Bahasa Melayu Ambon: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Elijah Mahoebessy (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(4 revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{About|bahasa kreol berbasis Melayu|[[bahasa tanah]]|bahasa Ambon}}
{{bahasa
| name = Melayu Ambon
| nativename = ''basa Ambong''
Baris 30 ⟶ 31:
Bahasa Melayu menurut sebagian besar sejarawan berasal dari [[Sumatra]]; kemungkinan juga [[Semenanjung Malaya]]. Pada masa pra-kolonial Eropa, bahasa Melayu telah berabad-abad lamanya menjadi [[basantara]] (''lingua franca'') di [[Asia Tenggara Kepulauan]] — secara tradisional dikenal sebagai [[Nusantara]]. Sebelum kedatangan [[bangsa Portugis]] pada tahun 1512 di [[Kesultanan Ternate|Ternate]], bahasa Melayu telah digunakan di [[Kepulauan Maluku]] sebagai bahasa perdagangan — sebelumnya [[bahasa Ambon]] (''Asilulu'') telah digunakan sebagai bahasa perdagangan di Pulau Ambon dan Kepulauan Lease, serta pesisir selatan Pulau Seram — kemudian digantikan oleh bahasa Melayu setelah kedatangannya.
 
Bahasa Melayu Ambon berbeda daridengan [[bahasa Melayu Maluku Utara]] (Melayu Ternate). Misalnya, dalam bahasa Melayu Ambon terdapat banyak pengaruh dari [[bahasa Melayu Makassar]]. Kemudian pada abad ke-16, ketika Portugis menjajah Kepulauan Maluku, banyak kosakata [[bahasa Portugis]] yang diserap ke dalam bahasa Melayu Ambon. Kemudian setelah kedatangan [[bangsa Belanda]] ke Kepulauan Maluku — khususnya di [[Pulau Ambon]], banyak kosakata dalam [[bahasa Belanda]] yang diserap ke dalam bahasa Melayu Ambon. Pada masa [[penjajahan Belanda]] inilah, bahasa Melayu Ambon dipakai sebagai bahasa pengantar di sekolah-sekolah zending, gereja, dan juga dalam terjemahan [[Alkitab]]. Contohnya Rut, Yunus, Lukas, Kisah Para Rasul (''Yesus Pung Utusang-Utusang Pung Carita''), Tesalonika I, Tesalonika II, Timotius I, Timotius II, Titus, dan Pilemon.<ref>"''Lukas pung Kabar Bae soal Yesus''". [[Gereja Protestan Maluku]], 2011. [[ISBN]] 978-602-19540-0-3.</ref>
 
Setelah [[bahasa Indonesia]] mulai diajarkan di sekolah-sekolah di Kepulauan Maluku — sebuah bentuk baku bahasa Melayu di Indonesia; maka bahasa Indonesia mulai memengaruhi penggunaan bahasa Melayu Ambon, sehingga sejumlah kosakata diserap dari bahasa Indonesia ke dalam bahasa Melayu Ambon — kosakata tersebut mengalami akhirnya mengalami perubahan morfologis. Pada awalnya, para misionaris Belanda menerjemahkan [[Injil]] ke dalam bahasa Melayu Ambon. Para penduduk yang bisa menghafal Injil tersebut kemudian dibaptis, serta terus dibimbing dalam bahasa Melayu Ambon.
Baris 37 ⟶ 38:
 
==Struktur kebahasaan==
Struktur dalam bahasa Melayu Ambon juga sedikit berbeda dengan bahasa Melayu pada umumnya, namun lazim ditemukan pada varietas [[bahasa Melayu Indonesia Timur]] lainnya. Struktur bahasanya sangat mirip dengan [[Rumpun bahasa Indo-Eropa|bahasa-bahasa Indo-Eropa]] — hal ini karena pengaruh bahasa-bahasa tersebut cukup besar dalam bahasa Melayu Ambon.
===Contoh kalimat===
Berikut ini contoh kalimat dalam bahasa Melayu Ambon.
Baris 58 ⟶ 59:
 
* ''beta'' 'saya'
* ''ose'' 'kamu' (dalam beberapa dialek diucapkan ''os'' atau ''se''; berasal dari kata ''voce'' dalam bahasa Portugis. Kata ''ose'' ini dianggap sebagai kata yang kasar, sedangkan ''ale'' dianggap memiliki makna yang lebih halus)
* ''dong'' 'dia'
* ''katong'' 'kita'
* ''dorang'' 'merekaMereka'
* ''kamong'', ''kamorang'' 'kalian'
 
===Ungkapan khas===
Terdapat beberapa ungkapan khas yang beberapa hanya dapat ditemukan dalam bahasa Melayu Ambon.
Baris 82 ⟶ 84:
* ''broer'', ''bung'', ''bu'' 'kakak laki-laki' (digunakan oleh masyarakat Kristen Ambon)
* ''nona'' 'gadis'
* ''nyong'' 'pemudaPria'
* ''tanta'' 'bibi'
* ''nene'' 'nenek'