Museum Lampung: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Septaguruh (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
→Koleksi: penambahan informasi jumlah koleksi di Museum Lampung. |
||
(29 revisi perantara oleh 18 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox_Gedung_Bersejarah
| image = [[Berkas:Museum Lampung.jpg|150px]]
| caption = Museum Lampung
| character_name = '''Museum Lampung'''
Baris 7 ⟶ 6:
| Lokasi = Jl. ZA Pagar Alam No 64, Gedung Meneng , [[Bandar Lampung]], [[Lampung]], [[Indonesia]]
| JumKol = 4.735 ([[2011]])
| Luas = 17.010 m2<ref>
| JumPen = 127.362 ([[2011]])
| Tube =
| Situs = [[museumlampung.org]]
}}
'''Museum
== Sejarah ==
Museum Lampung telah mulai dibangun sejak tahun 1975, tetapi [[peletakan batu pertama]] baru diadakan pada tahun 1978.<ref>{{Cite journal|date=2021|editor-last=Ralifia|editor-first=Desesri|title=Museum Lampung|url=https://lampung.bpk.go.id/wp-content/uploads/2022/02/Edisi-III-2021_1.pdf|journal=Saburai|edition=III|publisher=Pusat Informasi dan Komunikasi, BPK Perwakilan Provinsi Lampung|pages=4}}</ref> Peresmian Museum Lampung dilaksanakan pada 24 September 1988 dan diresmikan oleh [[Daftar Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia|Menteri Pendidikan dan Kebudayaan]], [[Fuad Hassan (akademisi)|Fuad Hassan]].<ref>{{Cite journal|date=2019|editor-last=Ralifia|editor-first=Desesri|title=Museum Lampung|url=https://lampung.bpk.go.id/wp-content/uploads/2019/10/warta-I-2019.pdf|journal=Sai Bumi Ruwa Jurai|edition=I|publisher=Pusat Informasi dan Komunikasi, BPK Perwakilan Provinsi Lampung|pages=4}}</ref> Peresmian tersebut bertepatan dengan peringatan Hari Aksara Internasional.<ref>{{Cite book|last=Rusmiyati|last2=dkk.|year=2018|url=https://repositori.kemdikbud.go.id/14163/|title=Katalog Museum Indonesia Jilid I|publisher=Direktorat Jenderal Kebudayaan|isbn=978-979-8250-66-8|pages=164|url-status=live}}</ref>
Sang Bumi yang diabadikan sebagai nama museum ini diambil dari tulisan ''
{{Bagian tanpa referensi}}
satu tempat kunjungan wisata sejarah sebagai sarana [[pendidikan]], penelitian dan rekreasi. Di halaman museum, bahkan beberapa koleksi unik museum ini akan sudah menyambut setiap pengunjung. Tampak meriam kuno peninggalan masa penjajahan menjadi salah satu ikon dari Museum Lampung itu sendiri.▼
Selain [[meriam]], replika [[Rumah tradisional]] [[Lampung]] juga berdiri di halaman museum. Rumah tradisional lampung dikenal berbentuk [[rumah panggung]] yang dimaksudkan untuk melindungi si pemilik rumah dari binatang buas Harimau serta Gajah dan ada juga bola besi pembuka lahan. Bola besi ini identik dengan identitas Lampung sebagai daerah tujuan [[transmigrasi]] pada tahun 1953-1956. Bola besi ini digunakan untuk membuka lahan transmigrasi di wilayah [[Kabupaten Lampung Timur]], khususnya [[Raman Utara, Lampung Timur]] dan [[Purbolinggo, Lampung Timur]], serta di [[Kabupaten Lampung Tengah]] khususnya [[Seputih Banyak, Lampung Tengah]], dan [[Seputih Raman, Lampung Tengah]].
Adapun cara pengoperasiannya adalah dengan ditarik dua traktor guna menumbangkan pohon dan semak di area tanah datar yang akan menjadi lokasi transmigrasi. Sementara di dalam museum, koleksi yang ditampilkan antara lain koleksi benda budaya yang mewakili dua Komunitas adat dan budaya yang dominan di Lampung, yakni Saibatin Pegunungan dan Pesisir pantai dan Penyimbang (Pepadun). Kedua komunitas adat dan budaya ini masing-masing memiliki ciri khas dalam hal ritual adat dan budaya serta perangkat atau aksesoris alat pegang pakai, seperti kain tradisional khas Lampung, [[kain tapis]]. Rangkaian ritual kedua komunitas adat dan budaya masing-masing ditampilkan berurutan, mulai dari ritual lapahan, bedu'a, kelahiran, cukuran, asah gigi menjelang dewasa, pernikahan, hingga ritual kematian dan sebagainya.
▲sebagai nama museum ini diambil dari tulisan '''Sai Bumi Ruwa Jurai''' dalam logo resmi Provinsi Lampung diresmikan penggunaannya sejak 1 April 1990. Memasuki era otonomi
▲==Koleksi Museum==
▲sejarah sebagai sarana pendidikan, penelitian dan rekreasi. Di halaman museum, bahkan beberapa koleksi unik museum ini akan sudah menyambut setiap pengunjung. Tampak meriam kuno peninggalan masa penjajahan menjadi salah satu ikon dari Museum Lampung itu sendiri.
Setidaknya Museum Lampung “Ruwa Jurai” kini memiliki koleksi sekitar 4.735 koleksi yang meliputi benda; geologika, biologika, etnografika, historika, numismatika/heraldika, filologika, keramologika, seni rupa, dan teknografika.<ref name=":0" />
== Referensi ==
{{reflist}}
{{Museum terkenal di Indonesia|state=collapsed}}
[[Kategori:Kota Bandar Lampung]]
[[Kategori:Museum di Lampung]]
|