Sunarto (hakim): Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baqotun0023 (bicara | kontrib) dari pranala link |
|||
(18 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 5:
|alt =
|caption =
|office = [[Ketua
|president = [[Joko Widodo]]<br>[[Prabowo Subianto]]
|vicepresident = [[Maruf Amin]]<br>[[Gibran Rakabuming Raka]]
|term_start = 16 Oktober 2024
|term_end =
|predecessor
|successor
|office2
|term_start2
|term_end2
|predecessor2= Andi
|successor2
|office3
|term_start3
|
|predecessor3= [[Suwardi]]
|successor3 = [[Suharto (hakim)|Suharto]]
|office4 = [[Hakim Agung Indonesia|Hakim Agung Republik Indonesia]]
|term_start4 = 5 Agustus 2015<ref>{{Cite news|url=https://news.detik.com/berita/2983753/ketua-ma-lantik-enam-hakim-agung-baru|title=Ketua MA Lantik Enam Hakim Agung Baru|last=Rivki|newspaper=detiknews|access-date=2018-06-29}}</ref>
|term_end4 =
|birthname =
|birth_date = {{Birth date and age|1959|4|11}}
|birth_place =
|death_date = <!-- {{Death date and age|YYYY|MM|DD|YYYY|MM|DD}} (tanggal meninggal diikuti tanggal lahir) -->
|death_place =
|nationality =
|other_names =
|alma_mater = {{ubl|[[Universitas Airlangga]]|[[Universitas Islam Indonesia]]|[[Universitas Airlangga]]}}
|occupation = [[Hakim Agung]] Indonesia
|known_for =
|religion = <!-- Kosongkan bagian ini; kolom terkait Suku, Agama dan Ras telah dinonaktifkan -->
|spouse =
|children =
Baris 34 ⟶ 41:
}}
[[Yang Mulia (hukum dan pemerintahan)|Yang Mulia
== Riwayat Hidup ==
Sunarto lahir di Sumenep pada 11 April 1959 dari pasangan H.R. Moh. Tahir Ardikusumo dan Hj. R.A. Su'udiyah. Masa kecilnya dihabiskan di Sumenep, tempat ia menempuh pendidikan dasar hingga menengah atas. Setelah lulus dari pendidikan menengah, Sunarto melanjutkan studi ke Fakultas Hukum [[Universitas Airlangga]], Surabaya, dan meraih gelar Sarjana Hukum pada tahun 1984.
Karier Sunarto mulai menanjak ketika dipindah ke PN Trenggalek. Pada tahun 2003, ia diangkat menjadi Wakil Ketua PN Trenggalek dan pada tahun yang sama pula, posisinya naik menjadi Ketua PN Trenggalek. Pada tahun 2005 saat usianya menginjak 46 tahun, Sunarto diangkat menjadi Hakim Tinggi dengan penugasan pertama di Pengadilan Tinggi Gorontalo. Tidak sampai dua tahun bertugas di sana, Sunarto ditarik ke Jakarta untuk menjadi Hakim Tinggi pengawas pada Badan Pengawasan MA. Tugas itu diembannya sejak tahun 2006 hingga tahun 2010. Pada tahun 2010 karier Sunarto menanjak lagi, di Badan Pengawasan MA RI, ia diberi amanah menjadi Inspektur Wilayah II. Kemudian, Sunarto berhasil meraih gelar Doktoral Ilmu Hukum pada [[Universitas Airlangga]] pada tahun 2012.
Pada 30 September 2013, Sunarto dilantik Ketua MA Hatta Ali untuk menjadi orang yang paling bertanggung jawab dalam mengawasi perilaku Hakim (Kepala Badan Pengawasan). Sunarto juga sempat ditolak sebanyak 2 kali sebagai Calon Hakim Agung oleh DPR pada tahun 2013—2014. Di tahun 2015, ia pun berhasil menjadi Hakim agung. Tahun 2017 lalu Sunarto dilantik sebagai Ketua Kamar Pengawasan.
Di lingkungan Mahkamah Agung, sosok Sunarto yang kini mendapat amanah sebagai Ketua Mahkamah Agung dikenal sebagai sosok yang religius, rendah hati, berintegritas tinggi dan berpembawaan kalem. Dalam sidang paripurna khusus MA yang diselenggarakan pada tanggal 16 Oktober 2024, Sunarto terpilih sebagai Ketua Mahkamah Agung melalui proses pemungutan suara oleh para hakim agung. Sunarto juga menjadi Ketua Majelis Wali Amanat (MWA) Universitas Airlangga, menggantikan Prof. Dr. M. Hatta Ali, SH, MH.<ref>{{Cite web|last=Bes|first=Bambang|date=2017-10-10|title=Terpilih Aklamasi, Prof. Hatta Ali Pimpin MWA Universitas Airlangga Periode 2017-2022|url=https://unair.ac.id/terpilih-aklamasi-prof-hatta-ali-pimpin-mwa-universitas-airlangga-periode-2017-2022/|website=Universitas Airlangga|access-date=2024-06-20}}</ref>
Pada 10 Juni 2024, Sunarto mendapatkan gelar guru besar kehormatan atau honoris causa dari [[Universitas Airlangga]] (HCUA) atas dedikasi, jasa, dan sumbangsihnya terhadap ilmu hukum di Indonesia.<ref>{{Cite web|last=Naryo|first=Satrio Dwi|date=2024-06-10|title=Kukuhkan Gubes Kehormatan, Rektor Tekankan Peran Hakim sebagai Tonggak Bangsa|url=https://unair.ac.id/kukuhkan-gubes-kehormatan-rektor-hakim-tonggak-bangsa/|website=Universitas Airlangga|access-date=2024-06-20}}</ref> Dalam pengukuhannya sebagai guru besar kehormatan, Sunarto membawakan orasi ilmiah berjudul "Makna Penegakan Hukum dan Keadilan dalam Perkara Perdata".<ref>{{Cite web|last=Puspita|first=Icha Nur Imami|date=2024-06-10|title=Gubes Kehormatan UNAIR Ungkap Pentingnya Peran Hakim dalam Penegakan Hukum|url=https://unair.ac.id/gubes-kehormatan-unair-ungkap-pentingnya-peran-hakim-dalam-penegakan-hukum/|website=Universitas Airlangga|access-date=2024-06-10}}</ref>
|