Sejarah Taiwan (1945–sekarang): Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k →Otoriterianisme, darurat perang. dan perang dingin: Menambah/memperbaiki referensi Tag: halaman dengan galat kutipan Suntingan visualeditor-wikitext |
ganti ke {{Sejarah Republik Tiongkok}} Tag: pranala ke halaman disambiguasi |
||
(28 revisi perantara oleh 9 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Sejarah Taiwan}}
{{Sejarah Republik Tiongkok}}
Sebagai hasil dari [[Menyerahnya Jepang|penyerahan diri]] dan [[Pendudukan Sekutu atas Jepang|pendudukan sekutu atas Jepang]] di akhir [[Perang Dunia II]], pulau Taiwan ditempatkan di bawah pemerintahan [[Republik Tiongkok (1912–1949)|Republik Tiongkok]] (RT),{{NoteTag|Jangan dipertukarkan dengan [[Tiongkok|Republik Rakyat Tiongkok]] (RRT) yang didirikan tahun 1949.}} yang dikuasai oleh [[Kuomintang]] (KMT), pada tanggal [[Hari Penyerahan Kembali|25 Oktober 1945]]. Setelah pembunuhan masal [[Peristiwa 228|28 Februari pada tahun 1947]], [[Darurat militer di Taiwan|darurat militer]] dideklarasikan di tahun 1949 oleh Gubernur [[Provinsi Taiwan]], [[Chen Cheng]], dan [[Kementerian Pertahanan Nasional (Taiwan)|Kementerian Pertahanan Nasional]] RT. Setelah berakhirnya [[Perang Saudara Tiongkok]] di tahun 1949, pemerintah RT [[Penarikan Republik Tiongkok ke Taiwan|menarik diri]] dari [[Tiongkok Daratan]] ketika [[Partai Komunis Tiongkok|partai komunis]] memproklamirkan pendirian [[Tiongkok|Republik Rakyat Tiongkok]]. KMT mundur ke Taiwan dan mendeklarasikan [[Taipei]] sebagai ibu kota sementara RT. Selama bertahun-tahun, RT dan RRT masing-masing terus mengklaim arena diplomatik sebagai satu-satunya pemerintahan sah "Tiongkok". Di tahun 1971, [[Perserikatan Bangsa-Bangsa]] [[Resolusi 2758 Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa|mengeluarkan]] RT dan menggantikannya dengan RRT.
Di tahun 1987, darurat militer diangkat dan Taiwan memulai proses demokratisasi, dengan menghapus Ketentuan Sementara dan berpuncak pada [[pemilihan langsung presiden pertama]] di tahun 1996. Pada tahun 2000, [[Partai Progresif Demokrat|Partai Progresif Demokratik]] (DPP) berkuasa dan mulai mengejar [[Gerakan kemerdekaan Taiwan|kemerdekaan dan identitas rakyat Taiwan]] tetapi upaya-upayanya dirintangi oleh RRT.
Baris 99 ⟶ 14:
[[He Yingqin]], perwakilan RT pada upacara penyerahan diri bangsa Jepang, mendirikan {{Interlanguage link|Kantor Kepala Eksekutif Provinsi Taiwan|zh|3=臺灣省行政長官公署}} yang terpisah dari sistem eksekutif tingkat provinsi di [[Tiongkok Daratan]]. Setelah pendirian kantor eksekutif provinsi, [[Chen Yi (Kuomintang)|Chen Yi]] ditunjuk menjadi Ekseutif Kepala. Chen memproklamirkan tanggal 25 Oktober sebagai [[Hari Penyerahan Kembali]]. Namun, karena Jepang belum secara resmi melepaskan kedaulatan Taiwan pada saat itu, [[Blok Sekutu dalam Perang Dunia II]] tidak mengakui pencaplokan sepihak Taiwan oleh Republik Tiongkok.
Pemerintahan Chen Yi dirusak oleh korupsi, dan juga kurangnya disiplin dalam polisi militer yang ditugaskan untuk kewajiban-kewajiban pendudukan,
[[Berkas:中華民國第一位民選首都市長吳三連於1951年勝選後_First_People-elected_Mayor_of_Taipei,_the_Capital_of_TAIWAN.jpg|ka|jmpl|275x275px|Politisi Taiwan nonKuomintang, Wu San-lien (2L), merayakan kemenangan telaknya (65.5%) dalam pemilihan pertama walikota Taipei pada bulan Januari 1951 dengan para pendukungnya.]]
Setelah Peristiwa 228, pemerintah RT yang dipimpin [[Kuomintang]] mengatur kembali pemerintahan lokal, menghapuskan Kantor Eksekutif Kepala, sambil mendirikan [[Provinsi Taiwan|pemerintahan provinsi]] yang baru. [[Wey Daw-ming]], yang orang tuanya merupakan akademisi, menjadi [[Gubernur Provinsi Taiwan]] yang pertama, dan selama masa pemerintahannya,
Wey digantikan
KMT
=== Otoriterianisme, darurat perang. dan perang dingin ===
{{Further|
[[Berkas:U.S._President_Eisenhower_visited_TAIWAN_美國總統艾森豪於1960年6月訪問臺灣台北時與蔣中正總統-2.jpg|ka|jmpl|275x275px|Bersama Presiden [[Chiang Kai-shek]], Presiden A.S. [[Dwight D. Eisenhower]] melambai pada kerumunan dalam kunjungannya ke [[Taipei]], Taiwan pada bulan Juni 1960.]]
Pada tanggal 20 Juli 1946, [[Chiang Kai-shek]] meluncurkan serangan berskala besar pada wilayah kekuasaan partai komunis di [[Tiongkok Utara|Huabei]] dengan menugaskan 113 brigade (jumlah totalnya 1,6 juta pasukan), yang
Pada bulan Desember 1949, [[Angkatan Bersenjata Republik Tiongkok/Taiwan|Angkatan Bersenjata Republik Tiongkok]] dan [[Kuomintang]] dikalahkan dalam [[Perang Saudara Tiongkok]], yang memaksa Pemerintah Republik Tiongkok [[Penarikan Republik Tiongkok ke Taiwan|pindah ke Taiwan]]. Hal ini membuat [[Partai Komunis Tiongkok]] dapat [[Proklamasi Republik Rakyat Tiongkok|mendeklarasikan pendirian]] negara Tionghoa baru: [[Tiongkok|Republik Rakyat Tiongkok]].<ref>{{Cite book|last=Westad|first=Odd|year=2003|url=https://archive.org/details/decisiveencounte00west|title=Decisive Encounters: The Chinese Civil War, 1946–1950|publisher=Stanford University Press|isbn=978-0-8047-4484-3|page=[https://archive.org/details/decisiveencounte00west/page/305 305]|access-date=2019-03-08|url-access=registration}}</ref><ref>{{Cite news|last=Han|first=Cheung|date=2016-12-04|title=Taiwan in Time: The Great Retreat|url=https://www.taipeitimes.com/News/feat/archives/2016/12/04/2003660529|work=Taipei Times}}</ref>
Setelah [[Peristiwa 228]], pemerintahan Nasionalis meluncurkan [[Teror Putih (Taiwan)|kampanye penindasan]] terhadap perbedaan pendapat politis.<ref>{{Cite book|last=Rubinstein|first=Murray A.|year=2007|title=Taiwan: A New History|location=Armonk, N.Y.|publisher=M. E. Sharpe|isbn=9780765614957|page=302}}</ref> KMT seringkali [[Antiintelektualisme|memenjarakan elit intelektual dan sosial Taiwan]] karena ketakutan mereka akan melawan
Hingga tahun 1958, kampanye militer berskala kecil antara angkatan bersenjata RT dan [[Tentara Pembebasan Rakyat]] (PLA) dijalankan di seluruh selat.
Pada bulan April 1950, operasi amfibi mendapatkan keberhasilan dalam [[Pertempuran Pulau Hainan|menaklukkan Pulau Hainan]] pada bulan April 1950, yang mengakibatkan [[Kampanye Kepulauan Wanshan|penawanan Kepulauan Wanshan]] dari garis pantai Guangdong (Mei–Agustus 1950) dan [[Pulau Zhoushan]] dari Zhejiang (Mei 1950).<ref name="MacF">MacFarquhar, Roderick. Fairbank, John K. Twitchett, Denis C. [1991] (1991). The Cambridge History of China. Cambridge University Press. {{ISBN|0-521-24337-8}}. p. 820.</ref>
Periode ketegangan ini berlangsung hingga [[Krisis Selat Taiwan Kedua|Krisis Selat Kedua]].<ref name=":0">{{Cite book|last=M.H. Halperin|date=December 1966|url=https://archive.org/details/The1958TaiwanStraitsCrisisADocumentedHistory_201712|title=The 1958 Taiwan Straits Crisis: A Documented History|pages=i-xvii|others=Daniel Ellsberg}}</ref> Pada masa ini Amerika Serikat bersumpah untuk melindungi pulau dari Tiongkok Daratan.<ref>{{Cite news|last=H. Halperin|first=Morton|date=|title=The 1958 Taiwan Straits Crisis: A Documented History|url=https://www.rand.org/pubs/research_memoranda/RM4900.html|work=RAND Corporation}}</ref> Sejak saat itu, kedua pihak di masing-masing sisi selat itu menghentikan semua peperangan terhadap satu sama lain. Angkatan Laut RT melanjutkan kembali pertempuran sepihak dan kewajiban-kewajiban pengawalan sementara Angkatan Laut AS secara diam-diam tanpa diketahui menarik kapal-kapal perang ekstra mereka dari Selat Taiwan.<ref>{{Cite news|last=H. Halperin|first=Morton|date=|title=The 1958 Taiwan Straits Crisis: A Documented History|url=https://www.rand.org/pubs/research_memoranda/RM4900.html|work=RAND Corporation}}. Page 539.</ref>
===
{{Unreferenced section|date=May 2021}}
Republik Tiongkok memasuki fase pembangunan Demokrasi Konstitusional dengan permakluman [[Konstitusi Republik Tiongkok]] di tahun 1947. Setelah itu, [[Tentara Revolusioner Nasional]] juga diganti namanya menjadi [[Angkatan Bersenjata Republik Tiongkok/Taiwan|Angkatan Bersenjata Republik Tiongkok]] dan dinasionalisasi. Namun, karena Perang Saudara Tiongkok, [[Permakluman Sementara terhadap Pemberontakan Komunis|Permakluman Sementara Efektif Selama Periode Pemberontakan Komunis]] diberlakukan sebagai amandemen [[Konstitusi Republik Tiongkok]]. Hal ini menyebabkan darurat militer di Taiwan dan membatasi kebebasan dan demokrasi rakyat sipil. Alasan resmi Permakluman itu adalah berlangsungnya Perang Saudara Tiongkok dan efektifnya RT di bawah kekuasaan militer KMT selama [[Periode mobilisasi sebagai penekanan terhadap pemberontakan komunis|periode mobilisasi]]. Taiwan secara efektif berada di dalam darurat militer.
Namun, dengan kematian sistem partai tunggal KMT dan gerakan demokratisasi selama dasawarsa 1980an, darurat militer akhirnya diangkat pada tahun 1987 (dan permaklumannya akhirnya dibatalkan pada tahun 1991). [[Demokrasi liberal|Demokrasi Konstitusional]] diberlakukan kembali di RT setelah 1987.
Baris 130 ⟶ 45:
Ketika [[Republik Tiongkok]] dipindahkan ke Taiwan pada tahun 1949, [[Partai Pemuda Tionghoa]], [[Partai Sosialis Demokratik Tiongkok]], dan KMT adalah partai politik legal yang ada di Taiwan. Partai-partai yang didirikan selanjutnya beroperasi di bawah [[Gerakan Tangwai]].
Sampai awal dasawarsa
Di akhir dasawarsa 1970an dan awal 1980an merupakan masa-masa pergolakan bagi kelahiran Taiwan karena banyak orang yang semula ditindas dan ditinggalkan oleh perubahan-perubahan ekonomi menjadi anggota kelas tengah baru Taiwan. Perusahaan baru membuat rakyat Taiwan asli dapat memperoleh daya tawar yang kuat dalam tuntutan mereka untuk penghargaan atas hak asasi manusia mereka. [[Insiden Kaohsiung|Peristiwa Kaohsiung]] akan menjadi titik balik besar bagi demokrasi di Taiwan.
Baris 136 ⟶ 51:
Taiwan juga menghadapi kemunduran dalam ruang internasional. Di tahun 1971, pemerintah RT meninggalkan Perserikatan Bangsa-Bangsa tak lama setelah PBB mengakui pemerintahan RRT di Beijing sebagai pemegang kekuasaan sah Tiongkok di dalam Perserikatan Bangsa-Bangsa. RT telah ditawari perwakilan ganda, tetapi Chiang Kai-shek menuntut untuk memperoleh kembali tempat duduk di Dewan Keamanan PBB, yang tidak dapat diterima oleh RRT. Chiang mengekspresikan keputusannya dalam pidatonya yang terkenal "langit tidak cukup besar untuk dua matahari". Pada bulan Oktober 1971, [[Resolusi 2758 Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa|Resolusi 2758]] diloloskan oleh Majelis Umum PBB dan "para perwakilan Chiang Kai-shek" (dengan demikian RT) dikeluarkan dari PBB dan digantikan sebagai "Tiongkok" oleh RTT. Di tahun 1979, Amerika Serikat mengalihkan pengakuan dari Taipei menjadi Beijing.
[[Chiang Kai-shek]] wafat di bulan April 1975 pada usia 87, dan digantikan oleh [[Yen Chia-kan]] sebagai presiden, sementara putranya, [[Chiang Ching-kuo]] berhasil memegang kepemimpinan Kuomintang (memilih menggunakan status "Ketua" daripada status "Direktur Jenderal" yang
Chiang memilih [[Lee Teng-hui]], seorang teknokrat kelahiran Taiwan untuk menjadi wakil presidennya, yang menjadi orang pertama di barisan pengganti kepresidenan. Gerakan ini diikuti reformasi lain yang memberikan lebih banyak kekuasaan pada warga kelahiran asli dan menenangkan sentimen antiKMT selama periode saat banyak otokrasi lain di Asia sedang ditantang.
Setelah Chiang Ching-kuo wafat di tahun 1988, penggantinya, Presiden [[Lee Teng-hui]], melanjutkan mendemokratisasi pemerintahan. Lee mengalihkan lebih banyak wewenang pemerintahan pada warga kelahiran Taiwan, dan Taiwan melalui proses lokalisasi. Dalam proses lokalisasi ini, budaya dan sejarah lokal dipromosikan di atas sudut pandang
Sebagai usaha untuk menjaga hubungan baik dengan RRT, Taiwan menghindari kritik terhadap [[Unjuk rasa Tiananmen 1989|Pembunuhan Massal di Tiananmen]] dan media secara umum dilarang melaporkannya. Sekelompok pelajar, yang berusaha melayarkan kapal sewaan ke
Namun, Lee gagal memecah korupsi masif yang telah menyerap dalam pemerintahan dan banyak loyalis KMT merasa Lee mengkhianati RT dengan melakukan reformasi terlalu jauh, sementara mereka yang berada di posisi oposisi merasa dia tidak cukup banyak melakukan reformasi.
=== Periode demokratik ===
Lee mencalonkan diri sebagai petahana dalam [[Pemilihan presiden 1996|pemilihan langsung presiden]] yang pertama di Taiwan pada tahun 1996 melawan kandidat DPP dan mantan pembangkang, Peng Min-ming. Pemilihan ini memicu RRT untuk melakukan serangkaian uji misil di [[Selat Taiwan]] untuk mengintimidasi pemilihan umum Taiwan sehingga para pemilih akan memberikan suara pada kandidat prounifikasi, Chen Li-an dan Lin Yang-kang. Taktik agresif ini memicu Presiden AS, Clinton, untuk meminta Undang-undang Hubungan Taiwan dan menugaskan dua pesawat udara pembawa kelompok
Salah satu tindakan terakhir Lee sebagai presiden adalah
[[Pemilihan presiden tahun 2000 Taiwan|Pemilihan presiden tahun 2000]] menandai berakhirnya status [[Kuomintang]] sebagai partai penguasa. Kandidat DPP, Chen Shui-bian memenangkan pertandingan tiga pihak yang melihat suara pan-Biru
Dalam pemilihan presiden tahun 2000, [[Chen Shui-bian]] dari [[Partai Progresif Demokrat|Partai Progresif Demokratik]] (DPP) terpilih menjadi presiden bersama [[Annette Lu]] sebagai wakil presiden. Ini merupakan rotasi partai politik pertama dalam sejarah RT. Pembagian suara [[Kuomintang]] ternyata mengakibatkan hasil ini. Pada bulan Agustus 2002, Presiden Chen secara terbuka mengindikasikan bahwa [[Hubungan Lintas Selat|hubungan antara Taiwan dan Tiongkok Daratan]] adalah "[[Satu Sisi Satu Negara]]". Deklarasi ini mengarah pada perselisihan di seluruh [[Republik Tiongkok|Taiwan]], di [[Tiongkok Daratan]] dan di [[Amerika Serikat]]. Di tahun 2004, sehari sebelum [[Pemilihan presiden tahun 2004 Taiwan|pemilihan presiden tahun 2004]], terdapat [[Peristiwa penembakan 19 Maret|upaya pembunuhan]] terhadap Presiden Chen dan Wakil Presiden Lu. Mereka dipilih kembali keesokan harinya, meskipun [[Koalisi Pan-Biru]] memperdebatkan keabsahan hasilnya karena selisih pemilihan yang kecil dan peristiwa penembakan. Di tahun 2005, [[ad hoc]] [[Majelis Nasional (Republik Tiongkok)|Majelis Nasional]] meloloskan amandemen konstitusional yang mengatur bahwa pemilihan [[Yuan Legislatif]] berubah menjadi menggunakan [[pemberian suara paralel]], yang memandu pembentukan [[Sistem dua partai|sissem dua partai]].<ref>{{Cite web|last=Lin Hsin-huei (林新輝)|date=2000-04-08|title=Constitutional Amendment, Kuomintang version, National Assembly Seats ad hoc (修憲國民黨版 國大定位任務型)|url=http://issue.udn.com/FOCUSNEWS/PARLIARMENT/b8.htm|language=zh|archive-url=https://web.archive.org/web/20110717135313/http://issue.udn.com/FOCUSNEWS/PARLIARMENT/b8.htm|archive-date=2011-07-17|access-date=2007-06-28|url-status=dead}}</ref> Sebagai akibat dari berbagai skandal dalam pemerintahan DPP, pada tanggal 9 September 2006, mantan ketua DPP, [[Shih Ming-teh]], memimpin kampanye anti-Chen Shui-bian yang disebut [[Satu Juta Suara Menentang Korupsi, Presiden Chen Harus Pergi]] tapi tidak meraih hasil yang diharapkan yaitu penyerahan jabatan Presiden Chen.{{Citation needed|date=December 2011}}
KMT juga memperoleh kendali lagi di badan legislatif dalam pemilihan Yuan Legislatif di bulan Januari 2008. Dalam pemilihan presiden di bulan Mei 2008, kandidat KMT, [[Ma Ying-jeou]] mencalonkan diri di serambil pendukung hubungan yang lebih ramah dengan Tiongkok Daratan dan reforma ekonomi dan mengalahkan kandidat DPP, Frank Hsieh dengan suara 58.48%.
Baris 159 ⟶ 74:
Ma terpilih kembali, dan KMT memperoleh kembali mayoritasnya dalam Yuan Legislatif, dalam pemilihan gabungan di bulan Januari 2012. Di dalam [[Pemilihan umum Taiwan 2016|pemilihan umum tahun 2016]], DPP memperoleh kembali kekuasaannya dengan terpilihnya [[Tsai Ing-wen]] menjadi presiden.
Pada tanggal 24 Mei 2017, [[Yuan judisial|Mahkamah Konstitusi]] mengeluarkan peraturan bahwa pasangan sesama jenis memiliki hak untuk menikah, dan memberi waktu pada Badan Legislatif Yuan selama dua tahun untuk selayaknya mengamandemen hukum pernikahan bangsa Taiwan. Menurut aturan mahkamah, jika amandemen tidak diloloskan dalam waktu dua tahun, pernikahan sesama jenis secara otomatis akan
== Hubungan lintas-selat dan posisi internasional ==
{{Main|
Di ujung tahun 1943, [[Deklarasi Kairo]] diterbitkan, di dalam pasal-pasalnya meliputi semua wilayah kekuasan Tiongkok, termasuk Formosa (Taiwan), yang telah diduduki Jepang akan dikembalikan ke Republik Tiongkok. Deklarasi ini ditegaskan kembali dalam [[Deklarasi Potsdam]], yang diterbitkan tahun 1945. Kemudian di tahun itu juga, Perang Dunia II berakhir, dan Jepang menerima Deklarasi Potsdam, menyerah tanpa syarat. Komandan Utama Tentara Sekutu memerintahkan tentara Jepang di Taiwan menyerah pada pemerintahan Republik Tiongkok, yang bertindak sebagai perwakilan Tentara Sekutu.<ref>{{Cite web|date=1945-09-06|title=Congressional Record|url=http://www.taiwandocuments.org/surrender05.htm|archive-url=https://web.archive.org/web/20021014090104/http://taiwandocuments.org/surrender05.htm|archive-date=2002-10-14|url-status=dead}}</ref> Pada tanggal 25 Oktober 1945 di [[Balai Zhongshan|Balai Zhongshan Taipei]], pemerintahan Jepang di Taiwan menyerah pada perwakilan Republik Tiongkok, Republik Tiongkok secara resmi menerima Taiwan. Di tahun 1951, Jepang secara resmi menandatangani [[Perjanjian San Francisco]], tetapi, karena ketidakjelasan situasi Perang Saudara Tiongkok, perjanjian perdamaian itu tidak dengan jelas mengindikasikan milik siapa kedaulatan Taiwan. Dalam pasal kedua [[Perjanjian Taipei]] tahun 1952, setelah Perjanjian San Francisco, Jepang menegaskan kembali penyerahan kedaulatan Taiwan, Pescador, Spratly dan Paracel.
[[Tiongkok|Republik Rakyat Tiongkok]] (RRT) dan Republik Tiongkok (RT) melanjutkan keadaan perang sampai tahun 1979. Pada bulan Oktober 1949, upaya RRT untuk mengambil alih kendali RT terhadap pulau [[Kabupaten Kinmen|Kinmen]] digagalkan dalam [[Pertempuran Guningtou|Pertempuran Kuningtou]], yang menghalangi penyerbuan PLA terhadap Taiwan.<ref name="QiB"
Pada bulan Juni 1949, RT mendeklarasikan "penutupan" seluruh pelabuhan Tiongkok Daratan dan angkatan lautnya berupaya mencegati kapal-kapal asing. Penutupan ini meliputi area dari satu titik di utara mulut [[Sungai Min]] di [[Fujian|Provinsi Fujian]] sampai ke mulut [[Sungai Liao]] di Manchuria.<ref name="Tsang">Tsang, Steve Yui-Sang Tsang. The Cold War's Odd Couple: The Unintended Partnership Between the Republic of China and the UK, 1950–1958. [2006] (2006). I.B. Tauris. {{ISBN|1-85043-842-0}}. pp. 155, 115–120, 139–145</ref> Karena jaringan
Setelah kehilangan Tiongkok Daratan, sekelompok tentara KMT yang berjumlah sekitar 12.000
Selama [[Perang Korea]], sebagian tentara Tionghoa Komunis yang ditangkap, banyak di antaranya semula adalah tentara KMT dipulangkan kembali ke Taiwan dan bukan ke Tiongkok Daratan. Tentara gerilya KMT terus mengoperasikan penyerangan lintas batas ke Tiongkok Barat Daya di awal dasawarsa 1950an. Pemerintah RT meluncurkan sejumlah penyerangan bom udara ke dalam kota-kota pantai utama Tiongkok Daratan seperti [[Shanghai]].
Meskipun dipandang sebagai kewajiban militer oleh Amerika Serikat, RT memandang pulau-pulau yang tersisa di [[Provinsi Fujian (Republik Tiongkok)|Fujian]] sebagai hal yang vital untuk kampanye ke depannya dalam rangka mengalahkan RRT dan mengambil alih Tiongkok Dataran. Pada tanggal 3 September 1954, [[Krisis Selat Taiwan Pertama]] dimulai ketika [[Tentara Pembebasan Rakyat|PLA]] mulai menembaki [[Kabupaten Kinmen|Quemoy]] dan mengancam mengambil [[Kepulauan Dachen]].<ref name="Tsang"
[[Krisis Selat Taiwan Kedua]] dimulai pada tanggal 23 Agustus 1958 dengan pelibatan udara dan laut antara tentara militer RRT dan RT, yang mengakibatkan pemboman artileri yang hebat terhadap [[Kabupaten Kinmen|Quemoy]] (oleh RRT) dan terhadap [[Xiamen|Amoy]] (oleh RT), dan berakhir pada bulan November di tahun yang sama.<ref name="Tsang"
Meskipun peperangan berakhir, kedua pihak tidak pernah menandatangani kesepakatan atau perjanjian apapun untuk secara resmi mengakhiri perang.
Setelah dasawarsa 1950an, "perang"nya menjadi lebih simbolis daripada nyata, diwakili oleh berulang kali aktivasi dan penghentian pemboman artileri
Dalam masa ini gerakan orang-orang dan barang-barang secara virtual berhenti di antara wilayah-wilayah yang dikendalikan RRT dan RT. Terkadang terdapat penyeberang. Salah seorang penyeberang kalangan atas adalah [[Justin Yifu Lin]], yang berenang menyeberangi Selat Kinmen ke Tiongkok Daratan dan sekarang menjadi Ahli Ekonomi Kepala dan Wakil Presiden Senior [[Bank Dunia]].
Baris 187 ⟶ 102:
Setelah RT mengeluh pada [[Perserikatan Bangsa-Bangsa]] atas dukungan [[Uni Soviet]] terhadap RRT, [[Resolusi 505 Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa]] diadopsi pada tanggal 1 Februari 1952 untuk mengutuk Uni Soviet.
Di tahun 1987, [[Pembantaian Lieyu 1987|Peristiwa 7 Maret]] (pembantaian Lieyu) di [[Lieyu|Kinmen Lebih Rendah]] menyebabkan riak besar dalam hubungan lintas selat antara Tiongkok dan Taiwan—4 bulan kemudian pada tanggal 15 Juli, [[darurat militer di Taiwan]] diangkat; dan 5 bulan kemudian pada tanggal 15
Untuk mengefektifkan negosiasi dengan Tiongkok Dataran pada isu-isu operasional tanpa mengompromikan posisi pemerintahan atas penolakan keabsahan pihak lainnya, pemerintahan RT di bawah [[Chiang Ching-kuo]] menciptakan "[[Yayasan Pertukaran Antar Selat]]" (SEF), sebuah lembaga nonpemerintah sekadar nama yang dipimpin oleh [[Dewan Urusan Daratan|Dewan Urusan Daratan Tiongkok]], sebuah alat bagi [[Yuan Eksekutif]]. RRT merespon inisiatif ini dengan mendirikan [[Asosiasi untuk Hubungan Antar Selat Taiwan|Asosiasi untuk Hubungan Lintas Selat Taiwan]] (ARATS), yang secara langsung dipimpin oleh [[Kantor Urusan Taiwan]] dari [[Dewan Negara Republik Rakyat Tiongkok|Dewan Negara]]. Sistem ini digambarkan sebagai "sarung tangan putih", yang memperkenankan kedua pemerintahan berhubungan satu sama lain di basis semi resmi tanpa mengompromikan kebijakan-kebijakan kedaulatan mereka masing-masing.
Dipimpin oleh negarawan tua yang sangat dihormati, [[Koo Chen-fu]] dan [[Wang Daohan]], kedua organisasi memulai serangkaian perbincangan yang berpuncak dalam pertemuan-pertemuan di tahun 1992, yang, bersama dengan korespondensi berikutnya, menegakkan [[Konsensus 1992]]. Di dalamnya kedua belah pihak bersepakat untuk secara sengaja bersikap ambigu pada pertayaan-pertanyaan mengenai kedaulatan, agar dapat mengurus pertanyaan-pertanyaan operasional yang dapat mempengaruhi kedua belah pihak.
[[Chen Shui-bian]] terpilih menjadi [[Daftar Presiden Republik Tiongkok|Presiden RT]] pada tahun 2000. Secara politik, Chen pro-[[Gerakan kemerdekaan Taiwan|kemerdekaan Taiwan]]. Penolakan Chen terhadap [[Konsensus 1992]] dikombinasikan dengan kegigihan RRT bahwa RT menyetujui negosiasi [[Kebijakan Satu Tiongkok|prinsip "Satu Tiongkok"]] terwujud mencegah perbaikan relasi lintas selat.
Baris 201 ⟶ 116:
Pertanyaan mengenai status politik Taiwan atau apakah kedua pihak bergerak ke arah penggabungan atau mencari kemerdekaan ''de jure'' masih belum terselesaikan. Penegasan Republik Rakyat Tiongkok baik secara domestik maupun internasional adalah "Baik dari perspektif sejarah, pemerintah, maupun hukum internasional, Taiwan merupakan bagian tak terpisahkan dari Tiongkok. Status politik Taiwan adalah urusan domestik Tionghoa, dan dengan dasar pikiran tak ada harapan untuk penggabungan serta (kondisi) lain tertentu, (pemerintahan Tionghoa) tidak mengabaikan (kemungkinan) penggunaan kekerasan untuk menyelesaikannya."<ref>{{Cite web|last=The Taiwan Affairs Office and the Information Office of the State Council|authorlink=Taiwan Affairs Office|title=The One-China Principle and the Taiwan Issue|url=http://www.gwytb.gov.cn:8088/detail.asp?table=WhitePaper&title=White-Papers-On-Taiwan-Issue&m_id=4|archive-url=https://web.archive.org/web/20090704234045/http://www.gwytb.gov.cn:8088/detail.asp?table=WhitePaper&title=White-Papers-On-Taiwan-Issue&m_id=4|archive-date=2009-07-04|access-date=2007-11-08|url-status=dead}}</ref> Orang-orang yang mempromosikan kemerdekaan Taiwan merasa bahwa, karena Perjanjian San Francisco yang ditandatangani Jepang dan Amerika Serikat dan indikasi yang tidak jelas mengenai penyerahan kedaulatan Taiwan (status Taiwan tidak diputuskan), masa depan Taiwan harus diputuskan oleh rakyat Taiwan dan bahwa Republik Rakyat Tiongkok tidak diperbolehkan mengancam menggunakan kekerasan.<ref>{{Cite web|last=Chi|first=Charlie|date=2002-04-30|title=Executive Summary|url=http://www.taiwandocuments.org/summary.htm|publisher=Taiwan Documents Project|access-date=2007-11-12}}</ref>
Pada tanggal 14 Maret 2005, [[Kongres Rakyat Nasional]] Republik Rakyat Tiongkok meloloskan [[Undang-undang antipemisahan Republik Rakyat Tiongkok|Undang-undang Antipemisahan]], untuk pertama kali memperjelas dalam bentuk hukum [[Kebijakan Satu Tiongkok|prinsip satu Tiongkok]]. Sebagian orang di Taiwan merasa tidak puas karenanya, dan pada tanggal 26 Maret, ratusan ribu orang turun ke jalanan di Taipei, berpartisipasi dalam 326 Melindungi Demonstrasi Taiwan, yang mengindikasikan ketidakpuasan mereka yang begitu kuat terhadap sekaligus memprotes undang-undang itu.<ref>{{Cite news|date=2005-03-26|title=Taiwan rallies against China law|url=http://news.bbc.co.uk/2/hi/asia-pacific/4382971.stm|publisher=[[BBC News]]|access-date=2007-11-12}}</ref><ref>{{Cite news|date=2005-03-26|title=In pictures: Taiwan protest|url=http://news.bbc.co.uk/2/hi/in_pictures/4384279.stm|publisher=BBC News|access-date=2007-11-12}}</ref> Mulai tanggal 26 April 2005, KMT, and berbagai partai politik
[[Berkas:Ci581_pek.JPG|ka|jmpl|Penerbangan CAL581, penerbangan langsung [[Bandar Udara Internasional Taoyuan|TPE]]–[[Bandar Udara Internasional Ibu Kota Beijing|PEK]] pertama, juga penerbangan langsung pertama antara [[Tiongkok Daratan|Dataran Tiongkok]] dan [[Republik Tiongkok|Taiwan]], 29 Januari 2005.]]
{{See also|
[[Tiongkok Daratan]] dan Taiwan melanjutkan penerbangan langsung [[piagam lintas selat]] mingguan reguler pada tanggal 4 Juli 2008, untuk pertama kalinya dalam enam dekade, sebagai "awal baru" dalam ketegangan hubungan mereka. Liu Shaoyong, kepala [[China Southern Airlines]], menjadi pilot penerbangan pertama dari [[Guangzhou]] ke [[Bandar Udara Songshan Taipei|Bandara Songshan Taipei]]. Secara bersamaan,
Pada tanggal 7 November 2015, satu [[Pertemuan Ma–Xi 2015|pertemuan]] diselenggarakan oleh presiden RT, [[Ma Ying-jeou]] dan [[Sekretaris Jenderal Komite Pusat Partai Komunis Tiongkok|Sekretaris Jenderal]] [[Partai Komunis Tiongkok|Partai Komunis]], [[Xi Jinping]] di [[Singapura]].
Pengakuan terhadap RT telah
== Pertumbuhan ekonomi ==
{{See also|Sejarah ekonomi Taiwan}}
Selama periode pascaperang, Taiwan kekurangan barang-barang dan bahan-bahan, ekonomi mengalami depresi, dan inflasi yang parah. Setelah pemerintahan nasional pindah ke Taiwan, pertanian yang pertama berkembang, dan di tahun 1953, ekonomi Taiwan kembali ke tingkat sebelum perang. Setelah ini, pemerintah menggiatkan kebijakan "Merawat industri dengan pertanian"(以農養工) di atas pondasi yang dibangun di masa kekuasaan Jepang. Dengan modal, tenaga kerja, dan kecakapan yang ada di Taiwan, bantuan Amerika,<ref>{{Cite web|last=U.S. Agency for International Development (USAID)|authorlink=United States Agency for International Development|title=U.S. overseas loans and grants: obligations and loan authorizations, 1 July 1945-30 September 2005|url=http://pdf.usaid.gov/pdf_docs/PNADH500.pdf|access-date=2007-11-07}}</ref> dsb., ekonomi Taiwan secara progresif bergerak ke arah pertumbuhan yang pesat. Dalam dasawarsa 1950an, pemerintah menjalankan kebijakan [[Industrialisasi substitusi impor|substitusi impor]], mengambil yang diperoleh pertanian untuk memberi dukungan pada sektor industri, menukar ekspor produksi pertanian untuk mata uang asing menjadi impor permesinan industri, sehingga mengembangkan sektor industri. Pemerintah meningkatkan berbagai bea, mengendalikan devisa dan membatasi impor untuk melindungi industri domestik. Pada dasawarsa 1960an, industri pertukaran impor Taiwan menghadapi persoalan kejenuhan pasar domestik. Pada saat yang sama, pabrik-pabrik sebagian negara industri, karena meningkatnya upah dan alasan-alasan lainnya, perlahan bergerak ke area tertentu yang memiliki industri dasar maupun biaya tenaga kerja murah. Akibatnya, kebijakan ekonomi Taiwan berubah menjadi [[Industrialisasi berorientasi ekspor|ekspansi ekspor]]. Di tahun 1960, pemerintah memberlakukan "Peraturan untuk Mendorong Investasi", yang secara aktif berkompetisi untuk investasi bisnis asing di Taiwan. Di tahun 1966, pemerintah menetapkan Zona Pengolahan Ekspor Kaohsiung, [[Zona perdagangan bebas|zona pengolahan ekspor]] Asia pertama, untuk memperluas produksi manufaktur. Dalam peran sebagai pangkalan estafet manufaktur, Taiwan menjadi hubungan dalam sistem pembagian tenaga kerja internasional. Di tahun 1963, perbandingan ekonomi Taiwan yang ditempati industri melebihi pertanian. Dari tahun 1968, Taiwan mempertahankan pertumbuhan ekonomi rata-rata tahunan jangka panjang tetap di dua angka sampai [[Krisis minyak 1973|krisis minyak tahun 1973]].<ref>{{Cite journal|last=Amsden, Alice H.|author-link=Alice Amsden|date=July 1979|title=Taiwan's Economic History: A Case of Etatisme and a Challenge to Dependency Theory|url=http://mcx.sagepub.com/cgi/reprint/5/3/341|journal=Modern China|volume=5|issue=3|pages=341–380|doi=10.1177/009770047900500304|access-date=2007-11-06}}</ref> Di tahun 1971, Taiwan memiliki surplus perdagangan asing dan sejak saat itu terus berada dalam kondisi ekspor dan produsen besar barang-barang elektronik.
== Olah raga ==
{{Expand section|date=May 2017}}
{{Main|Olah raga di Taiwan}}
{{Informasi lebih lanjut|Taipei Tionghoa}}
Taiwan (RT) bersaing sebagai Taipei Tionghoa sejak 1984 dan telah memenangkan medali Olimpiade pertama mereka di tahun 1960, dan medali emas pertama di tahun 2004. Sampai saat ini, mereka memiliki 24 medali dalam [[Olimpiade]].
== Lihat juga ==
{{Portal|Taiwan|History}}
* [[Rakyat Taiwan Han]]
* [[Sejarah Republik Rakyat Tiongkok]]
Baris 229 ⟶ 144:
== Referensi ==
{{reflist}}
{{s-start}}
{{succession box
|before = [[Taiwan di bawah pemerintahan Jepang|Di bawah pemerintahan Jepang]]<br />{{nobold|1895–1945}}
|title = [[Sejarah Taiwan]]<br />Di Bawah pemerintahan Republik Tiongkok
|years = 1945–sekarang
|after = –
}}
{{s-end}}
{{Authority control}}
[[Kategori:Sejarah Tiongkok]]
|