Daftar Khalifah Abbasiyah: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
(16 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
'''Khalifah Abbasiyah''' adalah pemangku gelar [[Khilafah|khalifah]] [[Islam]] dari Dinasti Abbasiyah, yang merupakan keturunan [[Suku Quraisy]] dari jalur [[Abbas bin Abdul Muthalib]], yang tidak lain adalah paman [[Muhammad|Nabi Muhammad saw]].
Baris 29 ⟶ 27:
|2
|10 Juni 754 – 775
|'''[[al-Mansur|
|Abū Jaʿfar ʿAbd Allāh
|
* [[Muhammad bin Ali al-Abbasi]]
*
|
*
* Al-Mansur
* Pendiri Ibukota Baghdad.
* Pada masa pemerintahannya, seorang pangeran Umayyah, Abdul-Rahman I, melarikan diri ke Spanyol dan mendirikan Emirat Kordoba di Andalusia pada 756 M.
|-
|3
|775 – 4 Agustus 785
|[[al-Mahdi|'''
|Abū
|
* [[Al-Mansur]]
* [[Arwa bint Mansur al-Himyari|Umm Musa Arwa bint Mansur al-Himyari]]
|
* Dinominasikan sebagai putra mahkota oleh ayahnya.
* Al-Mahdi memulai pemerintahannya dengan membebaskan tahanan politik, memperluas dan mendekorasi tempat suci di Mekkah dan Madinah, serta membangun air mancur dan loteng untuk jamaah haji.{{sfn|Bobrick|2012|p=24}}
* Al-Mahdi memperluas layanan pos, meningkatkan layanan rahasia, membangun kota-kota berbenteng, dan menambah penunjukan hakim.
|-
|4
|Agustus 785 – 14 September 786
|'''[[Al-Hadi|
|Abū Muḥammad Mūsā
|
Baris 59 ⟶ 58:
* [[Al-Khayzuran|Al-Khayzuran bint 'Attia]]
|
* Dinominasikan sebagai putra mahkota oleh ayahnya.
|-
|5
|14 September 786 – 24 Maret 809
|[[Harun al-Rashid|Harun '''
|Hārūn
|
Baris 69 ⟶ 68:
* [[Al-Khayzuran|Al-Khayzuran bint 'Atta]]
|
*
* Abbasiyah berkuasa di wilayah Maroko hingga [[Dinasti Idrisiyyah|Dinasti Idrisiyah]] memisahkan diri pada 788 M.
|-
|6
|Maret 809 – 24/25 September 813
|'''[[Al-Amin|
|Abū Mūsā Muḥammad
|
Baris 80 ⟶ 79:
* [[Zubaidah bint Ja`far|Umm Ja'far Zubaidah bint Ja'far ibn al-Mansur]]
|
* Dinominasikan sebagai putra mahkota oleh ayahnya
* Gagal menyingkirkan saudara tirinya, Abdallah al-Ma'mun, dari garis suksesi.
* Pada tahun 811 terjadi perang saudara Fitna Keempat, berakhir dengan terbunuhnya Al-Amin dalam Pengepungan Baghdad.
|-
|7
|September 813 – 9 Agustus 833
|'''[[Al-Ma'mun|
|Abū'l-ʿAbbās ʿAbd Allāh
|
Baris 91:
* [[Marajil|Umm Abdallah Marajil]]
|
* Dinominasikan sebagai putra mahkota kedua setelah Al-Amin.
* Menggulingkan Al-Amin setelah perang saudara pada tahun 813.
* Menginisiasi Gerakan Penerjemahan, perombakan besar-besaran Bait Al-Hikmah (Rumah Kebijaksanaan), dan dukungan struktural bagi para cendekiawan.
* Memperluas wilayah kekuasaan hingga Kepulauan Mediterania, ditandai berdirinya Emirat Kreta (824/827) dan penaklukan Sisilia (827).
* Di akhir usianya, sekitar tahun 833 mulai dekat dengan qadi Mu'tazilah [[Ahmad bin Abi Du'ad]], dan menyarankan kepada adiknya, Al-Mu'tasim, agar memasukkan Ahmad bin Abi Du'ad ke dalam lingkaran penasihat kekhalifahan.<ref>{{harvnb|Hurvitz|2002|p=124}}; {{harvnb|Zetterstéen|Pellat|1960|p=271}}; {{harvnb|Al-Tabari|1985–2007|loc=v. 32: pp. 229-30}}; {{harvnb|Ibn Khallikan|1842|p=65}}.</ref>
|-
|8
|9 Agustus 833 – 5 Januari 842
|[[Al-Mu'tasim|'''
|Abū Isḥāq Muḥammad
|
* [[Harun al-Rashid]]
* [[Maridah bint Shabib]],
|
*
* Pembentukan ''[[ghilman]]'' (pasukan militer dari kalangan budak).
* Secara resmi Abbasiyah mulai mendukung [[Muktazilah]]
* Didirikan lembaga prosekusi ''[[Mihna]]'' pada tahun 833 di bawah qadi Muktazilah [[Ahmad bin Abi Du'ad]].
* Pendiri ibukota [[Samarra]]: memindahkan ibukota Abbasiyah ke Samarra pada tahun 836.
|-
|9
|5 Januari 842 – 10 Agustus 847
|[[Al-Wathiq|'''
|Abū Jaʿfar Hārūn
|
* [[Al-Mu'tasim]]
* [[Qaratis]],
|
* Ditunjuk sebagai putra mahkota oleh ayahnya
* Al-Wathiq meninggal karena sakit [[edema|sembap]].{{sfn|Kennedy|2006|p=232}}
|-
|10
|10 Agustus 847 – 11 Desember 861
|'''[[Al-Mutawakkil
|Jaʿfar
|
Baris 129 ⟶ 130:
* [[Shuja al-Khwarazmi|Umm Ja'far Shuja]]
|
*
* Kembali ke ortodoksi tradisional dan mengakhiri dukungan Abbasiyah kepada [[Muktazilah]] dengan menghapus lembaga [[Mihna]] .
* Dibunuh oleh para pengawalnya dengan dukungan dari putranya [[Al-Muntasir]].
|-
|11
|861 – 7/8 Juni 862
|'''[[Al-Muntasir
|Abū Jaʿfar Muḥammad
|
* [[Al-Mutawakkil]]
* Hubshiya,
|
*
* Menandai awal mula kemunduran Kekhalifahan Abbasiyah
* Seperti kebanyakan khalifah Abbasiyah sebelumnya, ia mempertahankan untuk membiayai kaum kerabatnya dari [[Bani Hasyim]].
|-
|12
|862 – 866
|[[Al-Musta'in|'''
|Aḥmad
|
* [[Muhammad ibn al-Mu'tasim]],
* Makhariq,
|
*
*
* [[
|-
|13
|866 – 869
|[[Al-Mu'tazz|'''
|Abū ʿAbd Allāh Muḥammad
|
* [[Al-Mutawakkil]]
* Sabiha ([[Qabiha]]),
|
*
* Pemerintahan Al-Mu'tazz (866–869) menandai puncak kemunduran otoritas pusat Khilafah, dan puncak kecenderungan otonom yang diekspresikan melalui munculnya dinasti-dinasti otonom.
* Digulingkan oleh perwira militer Turki.
|-
|14
|869 – 21 Juni 870
|[[Al-Muhtadi|'''
|Abū Isḥāq Muḥammad
|
* [[Al-Wathiq]]
* Qurb,
|
*
*
* Dibunuh oleh militer Turki.
* Akhir Kerusuhan di Samarra.
|-
|15
|21 Juni 870 – 15 Oktober 892
|[[Al-Mu'tamid|'''
|Abū'l-ʿAbbās Aḥmad
|
* [[Al-Mutawakkil]]
* Fityan,
|
* Pemerintahan Al-Mu'tamid menandai berakhirnya "Kerusuhan di Samarra" dan dimulainya pemulihan kekuasaan Abbasiyah.
* Menetapkan saudaranya, Al-Muwaffaq, sebagai Panglima Tertinggi; Al-Muwaffaq memegang kesetiaan politik dan memiliki pengaruh besar terhadapnya.
* Dimulainya "kebangkitan kekuasaan Abbasiyah". Penolakan terhadap pemberontakan [[Saffariyah]] dan penaklukan [[Pemberontakan Zanj]].
* Pembentukan [[Dinasti Tulunid]] yang otonom di Mesir, Penurunan bertahap kekuasaan Abbasiyah di [[Transoxiana]], Persia, [[Sind Arab|Sind dan Punjab]], Afrika Utara, [[Timur Tengah]] dan [[Arab]].
|-
|16
|Oktober 892 – 5 April 902
|[[Al-Mu'tadid|'''
|Abū'l-ʿAbbās Aḥmad
|
* [[Al-Muwaffaq]],
* Dirar (Hariz),
|
* Ia adalah keponakan [[Al-Mu'tamid]], dan naik tahta setelah menyingkirkan sepupunya sebagai ahli waris.
* Al-Mu'tadid
*
*
|-
|17
|5 April 902 – 13 Agustus 908
|[[Al-Muktafi|'''
|Abū Muḥammad ʿAlī
|
* [[Al-Mu'tadid]]
* [[Jijak]],
|
*
* Al-Mu'tadid
* Selama masa pemerintahannya, Abbasiyah sepenuhnya merebut kembali Mesir dan Suriah dari [[Tulunid]]. Akhir dari "kebangkitan Abbasiyah".
|-
|18
|13 Agustus 908 – 929
|'''[[Al-Muqtadir
|Abū'l-Faḍl Jaʿfar
|
* [[Al-Mu'tadid]]
* [[Shaghab]],
|
* Khalifah termuda dalam sejarah Abbasiyah: saat Al-Muktafi meninggal muda, ia naik takhta pada usia 13 tahun.
* Terjadi kontestasi gelar khalifah di masa pemerintahannya: [[Abdullah al-Mahdi Billah|Al-Mahdi Billah]] dari [[Kekhalifahan Fatimiyah|Fatimiyah]] (sejak 909 M) dan [[Abd al-Rahman III]] dari [[Kekhalifahan Córdoba|Córdoba]] (sejak 929 M).
* Periode pertama pemerintahannya bertahan 21 tahun.
|-
|19
|929
|[[Al-Qahir|'''
|Abū al-Manṣūr Muḥammad
|
* [[Al-Mu'tadid]]
* Fitnah,
|
*
|-
|(18)
|929 – 31 Oktober 932
|'''[[Al-Muqtadir
|Abū'l-Faḍl Jaʿfar
|
Baris 249 ⟶ 251:
* [[Shaghab]]
|
* Periode kedua pemerintahan Al-Muqtadir, setelah sempat diambil alih oleh Al-Qahir.
* Kota suci Mekah dan Madinah diambil alih sekte Ismaili [[Qaramitah|Karmatian]] pada 930 M.
*
|-
|(19)
|31 Oktober 932 – 934
|[[Al-Qahir|'''
|Abū al-Manṣūr Muḥammad
|
* [[Al-Mu'tadid]]
* Fitnah,
|
* Periode kedua pemerintahan Al-Qahir: terjadi setelah saudaranya, Al-Muqtadir, terbunuh.
* Selang dua tahun, pada 31 Oktober 932 kekuasaannya digulingkan.
|-
|20
|934 – 23 Desember 940
|[[Al-Radi|'''
|Abū'l-ʿAbbās Aḥmad/Muḥammad
|
* [[Al-Muqtadir]]
* Thaloum,
|
*
* Al-Radi dianggap khalifah sesungguhnya dari Abbasiyah karena beberapa alasan: khalifah terakhir yang jadi khatib Jumat, khalifah terakhir yang membuka diri terhadap ulama dan filsuf untuk mendapat masukan, khalifah terakhir yang membagikan sedekah, dan khalifah terakhir yang meredam kekejaman para perwira militer.
|-
|21
|940 – 944
|[[Al-Muttaqi|'''
|Abū Isḥāq Ibrāhīm
|
Baris 284 ⟶ 285:
* Khalub Zahrah, concubine
|
* Dipilih sebagai khalifah oleh para perwira militer.
* Digulingkan oleh ''[[amir al-umara|amīr al-umarāʾ]]'' [[Tuzun (amir al-umara)|Tuzun]].
|-
|22
|September 944 – 29 Januari 946
|[[Al-Mustakfi|'''
|ʿAbdullāh
|
* [[Al-Muktafi]]
* Ghusn (Amlah al-Nas
|
*
* Digulingkan oleh [[Dinasti Buwaihi]] yang mengambil alih Baghdad.
|-
|23
|29 Januari 946 – 5 Agustus 974
|[[Al-Muti|'''
|Abū'l-Qāsim al-
|
* [[Al-Muqtadir]]
* Shaghla,
|
* Diangkat sebagai khalifah oleh [[Amir al-umara|Amir]] [[Mu'izz al-Dawla]] dari [[Dinasti Buwaihi|Buwaihi]].
* Di akhir pemerintahannya, beberapa wilayah lepas seperti Mesir, Palestina, dan Hijaz.
* Terkena stroke pada tahun 970: dipaksa mundur karena alasan kesehatan dan digantikan al-Ta'i pada 5 Agustus 974.
|-
|24
|974 – 991
|[[At-Ta'i|'''
|Abd al-Karīm
|
* [[Al-Muti|Al-Muthi]]
* Utb al-Rumiyah
|
* Di masa pemerintahannya, Syria diperebutkan oleh faksi Fatimiyah dan Karmatian; sementara Dinasti Buwaihi saling berebut kekuasaan sesama mereka.
* Kaisar Bizantium, John Tzimisces, pada kurun 974-975 merebut wilayah Antioch, Damaskus, dan beberapa kota di Syiria lainnya.<ref>{{Cite web|title=John I Tzimisces {{!}} Byzantine Empire, Military Campaigns, Iconoclasm {{!}} Britannica|url=https://www.britannica.com/biography/John-I-Tzimisces|website=www.britannica.com|language=en|access-date=2024-10-16}}</ref>
*
|-
|25
|1 November 991 – 29 November 1031
|[[Al-Qadir|'''
|Aḥmad
|
* [[Ishaq ibn al-Muqtadir]],
* Tumna
|
* Digulingkan oleh emir [[Dinasti Buwaihi|Buwaihi]], [[Baha' al-Dawla]].
* Selama masa pemerintahannya, dia memberikan gelar "sultan" kepada para penguasa muslim; para sultan ini kemudian menjadi wakil agama kekhalifahan Abbasiyah berikutnya.
* Menegakkan ortodoksi Sunni, yang ditandai dengan keputusan mengeluarkan [[Manifesto Baghdad]].
|-
|26
|29 November 1031 – 2 April 1075
|'''[[Al-Qa'im (
|Abu Ja'far Abdallah
|
* [[Al-Qadir]]
* Badr al-Dija (Qatr al-Nida),
|
* Akhir [[Kekhalifahan Kordoba]] di Andalusia (1031), Kerajaan [[Murabithun|Al-Murabitun]] akhirnya mengakui kekhalifahan Abasyiyah pada 1062.
*
|-
|27
|2 April 1075 – Februari 1094
|[[Al-Muqtadi|'''
|Abū'l-Qāsim ʿAbd Allāh
|
* [[Muhammad ibn al-Qa'im|Muhammad ibnu al-Qa'im]],
* Urjuwuan, wanita Armenia (selir)<ref>Bennison, Amira K. (2009) ''The Great Caliphs: The Golden Age of the 'Abbasid Empire''. Princeton: Yale University Press, p. 47. {{ISBN|0300167989}}</ref>
|
* Diakui sebagai khalifah oleh sultan Selkuk Malik Syah I
* Kekuasaannya diakui oleh seluruh sultan Seljuk.
* Hijaz, berikut kota suci Mekah dan Madinah, direbut kembali dari Dinasti Fatimiyah dan mengakui Kekhalifahan Abbasiyah.
|-
|28
|Februari 1094 – 6 Agustus 1118
|[[Al-Mustazhir|'''
|Abū l-ʿAbbās Aḥmad
|
* [[Al-Muqtadi]]
* Taif Al-Afwah,
|
* Menggantikan ayahnya sebagai khalifah dan termasuk khalifah terkemuka di era Abbasiyah akhir.
* Kemunculan [[Perang Salib Pertama|Tentara Salib I]] untuk pertama kalinya di Levant, Syria.
* Membantu [[Mawdud]] untuk menghadapi Tentara Salib dalam perang di pesisir Levant.
|-
|29
|6 Agustus 1118 – 29 Agustus 1135
|'''[[Al-Mustarsyid]]'''
|Abū'l-Manṣūr al-Faḍl
|
* [[Al-Mustazhir]]
* Lubaba,
|
* Menggantikan ayahnya, dan dikenal sebagai salah satu khalifah akhir yang terkenal; dia juga dikenal sebagai penyair.
* Al-Mustarshid
*
|-
|30
|29 Agustus 1135 – 1136
|'''[[Ar-Rasyid|Al-Rāsyid]]'''
|Abu Jaʿfar al-
|
* [[Al-Mustarshid]]
* Khushf,
|
* Menggantikan ayahnya sebagai khalifah.
* Digulingkan Sultan Seljuk [[Ghiyath ad-Din Mas'ud|Ghiyats Mas'ud]] dan melarikan diri ke Isfahan, kemudian terbunuh pada Juni 1138 oleh asasin dari Syiah Nizariah.<ref>{{cite book |last1=Daftary |first1=Farhad |title=The Isma'ilis: Their History and Doctrines |date=1992 |publisher=Cambridge University Press |isbn=978-0-521-42974-0 |page=384 |language=en}}</ref>
|-
|31
|1136 – 12 Maret 1160
|[[Al-Muqtafi|'''
|Abū ʿAbd Allāh Muḥammad
|
* [[Al-Mustazhir]]
* Ashin,
|
* Paman dari [[Ar-Rasyid|Al-Rāsyid]], untuk sementara berhasil menggalang pasukan di era akhir Abasiyah setelah sebelumnya bertumpu pada Seljuq.
* [[Siege of Baghdad (1157)]] oleh Seljuq gagal dan mengembalikan peran politik dan militer Abasiyah.
|-
|32
|12 Maret 1160 – 20 Desember 1170
|'''[[Al-Mustanjid
|Abū'l-Muẓaffar Yūsuf
|
* [[Al-Muqtafi]]
* Thawus (selir)
|
*
|-
|33
|20 Desember 1170 – 30 Maret 1180
|[[Al-Mustadi|'''
|al-Ḥasan
|
* [[Al-Mustanjid]]
* Ghadha,
|
* Hidup dari membuat selimut yang diberi emblem namanya, yang dijual oleh pembantunya di pasar.
* Otoritasnya sebagai pemimpin politik dan agama diakui di seluruh Timur Tengah
* [[Salahuddin Ayyubi]] mengakui kekuasaanya; dan Khalifah Al-Mustadi memberinya gelar "sultan" serta wewenang mengurus 3 kota suci, yakni [[Makkah]], [[Madinah]] dan [[Yerusalem]].
* Dinasti Fatimiyah di Mesir berakhir tahun 1171, digantikan [[Salahuddin Ayyubi]].
|-
|34
|2 Maret 1180 – 4 Oktober 1225
|[[Al-Nasir|'''
|Abu'l-ʿAbbās Aḥmad
|
Baris 438 ⟶ 435:
* [[Sayyida Zumurrud Khatun|Sayyida Zumurrud]]
|
* [[
* Khalifah Abbasiyah terakhir yang memiliki otoritas kuat.
|-
|35
|5 Oktober 1225 – 11 Juli 1226
|'''[[Azh-Zhahir|Al-Zhāhir]]'''
|Abu Nasr Muḥammad
|
* [[Al-Nasir|Al-Nashir]]
* ''Asma''
|
* Meninggal pada 10 Juli 1226, hanya sembilan bulan setelah naik tahta.
* Mongol mulai muncul di bagian timur Dunia Islam; dan dalam masa pemerintahannya yang singkat, ia menurunkan pajak dan membangun pasukan untuk bersiap melawan invasi Mongol.
|-
|36
|11 Juli 1226 – 2 Desember 1242
|'''[[Al-Mustanshir]]'''
|Abū Jaʿfar al-Manṣūr
|
* [[
* Zahra,
|
* Dalam masa pemerintahannya, Dunia Islam Timur diserbu oleh bangsa Mongol. Kota-kota besar seperti Bukhara, Samarkand dihancurkan.
|-
|37
|2 Desember 1242 – 20 Februari 1258
|[[Al-Musta'sim|'''
|ʿAbd Allāh
|
* [[Al-
* Hajer,
|
* Memerintah selama 15 tahun, 2 bulan, dan 15 hari, dan menjadi khalifah terakhir Abbasiyah.
* Meninggal dengan cara dieksekusi oleh tentara Mongol pasca [[Pengepungan Bagdad|Pengepungan Bagdad pada 1258]].
|-
|}
Baris 495 ⟶ 486:
|1
|13 Juni 1261 – 28 November 1261
|[[Al-Mustanshir II|'''
|Abū'l-Qāsim Aḥmad
|
Baris 501 ⟶ 492:
* Ummu Ahmad (selir)
|
* Pendiri Kekhalifahan
* Diangkat sebagai Khalifah Abbasiyah di Kairo oleh Sultan Mamluk Baibars pada tahun 1261; gelar yang sama diklaim oleh al-Hakim I yang diangkat sebagai khalifah oleh penguasa Aleppo, Aqqush al-Burli.
|-
|2
|16 November 1262 – 19 Januari 1302
|[[Al-Hakim I (Kairo)|'''
|Abū'l-ʿAbbās Aḥmad
|
* Abu Ali Hasan
|
* Keturunan Abbasiyah diperdebatkan; diangkat sebagai khalifah oleh penguasa Aleppo, [[Aqqush al-Burli]], pada 1261, diproklamasikan sebagai khalifah oleh [[Baibar]] setelah kematian [[Al-Mustanshir II|al-Mustansir II]].
* Di Andalusia, Dinasti Muwahhidun jatuh pada 1269.
|-
|3
|20 Januari 1302 – Februari 1340
|[[Al-Mustakfi II|'''
|Abū ar-Rabīʾ Sulaymān
|
* [[Al-Hakim I (Kairo)|Al-Hakim I]]
|
* Menggantikan ayahnya dan menjadi Khalifah Abbasiyah di Kairo.
|-
|4
|Februari 1340 – 17 Juni 1341
|[[Al-Watsiq II|'''
|Abū ʾIsḥāq ʾIbrāhīm
|
* Ahmad ibn al-Hakim, (
|
*
|-
|5
|1341 – 1352
|[[Al-Hakim II|'''
|Abū'l-ʿAbbas ʾAḥmad
|
* [[Al-Mustakfi II|Al-Mustakfi I]]
|
* Menggantikan sepupunya; menjadi khalifah Khalifah Abbasiyah di Kairo.
|-
|6
|1352 – 1362
|'''[[Al-Mu'tadhid|Al-Muʿtadhid]]'''
|Abū al-Fatḥ Abū Bakr
|
* [[Al-Mustakfi II|Al-Mustakfi I]]
|
* Menggantikan kakaknya; menjadi khalifah Khalifah Abbasiyah di Kairo.
|-
|7
|1362 – 1377
|[[Al-Mutawakkil I|'''
|Abū ʿAbd Allāh Muḥammad
|
* Al-Mu'tadid I
|
* Era pertama pemerintahan Al-Mutawakkil I; berseteru sengan Al-Musta'syim II.
* Pada tahun 1377 digulingkan Al-Musta'syim II.
|-
|8
|1377
|[[Al-Musta'shim II|'''
|Abū Yaḥya Zakarīyāʾ
|
* [[Al-Watsiq II|Al-Wathiq I]]
|
* Era pertama pemerintahan Al-Musta'syim II, setelah mengalahkan Al-Mutawakkil I.
|-
|(7)
|1377 – 1383
|[[Al-Mutawakkil I|'''
|Abū ʿAbd Allāh Muḥammad
|
|
* Era kedua pemerintahan Al-Mutawakkil I, setelah menggantikan Al-Musta'syim II.
|-
|9
|September 1383 – 13 November 1386
|[[Al-Watsiq III|'''
|Abū Ḥafṣ ʿUmar
|
* [[Al-Watsiq II|Al-Wathiq I]]
|
* Menjadi khalifah kesembilan kekhalifahan Abbasiyah di Kairo.
|-
|(8)
|1386 – 1389
|[[Al-Musta'shim II|'''
|Abū Yaḥya Zakarīyāʾ
|
|
* Era kedua pemerintahan Al-Musta'syim II.
|-
|(7)
|1389 – 9 Januari 1406
|[[Al-Mutawakkil I|'''
|Abū ʿAbd Allāh Muḥammad
|
|
* Era ketiga pemerintahan Al-Mutawakkil I.
|-
|10
|22 Januari 1406 – 9 Maret 1414
|'''[[Al-Musta'in (Kairo)|Al-Mustaʿīn]]'''
|Abū al-Faḍl al-ʿAbbas
|
* [[Al-Mutawakkil I]]
* Bay Khatun,
|
* Menjadi khalifah kesepuluh Dinasti Abbasiyah di Kairo.
*
|-
|11
|1414 – 1441
|[[Al-Mu'tadhid III|'''
|Abū al-Fatḥ Dāwud
|
Baris 627 ⟶ 612:
* Kazal, [[Rumpun suku bangsa Turkik|Turkish]] concubine
|
* Menjadi khalifah kesebelas Dinasti Abbasiyah di Kairo.
|-
|12
|1441 – 29 Januari 1451
|[[Al-Mustakfi III|'''
|Abū al-Rabīʿ Sulaymān
|
Baris 637 ⟶ 622:
* Bay Khatun
|
* Menggantikan saudaranya; menjadi khalifah keduabelas Dinasti Abbasiyah di Kairo.
|-
|13
|1451 – 1455
|[[Al-Qa'im II|'''
|Abū al-Baqāʾ Ḥamza
|
Baris 647 ⟶ 632:
* Bay Khatun
|
* Menggantikan saudaranya; menjadi khalifah ketigabelas Dinasti Abbasiyah di Kairo.
|-
|14
Baris 657 ⟶ 642:
* Bay Khatun
|
* Menggantikan saudaranya; menjadi khalifah keempatbelas Dinasti Abbasiyah di Kairo.
|-
|15
|5 April 1479 – 27 September 1497
|[[Al-Mutawakkil II|'''
|Abū al-ʿIzz ʿAbd al-ʿAzīz
|
Baris 667 ⟶ 652:
* Haj al-Malik
|
*
* Menggantikan pamannya; menjadi khalifah ke-15 Dinasti Abbasiyah di Kairo.
|-
|16
|1497 – 1508
|'''[[Al-Mustamsik
|Abū al-Ṣabr Yaqūb
|
* [[Al-Mutawakkil II]]
|
* Periode pertama pemerintahan Al-Mustamsik; naik tahta menggantikan ayahnya untuk menjadi khalifah ke-16 Dinasti Abbasiyah di Kairo.
|-
|17
|1508 – 1516
|'''[[Al-Mutawakkil III
|Muḥammad
|
|
* Menggantikan ayahnya yang mundur; menjadi khalifah ke-17 Dinasti Abbasiyah di Kairo.
|-
|(16)
|1516 – 1517
|'''[[Al-Mustamsik
|Abū al-Ṣabr Yaqūb
|
|
* Kembali naik tahta untuk sesaat, menggantikan putranya, dari tahun 1516 to 1517.
|-
|(17)
|1517
|[[Al-Mutawakkil III|'''
|Muḥammad
|
|
* Kembali naik tahta, namun tidak lama.
* Pada tahun 1517, Sultan Utsmaniyah Selim I telah berhasil mengalahkan Kesultanan Mamluk, dan menjadikan Mesir sebagai bagian dari Kekaisaran Ottoman. Al-Mutawakkil III ditangkap bersama keluarganya dan diangkut ke Konstantinopel.
|}
Baris 714 ⟶ 696:
{{Reflist|30em}}
== Catatan Kaki ==
* {{Cite book|last=Bobrick|first=Benson|date=2012|title=The Caliph's Splendor: Islam and the West in the Golden Age of Baghdad|publisher=Simon & Schuster|isbn=978-1416567622}}
* {{Cite book|last=Houtsma|first=M. Th.|last2=Wensinck|first2=A. J.|year=1993|title=[[Encyclopaedia of Islam|E.J. Brill's First Encyclopaedia of Islam 1913–1936]]|location=Leiden|publisher=BRILL|isbn=978-90-04-09796-4|volume=IX|ref=Hou93}}
Baris 720 ⟶ 702:
* {{Cite book|last=Hurvitz|first=Nimrod|year=2002|url=https://books.google.com/books?id=W5LxLkUYMTUC|title=The Formation of Hanbalism: Piety into Power|location=New York|publisher=Routledge|isbn=0-7007-1507-X}}
* {{Cite encyclopedia|encyclopedia=The Encyclopedia of Islam, New Edition, Volume I: A–B|publisher=BRILL|year=1960|isbn=90-04-08114-3}}
* {{Cite book|last=Al-Tabari|first=Abu Ja'far Muhammad ibn Jarir|date=1985–2007|title=The History of Al-Ṭabarī.|location=Albany, NY|publisher=State University of New York Press|editor-last=Ehsan Yar-Shater|volume=40 vols.|author-link=Muhammad ibn Jarir al-Tabari}}
* {{Cite book|last=Kennedy|first=Hugh|year=2006|url={{Google Books|67fZB5YGkOQC|plainurl=y}}|title=When Baghdad Ruled the Muslim World: The Rise and Fall of Islam's Greatest Dynasty|location=Cambridge, MA|publisher=Da Capo Press|isbn=978-0-306814808|author-link=Hugh N. Kennedy}}
* {{Cite encyclopedia|last=Zetterstéen|encyclopedia=E.J. Brill's First Encyclopaedia of Islam, 1913–1936, Volume VI: Morocco–Ruzzik|editor-first1=Martijn Theodoor|publisher=Brill|year=1987|isbn=978-90-04-08265-6}}
* Bennison, Amira K. (2009) The Great Caliphs: The Golden Age of the 'Abbasid Empire. Princeton: Yale University Press, p. 47. <nowiki>ISBN 0300167989</nowiki>
|