Laksa: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Cun Cun (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan visualeditor-wikitext
penambahan jenis laksa
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(6 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox prepared food
| name = Laksa<br>喇沙<br>لقسا
| image = Katong Laksa.jpg
| caption = Semangkuk laksa katong dari Singapura
| alternate_name = Bihun laksa
| country = [[MalaysiaIndonesia]]<br>[[Singapura]]<br>[[IndonesiaMalaysia]]<br>[[Thailand]]
| region = [[Asia Tenggara]]
| creator = [[Hidangan Melayu|Orang Melayu]], Orang Tionghoa, Orang Betawi, Orang Banten
| course = Utama
| served = Panas
| main_ingredient = Mi laksa atau bihun beras, santan kelapa, sup kari
| variations = [[Laksa]], [[laksa asam]], [[laksa kari]], [[laksa nyonya]], [[laksa lemak]], [[laksa benteng]], [[laksa Phuket]], [[Laksa Tangerang]]
| calories =
| other =
Baris 20:
 
=== Sejarah ===
Kata Laksa tertua ditemukan dalam [[Prasasti Kedukan Bukit]] yang berbahasa Melayu kuno disebut bahwa mamāva yam vala dua lakşa atau membawa yang bala dua laksa, kata ini diserap dari bahasa sansekerta, dalam padanan istilah Melayu laksa berarti sepuluh ribu.
Berdasarkan penuturan [[Denys Lombard]] (pakar ilmu adat ketimuran [[Orang Perancis|berkebangsaan Perancis]]) dalam bukunya yang berjudul ''Le carrefour Javanais: Essai d'histoire globale II'' ([[bahasa Perancis]] yang berarti berarti "Persimpangan Jawa: Esai dalam Sejarah Global II"), salah satu catatan kuno yang menyinggung mengenai Laksa (sebagai hidangan mi) hanya dapat ditemukan dalam prasasti Biluluk berbahasa Jawa Kuno yang berasal dari tahun [[1391]] era Kemaharajaan [[Majapahit]] yang menyebutkan kata ''{{lang|kaw|Haṅlaksa}}'' (ejaan modern: ''Hanglaksa''),<ref>{{cite book |last=Yamin |first=Muhammad |year=1962 |title=Tatanegara Madjapahit |trans-title= |url=https://books.google.com/books?id=qCpwAAAAMAAJ&q=biluluk+hanglaksa&dq=biluluk+hanglaksa&hl=en&newbks=1&newbks_redir=0&source=gb_mobile_search&sa=X&ved=2ahUKEwjqmsnJ9ZP7AhU0TWwGHUQlBXoQ6AF6BAgMEAM#biluluk%20hanglaksa |language=id, kaw |location= |publisher=Prapantja |volume=2 |isbn=}}</ref><ref name="ODNI">{{cite book |author=Oudheidkundige Dienst in Nederlandsch-Indië |year=1912 |title=Oudheidkundig Verslag |trans-title=Laporan Arkeologi |url= https://books.google.com/books?id=xfE7AAAAIAAJ&q=biluluk+hanglaksa&dq=biluluk+hanglaksa&hl=en&newbks=1&newbks_redir=0&source=gb_mobile_search&sa=X&ved=2ahUKEwjqmsnJ9ZP7AhU0TWwGHUQlBXoQ6AF6BAgGEAM#biluluk%20hanglaksa|language=nl |location= |publisher= |isbn=}}</ref> yang mana kata bahasa Jawa Kuno tersebut memiliki arti "kang laksa" atau "pembuat mi" secara harfiah.<ref name="NJ">{{cite book |last=Lombard |first=Denys |year=1996 |title=Nusa Java : Réseau Asiatique |trans-title=Nusa Jawa: Jaringan Asia |url= |language=fr, en |location= |publisher=University of Michigan |isbn=}}</ref> Kata dalam bahasa Jawa Kuno tersebut ditengarai diserap dari istilah dalam bahasa [[Sanskrit]], yakni lakhshah yang berarti "seratus ribu", walaupun kata dalam bahasa Sanskrit ini tidak memiliki indikasi kaitan apapun dengan hidangan mi ini secara general; namun kata "''-shah''" di akhir kata menandakan bahwa kata ini berkemungkinan besar dipengaruhi oleh terminologi Persia Kuno.
 
== Varian ==
Baris 60:
{{Masakan Indonesia}}
 
[[Kategori:MiHidangan mi Indonesia]]
[[Kategori:Hidangan Sunda]]
[[Kategori:Hidangan Tionghoa-Indonesia]]