Festival Nasional Reog Ponorogo: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Adipra03 (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(2 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 25:
| last = [[2024]]
| founder_name =
| prev = Festival Nasional Reog Ponorogo XXVIIXXIX
| next = Festival Nasional Reog Ponorogo XXVIIIXXX
| participants = ± 30–40 grup
| attendance =
Baris 44:
| footnotes =
|prize_money=15.000.000}}
'''Festival Nasional Reog Ponorogo (FNRP)''' adalah salah satu festival tahunan yang merupakan salah satu rangkaian acara pesta rakyat [[Kabupaten Ponorogo|Ponorogo]] yaitu [[Grebeg suro|Grebeg Suro]] yang dilaksanakan pada bulan [[Muharram]]. Festival Nasional Reog Ponorogo telah dilaksanakan sejak tahun [[1995]].<ref name=":0">{{Cite book|url=https://books.google.co.id/books?id=DxcZy6QwCBwC&sitesec=buy&hl=id&source=gbs_vpt_read|title=Sisi senyap politik bising|last=Susanto|first=Budi|date=2007|location=Yogyakarta|publisher=Kanisius|isbn=9789792116588|language=id|access-date=2017-12-12|archive-date=2017-12-12|archive-url=https://web.archive.org/web/20171212193311/https://books.google.co.id/books?id=DxcZy6QwCBwC&sitesec=buy&hl=id&source=gbs_vpt_read|dead-url=yes}}</ref> Perayaan [[Grebeg Suro]] bersamaan dengan hari jadi Kota Ponorogo, yang telah menjadi salah satu acara yang masuk dalam [[kalender wisata]] [[Jawa Timur]].
 
Pada acara [[Grebeg Suro]], di tiap tahunnya terdiri atas acara-acara yang sarat akan nilai seni dan tradisi, yaitu: [[Kirab Pusaka|Pawai Lintas Sejarah dan Kirab Pusaka]], [[Larungan Risalah Doa]] di [[Telaga Ngebel]], serta Festival Nasional Reog Ponorogo. Festival Nasional Reog Ponorogo dilaksanakan dalam jangka waktu tertentu dengan masa final dilaksanakan pada malam puncak rangkaian acara [[Grebeg Suro]]. Pada rangkaian acara Grebeg Suro, final Festival Nasional Reog Ponorogo dilaksanakan pada pada malam 1 Muharram yang biasa disebut dengan [[Satu Suro|1 Suro]] pada [[kalender Jawa]]. Peserta Festival Nasional Reog Ponorogo berasal dari daerah-daerah seluruh Indonesia seperti [[Madiun]], [[Malang]], [[Ponorogo]], [[Yogyakarta]], [[Jakarta]], dan [[Kalimantan]]. Bahkan belakangan ini Festival Nasional Reog Ponorogo sudah mulai merambah ke kancah internasional dengan diikuti oleh peserta dari luar negeri.
 
[[Alun-alun Ponorogo]] selalu menjadi tempat dilaksanakannya pertunjukan Festival Nasional Reog Ponorogo. Tempat ini juga didominasi dengan berbagai monumen dan patung yang melambangkan tradisi Reog dan berbagai legendanya. Keberadaan Reog memang tidak bisa dilepaskan dari terbentuknya Ponorogo. Hal ini berkaitan erat dengan legenda [[Dewi Songgolangit]] dan [[Prabu]] [[Klono Sewandono]].<ref>{{Cite book|url=https://books.google.co.id/books?id=kHRGGwAACAAJ&dq=asal+usul+reog&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwijtLuL_IHYAhXMrI8KHQecCjMQ6AEIJzAA|title=Asal-usul Reog Ponorogo|last=Rahimsyah|first=M. B.|last2=Tasrif|first2=Mahmudi|last3=Hidayat|first3=Kidh|date=1990|location=Surabaya|publisher=Karya Anda|language=id|oclc=464303655|access-date=2017-12-11|archive-date=2023-07-20|archive-url=https://web.archive.org/web/20230720191613/https://books.google.co.id/books?id=kHRGGwAACAAJ&dq=asal+usul+reog&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwijtLuL_IHYAhXMrI8KHQecCjMQ6AEIJzAA|dead-url=no}}</ref>
 
== Reog Ponorogo ==
[[Berkas:Serangan Terkahir.jpg|jmpl|300px|Reog Ponorogo, dari kiri: [[Bujang Ganong]], [[Klono Sewandono]], [[Warok]], [[Reog (Ponorogo)|Singo Barong]], dan [[Jathil]].]]
{{utama|Reog Ponorogo}}
Ponorogo merupakan [[Kota Reog]], karena berdasarkan pada [[sejarah Reog]] memang lahir dari kota ini. Ponorogo merupakan salah satu ikon wisata Jawa Timur.<ref>{{Cite book|url=https://books.google.co.id/books?id=r438CQAAQBAJ&pg=PA85&dq=festival+ponorogo&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwiZ3OrD1oPYAhUXTo8KHW8vBCUQ6AEIJzAA#v=onepage&q=festival%20ponorogo&f=false|title=FESTIVAL WAUW!: Aneh, Unik, Fantastik, dan Kontroversial|last=Andriansyah|date=2012|publisher=Pacu Minat Baca|isbn=9789790142008|language=id|access-date=2017-12-12|archive-date=2023-07-20|archive-url=https://web.archive.org/web/20230720191619/https://books.google.co.id/books?id=r438CQAAQBAJ&pg=PA85&dq=festival+ponorogo&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwiZ3OrD1oPYAhUXTo8KHW8vBCUQ6AEIJzAA#v=onepage&q=festival%20ponorogo&f=false|dead-url=no}}</ref> Reog sering diidentikkan dengan dunia hitam yang dalam artian berkaitan erat dengan sifat jagoan, dan juga dunia misti supranatural.<ref>{{Cite web|url=http://blog.ugm.ac.id/2010/11/04/tradisi-festival-reog-tahunan-yang-di-adakan-di-kabupaten-ponorogo/|title=Tradisi Festival Reog tahunan yang di adakan di Kabupaten Ponorogo {{!}} Blog.ugm.ac.id|date=4 November 2010|website=blog.ugm.ac.id|language=id|access-date=12 Desember 2017|archive-date=2020-04-21|archive-url=https://web.archive.org/web/20200421155508/http://blog.ugm.ac.id/2010/11/04/tradisi-festival-reog-tahunan-yang-di-adakan-di-kabupaten-ponorogo/|dead-url=no}}</ref> Kesenian Reog terdiri atas [[Warok]] tua, Warok muda, Pembarong, [[Bujang Ganong]], [[Jathil]], dan Prabu [[Klono Sewandono]]. Di seluruh daerah Ponorogo memiliki banyak grup Reog, bahkan bisa dikatakan minimal satu desa memiliki 1 kelompok [[kesenian]] Reog. Sehingga kurang lebih 300 grup Reog dimiliki oleh Kabupaten Ponorogo.<ref name=":0" />
 
Para pembarong menunjukkan keperkasaan dalam mengangkat [[dadak merak]], yaitu topeng raksasa yang memiliki berat hingga 50 kilogram dengan disangga menggunakan kekuatan gigi saja. Alat-alat musik yang dimainkan dalam pertunjukan Reog mampu menghadirkan suasana [[mistis]] dan [[eksotis]], namun membangkitkan semangat orang yang melihat maupun para pemainnya.<ref name=":0" /> Banyak anggapan dalam pertunjukan Reog kekuatan [[gaib]] selalu menyertai, utamanya bagi pembarong untuk bisa menambah kekuatan dalam menyangga [[topeng]] [[dadak merak]] dengan gigi saja. Para pembarong pun beranggapan bahwa seorang pembarong membutuhkan [[wahyu]] untuk bisa kuat menjadi seorang [[pembarong]], karena [[tubuh]] dan [[gigi]] yang kuat saja tidaklah cukup. Tanpa diberkati wahyu, tarian yang ditampilkan seorang pembarong tidak akan tampak luwes dan enak untuk ditonton. Namun demikian, persepsi mistis pembarong kini digeser dan lebih banyak dilakukan dengan pendekatan rasional. Seorang [[sesepuh Reog]], [[Mbah Wo Kucing]] mengatakan bahwa: “Reog itu nggak perlu ''ndadi''. Kalau ''ndadi'' itu ya namanya bukan Reog, itu [[Jathil]]an. Dalam Reog, yang diperlukan keindahannya”.
 
== Juara Festival Nasional Reog Ponorogo ==