Periode seni rupa modern Indonesia: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Andriana08 (bicara | kontrib) kTidak ada ringkasan suntingan |
rvrvrvr |
||
(27 revisi perantara oleh 18 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{refimprove}}
'''Periode
==
Perkembangannya diawali oleh pelukis [[Raden Saleh]]. Berkat pengalamannya belajar menggambar dan melukis di luar negeri seperti di Belanda, Jerman,
== Periode Hindia Molh77hek ==
Masa ini merupakan kelanjutan dari masa perintisan setelah
== Periode PERSAGI ==
Pada masa ini di [[Indonesia]] sedang terjadi pergolakan. Bangsa Indonesia berjuang untuk mendapatkan hak yang sejajar dengan bangsa-bangsa lain, terutama hak untuk merdeka dari penjajahan asing. Pergolakan di segala bidang pun terjadi, seperti dalam bidang kesenian yang berusaha mencari ciri khas [[Indonesia]]. Pelopor masa ini yang dikenal memilki semangat tinggi adalah S. Sdjojono. Dia tidak puas dengan kehidupan
==
Kegiatan melukis pada masa ini dilakukan dalam kelompok Keimin Bunka Shidoso. Tujuannya adalah untuk propaganda pembentukan kekaisaran Asia Timur Raya. Kelompok ini didirikan oleh tentara Dai Nippon dan diawasi oleh seniman Indonesia, Agus Jayasuminta, Otto Jaya, Subanto, Trubus, Henk Ngantung, dll. Untuk kelompok asli Indonesia berdiri kelompok PUTRA (Pusat Tenaga Rakyat), tokoh-tokoh yang mendirikan kelompok ini adalah tokoh empat serangkai yaitu Ir. Sukarno, Moh. Hatta, KH. Dewantara dan KH. Mas Mansyur. Khusus yang menangani bidang seni lukis adalah S. Sudjojono dan Affandi. Pelukis yang ikut bergabung dalam Putra diantaranya Hendra Gunawan, Sudarso, Barli, Wahdi, dll. Pada masa ini para seniman memiliki kesempatan untuk berpameran, seperti pameran karya dari [[Basuki Abdullah]], [[Affandi]], Nyoman Ngedon, Hendra Gunawan, [[Henk Ngantung]], Otto Jaya, dan lain-lain.
== Periode pasca-kemerdekaan ==
Setelah Indonesia merdeka bermunculanlah kelompok-kelompok seniman lukis Indonesia, diantaranya:
* Sanggar Masyarakat ([[1946]]) dipimpin Affandi, kemudian diganti nama menjadi SIM (Seniman Indonesia Muda) yang dipimpin oleh S. Sudjojono; * Pelukis Rakyat (1947), [[Affandi]] dan Hendra Gunawan keluar dari SIM dan mendirikan Pelukis Rakyat dipimpin oleh Affandi; * Perkumpulan Prabangkara ([[1948]]); * ASRI (Akademi * Tahun [[1950]] di Bandung berdiri Balai Perguruan Tinggi Guru Gambar yang dipelopori oleh Prof. Syafei Sumarya, Mochtar Apin, Ahmad Sadali, Sujoko, Edi Karta Subarna; * Tahun [[1955]], berdiri Yin Hua oleh Lee Man Fong ( * Tahun [[1958]], berdiri Yayasan seni dan desain [[Indonesia]] oleh Gaos Harjasumantri * Tahun [[1959]], berdiri Organisasi Seniman Indonesia oleh Nashar. == Periode
Pengembangan
== Periode
Pada sekitar tahun [[1974]] muncul kelompok baru dalam seni lukis. Kelompok ini menampilkan corak baru dalam seni lukis Indonesia yang membebaskan diri dari batasan-batasan
* Tidak membedakan disiplin seni;
* Menghilangkan sikap seseorang dalam mengkhususkan penciptaan seni;
* Mendambakan
* Membebaskan diri dari batasan-batasan yang sudah mapan;
* Bersifat eksperimental.
== Lihat pula ==
* [[Seni modern]]
* [[
* [[Pirngadie]]
* [[Basuki Abdullah]]
* [[Affandi]]
== Referensi ==
{{reflist}}
[[Kategori:
[[Kategori:
|