo”'']. Padang: Universitas Andalas.</ref>
* Datuak Jindo Majo Indo (di Jorong Batur, [[Sungai Jambu, Pariangan, Tanah Datar|Nagari Sungai Jambu, Kec. Pariangan, Kab. Tanah Datar]]).<ref>Yuskar, Yuskar (2015). [http://repo.unand.ac.id/4763/ ''Taratak Tuo “Galundi nan Baselo”'']. Padang: Universitas Andalas.</ref>
* Datuak Rajo Indo (di Jorong Batur, [[Sungai Jambu, Pariangan, Tanah Datar|Nagari Sungai Jambu, Kec. Pariangan, Kab. Tanah Datar]]).<ref>Yuskar, Yuskar (2015). [http://repo.unand.ac.id/4763/ ''Taratak Tuo “Galundi nan Baselo”'']. Padang: Universitas Andalas.</ref>
* Datuak Majo Indo Nan Gadang (di Jorong Batur, [[Sungai Jambu, Pariangan, Tanah Datar|Nagari Sungai Jambu, Kec. Pariangan, Kab. Tanah Datar]]).<ref>Yuskar, Yuskar (2015). [http://repo.unand.ac.id/4763/ ''Taratak Tuo “Galundi nan Baselo”'']. Padang: Universitas Andalas.</ref>
* Datuak Majo Indo Nan Tuo (di Jorong Batur, [[Sungai Jambu, Pariangan, Tanah Datar|Nagari Sungai Jambu, Kec. Pariangan, Kab. Tanah Datar]]).<ref>Yuskar, Yuskar (2015). [http://repo.unand.ac.id/4763/ ''Taratak Tuo “Galundi nan Baselo”'']. Padang: Universitas Andalas.</ref>
* Datuak Pangka Majo Indo (di Jorong Batur, [[Sungai Jambu, Pariangan, Tanah Datar|Nagari Sungai Jambu, Kec. Pariangan, Kab. Tanah Datar]]).<ref>Yuskar, Yuskar (2015). [http://repo.unand.ac.id/4763/ ''Taratak Tuo “Galundi nan Baselo”'']. Padang: Universitas Andalas.</ref>
* Datuak Majo Indo Dirajo (di Jorong Batur, [[Sungai Jambu, Pariangan, Tanah Datar|Nagari Sungai Jambu, Kec. Pariangan, Kab. Tanah Datar]]).<ref>Yuskar, Yuskar (2015). [http://repo.unand.ac.id/4763/ ''Taratak Tuo “Galundi nan Baselo”'']. Padang: Universitas Andalas.</ref>
 
== Tokoh ==
* [[Agra Piliang]]., pemeran
* [[Dayat Piliang]]., penulis
* [[Imam Putra Piliang]]., sutradara
* [[Indra J. Piliang|Indra Jaya Piliang]]., politikus
* [[Iwan Piliang]]., pengusaha, mantan wartawan
*[[Jahja Datoek Kajo]]., politisi, menjadi penjabat gubernur militer [[Jakarta]] pada tahun 1950
* [[Natasha Rizky]]., pemeran, presenter dan model
* [[Nabila Zavira]]., pemeran
* [[Zoe Abbas Jackson|Zoe Jakson]]., pemeran
* [[PrazRidho TeguhIllahi]]., pemeran
* [[Praz Teguh]], pelawak tunggal
* [[Tulus (penyanyi)|Tulus]]., penyanyi dan penulis lagu
* [[Yasraf Amir Piliang]].
* [[Yasraf Amir Piliang]], filsuf, pemikir kebudayaan, akademisi, dan pengamat sosial Indonesia
* [[Dr. Hasrul Piliang]].
* [[FachrudinDr. Hasrul Piliang]]., akademisi
*[[Revilla Oulina|Revilla Oulina Piliang]]., anggota [[Tentara Nasional Indonesia]] (TNI) [[Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara|Angkatan Udara]] yang tergabung dalam [[Kontingen Garuda]]
*[[Ridho Illahi]].
 
== Pranala luar ==
Baris 87 ⟶ 104:
{{Daftar Suku-suku Minang}}
[[Kategori:Suku-suku di Minangkabau]]
 
== Lihat pula ==
*. [[Suku Mais]]
 
== Referensi ==