Kamar Dagang dan Industri Indonesia: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Pengembalian manual VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
(30 revisi perantara oleh 9 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 29:
| website = https://kadin.id
}}
'''Kamar Dagang dan Industri Indonesia''', atau disingkat '''KADIN Indonesia''', adalah [[organisasi]] [[pengusaha]] [[Indonesia]] yang bergerak di bidang [[perekonomian]]. Kadin Indonesia ditetapkan dengan Undang Undang Nomor 1 Tahun 1987 sebagai satu-satunya induk Organisasi dunia usaha baik di bidang usaha negara, usaha koperasi dan usaha swasta.{{cn}}. Di luar negeri, organisasi seperti ini sering diistilahkan sebagai ''chamber of commerce''.
Sebagai induk organisasi dunia usaha di Indonesia, Kadin menyediakan layanan advokasi kebijakan, informasi bisnis, pendidikan dan pelatihan keterampilan, fasilitasi perdagangan dan investasi, dukungan terhadap proses arbitrase, promosi kegiatan usaha, serta kolaborasi strategis untuk mendorong keberlanjutan dan inovasi dari anggotanya.{{cn}}
Baris 55:
'''1967''', Pemerintah menerbitkan Dekrit Presiden Nomor 84 Tahun 1967 yang memberi kebebasan pada dunia usaha untuk membentuk organisasinya.
'''1967''', Atas prakarsa Gubernur DKI Jakarta, diselenggarakan Musyawarah Pembentukan Kamar Dagang dan Industri Jakarta (Kadin Jaya) tanggal 29-30 November 1967. Kadin Jaya dikukuhkan Gubernur DKI Jakarta tanggal 8 Januari 1968 dengan Ketua Umum [[Sjamsuddin Mangan]] dan langsung ditunjuk sebagai penyelenggara [[Pekan Raya Jakarta]] (Jakarta Fair) pertama tahun 1968. Pembentukan Kadin Jaya diikuti dengan pembentukan Kadin di delapan provinsi lainnya.
'''1968''', Delapan Kadin provinsi dan lima Kadin persiapan atas prakarsa Kadin Jaya dan didukung oleh 17 organisasi ekonomi/pengusaha tingkat nasional mengadakan Musyawarah Pembentukan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia tanggal 23-24 September 1968. Brigadir Jenderal TNI (Purn) Usman Ismail Terpilih sebagai Ketua Umum Kadin Indonesia Periode 1968-1972
Baris 89:
'''2006''', Terbit Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 16 Tahun 2006 sebagai persetujuan perubahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Kadin hasil Musyawarah Nasional Khusus.
'''2010''', Adi Putra Tahir terpilih menjadi Pjs Ketua Umum Kadin Indonesia Periode 2010.
'''2015''', Rosan Perkasa Roeslani terpilih menjadi Ketua Umum Kadin Indonesia Periode 2015-2021
Baris 112:
|-
| 2
| [[Sofjar|Brigadir Jenderal TNI (Purn)
| 1972
| 1973
Baris 128:
|-
| 4
| DR. H.M.N.M [[Hasyim Ning]]
| 1979
| 1982
Baris 170:
|-
| 9
| [[Adi Putra Darmawan Tahir|Adi Putra Tahir]]
| 2010
| 2010
Baris 190:
|[[Arsjad Rasjid]]
|2021
|2026
|<ref>{{Cite news|last=Harianto|date=2021-07-01|title=Arsjad Rasjid ditetapkan sebagai Ketum Kadin Indonesia 2021-2026|url=https://www.antaranews.com/berita/2243306/arsjad-rasjid-ditetapkan-sebagai-ketum-kadin-indonesia-2021-2026|work=[[Lembaga Kantor Berita Nasional Antara|ANTARA News]]|access-date=2021-07-01}}</ref>
|-
|}
==Kontroversi==
Jabatan Ketua Umum Kadin beberapa kali menjadi kontroversi. Pada tanggal 14 September 2024, beberapa pihak mengadakan Munaslub yang menghasilkan keputusan pergantian Ketua Umum dari Arsjad Rasjid ke Anindya Bakrie, namun hal ini masih menjadi polemik karena Munaslub ini dianggap ilegal oleh kubu Arsjad Rasjid dan belum mendapat pengesahan dari Menkumham.<ref>[https://www.cnbcindonesia.com/research/20240917133602-128-572374/sejarah-kadin-hingga-kronologi-pecahnya-kubu-arsjad--anindya-bakrie Sejarah Kadin Hingga Kronologi Pecahnya Kubu Arsjad-Anindya Bakrie''.] Dari situs CNBC Indonesia</ref>▼
▲
▲Hal serupa pernah terjadi pada Bulan April 2013, saat Munaslub digelar dan memutuskan pemecatan Suryo Bambang Sulisto. Oesman Sapta Odang kemudian dipilih sebagai Ketua caretaker Kadin.<ref>[https://kalbar.antaranews.com/berita/312394/oso-ditetapkan-sebagai-ketua-caretaker-kadin OSO Ditetapkan Sebagai Ketua Caretaker Kadin''.] Dari situs Antara</ref> Pada Bulan Oktober 2013, Kadin versi OSO mengadakan Munas dan menunjuk Rizal Ramli sebagai Ketua Umum yang baru.<ref>[https://rmol.id/read/2013/10/23/130469/resmi-rizal-ramli-ketua-kadin-periode-2013-2018 Resmi, Rizal Ramli Ketua Kadin Periode 2013-2018''.] Dari situs RMOL</ref> Kadin versi OSO hingga kini tidak memiliki kejelasan dan yang terus berlanjut hingga hari ini adalah Kadin versi Suryo Bambang Sulisto.
Hal ini terus menjadi polemik karena Menkumham menyatakan wewenang pengesahan kepengurusan Kadin ada di tangan Presiden melalui penerbitan Keppres<ref>[https://m.tribunnews.com/nasional/2024/09/18/menkumham-sebut-keabsahan-ketua-umum-kadin-berada-di-tangan-presiden-melalui-keppres ''Menkumham Sebut Keabsahan Ketua Umum Kadin Berada di Tangan Presiden, Melalui Keppres''.] dari situs tribunnews</ref> Arsjad Rasjid telah menyurati Presiden terkait polemik ini. Presiden menjawab bahwa kepengurusan Kadin adalah masalah internal yang harus dibereskan sendiri oleh Kadin. <ref>[https://www.merdeka.com/peristiwa/jokowi-minta-masalah-kadin-diselesaikan-di-internal-jangan-bola-panasnya-disorong-ke-saya-198597-mvk.html ''Jokowi Minta Masalah Kadin Diselesaikan di Internal. "Jangan Bola Panasnya Disorong ke Saya.".''] Dari situs merdeka</ref>
Ketegangan kedua kubu mencair setelah pertemuan dengan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, [[Bahlil Lahadalia]] pada tanggal 28 September 2024. Arsjad Rasjid menyatakan kedua pihak menyepakati titik temu dengan tegak lurus kepada aturan dan akan mengutamakan mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif, berkelanjutan dan berkeadilan bagi seluruh rakyat Indonesia.<ref>[https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-7561968/arsjad-rasjid-buka-suara-usai-dipertemukan-bahlil-dengan-anindya-bakrie ''Arsjad Rasjid Buka Suara Usai Dipertemukan Bahlil dengan Anindya Bakrie''.] dari situs tribunnews</ref><ref>[https://bisnis.tempo.co/read/1921827/usai-bertemu-anindya-bakrie-dan-bahlil-ketua-umum-kadin-arsjad-rasjid-kami-telah-memperoleh-solusi ''Usai Bertemu Anindya Bakrie dan Bahlil, Ketua Umum Arsjad Rasjid: Kami Telah Memperoleh Solusi''.] dari situs tempo/</ref> Sementara Anindya memberi pernyataan bahwa dirinya tetap sebagai Ketua Umum sebagai hasil munaslub dan menawari Arsjad Rasjid jabatan sebagai Dewan Pertimbangan.<ref>[https://www.suarasurabaya.net/ekonomibisnis/2024/anindya-bakrie-berharap-arsjad-rasjid-mau-dampingi-dirinya-sebagai-dewan-pertimbangan-kadin/ ''Anindya Bakrie Berharap Arsjad Rasjid Mau Dampingi Dirinya sebagai Dewan Pertimbangan Kadin''.] dari situs berita suarasurabaya.net</ref>
== Referensi ==
Baris 209 ⟶ 214:
[[Kategori:Organisasi di Indonesia]]
[[Kategori:Pendirian tahun 1968]]
|