Kauman, Semarang Tengah, Semarang: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Wagino Bot (bicara | kontrib) k →top: fix edit |
Mita Yuwono (bicara | kontrib) k penambahan link |
||
(13 revisi perantara oleh 8 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Tempat lain|Kauman}}
{{Kelurahan
|peta =
|nama =
|provinsi =
|dati2 =
|nama dati2 =
|kecamatan =
|kode pos =50139
|nama pemimpin =Imam
|luas ={{Convert|0,24|km2|mi2|abbr=on}} <ref name="DUKCAPIL">{{Cite web|url=https://gis.dukcapil.kemendagri.go.id/peta/|title=Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2023|website=www.dukcapil.kemendagri.go.id|accessdate=1 Juni 2023|format=Visual}}</ref>
|luas = -▼
|penduduk =2.312
|kepadatan ={{Convert|9835,61|/km2|/mi2|abbr=on}}
|RW =
|KK =895 <ref name="DUKCAPIL"/>
|website ={{URL|https://kauman.semarangkota.go.id}}
}}
'''Kauman''' adalah [[kelurahan]] di [[Semarang Tengah, Semarang|Kecamatan Semarang Tengah]], [[Kota Semarang]], [[Provinsi Jawa Tengah]], [[Indonesia]].<ref name="Permendagri-137-2017">{{Cite web|url= https://archive.org/details/PermendagriNo.137Tahun2017 |title= Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan |publisher= Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia |access-date= 1 Juni 2023 |archive-url= https://archive.org/details/PermendagriNo.137Tahun2017/mode/2up |archive-date= 29 Desember 2018}}</ref><ref name="Permendagri-72-2019">{{Cite web|url= http://jdih.setjen.kemendagri.go.id/pm/Permendagri%20No%2072%20Th%202019+lampiran.pdf |title= Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Permendagri nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan |archive-url= https://archive.org/details/permendagriindonesia722019 |archive-date= 25 Oktober 2019 |publisher= Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia |access-date= 1 Juni 2023}}</ref>
Dahulunya, Kauman memiliki sebuah lapangan yang difungsikan pada zaman kolonial sebagai Alun-Alun lama kota Semarang. Pada akhir tahun 1960-an alun-alun ini berubah menjadi Pasar Yaik. Namun, pada 2022, [[Wali Kota Semarang]], [[Hendrar Prihadi]] mengembalikan kawasan tersebut ke fungsi awalnya sebagai ruang publik terbuka dengan nama [[Aloon-Aloon Masjid Agung Semarang|Aloon-aloon Masjid Agung Semarang]].<ref>{{Cite news|last=Herlambang|first=Adib Auliawan|editor-last=Herlambang|editor-first=Adib Auliawan|date=4 Februari 2020|title=Kembalinya Alun-alun Kota Semarang, Begini Respon Warga|url=https://ayosemarang.com/read/2020/02/04/51709/kembalinya-alun-alun-kota-semarang-begini-respon-warga|work=Ayosemarang.com|accessdate=7 Februari 2021}}</ref>
Pengembalian [[Aloon-Aloon Masjid Agung Semarang|Aloon-aloon Masjid Agung Semarang]] merupakan bagian dari pemugaran bangunan cagar budaya Pasar Johar yang terbakar pada tahun 2015<ref>{{Cite web|last=Sinuko|first=Damar|date=2017-10-21|title=Pemkot Semarang Bangun Kembali Pasar Johar|url=https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20171021055048-269-249908/pemkot-semarang-bangun-kembali-pasar-johar|website=cnnindonesia.com}}</ref>.
== Sejarah ==
Kauman atau kampung Kauman secara legendaris merupakan kaum
yang dihuni oleh masyarakat [[Suku Jawa|Jawa]] yang lebih cenderung religi beragama
[[Islam]]. Disebutkan dalam beberapa buku, kauman berasal dari kata
''qaaimuddin'' yang memiliki arti orang-orang yang menegakkan agama Islam. Dikarenakan lidah orang Jawa sulit mengucapkan kata tersebut, maka pengucapannya berubah menjadi "kaum". Di suatu tempat, para kaum berdiam di sana yang kemudian memunculkan istilah Pakauman
atau lebih dikenal Kauman untuk menyebut tempat itu. Kauman sering disematkan pada kota-kota lama yang
bernafaskan Islam dalam berbagai
literasi sejarah Jawa. Kauman tidak hanya ada di [[Semarang]], ternyata di [[Yogyakarta]], [[Surakarta]], dan [[Demak]] juga terdapat nama yang serupa. Karena Kauman merupakan ciri khas kebudayaan Jawa yang lebih dekat dengan agama Islam pada era dulunya.
Masjid Wali, bundaran alun-alun, pusat pemerintahan dan pasar tradisional merupakan ciri khas utama Kauman. Kauman sangat berperan penting dalam perkembangan [[Kota Semarang]] seperti saat ini karena merupakan pusat peradaban Islam. Penduduk yang padat menjadi poin tersendiri bagi [[kebudayaan Jawa]] yang direpresentasikan dalam Kampung Kauman.
== Pemerintahan ==
=== Daftar lurah ===
{{daftar tidak lengkap}}
[[Lurah (jabatan)|Lurah]] pertahana saat ini adalah Bapak Imam Sutopo, S.IP.<!-- yang mulai menjabat sejak tahun ....<ref name="pertahana"/>--> Berikut adalah '''Daftar Lurah Kauman''' dari masa ke masa:
{|class="wikitable"
!rowspan="2"|No.
!rowspan="2"|Nama
!colspan="2"|Periode
!rowspan="2"|Ket.
|-
!Awal
!Akhir
|-
|1.
|Arwin Helmy
| -
| -
|
|-
|2.
|Imam Sutopo
| -
|''pertahana''
|
|-
|colspan="6"|'''Catatan:'''
{{Reflist|group="Ket."}}
|}
== Catatan kaki ==
{{Reflist}}
== Bacaan lebih lanjut ==
=== Jurnal ilmiah ===
* {{Cite journal|last=Wanda|first=Sigit Setiawan|year=2017|title=POLA SOSIALISASI POLITIK KAUM SANTRI DI KELURAHAN KAUMAN, KOTA SEMARANG (STUDI KASUS: PEMILIH PKB)|url=http://eprints.undip.ac.id/59996/|publisher=Skripsi S1, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik}}
== Pranala luar ==
* [http://jatengprov.go.id Situs Resmi Provinsi Jawa Tengah]
* [http://semarangkota.go.id Situs Resmi Kota Semarang]
* [http://kecsmgtengah.semarangkota.go.id Situs Resmi Kecamatan Semarang Tengah]
* [http://kauman.semarangkota.go.id Situs Resmi Kelurahan Kauman]
=== Sosial media ===
* {{Instagram|kelurahan_kauman|kelurahankauman}}
{{Semarang Tengah, Semarang}}
{{Authority control}}
{{kelurahan-stub}}▼
|