Glikosida jantung: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
(12 revisi perantara oleh pengguna yang sama tidak ditampilkan) | |||
Baris 19:
==Klasifikasi==
===Struktur umum===
Struktur umum glikosida jantung terdiri dari molekul steroid yang terikat pada gula ([[glikosida]]) dan gugus R.
Secara khusus, struktur cincin yang terikat pada ujung R molekul memungkinkannya untuk diklasifikasikan sebagai [[kardenolida]] atau [[bufadienolida]]. Kardenolida berbeda dari bufadienolida karena adanya "enolida
===Klasifikasi===
[[File:Oleandrin.svg|thumb|class=skin-invert-image|Contoh struktur kimia [[oleandrin]], glikosida jantung toksik
Glikosida jantung dapat dikategorikan secara lebih spesifik berdasarkan tanaman tempat asalnya, seperti dalam daftar berikut. Misalnya, cardenolida terutama berasal dari tanaman foxglove Digitalis purpurea dan Digitalis lanata, sementara bufadienolida berasal dari racun kodok tebu Rhinella marina (sebelumnya dikenal sebagai Bufo marinus), yang darinya senyawa tersebut memperoleh bagian "bufo" dari namanya.[6] Berikut adalah daftar organisme tempat glikosida jantung dapat berasal.▼
Contoh struktur kimia oleandrin, glikosida jantung toksik yang kuat yang diekstrak dari [[perdu]] Oleander.
▲Glikosida jantung dapat dikategorikan secara lebih spesifik berdasarkan tanaman tempat asalnya, seperti dalam daftar
====Tanaman kardenolida====
*''Convallaria majalis'' ([[bakung lembah]]): [[konvalatoksin]]<ref name=pharmacognosy>{{Cite web|url=http://www.tankonyvtar.hu/en/tartalom/tamop412A/2011-0016_08_pharmacognosy_2/ch05s05.html|title=Pharmacognosy 2{{!}}Digital Textbook Library|website=www.tankonyvtar.hu|language=en-US|access-date=2017-06-08}}</ref>
*''[[Antiaris toxicaria
*''[[Strophanthus kombe
*''[[Digitalis lanata]]'' dan ''[[bunga bidal biasa|Digitalis purpurea
*''Nerium oleander'' (pohon [[bunga mentega|oleander]]): [[oleandrin]]
*''[[Asclepias]]'' sp. (
*''[[Adonis vernalis
*[[cocor bebek anak banyak|Kalanchoe daigremontiana]]'' dan spesies ''[[setawar|Kalanchoe]]'' lainnya: [[daigremontianin]]
*''[[Erysimum cheiranthoides]]'' dan spesies ''[[Erysimum]]'' lainnya<ref>{{cite journal | vauthors = Züst T, Strickler SR, Powell AF, Mabry ME, An H, Mirzaei M, York T, Holland CK, Kumar P, Erb M, Petschenka G, Gómez JM, Perfectti F, Müller C, Pires JC, Mueller LA, Jander G | display-authors = 6 | title = Independent evolution of ancestral and novel defenses in a genus of toxic plants (''Erysimum'', Brassicaceae) | journal = eLife | volume = 9 | pages = 761569 | date = April 2020 | pmid = 32252891 | doi = 10.7554/eLife.51712|biorxiv=10.1101/761569 | pmc = 7180059 | doi-access = free }}</ref>
*''[[Cerbera odollam]]'' (
*''[[Periploca sepium]]'':
====Kardenolida lainnya====
Beberapa spesies [[kumbang]] ''[[Chrysolina
====Bufadienolida====
*''[[Leonurus cardiaca
*''[[Drimia maritima
*''[[Rhinella marina]]'' (kodok tebu): berbagai
*''Kalanchoe daigremontiana'' dan spesies ''Kalanchoe'' lainnya: [[daigremontianin]] dan lainnya
*''[[eliabar|Helleborus]]'' spp.<ref>{{cite journal | vauthors = Watanabe K, Mimaki Y, Sakagami H, Sashida Y | title = Bufadienolide and spirostanol glycosides from the rhizomes of helleborusorientalis | journal = Journal of Natural Products | volume = 66 | issue = 2 | pages = 236–241 | date = February 2003 | pmid = 12608856 | doi = 10.1021/np0203638 }}</ref>
{{missing information|bagian| bufanolida tanpa diena, juga hal tentang kodok|date=December 2022}}
==Mekanisme kerja==
Glikosida jantung memengaruhi [[Na+/K+-ATPase|pompa natrium-kalium ATPase]] pada sel [[otot jantung]] untuk mengubah fungsinya.<ref name=Pate2016/> Biasanya, pompa natrium-kalium ini memindahkan ion kalium masuk dan ion natrium keluar. Namun, glikosida jantung menghambat pompa ini dengan menstabilkannya dalam keadaan transisi E2-P, sehingga natrium tidak dapat dikeluarkan: oleh karena itu konsentrasi natrium intraseluler meningkat. Mengenai pergerakan ion kalium, karena glikosida jantung dan kalium bersaing untuk mengikat pompa ATPase, perubahan konsentrasi kalium ekstraseluler berpotensi menyebabkan perubahan kemanjuran obat.<ref name=Bullock>{{Cite book|url=https://books.google.com/books?id=ODjiBAAAQBAJ&pg=PA615|title=Fundamentals of Pharmacology| vauthors = Bullock S, Manias E |date=2013-10-15|publisher=Pearson Higher Education AU|isbn=9781442564411|language=en}}</ref> Meski demikian, dengan mengendalikan dosis secara hati-hati, efek samping tersebut dapat dihindari. Melanjutkan mekanisme tersebut, peningkatan kadar natrium intraseluler menghambat fungsi penukar ion membran kedua yakni NCX, yang bertanggung jawab untuk memompa ion kalsium keluar dari sel dan ion natrium masuk dengan rasio {{chem|3Na|+}}/{{chem|Ca|2+}}. Dengan demikian, ion kalsium juga tidak dikeluarkan dan akan mulai menumpuk di dalam sel juga.<ref name=Babula2013rev>{{cite journal | vauthors = Babula P, Masarik M, Adam V, Provaznik I, Kizek R | title = From Na+/K+-ATPase and cardiac glycosides to cytotoxicity and cancer treatment | journal = Anti-Cancer Agents in Medicinal Chemistry | volume = 13 | issue = 7 | pages = 1069–1087 | date = September 2013 | pmid = 23537048 | doi = 10.2174/18715206113139990304 | s2cid = 1537056 }}</ref><ref>{{Cite web|url=http://cvpharmacology.com/cardiostimulatory/digitalis|title=CV Pharmacology {{!}} Cardiac Glycosides (Digitalis Compounds)|website=cvpharmacology.com|access-date=2017-06-08}}</ref>
Homeostasis kalsium yang terganggu dan peningkatan konsentrasi kalsium sitoplasma menyebabkan peningkatan penyerapan kalsium ke dalam retikulum sarkoplasma (SR) melalui transporter SERCA2. Peningkatan penyimpanan kalsium di SR memungkinkan pelepasan kalsium yang lebih besar saat terjadi stimulasi, sehingga miosit dapat mencapai kontraksi yang lebih cepat dan lebih kuat melalui siklus lintas jembatan. Periode refrakter nodus AV meningkat, sehingga glikosida jantung juga berfungsi untuk menurunkan denyut jantung. Misalnya, konsumsi digoksin menyebabkan peningkatan curah jantung dan penurunan denyut jantung tanpa perubahan signifikan pada tekanan darah; kualitas ini memungkinkannya untuk digunakan secara luas sebagai obat dalam pengobatan [[aritmia]] jantung.<ref name=Pate2016/>
===Penggunaan non-jantung===
Glikosida jantung diidentifikasi sebagai senolitik: mereka dapat secara selektif menghilangkan sel-sel senesen yang lebih sensitif terhadap tindakan penghambatan ATPase karena perubahan membran sel.<ref>{{cite journal | vauthors = L'Hôte V, Courbeyrette R, Pinna G, Cintrat JC, Le Pavec G, Delaunay-Moisan A, Mann C, Thuret JY | display-authors = 6 | title = Ouabain and chloroquine trigger senolysis of BRAF-V600E-induced senescent cells by targeting autophagy | journal = Aging Cell | volume = 20 | issue = 9 | pages = e13447 | date = September 2021 | pmid = 34355491 | pmc = 8564827 | doi = 10.1111/acel.13447 }}</ref><ref>{{cite journal | vauthors = Guerrero A, Herranz N, Sun B, Wagner V, Gallage S, Guiho R, Wolter K, Pombo J, Irvine EE, Innes AJ, Birch J, Glegola J, Manshaei S, Heide D, Dharmalingam G, Harbig J, Olona A, Behmoaras J, Dauch D, Uren AG, Zender L, Vernia S, Martínez-Barbera JP, Heikenwalder M, Withers DJ, Gil J | display-authors = 6 | title = Cardiac glycosides are broad-spectrum senolytics | journal = Nature Metabolism | volume = 1 | issue = 11 | pages = 1074–1088 | date = November 2019 | pmid = 31799499 | pmc = 6887543 | doi = 10.1038/s42255-019-0122-z }}</ref><ref>{{cite journal | vauthors = Triana-Martínez F, Picallos-Rabina P, Da Silva-Álvarez S, Pietrocola F, Llanos S, Rodilla V, Soprano E, Pedrosa P, Ferreirós A, Barradas M, Hernández-González F, Lalinde M, Prats N, Bernadó C, González P, Gómez M, Ikonomopoulou MP, Fernández-Marcos PJ, García-Caballero T, Del Pino P, Arribas J, Vidal A, González-Barcia M, Serrano M, Loza MI, Domínguez E, Collado M | display-authors = 6 | title = Identification and characterization of Cardiac Glycosides as senolytic compounds | journal = Nature Communications | volume = 10 | issue = 1 | pages = 4731 | date = October 2019 | pmid = 31636264 | pmc = 6803708 | doi = 10.1038/s41467-019-12888-x | bibcode = 2019NatCo..10.4731T }}</ref>
==Signifikansi klinis==
Glikosida jantung telah lama menjadi pengobatan medis utama untuk gagal jantung kongestif dan aritmia jantung, karena efeknya yang meningkatkan kekuatan kontraksi otot sekaligus mengurangi denyut jantung. Gagal jantung ditandai dengan ketidakmampuan untuk memompa cukup darah untuk mendukung tubuh, mungkin karena penurunan volume darah atau kekuatan kontraktilnya.<ref name=NHLBI>{{Cite web|url=https://www.nhlbi.nih.gov/health/health-topics/topics/hf/treatment|title=How Is Heart Failure Treated? - NHLBI, NIH|website=www.nhlbi.nih.gov|language=en|access-date=2017-06-08}}</ref> Dengan demikian, pengobatan untuk kondisi tersebut berfokus pada penurunan [[tekanan darah]], sehingga jantung tidak perlu mengerahkan banyak kekuatan untuk memompa darah, atau secara langsung meningkatkan kekuatan kontraktil jantung, sehingga jantung dapat mengatasi tekanan darah yang lebih tinggi. Glikosida jantung seperti digoksin dan digitoksin yang umum digunakan, menangani yang terakhir, karena aktivitas [[inotropik]] positifnya. Di sisi lain, aritmia jantung adalah perubahan denyut jantung, baik lebih cepat ([[takikardia]]) atau lebih lambat ([[bradikardia]]). Pengobatan medis untuk kondisi ini bekerja terutama untuk mengatasi takikardia atau [[fibrilasi atrium]] dengan memperlambat denyut jantung, seperti yang dilakukan oleh glikosida jantung.<ref name=Bullock/>
Namun, karena pertanyaan tentang toksisitas dan dosis, glikosida jantung telah digantikan dengan obat sintetis seperti ''[[Penghambat enzim pengubah angiotensin|ACE inhibitor]]'' dan [[penyekat beta]] serta tidak lagi digunakan sebagai pengobatan medis utama untuk kondisi tersebut. Namun, tergantung pada tingkat keparahan kondisinya, obat ini masih dapat digunakan bersamaan dengan pengobatan lain.<ref name=Bullock/>
==Toksisitas==
Sejak zaman dahulu, manusia telah menggunakan tanaman yang mengandung glikosida jantung dan ekstrak kasarnya sebagai pelapis anak panah, alat bantu pembunuhan atau bunuh diri, racun tikus, tonik jantung, [[diuretik]], dan [[antimuntah|antiemetik]], terutama karena sifat toksik dari senyawa-senyawa ini.<ref name=EmedPoison/> Jadi, meskipun glikosida jantung telah digunakan untuk fungsi pengobatannya, toksisitasnya juga harus diketahui. Misalnya, pada tahun 2008 pusat racun AS melaporkan 2.632 kasus toksisitas digoksin, dan 17 kasus kematian terkait digoksin.<ref>{{cite journal | vauthors = Bronstein AC, Spyker DA, Cantilena LR, Green JL, Rumack BH, Giffin SL | title = 2008 Annual Report of the American Association of Poison Control Centers' National Poison Data System (NPDS): 26th Annual Report | journal = Clinical Toxicology | volume = 47 | issue = 10 | pages = 911–1084 | date = December 2009 | pmid = 20028214 | doi = 10.3109/15563650903438566 | doi-access = free }}</ref> Karena glikosida jantung memengaruhi sistem kardiovaskular, neurologis, dan gastrointestinal; ketiga sistem ini dapat digunakan untuk menentukan efek toksisitas. Efek senyawa ini pada sistem kardiovaskular menimbulkan alasan untuk khawatir, karena senyawa ini dapat secara langsung memengaruhi fungsi jantung melalui efek inotropik dan kronotropiknya. Dalam hal aktivitas inotropik, dosis glikosida jantung yang berlebihan menyebabkan kontraksi jantung dengan kekuatan yang lebih besar, karena lebih banyak kalsium dilepaskan dari SR sel otot jantung. Toksisitas juga mengakibatkan perubahan pada aktivitas kronotropik jantung, yang mengakibatkan berbagai jenis disritmia dan takikardia ventrikel yang berpotensi fatal. Disritmia ini merupakan efek dari masuknya natrium dan penurunan ambang batas potensial membran istirahat pada sel otot jantung. Bila dikonsumsi melebihi rentang dosis sempit yang khusus untuk setiap glikosida jantung tertentu, senyawa ini dapat dengan cepat menjadi berbahaya. Singkatnya, senyawa ini mengganggu proses mendasar yang mengatur [[potensial membran]]. Senyawa ini bersifat toksik bagi jantung, otak, dan usus pada dosis yang tidak sulit dicapai. Pada jantung, efek negatif yang paling umum adalah kontraksi ventrikel prematur.<ref name="EmedPoison" /><ref name="Kanji2012">{{cite journal | vauthors = Kanji S, MacLean RD | title = Cardiac glycoside toxicity: more than 200 years and counting | journal = Critical Care Clinics | volume = 28 | issue = 4 | pages = 527–535 | date = October 2012 | pmid = 22998989 | doi = 10.1016/j.ccc.2012.07.005 }}</ref>
==Referensi==
{{Reflist}}
|