Tawan Karang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
LaninBot (bicara | kontrib)
k Perubahan kosmetik tanda baca
Siwhotmahendra (bicara | kontrib)
k perubahan dari "dimana" menjadi "di mana"
 
(4 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
'''Tawan karang''' (''taban karang'') adalah hak istimewa yang dimiliki raja-raja [[Bali]] pada masa lalu, dimanadi mana raja akan menyita kapal-kapal yang terdampar di wilayah mereka lengkap beserta seluruh muatannya.
 
 
Baris 25:
== Penghapusan Tawan Karang (I) ==
 
Walaupun Tawan Karang dianggap sebagai hal yang yang wajar oleh raja-raja Bali, Belanda menganggap hal ini mengancam kepentingannya. Oleh karena itu dibuatlah penjanjian penghapusan Tawan Karang dengan beberapa kerajaan di Bali pada waktu itu:<ref name="abelpetrus"/>
* Kerajaan [[Badung]], [[28 November]] [[1842]]
* Kerajaan [[Karangasem]],[[1 Mei]] [[1843]]
Baris 35:
== Insiden dan Serbuan Belanda ==
 
Walaupun sudah penjanjian sudah dibuat dan ditandatangani, pada kenyataannya perjanjian ini tidak dilaksanakan dengan sungguh-sungguh oleh raja-raja di Bali. Pada tahun [[1844]], terjadi lagi perampasan terhadap kapal-kapal Belanda yang karam di Pantai PrancakPerancak dan Sangsit.<ref name="sejarahnasional"/>
 
Pada tahun [[1845]] Raja [[Kerajaan Buleleng|Buleleng]] menolak pengesahan perjanjian penghapusan Tawan Karang.<ref name="sejarahnasional"/> Hal ini membuat Belanda menggunakan isu Tawan Karang untuk menyerang Bali pada [[Perang Bali I]] ([[1846]]), [[Perang Bali II]] ([[1848]]) dan [[Perang Bali III]] ([[1849]]).
 
Pada tahun [[1845]], Raja [[Kerajaan Buleleng|Buleleng]] menolak pengesahan perjanjian penghapusan Tawan Karang.<ref name="sejarahnasional"/> Hal ini membuat Belanda menggunakan isu Tawan Karang untuk menyerang Bali pada [[Perang Bali I]] ([[1846]]), [[Perang Bali II]] ([[1848]]) dan [[Perang Bali III]] ([[1849]]).
 
== Penghapusan Tawan Karang (II) ==
Baris 58 ⟶ 57:
 
<references>
<ref name="arkeologiwebid">[{{Cite web |url=http://arkeologi.web.id/articles/epigrafi-a-manuskrip/12-tawan-karang-suatu-aturan-transportasi-laut-di-bali-pada-masa-lalu |title=Tawan Karang, suatu aturan transportasi laut di Bali pada masa lalu] |access-date=2013-11-04 |archive-date=2015-01-28 |archive-url=https://web.archive.org/web/20150128135319/http://arkeologi.web.id/articles/epigrafi-a-manuskrip/12-tawan-karang-suatu-aturan-transportasi-laut-di-bali-pada-masa-lalu |dead-url=yes }}</ref>
<ref name="sejarahnasional">[http://books.google.co.id/books?id=N5jc0h1BktwC Sejarah nasional Indonesia: Nusantara pada abad ke-18 dan ke-19]{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
<ref name="abelpetrus">[http://abelpetrus.wordpress.com/history/adat-tawan-karang/ Petrus Haryo Sabtono, Praktik Adat Tawan Karang Sebagai Dalih Ekspedisi Militer Belanda Melakukan Ekspansi ke Kerajaan Badung, 1904-1906]</ref>
</references>