Pulau Sibandang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Scrupulous. (bicara | kontrib)
Scrupulous. memindahkan halaman Pulau Sibandang ke Pulau Pardepur: Lebih relevan
Tag: Pengalihan baru [ * ]
 
 
(26 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{refimprove|date=November 2023}}
#ALIH [[Pulau Pardepur]]
{{Infobox Islands
|name=Pulau Sibandang
|highest_mount=
|density=
|population_as_of=
|population=
|country_largest_city_population=
|country_largest_city=
|country_admin_divisions=[[Sumatera Utara]]
|country_admin_divisions_title=Provinsi
|country=Indonesia
|elevation=
|area=
|image_name=
|major_islands=
|total_islands=
|archipelago=
|coordinates={{coor title dms|2|21|44.64|N|98|53|48.12|E|type:isle_region:_source:cebwiki}}
|location=[[Asia Tenggara]]
|native_name_link=
|native_name=
|image_map=Pulau_Sibandang.svg
|image_caption=Pulau Sibandang terletak di Muara, Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara
|ethnic_groups=
}}
[[file:Pulau Sibandang 02.jpg|200px|right|]]
'''Pulau Sibandang''' (dikenal juga sebagai '''Pulau Pardopur''' atau '''Pulau Pardepur'''){{Cn}} adalah salah satu [[pulau]] alami di kawasan [[Danau Toba]].<ref name=":1">{{Cite web|title=Pulau Sibandang: Kepingan Surga di Tengah Danau Toba|url=https://kumparan.com/jendela-dunia/pulau-sibandang-kepingan-surga-di-tengah-danau-toba-22gboFtI55d|website=kumparan|language=id-ID|access-date=2024-08-13}}</ref><ref name=":0">{{Cite web|last=antaranews.com|date=2024-06-04|title=Pemprov: Pulo Sibandang berpotensi jadi wisata unggulan di Danau Toba|url=https://www.antaranews.com/berita/4136709/pemprovpulo-sibandang-berpotensi-jadi-wisata-unggulan-di-danau-toba|website=Antara News|language=id|access-date=2024-08-13}}</ref> Pulau ini berada di [[Muara, Tapanuli Utara]], [[Sumatera Utara]]. Merupakan pulau terbesar kedua di kawasan Danau Toba setelah [[Pulau Samosir]]. Luasnya mencapai 461 hektare, dengan ketinggian sekitar 910 meter di atas permukaan laut.<ref name=":1" />
 
==Demografi==
Pulau ini dihuni empat marga,<ref>{{Cite web|title=Berkunjung ke Pulau Sibandang, Pulau Terbesar Kedua di Danau Toba yang Punya Hasil Bumi Melimpah|url=https://www.merdeka.com/sumut/berkunjung-ke-pulau-sibandang-pulau-terbesar-kedua-di-danau-toba-penghasil-buah-mangga-70546-mvk.html|website=merdeka.com|language=id|access-date=2024-08-13}}</ref> yaitu marga [[Ompusunggu]], [[Rajagukguk]], [[Simaremare]], dan [[Siregar]] dengan jumlah penduduk keseluruhan sebesar 1.200 jiwa<ref>{{Cite web|title=Eksotisme Pulau Sibandang di Kawasan Danau Toba yang Dapat Penghargaan dan Menparekraf|url=https://medan.tribunnews.com/2023/11/27/eksotisme-pulau-sibandang-di-kawasan-danau-toba-yang-dapat-penghargaan-dan-menparekraf|website=Tribun-medan.com|language=id-ID|access-date=2024-08-13}}</ref> dengan kepadatan sekitar 276 orang per kilometer persegi<ref name="nasapop">{{Cite web|title=NASA Earth Observations: Population Density|url=http://neo.sci.gsfc.nasa.gov/view.php?datasetId=SEDAC_POP|publisher=NASA/SEDAC|access-date=30 Enero 2016}}</ref>. Terdapat tiga desa yang ada di pulau ini, yaitu [[Sibandang, Muara, Tapanuli Utara|Desa Sibandang]], [[Papande, Muara, Tapanuli Utara|Desa Papande]] dan [[Sampuran, Muara, Tapanuli Utara|Desa Sampuran]].<ref name=":0" />
 
Empat marga tersebut disimbolkan dengan adanya Pohon Hariara yang tumbuh di Desa Sibandang sebagai pendiri Sibandang. Pulau Sibandang juga merupakan salah satu dari 16 geosite yang ada di Geopark Kaldera Toba. Sejumlah hal yang bisa dinikmati di sana, nuansa pedesaan tradisional dan unsur-unsur geopark.{{Cn}}
 
== Iklim ==
{|
|{{climate chart|Pulau Sibandang|16|21|183|17|23|193|16|23|190|14|20|279|17|22|217|17|17|102|18|21|126|15|22|190|13|19|230|18|20|274|15|20|375|17|18|314
|float=right|clear=right
|source=<ref name = "nasa">{{Cite web |url= http://neo.sci.gsfc.nasa.gov/dataset_index.php|title= NASA Earth Observations Data Set Index|access-date = 30 Enero 2016 |publisher= NASA}}</ref>}}
|}
Suhu rata-rata di pulai ini adalah 18°C. Bulan terpanas adalah pada Februari (20°C), dan terdingin pada September (16°C).<ref name="nasapop" /> Rata-rata curah hujan di pulau ini adalah 2.674 milimeter per tahun. Bulan terbasah adalah November dengan curah hujan 375 milimeter, dan terkering pada Juni dengan curah hujan 102 milimeter.<ref name="nasarain">{{Cite web|title=NASA Earth Observations: Rainfall (1 month - TRMM)|url=http://neo.sci.gsfc.nasa.gov/view.php?datasetId=TRMM_3B43M&year=2014|publisher=NASA/Tropical Rainfall Monitoring Mission|access-date=30 Enero 2016}}</ref>
 
== Flora dan fauna ==
Hasil perkebunan menunjang produksi pertanian di kawasan ini. Khususnya komoditas mangga udang, yaitu mangga khas Pulau Sibandang. Komoditas mangga dapat menjadi daya tarik agrowisata melalui beberapa olahan kuliner yang diproduksi masyarakat setempat, seperti dodol mangga dan selai mangga. Selain mangga, terdapat pula hasil kebun lainnya, seperti alpukat, kopi, jagung, kakao, [[kacang tanah]], [[bawang merah]], dan ubi-ubian. Mayoritas penduduk bekerja sebagai petani. Sektor ekonomi lainnya, yaitu berasal dari hasil tangkapan [[ikan air tawar]], seperti ikan mas, mujair, dan pora-pora.{{Cn}}
 
== Tradisi ==
Beberapa ritual adat yang masih dilakukan di Pulau Sibandang, seperti ''Gombura'' berupa ritual meminta hujan pada musim hujan. ''Lumban Pasir'', yaitu ritual memuja, dan ''Situnggung'' berupa ritual berdoa sambil memainkan ''ogung'' atau alat musik berbentuk gong sekaligus alat komunikasi yang digunakan masyarakat Batak. Selain ritual, terdapat juga kesenian sakral seperti ''Hoda-hoda'', sejenis kuda lumping. Kemudian, ada Tarian ''Tor-tor'', dan kerajinan yang berkembang, yaitu menenun ulos tradisional di Desa Papande. Bisa dilihat langsung mulai dari proses pembuatan tali, motif hingga pengerjaan. Jenis ulos yang paling terkenal dari Sibandang adalah ''Ulos Harungguan''. Kegiatan menarik lainnya yang bisa dilakukan dan disaksikan di Pulau Sibandang adalah memancing ikan di tengah danau. Sebagian besar masyarakat di sini juga bermata pencaharian sebagai nelayan. Desa ini juga memiliki situs peninggalan sejarah berupa rumah kepala nagari yang telah berdiri selama ratusan tahun, sejak zaman kolonial Belanda. Ada juga rumah adat Rajagukguk yang kini dijadikan sebagai tempat wisata. Rumah ini merupakan raja pertama di Sibandang yang sudah berusia kurang lebih 300 tahun. Puncak Bukit Sibandang juga termasuk ''spot'' yang banyak dikunjungi wisatawan karena keunikannya. Dari sini kita bisa menikmati sisi tengah Danau Toba. Di desa ini bisa dilihat pula makam Raja Sorta Uluan yang dikenal sebagai Raja Sibandang. Ada lagi situs ''partungkoan'', yakni merupakan kursi batu tempat raja-raja dahulu melakukan rapat atau musyawarah.{{Cn}}
 
== Referensi ==
{{Commonscat|Sibandang}}
{{Reflist}}
{{Indo-pulau-stub}}
 
[[Kategori:Pulau di Sumatera Utara]]