Daftar Khalifah Abbasiyah: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
(14 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
'''Khalifah Abbasiyah''' adalah pemangku gelar [[Khilafah|khalifah]] [[Islam]] dari Dinasti Abbasiyah, yang merupakan keturunan [[Suku Quraisy]] dari jalur [[Abbas bin Abdul Muthalib]], yang tidak lain adalah paman [[Muhammad|Nabi Muhammad saw]].
Baris 35 ⟶ 33:
* Sallamah (diduga berasal dari Nefzaoua)
|
* Dinominasikan sebagai
* Al-Mansur ditahbis sebagai khalifah pada 753 M (136 H) dan dilantik pada tahun berikutnya.<ref name="Aikin17472">{{cite book|last1=Aikin|first1=John|date=1747|title=General biography: or, Lives, critical and historical, of the most eminent persons of all ages, countries, conditions, and professions, arranged according to alphabetical order|location=London|publisher=G. G. and J. Robinson|isbn=1333072457|page=201}}</ref>
* Pendiri Ibukota Baghdad.
Baris 48 ⟶ 46:
* [[Arwa bint Mansur al-Himyari|Umm Musa Arwa bint Mansur al-Himyari]]
|
* Dinominasikan sebagai putra mahkota oleh ayahnya.
* Al-Mahdi memulai pemerintahannya dengan membebaskan tahanan politik, memperluas dan mendekorasi tempat suci di Mekkah dan Madinah, serta membangun air mancur dan loteng untuk jamaah haji.{{sfn|Bobrick|2012|p=24}}
* Al-Mahdi memperluas layanan pos, meningkatkan layanan rahasia, membangun kota-kota berbenteng, dan menambah penunjukan hakim.
|-
|4
Baris 59 ⟶ 58:
* [[Al-Khayzuran|Al-Khayzuran bint 'Attia]]
|
* Dinominasikan sebagai putra mahkota oleh ayahnya.
|-
|5
Baris 69 ⟶ 68:
* [[Al-Khayzuran|Al-Khayzuran bint 'Atta]]
|
*
* Abbasiyah berkuasa di wilayah Maroko hingga [[Dinasti Idrisiyyah|Dinasti Idrisiyah]] memisahkan diri pada 788 M.
|-
|6
Baris 80 ⟶ 79:
* [[Zubaidah bint Ja`far|Umm Ja'far Zubaidah bint Ja'far ibn al-Mansur]]
|
* Dinominasikan sebagai putra mahkota oleh ayahnya
* Gagal menyingkirkan saudara tirinya, Abdallah al-Ma'mun, dari garis suksesi.
* Pada tahun 811 terjadi perang saudara Fitna Keempat, berakhir dengan terbunuhnya Al-Amin dalam Pengepungan Baghdad.
|-
|7
Baris 91:
* [[Marajil|Umm Abdallah Marajil]]
|
* Dinominasikan sebagai putra mahkota kedua setelah Al-Amin.
* Menggulingkan Al-Amin setelah perang saudara pada tahun 813.
* Menginisiasi Gerakan Penerjemahan, perombakan besar-besaran Bait Al-Hikmah (Rumah Kebijaksanaan), dan dukungan struktural bagi para cendekiawan.
* Memperluas wilayah kekuasaan hingga Kepulauan Mediterania, ditandai berdirinya Emirat Kreta (824/827) dan penaklukan Sisilia (827).
* Di akhir usianya, sekitar tahun 833 mulai dekat dengan qadi Mu'tazilah [[Ahmad bin Abi Du'ad]], dan menyarankan kepada adiknya, Al-Mu'tasim, agar memasukkan Ahmad bin Abi Du'ad ke dalam lingkaran penasihat kekhalifahan.<ref>{{harvnb|Hurvitz|2002|p=124}}; {{harvnb|Zetterstéen|Pellat|1960|p=271}}; {{harvnb|Al-Tabari|1985–2007|loc=v. 32: pp. 229-30}}; {{harvnb|Ibn Khallikan|1842|p=65}}.</ref>
|-
|8
Baris 104 ⟶ 105:
* [[Maridah bint Shabib]], kemungkinan dari wilayah [[Sughd Region|Sughd]]
|
*
* Pembentukan ''[[ghilman]]'' (pasukan militer dari kalangan budak).
* Secara resmi Abbasiyah mulai mendukung [[Muktazilah]]
* Didirikan lembaga prosekusi ''[[Mihna]]'' pada tahun 833 di bawah qadi Muktazilah [[Ahmad bin Abi Du'ad]].
* Pendiri ibukota [[Samarra]]: memindahkan ibukota Abbasiyah ke Samarra pada tahun 836.
|-
|9
Baris 117 ⟶ 119:
* [[Qaratis]], dari Yunani (selir)
|
* Ditunjuk sebagai putra mahkota oleh ayahnya
* Al-Wathiq meninggal karena sakit [[edema|sembap]].{{sfn|Kennedy|2006|p=232}}
|-
|10
Baris 129 ⟶ 130:
* [[Shuja al-Khwarazmi|Umm Ja'far Shuja]]
|
*
* Kembali ke ortodoksi tradisional dan mengakhiri dukungan Abbasiyah kepada [[Muktazilah]] dengan menghapus lembaga [[Mihna]] .
* Dibunuh oleh para pengawalnya dengan dukungan dari putranya [[Al-Muntasir]].
|-
|11
Baris 141 ⟶ 142:
* Hubshiya, dari Yunani (selir)
|
*
* Menandai awal mula kemunduran Kekhalifahan Abbasiyah
* Seperti kebanyakan khalifah Abbasiyah sebelumnya, ia mempertahankan untuk membiayai kaum kerabatnya dari [[Bani Hasyim]].
|-
|12
Baris 154:
* Makhariq, selir dari [[Sicily|Sisilia]]
|
*
*
* [[
|-
|13
Baris 166:
* Sabiha ([[Qabiha]]), dari Yunani (selir)
|
*
* Pemerintahan Al-Mu'tazz (866–869) menandai puncak kemunduran otoritas pusat Khilafah, dan puncak kecenderungan otonom yang diekspresikan melalui munculnya dinasti-dinasti otonom.
* Digulingkan oleh perwira militer Turki.
|-
|14
Baris 178:
* Qurb, dari Yunani (selir)
|
*
*
* Dibunuh oleh militer Turki.
* Akhir Kerusuhan di Samarra.
|-
|15
Baris 190 ⟶ 191:
* Fityan, wanita Yunani dan selir dari [[Kufa]]
|
* Pemerintahan Al-Mu'tamid menandai berakhirnya "Kerusuhan di Samarra" dan dimulainya pemulihan kekuasaan Abbasiyah.
* Menetapkan saudaranya, Al-Muwaffaq, sebagai Panglima Tertinggi; Al-Muwaffaq memegang kesetiaan politik dan memiliki pengaruh besar terhadapnya.
* Dimulainya "kebangkitan kekuasaan Abbasiyah". Penolakan terhadap pemberontakan [[Saffariyah]] dan penaklukan [[Pemberontakan Zanj]].
* Pembentukan [[Dinasti Tulunid]] yang otonom di Mesir, Penurunan bertahap kekuasaan Abbasiyah di [[Transoxiana]], Persia, [[Sind Arab|Sind dan Punjab]], Afrika Utara, [[Timur Tengah]] dan [[Arab]].
|-
|16
Baris 202 ⟶ 204:
* Dirar (Hariz), wanita Yunani (selir)
|
* Ia adalah keponakan [[Al-Mu'tamid]], dan naik tahta setelah menyingkirkan sepupunya sebagai ahli waris.
* Al-Mu'tadid
*
*
|-
|17
Baris 215 ⟶ 217:
* [[Jijak]], wanita Turkik (selir)
|
*
* Al-Mu'tadid
* Selama masa pemerintahannya, Abbasiyah sepenuhnya merebut kembali Mesir dan Suriah dari [[Tulunid]]. Akhir dari "kebangkitan Abbasiyah".
|-
|18
Baris 227 ⟶ 229:
* [[Shaghab]], dari Yunani (selir)
|
* Khalifah termuda dalam sejarah Abbasiyah: saat Al-Muktafi meninggal muda, ia naik takhta pada usia 13 tahun.
* Terjadi kontestasi gelar khalifah di masa pemerintahannya: [[Abdullah al-Mahdi Billah|Al-Mahdi Billah]] dari [[Kekhalifahan Fatimiyah|Fatimiyah]] (sejak 909 M) dan [[Abd al-Rahman III]] dari [[Kekhalifahan Córdoba|Córdoba]] (sejak 929 M).
* Periode pertama pemerintahannya bertahan 21 tahun.
|-
|19
Baris 239 ⟶ 241:
* Fitnah, wanita Berber (selir)
|
*
|-
|(18)
Baris 249 ⟶ 251:
* [[Shaghab]]
|
* Periode kedua pemerintahan Al-Muqtadir, setelah sempat diambil alih oleh Al-Qahir.
* Kota suci Mekah dan Madinah diambil alih sekte Ismaili [[Qaramitah|Karmatian]] pada 930 M.
*
|-
|(19)
Baris 261 ⟶ 263:
* Fitnah, wanita Berber (selir)
|
* Periode kedua pemerintahan Al-Qahir: terjadi setelah saudaranya, Al-Muqtadir, terbunuh.
* Selang dua tahun, pada 31 Oktober 932 kekuasaannya digulingkan.
|-
|20
Baris 273 ⟶ 274:
* Thaloum, wanita Berber (selir)
|
*
* Al-Radi dianggap khalifah sesungguhnya dari Abbasiyah karena beberapa alasan: khalifah terakhir yang jadi khatib Jumat, khalifah terakhir yang membuka diri terhadap ulama dan filsuf untuk mendapat masukan, khalifah terakhir yang membagikan sedekah, dan khalifah terakhir yang meredam kekejaman para perwira militer.
|-
|21
Baris 284 ⟶ 285:
* Khalub Zahrah, concubine
|
* Dipilih sebagai khalifah oleh para perwira militer.
* Digulingkan oleh ''[[amir al-umara|amīr al-umarāʾ]]'' [[Tuzun (amir al-umara)|Tuzun]].
|-
|22
Baris 296:
* Ghusn (Amlah al-Nas, selir)
|
*
* Digulingkan oleh [[Dinasti Buwaihi]] yang mengambil alih Baghdad.
|-
|23
|29 Januari 946 – 5 Agustus 974
|[[Al-Muti|'''Al-Muthīʿ''']]
|Abū'l-Qāsim al-Faḍhl
Baris 307:
* Shaghla, wanita Sisilia (selir)
|
* Diangkat sebagai khalifah oleh [[Amir al-umara|Amir]] [[Mu'izz al-Dawla]] dari [[Dinasti Buwaihi|Buwaihi]].
* Di akhir pemerintahannya, beberapa wilayah lepas seperti Mesir, Palestina, dan Hijaz.
* Terkena stroke pada tahun 970: dipaksa mundur karena alasan kesehatan dan digantikan al-Ta'i pada 5 Agustus 974.
|-
|24
Baris 320 ⟶ 319:
* Utb al-Rumiyah
|
* Di masa pemerintahannya, Syria diperebutkan oleh faksi Fatimiyah dan Karmatian; sementara Dinasti Buwaihi saling berebut kekuasaan sesama mereka.
* Kaisar Bizantium, John Tzimisces, pada kurun 974-975 merebut wilayah Antioch, Damaskus, dan beberapa kota di Syiria lainnya.<ref>{{Cite web|title=John I Tzimisces {{!}} Byzantine Empire, Military Campaigns, Iconoclasm {{!}} Britannica|url=https://www.britannica.com/biography/John-I-Tzimisces|website=www.britannica.com|language=en|access-date=2024-10-16}}</ref>
*
|-
|25
Baris 332 ⟶ 331:
* Tumna (selir)
|
* Digulingkan oleh emir [[Dinasti Buwaihi|Buwaihi]], [[Baha' al-Dawla]].
* Selama masa pemerintahannya, dia memberikan gelar "sultan" kepada para penguasa muslim; para sultan ini kemudian menjadi wakil agama kekhalifahan Abbasiyah berikutnya.
* Menegakkan ortodoksi Sunni, yang ditandai dengan keputusan mengeluarkan [[Manifesto Baghdad]].
|-
|26
|29 November 1031 – 2 April 1075
|'''[[Al-Qa'im (Khalifah Abbasiyah)|Al-Qāʾim]]'''
|Abu Ja'far Abdallah
|
Baris 345 ⟶ 343:
* Badr al-Dija (Qatr al-Nida), wanita Armenia (selir)
|
* Akhir [[Kekhalifahan Kordoba]] di Andalusia (1031), Kerajaan [[Murabithun|Al-Murabitun]] akhirnya mengakui kekhalifahan Abasyiyah pada 1062.
*
|-
|27
Baris 354 ⟶ 351:
|Abū'l-Qāsim ʿAbd Allāh
|
* [[Muhammad ibn al-Qa'im|Muhammad ibnu al-Qa'im]], salah satu pangeran Abbasiyah
* Urjuwuan, wanita Armenia (selir)<ref>Bennison, Amira K. (2009) ''The Great Caliphs: The Golden Age of the 'Abbasid Empire''. Princeton: Yale University Press, p. 47. {{ISBN|0300167989}}</ref>
|
* Diakui sebagai khalifah oleh sultan Selkuk Malik Syah I
* Kekuasaannya diakui oleh seluruh sultan Seljuk.
* Hijaz, berikut kota suci Mekah dan Madinah, direbut kembali dari Dinasti Fatimiyah dan mengakui Kekhalifahan Abbasiyah.
|-
|28
Baris 368 ⟶ 366:
* Taif Al-Afwah, orang Mesir (selir)
|
* Menggantikan ayahnya sebagai khalifah dan termasuk khalifah terkemuka di era Abbasiyah akhir.
* Kemunculan [[Perang Salib Pertama|Tentara Salib I]] untuk pertama kalinya di Levant, Syria.
* Membantu [[Mawdud]] untuk menghadapi Tentara Salib dalam perang di pesisir Levant.
|-
|29
Baris 379 ⟶ 378:
* Lubaba, dari Slavia (selir)
|
* Menggantikan ayahnya, dan dikenal sebagai salah satu khalifah akhir yang terkenal; dia juga dikenal sebagai penyair.
* Al-Mustarshid
*
|-
|30
Baris 391 ⟶ 390:
* Khushf, dari Irak (selir)
|
* Menggantikan ayahnya sebagai khalifah.
* Digulingkan Sultan Seljuk [[Ghiyath ad-Din Mas'ud|Ghiyats Mas'ud]] dan melarikan diri ke Isfahan, kemudian terbunuh pada Juni 1138 oleh asasin dari Syiah Nizariah.<ref>{{cite book |last1=Daftary |first1=Farhad |title=The Isma'ilis: Their History and Doctrines |date=1992 |publisher=Cambridge University Press |isbn=978-0-521-42974-0 |page=384 |language=en}}</ref>
|-
|31
Baris 403 ⟶ 401:
* Ashin, orang Syria (selir)
|
* Paman dari [[Ar-Rasyid|Al-Rāsyid]], untuk sementara berhasil menggalang pasukan di era akhir Abasiyah setelah sebelumnya bertumpu pada Seljuq.
* [[Siege of Baghdad (1157)]] oleh Seljuq gagal dan mengembalikan peran politik dan militer Abasiyah.
|-
|32
Baris 415 ⟶ 412:
* Thawus (selir)
|
*
|-
|33
Baris 425 ⟶ 422:
* Ghadha, dari Armenia (selir)
|
* Hidup dari membuat selimut yang diberi emblem namanya, yang dijual oleh pembantunya di pasar.
* Otoritasnya sebagai pemimpin politik dan agama diakui di seluruh Timur Tengah
* [[Salahuddin Ayyubi]] mengakui kekuasaanya; dan Khalifah Al-Mustadi memberinya gelar "sultan" serta wewenang mengurus 3 kota suci, yakni [[Makkah]], [[Madinah]] dan [[Yerusalem]].
* Dinasti Fatimiyah di Mesir berakhir tahun 1171, digantikan [[Salahuddin Ayyubi]].
|-
|34
Baris 438 ⟶ 435:
* [[Sayyida Zumurrud Khatun|Sayyida Zumurrud]]
|
* [[
* Khalifah Abbasiyah terakhir yang memiliki otoritas kuat.
|-
|35
Baris 451 ⟶ 446:
* ''Asma''
|
* Meninggal pada 10 Juli 1226, hanya sembilan bulan setelah naik tahta.
* Mongol mulai muncul di bagian timur Dunia Islam; dan dalam masa pemerintahannya yang singkat, ia menurunkan pajak dan membangun pasukan untuk bersiap melawan invasi Mongol.
|-
|36
Baris 463 ⟶ 457:
* Zahra, orang Turkik (selir)
|
* Dalam masa pemerintahannya, Dunia Islam Timur diserbu oleh bangsa Mongol. Kota-kota besar seperti Bukhara, Samarkand dihancurkan.
|-
|37
Baris 475 ⟶ 467:
* Hajer, dari Abisinia (selir)
|
* Memerintah selama 15 tahun, 2 bulan, dan 15 hari, dan menjadi khalifah terakhir Abbasiyah.
* Meninggal dengan cara dieksekusi oleh tentara Mongol pasca [[Pengepungan Bagdad|Pengepungan Bagdad pada 1258]].
|-
|}
Baris 501 ⟶ 492:
* Ummu Ahmad (selir)
|
* Pendiri Kekhalifahan
* Diangkat sebagai Khalifah Abbasiyah di Kairo oleh Sultan Mamluk Baibars pada tahun 1261; gelar yang sama diklaim oleh al-Hakim I yang diangkat sebagai khalifah oleh penguasa Aleppo, Aqqush al-Burli.
|-
|2
Baris 510 ⟶ 500:
|Abū'l-ʿAbbās Aḥmad
|
* Abu Ali Hasan
|
* Keturunan Abbasiyah diperdebatkan; diangkat sebagai khalifah oleh penguasa Aleppo, [[Aqqush al-Burli]], pada 1261, diproklamasikan sebagai khalifah oleh [[Baibar]] setelah kematian [[Al-Mustanshir II|al-Mustansir II]].
* Di Andalusia, Dinasti Muwahhidun jatuh pada 1269.
|-
|3
Baris 523 ⟶ 512:
* [[Al-Hakim I (Kairo)|Al-Hakim I]]
|
* Menggantikan ayahnya dan menjadi Khalifah Abbasiyah di Kairo.
|-
|4
Baris 532 ⟶ 521:
* Ahmad ibn al-Hakim, (putra [[Al-Hakim I (Kairo)|Al-Hakim I]])
|
*
|-
|5
Baris 543 ⟶ 530:
* [[Al-Mustakfi II|Al-Mustakfi I]]
|
* Menggantikan sepupunya; menjadi khalifah Khalifah Abbasiyah di Kairo.
|-
|6
Baris 552 ⟶ 539:
* [[Al-Mustakfi II|Al-Mustakfi I]]
|
* Menggantikan kakaknya; menjadi khalifah Khalifah Abbasiyah di Kairo.
|-
|7
Baris 561 ⟶ 548:
* Al-Mu'tadid I
|
* Era pertama pemerintahan Al-Mutawakkil I; berseteru sengan Al-Musta'syim II.
* Pada tahun 1377 digulingkan Al-Musta'syim II.
|-
|8
Baris 572 ⟶ 558:
* [[Al-Watsiq II|Al-Wathiq I]]
|
* Era pertama pemerintahan Al-Musta'syim II, setelah mengalahkan Al-Mutawakkil I.
|-
|(7)
Baris 581 ⟶ 566:
|
|
* Era kedua pemerintahan Al-Mutawakkil I, setelah menggantikan Al-Musta'syim II.
|-
|9
Baris 590 ⟶ 575:
* [[Al-Watsiq II|Al-Wathiq I]]
|
* Menjadi khalifah kesembilan kekhalifahan Abbasiyah di Kairo.
|-
|(8)
Baris 598 ⟶ 583:
|
|
* Era kedua pemerintahan Al-Musta'syim II.
|-
|(7)
Baris 606 ⟶ 591:
|
|
* Era ketiga pemerintahan Al-Mutawakkil I.
|-
|10
|22 Januari 1406 – 9 Maret 1414
|'''[[Al-
|Abū al-Faḍl al-ʿAbbas
|
Baris 616 ⟶ 601:
* Bay Khatun, wanita Turkik (selir)
|
* Menjadi khalifah kesepuluh Dinasti Abbasiyah di Kairo.
*
|-
|11
Baris 627 ⟶ 612:
* Kazal, [[Rumpun suku bangsa Turkik|Turkish]] concubine
|
* Menjadi khalifah kesebelas Dinasti Abbasiyah di Kairo.
|-
|12
Baris 637 ⟶ 622:
* Bay Khatun
|
* Menggantikan saudaranya; menjadi khalifah keduabelas Dinasti Abbasiyah di Kairo.
|-
|13
Baris 647 ⟶ 632:
* Bay Khatun
|
* Menggantikan saudaranya; menjadi khalifah ketigabelas Dinasti Abbasiyah di Kairo.
|-
|14
Baris 657 ⟶ 642:
* Bay Khatun
|
* Menggantikan saudaranya; menjadi khalifah keempatbelas Dinasti Abbasiyah di Kairo.
|-
|15
Baris 667 ⟶ 652:
* Haj al-Malik
|
*
* Menggantikan pamannya; menjadi khalifah ke-15 Dinasti Abbasiyah di Kairo.
|-
|16
Baris 677 ⟶ 662:
* [[Al-Mutawakkil II]]
|
* Periode pertama pemerintahan Al-Mustamsik; naik tahta menggantikan ayahnya untuk menjadi khalifah ke-16 Dinasti Abbasiyah di Kairo.
|-
|17
Baris 686 ⟶ 670:
|
|
* Menggantikan ayahnya yang mundur; menjadi khalifah ke-17 Dinasti Abbasiyah di Kairo.
|-
|(16)
Baris 695 ⟶ 678:
|
|
* Kembali naik tahta untuk sesaat, menggantikan putranya, dari tahun 1516 to 1517.
|-
|(17)
Baris 704 ⟶ 686:
|
|
* Kembali naik tahta, namun tidak lama.
* Pada tahun 1517, Sultan Utsmaniyah Selim I telah berhasil mengalahkan Kesultanan Mamluk, dan menjadikan Mesir sebagai bagian dari Kekaisaran Ottoman. Al-Mutawakkil III ditangkap bersama keluarganya dan diangkut ke Konstantinopel.
|}
Baris 714 ⟶ 696:
{{Reflist|30em}}
== Catatan Kaki ==
* {{Cite book|last=Bobrick|first=Benson|date=2012|title=The Caliph's Splendor: Islam and the West in the Golden Age of Baghdad|publisher=Simon & Schuster|isbn=978-1416567622}}
* {{Cite book|last=Houtsma|first=M. Th.|last2=Wensinck|first2=A. J.|year=1993|title=[[Encyclopaedia of Islam|E.J. Brill's First Encyclopaedia of Islam 1913–1936]]|location=Leiden|publisher=BRILL|isbn=978-90-04-09796-4|volume=IX|ref=Hou93}}
Baris 720 ⟶ 702:
* {{Cite book|last=Hurvitz|first=Nimrod|year=2002|url=https://books.google.com/books?id=W5LxLkUYMTUC|title=The Formation of Hanbalism: Piety into Power|location=New York|publisher=Routledge|isbn=0-7007-1507-X}}
* {{Cite encyclopedia|encyclopedia=The Encyclopedia of Islam, New Edition, Volume I: A–B|publisher=BRILL|year=1960|isbn=90-04-08114-3}}
* {{Cite book|last=Al-Tabari|first=Abu Ja'far Muhammad ibn Jarir|date=1985–2007|title=The History of Al-Ṭabarī.|location=Albany, NY|publisher=State University of New York Press|editor-last=Ehsan Yar-Shater|volume=40 vols.|author-link=Muhammad ibn Jarir al-Tabari}}
* {{Cite book|last=Kennedy|first=Hugh|year=2006|url={{Google Books|67fZB5YGkOQC|plainurl=y}}|title=When Baghdad Ruled the Muslim World: The Rise and Fall of Islam's Greatest Dynasty|location=Cambridge, MA|publisher=Da Capo Press|isbn=978-0-306814808|author-link=Hugh N. Kennedy}}
* {{Cite encyclopedia|last=Zetterstéen|encyclopedia=E.J. Brill's First Encyclopaedia of Islam, 1913–1936, Volume VI: Morocco–Ruzzik|editor-first1=Martijn Theodoor|publisher=Brill|year=1987|isbn=978-90-04-08265-6}}
* Bennison, Amira K. (2009) The Great Caliphs: The Golden Age of the 'Abbasid Empire. Princeton: Yale University Press, p. 47. <nowiki>ISBN 0300167989</nowiki>
|