Gedung Juang Tambun: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Pratama26 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
TyewongX (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android App section source
 
(5 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 26:
Setelah kematian Luitenant Khouw Tjeng Kee, kepengurusan baik tanah partikelir maupun Landhuis Tamboen jatuh ke tangan putra sang Luitenant, yaitu Khouw Oen Hoei. Ia adalah adik [[Oen Giok Khouw|O. G. Khouw]] yang dimakamkan di mausoleum tersohor dan mewah di [[Petamburan]]. Sepupu mereka yang paling terkemuka pada era kolonial adalah [[Khouw Kim An|Khouw Kim An, Majoor der Chinezen]] terakhir di [[Batavia]], yang adalah putra paman mereka, Luitenant Khouw Tjeng Tjoan.<ref name=":0" />
 
Tahap pertama pembangunan mulai pada tahun [[1906]], dan selesai pada tahun [[1910]]. Kemudian tahap ke-dua pada tahun [[1925]]. Pada awalnya, halaman depan Gedung Juang Tambun yang terlihat dari jalan Hasanudin ini banyak ditanami oleh pohon mangga yang pada masa itu tidak begitu dikenal di kalangan masyarakat wilayah Tambun dan [[Bekasi]].<ref>[{{Cite web |url=http://tamsel.bekasikab.go.id/berita-gedung-juang-45-saksi-bisu-perjuangan-masyarakat-tambun.html |title=Kabupaten Bekasi - Gedung Juang 45 Saksi Bisu Perjuangan Masyarakat Tambun] |access-date=2014-12-22 |archive-date=2021-09-23 |archive-url=https://web.archive.org/web/20210923031115/https://tamsel.bekasikab.go.id/berita-gedung-juang-45-saksi-bisu-perjuangan-masyarakat-tambun.html |dead-url=yes }}</ref>
 
Landhuis dan tanah partikelir Tamboen disita dari keluarga Khouw van Tamboen pada tahun [[1942]] di tengah [[penjajahan Jepang]]. Pada saat perang kemerdekaan melawan [[Belanda]], Gedung Juang yang pada saat itu dikenal dengan nama Gedung Tinggi dijadikan tempat pertahanan oleh para pejuang kemerdekaan yang itu berpusat di wilayah Tambun dan Cibarusah.
Baris 42:
Pada akhir tahun [[1947]], [[Belanda]] melanggar Perjanjian Linggar Jati dan melakukan agresi militer pertama, Gedung Juang Bekasi pun dapat dikuasai oleh Belanda setelah melakukan serangan bertubi-tubi hingga tahun [[1949]] Namun tahun [[1950]] pejuang Indonesia dapat merebut kembali gedung ini. Setelah gedung ini berhasil di kuasai dan wilayah Tambun berhasil diamankan, maka aktivitas pemerintahan kembali dilakukan di gedung ini. Tercatat pada tahun [[1950]] Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Bekasi menempati gedung ini kali pertama, disusul oleh kantor-kantor dan jawatan lainnya hingga akhir [[1982]].
 
Pada tahun [[1951]] gedung ini diisi oleh [[Tentara Nasional Indonesia]] (TNI) [[Angkatan Darat]], Batalyon Kian Santang. Lembaga wakil rakyat pun pernah berkantor di gedung ini hingga tahun [[1960]] diantaranya DPRD Sementara, DPRD Tk. II Bekasi dan DPRD-GR hingga tahun [[1960]]. Pada tahun [[1962]] dijadikan tempat tahanan politik [[Partai Komunis Indonesia]] (PKI).<ref>Bratha (10 Agustus 2014) "[https://klikbekasi.co/gedung-juang-tambun-berjuang-melawan-sepi/ Gedung Juang Tambun, Berjuang Melawan Sepi]" Klik Bekasi</ref>
 
Pada tahun [[1982]], Bupati Bekasi yang juga seorang budayawan, Abdul Fatah yang menjabat dari tahun [[1973]] - [[1983]] membentuk Akademi Pembangunan Desa (APD) di wilayah Tambun dengan menggunakan Gedung Juang Tambun sebagai kampusnya.<ref>{{Cite web |url=http://unismabekasi.ac.id/?2010=12&idb=132 |title=Universitas Islam 45 Bekasi - Profil Abdul Fatah |access-date=2014-12-22 |archive-date=2014-12-22 |archive-url=https://web.archive.org/web/20141222113021/http://unismabekasi.ac.id/?2010=12&idb=132 |dead-url=yes }}</ref> Akademi Pembangunan Desa (APD) ini pada masa sekarang telah menjadi Universitas Islam 45 Bekasi dan telah memiliki kampus sendiri di dekat saluran Irigasi Tarum Barat (Kali Malang) di Jalan [[Cut Meutia]], [[kota Bekasi]]
Baris 50:
 
== Akses ==
Akses dari dan menuju Gedung Juang Tambun bisa menggunakan berbagai moda transportasi. [[Stasiun Tambun]], yang melayani [[KRL CommuterlineCommuter Line]] [[Lin Cikarang (KRL Commuter Line)|Lin Cikarang]], terletak di belakang gedung ini. Selain itu, Gedung Juang Tambun juga dapat dicapai dengan angkutan kota berikut:
* Angkutan Perkotaan ([[Isuzu Elf]]) tujuan [[Cikarang]]
* Angkutan Kabupaten Bekasi (Koasi) K23
Baris 56:
* Angkutan Kabupaten Bekasi (Koasi) K36
* Angkutan Kabupaten Bekasi (Koasi) K39C
* [[BisKita Trans Wibawa Mukti]] Koridor 1 tujuan [[Stasiun Cikarang|Cikarang]]
 
== Galeri ==
Baris 62 ⟶ 63:
Berkas:Reynan-gedung-juang-tambun-dinas-damkar-2014-12-21-625 result.jpg| Deretan mobil Pemadam Kebakaran (Damkar) milik Dinas Kebersihan, Pertamanan dan Pemadam Kebakaran pada kompleks Gedung Juang Tambun sebelum dibongkar dan pindahin ke Cibitung, Bekasi.
Berkas:Reynan-damkar-gedung-juang-petugas-2014-12-21-628 result.jpg| Tata letak kompleks Gedung Juang Tambun dengan tempat parkir siaga mobil Pemadam Kebakaran (Damkar) berada di sebelah kanan dan bangunan rumah disampingnya.
Berkas:Reynan-relief-perjuanga-gedung-juang-tambun-2014-12-21-617_result.jpg|Relief perjuangan pejuang kemerdekaan Indonesia melawan penjajah Jepang
Berkas:Reynan-relief-perjuangan-gedung-juang-tambun-kereta-2014-12-21-615_result.jpg|Relief perundingan pertukaran tawanan perang antara pejuang kemerdekaan Indonesia dengan tentara Belanda.
Berkas:Reynan-relief-perjuangan-gedung-juang-tambun-2014-12-21-614 result.jpg|Relief perjuangan melawan penjajah di sekitar Gedung Juang Tambun
Berkas:Reynan-relief-perjuangan-gedung-juang-tambun-2014-12-21-620_result.jpg|Relief yang menceritakan masa awal wilayah Bekasi
</gallery>
Baris 78 ⟶ 77:
[[Kategori:Keluarga Khouw van Tamboen]]
[[Kategori:Bangunan cagar budaya di Indonesia]]
[[Kategori:Cagar budaya Indonesia di Jawa Barat]]