==== Aktivitas pembangunan ====
[[Gambar:Cairo, moschea di al-aqmar, 04.JPG|jempol|250px|Fasad [[Masjid Al-Aqmar]], Kairo]]
Wazir baru tersebut terlibat dalam pembangunan besar-besaran. Perumahan baru dibangun di lokasi bekas ibu kota Tulunid[[Dinasti Thuluniyah|Thuluniyah]], [[al-Qata'i]] yang telah lama ditinggalkan . Kota metropolitan [[Fustat]] yang luas diberi ruang terbuka baru dan galangan kapal, dan Kairo menerima karavan[[karavanserai]] baru untuk pedagang, [[percetakan uang logam|percetakan uang]] baru ( {{transl|ar|dar al-darb }}), dan istana wazir baru, {{transl|ar|Dar al-Ma'muniya }}. Selain itu, beberapa paviliun khalifah di tepi Sungai Nil dipugar.{{sfn|Brett|2017|p=253}}{{sfn|Halm|2014|pp=172–173}}
Sebagai bagian dari kebijakan legitimasi AlidBani Ali, al-Bata'ihi tercatat telah membangun atau merestorasi beberapa makam kecil yang didedikasikan untuk anggota keluarga AlidBani Ali, dan khususnya cabang HusaynidHusayniyah yang darinya Fathimiyah sendiri mengklaim sebagai keturunan. Makam-makam ini milik Muhammad al-Ja'fari (kemungkinan putra [[imamah|imam]] Syiah abad ke-8 [[Ja'far ash-Shadiq]], ayah [[Isma'il bin Ja'far|Isma'il]] yang menamakannya Syiah Isma'ili),), al-Qasim Abu Tayyib (cucu alash-SadiqShadiq), dan putri al-Qasim, KulthumKultsum. Dua makam lainnya milik sayyida{{transl|ar|[[Sayyid|sayyidah]]}} Atika , yang identitas pastinya tidak pasti, tetapi mungkin adalah seorang wanita bangsawan Mekkah[[Makkah]] abad ke-7 , dan milik {{transl|ar|sayyidasayyidah}} Zaynab.{{sfn|Williams|1985|pp=39–44}}{{sfn|Halm|2014|p=172}} Al-Bata'ihi juga diketahui telah membangun beberapa masjid kecil dan besar di seluruh Mesir, meskipun, seperti yang ditulis oleh sejarawan seni [[Jonathan M. Bloom ]], "tidak jelas apakah jumlah tersebut mewakili peningkatan absolut atau hanya peningkatan kualitas dan kuantitas informasi" yang tersedia tentang aktivitasnya, karena lebih banyak, dan lebih rinci, sumber bertahan tentang masa jabatannya daripada pendahulu langsungnya.{{sfn|Bloom|2007|p=139}}
Satu-satunya masjid yang bertahan dari yang ditugaskan oleh al-Bata'ihi adalah [[Masjid Al-Aqmar ]], dibangun di [[Jalan Al-Mu'izz|jalan raya utama]] utara-selatan Kairo, dekat istana khalifah, pada tahun 1122–1125.{{sfn|Bloom|2007|p=139}}{{sfn|Williams|1983|pp=48–49}} Masjid ini terkenal terutama karena fasadnya yang mewah dan tidak biasa, "mungkin ansambel batu Fathimiyah yang paling indah yang bertahan", menurut Bloom.{{sfn|Bloom|2007|p=140}} Lokasi utama masjid, dekorasi yang rumit, dan prasasti fondasi menonjol yang menyebutkan tidak hanya khalifah yang berkuasa (al-Amir) dan wazirnya (al-Bata'ihi), tetapi juga ayah al-Amir, al-Musta'li, telah menyebabkan berbagai interpretasi modern dari motif dan prasasti dekoratif sebagai pernyataan politik dan agama yang disengaja dari ortodoksi Fathimiyah-Ismai'ili.<ref>cf. {{harvnb|Williams|1983|pp=43–48}} dan {{harvnb|Behrens-Abouseif|1992|pp=32–37}}; pandangan yang lebih skeptis dianut oleh {{harvnb|Bloom|2007|pp=139–144}} dan {{harvnb|Halm|2014|pp=170–172}}.</ref> Karena ukurannya yang kecil, Masjid Al-Aqmar kemungkinan besar ditujukan untuk digunakan oleh istana khalifah; namun tampaknya masjid ini tidak memainkan peran khusus dalam upacara-upacara Fathimiyah.{{sfn|Halm|2014|p=172}}
==== Tindakan anti-Nizari ====
|