Gedung Juang Tambun: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8 |
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android App section source |
||
(9 revisi perantara oleh 7 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 19:
}}
'''Gedung Juang Tambun
* Angkutan Perkotaan ([[Isuzu Elf]]) tujuan [[Cikarang]]▼
* Angkutan Kabupaten Bekasi (Koasi) K23▼
* Angkutan Kabupaten Bekasi (Koasi) K16▼
* Angkutan Kabupaten Bekasi (Koasi) K36▼
* Angkutan Kabupaten Bekasi (Koasi) K39C▼
== Sejarah ==
Baris 38 ⟶ 26:
Setelah kematian Luitenant Khouw Tjeng Kee, kepengurusan baik tanah partikelir maupun Landhuis Tamboen jatuh ke tangan putra sang Luitenant, yaitu Khouw Oen Hoei. Ia adalah adik [[Oen Giok Khouw|O. G. Khouw]] yang dimakamkan di mausoleum tersohor dan mewah di [[Petamburan]]. Sepupu mereka yang paling terkemuka pada era kolonial adalah [[Khouw Kim An|Khouw Kim An, Majoor der Chinezen]] terakhir di [[Batavia]], yang adalah putra paman mereka, Luitenant Khouw Tjeng Tjoan.<ref name=":0" />
Tahap pertama pembangunan mulai pada tahun [[1906]], dan selesai pada tahun [[1910]]. Kemudian tahap ke-dua pada tahun [[1925]]. Pada awalnya, halaman depan Gedung Juang Tambun yang terlihat dari jalan Hasanudin ini banyak ditanami oleh pohon mangga yang pada masa itu tidak begitu dikenal di kalangan masyarakat wilayah Tambun dan [[Bekasi]].<ref>
Landhuis dan tanah partikelir Tamboen disita dari keluarga Khouw van Tamboen pada tahun [[1942]] di tengah [[penjajahan Jepang]]. Pada saat perang kemerdekaan melawan [[Belanda]], Gedung Juang yang pada saat itu dikenal dengan nama Gedung Tinggi dijadikan tempat pertahanan oleh para pejuang kemerdekaan yang itu berpusat di wilayah Tambun dan Cibarusah.
Baris 46 ⟶ 34:
Gedung ini juga menjadi tempat perundingan pertukaran tawanan antara Belanda dengan para pejuang kemerdekaan [[Indonesia]]. Pejuang kemerdekaan Indonesia dipulangkan oleh Belanda ke wilayah Bekasi dan tentara Belanda dipulangkan ke Batavia melalui [[Stasiun Tambun]] yang lintasan relnya tepat berada di belakang gedung ini.
=== Masa penjajahan Jepang ===
Pada tahun [[1943]] tentara Jepang mengambil alih gedung ini dan dijadikannya sebagai salah satu pusat kekuatan dalam menjajah Indonesia. Pada akhr masa penjajahan Jepang, terjadi sebuah peristiwa besar pembantaian tentara Jepang oleh pejuang kemerdekaan Indonesia, di mana tentara Jepang yang pada saat itu menggunakan kereta api melintasi wilayah Bekasi hendak meninggalkan Indonesia melalui Bandar Udara Kalijati, [[Subang]] relnya dibelokan ke rel buntu yang membuat kereta terperosok, kemudian tentara Jepang yang sebagian besar tidak bersenjata dikarenakan mereka menyimpan senjatanya di gerbong barang, dibantai oleh pejuangan kemerdekaan Indonesia dan mayatnya dibuang di kali Bekasi.
=== Masa mempertahankan kemerdekaan ===
Setelah Jepang menarik diri dari Indonesia pada tahun [[1945]], KNI (Komite Nasonal Indonesia) menjadikan Gedung Juang Bekasi sebagai kantor [[Kabupaten]] [[Jatinegara]]. Tidak hanya menjadi kantor kabupaten, gedung ini juga dijadikan sebagai menjadi tempat pertahanan dan pusat komando dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan dari tentara sekutu yang hendak menjajah Indonesia kembali.
Pada akhir tahun [[1947]], [[Belanda]] melanggar Perjanjian Linggar Jati dan melakukan agresi militer pertama, Gedung Juang Bekasi pun dapat dikuasai oleh Belanda setelah melakukan serangan bertubi-tubi hingga tahun [[1949]] Namun tahun [[1950]] pejuang Indonesia dapat merebut kembali gedung ini. Setelah gedung ini berhasil di kuasai dan wilayah Tambun berhasil diamankan, maka aktivitas pemerintahan kembali dilakukan di gedung ini. Tercatat pada tahun [[1950]] Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Bekasi menempati gedung ini kali pertama, disusul oleh kantor-kantor dan jawatan lainnya hingga akhir [[1982]].
Pada tahun [[1951]] gedung ini diisi oleh [[Tentara Nasional Indonesia]] (TNI) [[Angkatan Darat]], Batalyon Kian Santang. Lembaga wakil rakyat pun pernah berkantor di gedung ini hingga tahun [[1960]] diantaranya DPRD Sementara, DPRD Tk. II Bekasi dan DPRD-GR hingga tahun [[1960]]. Pada tahun [[1962]] dijadikan tempat tahanan politik [[Partai Komunis Indonesia]] (PKI).<ref>Bratha (10 Agustus 2014) "[https://klikbekasi.co/gedung-juang-tambun-berjuang-melawan-sepi/ Gedung Juang Tambun, Berjuang Melawan Sepi]" Klik Bekasi</ref>
Pada tahun [[1982]], Bupati Bekasi yang juga seorang budayawan, Abdul Fatah yang menjabat dari tahun [[1973]] - [[1983]] membentuk Akademi Pembangunan Desa (APD) di wilayah Tambun dengan menggunakan Gedung
=== Masa modern ===
Pada tahun [[1999]], gedung ini pernah menjadi kantor sekretariat Pemilu dan Dinas Kebersihan serta Pertamanan,
==
Akses dari dan menuju Gedung Juang Tambun bisa menggunakan berbagai moda transportasi. [[Stasiun Tambun]], yang melayani [[KRL Commuter Line]] [[Lin Cikarang (KRL Commuter Line)|Lin Cikarang]], terletak di belakang gedung ini. Selain itu, Gedung Juang Tambun juga dapat dicapai dengan angkutan kota berikut:
* [[Khouw Kim An|Khouw Kim An, Majoor der Chinezen]], kepala keluarga Khouw van Tamboen, pemilik tanah partikelir dan Landhuis Tamboen.▼
▲* Angkutan Perkotaan ([[Isuzu Elf]]) tujuan [[Cikarang]]
* [[Candra Naya]], kediaman keluarga Khouw van Tamboen di Batavia. LOKASI DI KOTA BEKASI▼
▲* Angkutan Kabupaten Bekasi (Koasi) K23
▲* Angkutan Kabupaten Bekasi (Koasi) K16
▲* Angkutan Kabupaten Bekasi (Koasi) K36
▲* Angkutan Kabupaten Bekasi (Koasi) K39C
* [[BisKita Trans Wibawa Mukti]] Koridor 1 tujuan [[Stasiun Cikarang|Cikarang]]
==
<gallery mode="packed-hover">
Berkas:Reynan-Papan-Aset-Gedung-Juang-Tambun-2014-12-21-608 result.jpg| Papan aset Pemerintah Daerah Kabupaten Bekasi pada Gedung Juang Tambun
Berkas:Reynan-gedung-juang-tambun-dinas-damkar-2014-12-21-625 result.jpg| Deretan mobil Pemadam Kebakaran (Damkar) milik Dinas Kebersihan, Pertamanan dan Pemadam Kebakaran pada kompleks Gedung Juang Tambun sebelum dibongkar dan pindahin ke Cibitung, Bekasi.
Berkas:Reynan-damkar-gedung-juang-petugas-2014-12-21-628 result.jpg| Tata letak kompleks Gedung Juang Tambun dengan tempat parkir siaga mobil Pemadam Kebakaran (Damkar) berada di sebelah kanan dan bangunan rumah disampingnya.
Berkas:Reynan-relief-perjuangan-gedung-juang-tambun-kereta-2014-12-21-615_result.jpg|Relief perundingan pertukaran tawanan perang antara pejuang kemerdekaan Indonesia dengan tentara Belanda.
Berkas:Reynan-relief-perjuangan-gedung-juang-tambun-2014-12-21-620_result.jpg|Relief yang menceritakan masa awal wilayah Bekasi
</gallery>
== Lihat pula ==
▲* [[Khouw Kim An|Khouw Kim An, Majoor der Chinezen]], kepala keluarga Khouw van Tamboen, pemilik tanah partikelir dan Landhuis Tamboen.
== Referensi ==
Baris 82 ⟶ 77:
[[Kategori:Keluarga Khouw van Tamboen]]
[[Kategori:Bangunan cagar budaya di Indonesia]]
[[Kategori:Cagar budaya
|