Sādhu (Buddhisme): Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
(33 revisi perantara oleh pengguna yang sama tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Judul miring}}{{Buddhist term|title=Sādhu|km=សាធុ|km-Latn=sathŭ|my=သာဓု|shn=သႃႇထူႉ|th=สาธุ|shn-Latn=sàa thṵ̂u|pi=sādhu|my-Latn=sadhu|th-Latn=sathu|sa=साधु|sa-Latn=sādhu}}
{{Buddhisme|dhamma}}
== Etimologi ==
Kata [[Bahasa Pali|berbahasa Pali]] "''sādhu''" berasal dari akar kata [[bahasa Sanskerta]] ''sādh'' yang berarti 'untuk mencapai', 'untuk berhasil', atau 'menjadi efisien'.<ref>{{Cite book|last1=Monier-Williams|first1=Monier|last2=Leumann|first2=Ernst|last3=Capeller|first3=Carl|date=1994|title=Sanskrit-English dictionary: etymologically and philologically arranged with special reference to cognate Indo-European languages|location=New Delhi|publisher=Munshiram Manoharlal|isbn=978-81-215-0200-9|edition=New ed., greatly enl. and improved|pages=1126}}</ref><ref>{{Cite book|last=Edgerton|first=Franklin|date=1970|title=Buddhist Hybrid Sanskrit grammar and dictionary|location=Delhi|publisher=Motilal Banarsidass|isbn=978-81-208-0997-0|series=William Dwight Whitney linguistic series|pages=542}}</ref> Dengan menambahkan [[sufiks]] '-u', ia menjadi kata sifat yang berarti 'tercapai' atau 'efisien.'<ref>{{Cite book|last=Apte|first=Vaman Shivaram|date=1989|title=The practical Sanskrit-English dictionary: containing appendices on Sanskrit prosody and important literary and geographical names of ancient India|location=Delhi|publisher=Motilal Banarsidass|isbn=978-81-208-0567-5|edition=4., rev. & enlarged ed., repr}}</ref> Arti dari kata ini adalah menggambarkan seseorang yang telah berhasil dalam usaha spiritual atau moralnya.<ref>{{Cite journal|last=Kuiper|first=F. B. J.|date=1961|title=Review of Histoire de la langue sanskrite (= Collection "Les langues du monde", série Grammaire, Philologie, Littérature, X)|url=https://www.jstor.org/stable/24646843|journal=Indo-Iranian Journal|volume=5|issue=1|pages=79–81|issn=0019-7246|jstor=24646843}}</ref> Dalam bahasa Sanskerta klasik, kata benda terkaitnya, ''sādhu'', mengacu pada orang yang berbudi luhur atau suci yang telah meninggalkan kehidupan duniawi untuk mencapai tujuan spiritual, tetapi pemaknaan ini tidak sepenuhnya digunakan oleh Buddhisme.<ref>{{Cite book|last=Gonda|first=Jan|date=2024|title=Vedic literature: Saṃhitās and Brāhmaṇas|location=New Delhi|publisher=Manohar|isbn=978-93-88540-34-6|edition=Reprint 2020|series=A history of Indian literature / Series editor Jan Gonda Vol. 1, Veda and Upanishads}}</ref> Istilah ini erat kaitannya dengan cita-cita [[Penolakan (Budddhisme)|penolakan keduniawian]] yang menjadi inti tradisi [[agama darmik|agama-agama India]], seperti [[Hinduisme]], Buddhisme, dan [[Jainisme]].<ref>{{Cite book|last=Flood|first=Gavin|date=2011|title=An introduction to Hinduism|location=Cambridge|publisher=Cambridge Univ. Press|isbn=978-0-521-43878-0|edition=15. print}}</ref>
== Theravāda ==
{{Theravada|tradisi}}Dalam tradisi yang dipertahankan aliran [[Theravāda]], kata ''sādhu'' digunakan dalam berbagai konteks sebagai suatu cara menambah kebajikan, kata penutup, kata pembuka, pernyataan kebaikan, dan seruan apresiasi. Penggunaan kata ini merujuk pada penggunannya dalam kitab suci [[Tripitaka Pāli]].
Pengulangan ''sādhu'' sebanyak tiga kali merupakan ritual umum umat Buddha yang melambangkan [[Triratna]]: Buddha, Dhamma, dan Saṅgha.<ref>{{Cite book|last=Harvey|first=Peter|date=2013|title=An introduction to Buddhism: teachings, history and practices|location=New York|publisher=Cambridge University Press|isbn=978-0-521-85942-4|edition=2nd|pages=93}}</ref> Kadang-kadang, ''sādhu'' juga diulang untuk keempat kalinya dengan nada yang lebih panjang dan tegas. Alasan mengapa umat Buddha mengucapkan “''sādhu''” keempat dengan cara yang begitu panjang mungkin merupakan penghormatan terhadap mereka yang hidup disiplin sesuai [[Jalan Mulia Berunsur Delapan]].<ref name=":02">{{Cite web|date=2021-08-07|title=Sadhu Sadhu Sadhu (Sadu Sadu Sadu)|url=https://buddingbuddhist.com/sadhu-sadhu-sadhu/|website=The Budding Buddhist|language=en-us|archive-url=https://web.archive.org/web/20211129095756/https://buddingbuddhist.com/sadhu-sadhu-sadhu/|archive-date=2021-11-29|access-date=2022-04-01|url-status=dead}}</ref>
{{Utama|Kebajikan (Buddhisme)}}{{Lihat pula|Mudita}}
Salah satu jenis [[Kebajikan (Buddhisme)|kebajikan]], yaitu landasan kebajikan yang dibuat melalui ungkapan kebahagiaan atas kebajikan yang telah dilakukan oleh orang lain (''abbhanumodanā'' atau ''pattanumodanā'') dapat dilakukan pada saat seseorang memberikan ucapan terima kasih dengan mengucapkan, "''sādhu sādhu''" sebagai apresiasi atau ungkapan rasa bahagia kepada mereka yang telah membagikan kebajikannya atau diberikan ketika mereka sedang melakukan kebajikan.<ref>{{Cite book|last=Kheminda|first=Ashin|date=2020-02-01|url=https://books.google.co.id/books?id=XcHsDwAAQBAJ&printsec=copyright&redir_esc=y#v=onepage&q&f=false|title=KAMMA: Pusaran Kelahiran & Kematian Tanpa Awal|publisher=Yayasan Dhammavihari|isbn=978-623-94011-0-8|language=id}}</ref>
=== Kata penutup ===
''Sādhu'' paling sering terdengar sebagai kata penutup dalam suasana keagamaan. Kata ini dapat digunakan oleh semua umat Buddha, seperti ''[[Biksu|bhikkhu]]'', ''[[Biksuni|bhikkhunī]]'', dan [[umat awam]].<ref>{{Cite book|last=Collins|first=Steven|date=1998-05-13|url=https://books.google.com/books?id=Z2go_y5KYyoC&dq=sathu%2C+sathu&pg=PA547|title=Nirvana and Other Buddhist Felicities|publisher=Cambridge University Press|isbn=978-0-521-57054-1|pages=547|language=en}}</ref> Kata ini diucapkan setelah menerima [[Dāna|persembahan]], [[Sutta|khotbah]] (ceramah [[Dhamma]]), serta dalam konteks profan. Pengkhotbah biasanya mengakhiri khotbahnya dengan mengharapkan pencapaian [[Nibbana|Nibbāna]] yang kemudian dilanjutkan dengan penutup secara serempak “''sādhu, sādhu, sādhu''”. Umat [[Agama Buddha|Buddha]] mengucapkan “''sādhu sādhu sādhu''” tiga kali untuk menjawab pertanyaan yang memuaskan, mengakhiri pernyataan, atau mengungkapkan perasaan religius.
Setelah upacara [[Puja (Buddhisme)|puja bakti]] atau sesi [[meditasi]] selesai, biasanya Buddhis di [[Indonesia]] mengucapkan harapan agar semua makhluk bahagia yang diakhiri dengan tiga kali pengucapan ''sādhu''.
{{Kutipan|''Sabbe sattā bhavantu sukhitattā'', semoga semua makhluk hidup berbahagia.
''Sādhu! sādhu! sādhu!''|source=Latihan mettā (cinta kasih)}}Ketika seorang [[bhikkhu|''bhikkhu'']] [[Myanmar|Burma]], U Tiloka, memperingatkan penduduk desa untuk menolak membayar pendapatan tanah dan pajak kapitasi sebagai perlawanan terhadap [[Kerajaan Inggris]], beliau biasanya mengakhiri khotbahnya dengan meminta orang yang hadir untuk mengucapkan ''sādhu'' tiga kali.<ref>{{Cite book|last=Smith|first=Donald Eugene|date=2015-12-08|url=https://books.google.com/books?id=BEjWCgAAQBAJ&dq=myanmar+sadhu+sadhu+sadhu&pg=PA99|title=Religion and Politics in Burma|publisher=Princeton University Press|isbn=978-1-4008-7879-6|pages=99|language=en}}</ref>
=== Kata pembuka ===
Baris 30 ⟶ 34:
''Sādhu'' juga digunakan untuk memaksudkan sesuatu yang dianggap baik. Penggunaan demikian terdapat pada [[Dhammapada]] ayat 35 ketika [[Siddhartha Gautama|Sang Buddha]] berkata bahwa menjinakkan pikiran adalah sesuatu hal yang ''sādhu''.<ref>{{Cite web|last=Sujato|first=Bhikkhu|year=2021|title=Cittavagga Dhammapada English Translation by Bhikkhu Sujato|url=https://suttacentral.net/dhp33-43/en/sujato|website=SuttaCentral|access-date=10 December 2023}}</ref>
{{Verse translation|Dunniggahassa lahuno, yatthakāmanipātino; Cittassa damatho sādhu, cittaṁ dantaṁ sukhāvahaṁ.|Pikiran itu sangat sulit dikendalikan, bergerak sangat cepat, menuju ke mana ia mau pergi. Melatih pikiran adalah baik (''sādhu''); pikiran yang terkendali akan membawa kebahagiaan.|lang=pa|attr1=Dhammapada 35|attr2=Bait Kebenaran 35}}
=== Seruan apresiasi ===
Kata ''sādhu'' juga digunakan oleh [[Sang Buddha]] sebagai seruan apresiasi ketika para umat bertanya tentang permasalahan yang mendalam dan sulit. Misalnya, dalam [[Vinaya Piṭaka]], ketika Sang Buddha mengapresiasi sesuatu yang telah dikatakan oleh Bhante [[Sariputta|Sāriputta]], [[Sang Buddha]] menjawab:
{{Kutipan|''Sādhu, sādhu,'' Sāriputta!|source=Vin. I,56}}Pengulangan kata ''sādhu'' sebanyak dua kali menjadi "''sādhu'', ''sādhu,'' [subjek]''"'' yang disertai subjek yang dituju merupakan jenis pemakaian kata ''sādhu'' yang umum ditemui di berbagai bagian [[Kanon Pāli|Tripitaka Pali]], seperti [[Aṅguttara Nikāya]], sebagai seruan apresiasi.
Buddha ke Bhante Hatthaka:
▲=== Penafsiran ===
{{Quote|“''Sādhu sādhu'', Hatthaka!"|source=Dutiyahatthaka Sutta, Aṅguttara Nikāya 8.24}}
Buddha ke Bhante
{{Quote|
Buddha ke Bhante Nandaka:
{{Quote|“''Sādhu sādhu'', Nandaka!"|source=Nandaka Sutta, Aṅguttara Nikāya 9.4}}
== Kegunaan lain ==
Baris 55 ⟶ 57:
=== Agama dan kepercayaan ===
====
Kata ini juga digunakan sebagai kata pembuka dalam konteks non-Buddhis. Misalnya, kata ''sādhu'' digunakan oleh [[tentara]] yang mempersembahkan kepatuhan<ref>{{Cite book|last=Ruth|first=Richard A.|date=2010-09-16|url=https://books.google.com/books?id=ilkEEAAAQBAJ&dq=sathu+thailand&pg=PA44|title=In Buddha's Company: Thai Soldiers in the Vietnam War|publisher=University of Hawaii Press|isbn=978-0-8248-6085-1|pages=44|language=en}}</ref> kepada [[raja]],<ref>{{Cite book|date=1996|url=https://books.google.com/books?id=-y3PlN2xLBIC&dq=sathu%2C+sathu&pg=PA57|title=Phya Khankhaak, the Toad King: A Translation of an Isan Fertility Myth in Verse|publisher=Bucknell University Press|isbn=978-0-8387-5306-4|pages=57|language=en}}</ref> atau oleh orang beriman yang berdoa kepada [[dewa]] lokal [[Burma]], seperti ''[[Nat (Burma)|nat]],<ref>{{Cite book|last=Mackenzie|first=Donald Alexander|date=1929|url=https://books.google.com/books?id=FuUOAAAAQAAJ&q=myanmar+sadhu+sadhu+sadhu|title=Burmese Wonder Tales|publisher=Blackie & Son|pages=172|language=en}}</ref>'' sebagai pembuka:<ref>{{Cite book|last1=Thotsa|first1=Wayuphā|last2=Nēttavong|first2=Kongdư̄an|date=2008|url=https://books.google.com/books?id=fK_fAAAAMAAJ&q=sathu+sathu+sathu|title=Lao Folktales|publisher=Libraries Unlimited|isbn=978-1-59158-345-5|pages=138|language=en}}</ref>
{{Kutipan|''Sādhu, sādhu'', kami sangat miskin dan menderita. Semoga para dewa memberkati kami dengan berkat yang melimpah. Semoga kami dikaruniai anak kandung.|source=Cerita Rakyat Laos}} ==== Hinduisme ====
''Sādhu'' juga digunakan sebagai seruan kemenangan dalam konteks non-Buddhis, seperti pada cerita [[Weda|Weda kuno]]. Kata ini juga masih digunakan dalam budaya [[Agama Hindu|Hindu]] sebagai seruan umum persetujuan dalam pertempuran.<ref>{{Cite journal|last=Hopkins|first=E. Washburn|date=1931|title=Hindu Salutations|url=https://www.jstor.org/stable/607665|journal=Bulletin of the School of Oriental Studies, University of London|volume=6|issue=2|pages=383|issn=1356-1898|jstor=607665}}</ref> Dalam legenda [[Bhagawadgita|Bhagavad Gita]] versi [[Thailand]] yang diterjemahkan oleh [[Eliakim Littell]], frasa "''sathu, sathu''" digunakan sebagai terjemahan dialog yang disampaikan oleh Raja:<ref>{{Cite book|last1=Littell|first1=Eliakim|last2=Littell|first2=Robert S.|year=1873|title=Littell's Living Age|publisher=T. H. Carter & Company|volume=116|pages=255|language=en|chapter=Buddhist preaching|chapter-url=https://books.google.com/books?id=tCk_AQAAMAAJ&dq=sathu%2C+sathu&pg=PA255}}</ref>
{{Kutipan|Raja akan menangis: "''Sādhu, sādhu!'' Itu baik, itu baik!"|source=Bhagavad Gita (Thailand)}}
==== Kekristenan ====
Musik penyembahan kontemporer [[Kristen]] di [[Thailand]] juga menerjemahkan kata "[[Amin|Amen]]" versi [[Kristen]] sebagai ''sathu'', misalnya dalam terjemahan lagu "
''Saathukaan'' (bahasa Thai: สาธุการ<ref>{{Cite web|title=สาธุ|url=http://www.thai-language.com/id/148020|website=www.thai-language.com|trans-title=Sathu|access-date=2022-04-01}}</ref>) merupakan melodi tradisional yang digunakan oleh musisi [[Thailand]] untuk melakukan persembahan dan menghormati [[Tiga Permata]]. Versi khusus ''saathukaan'' yang dimainkan hanya dengan [[drum]] digunakan sebagai musik persembahan bagi guru-guru yang berjasa.<ref>{{Cite book|last1=Wong|first1=Deborah|last2=Wong|first2=Professor Deborah|date=2001-08-15|url=https://books.google.com/books?id=KbAk4rSmgxQC&dq=sathu+blessing&pg=PA269|title=Sounding the Center: History and Aesthetics in Thai Buddhist Performance|publisher=University of Chicago Press|isbn=978-0-226-90585-3|pages=269|language=en}}</ref>▼
=== Budaya ===
Penyanyi [[pop]] [[Thailand]], Boom Boom Cash, memproduseri lagu berjudul ''Sathu'' (Thai: สาธุ) pada Mei 2018.▼
==== Budaya tradisional ====
▲Musik penyembahan kontemporer [[Kristen]] di [[Thailand]] juga menerjemahkan kata "[[Amin|Amen]]" versi [[Kristen]] sebagai ''sathu'', misalnya dalam terjemahan lagu "Terpujilah Nama-Mu" ([[bahasa Thai]]: เพลง สาธุการพระนาม).<ref>{{Cite web|title=สาธุการพระนาม|url=http://www.thaiworship.com/songLyric.php?songID=912|website=www.thaiworship.com|access-date=2022-04-01}}</ref>
▲''Saathukaan'' (bahasa Thai: สาธุการ<ref>{{Cite web|title=สาธุ|url=http://www.thai-language.com/id/148020|website=www.thai-language.com|trans-title=Sathu|access-date=2022-04-01}}</ref>) merupakan melodi tradisional yang digunakan oleh musisi [[Thailand]] untuk melakukan persembahan dan menghormati [[Tiga Permata]]. Versi khusus ''saathukaan'' yang dimainkan hanya dengan [[drum]] digunakan sebagai musik persembahan bagi guru-guru yang berjasa.<ref>{{Cite book|last1=Wong|first1=Deborah|last2=Wong|first2=Professor Deborah|date=2001-08-15|url=https://books.google.com/books?id=KbAk4rSmgxQC&dq=sathu+blessing&pg=PA269|title=Sounding the Center: History and Aesthetics in Thai Buddhist Performance|publisher=University of Chicago Press|isbn=978-0-226-90585-3|pages=269|language=en}}</ref>
==== Budaya populer ====
▲Penyanyi [[pop]] [[Thailand]], Boom Boom Cash, memproduseri lagu berjudul ''Sathu'' (Thai: สาธุ) pada Mei 2018.
=== Jejaring sosial ===
Pada [[jejaring sosial]], "''sādhu, sādhu, sādhu''"
== Referensi ==
<references />
{{Topik Buddhisme}}
|