Gedung Juang Tambun: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
memulai membuat Tag: |
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android App section source |
||
(53 revisi perantara oleh 25 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox cagar budaya
| Name = Gedung Juang Tambun
| Image = [[Berkas:Reynan-gedung-juang-tambun-2014-12-21-612_result.jpg|200px]]
| Caption =Gedung Juang Tambun
| Type =
| Criteria = Bangunan
| ID = CB.939
| Location = [[Kabupaten Bekasi]]
|Extension =Menteri
|Session =238/M/1999
| Year = 4 Oktober 1999
| ownership = [[Kabupaten Bekasi|Pemerintah Daerah Kabupaten Bekasi]]
| management = [[Kabupaten Bekasi|Pemerintah Daerah Kabupaten Bekasi]]
| Link =http://cagarbudaya.kemdikbud.go.id/cagarbudaya/detail/PO2016061000024/Gedung-Juang-45-Bekasi
| map_location = Indonesia Jabodetabek
| map_label = {{PAGENAME}}
| map_caption =Lokasi {{PAGENAME}} di [[Bekasi]]
| coordinates = {{coord|-6.2592573|107.0546198}}
}}
'''Gedung Juang Tambun''' adalah sebuah situs sejarah yang terletak di [[Tambun Selatan, Bekasi|Kecamatan Tambun Selatan]], [[Kabupaten Bekasi]], [[Jawa Barat]], [[Indonesia]]. Saat ini Gedung Juang Tambun difungsikan sebagai '''Museum Bekasi''' yang dikelola oleh Pemerintah Kabupaten Bekasi.
== Sejarah Awal ==▼
Gedung Juang Tambun dibangun oleh tuan tanah beretnis tionghoa bernama Kow Tjing Kie dengan dua tahap, tahap pertama pada tahun 1906 dan selesai pada tahun 1910 kemudian tahap kedua pada tahun 1925. Pada awalnya halaman depan Gedung juang Tambun yang terlihat dari jalan Hasanudin ini banyak ditanami oleh pohon mangga yang pada masa itu tidak begitu dikenal dikalangan masyarakat wilayah Tambun dan Bekasi.<ref>[http://tamsel.bekasikab.go.id/berita-gedung-juang-45-saksi-bisu-perjuangan-masyarakat-tambun.html | Kabupaten Bekasi - Gedung Juang 45 Saksi Bisu Perjuangan Masyarakat Tambun]</ref>▼
Gedung Juang Tambun dibangun dengan dua tahap oleh seorang [[Kapitan Cina|baba bangsawan]] dan tuan tanah, Khouw Tjeng Kee, Luitenant der Chinezen. Ia mempunyai dua saudara laki-laki, Luitenant Khouw Tjeng Tjoan dan Luitenant Khouw Tjeng Po. Ayah mereka adalah seorang tuan tanah bernama [[Khouw Tian Sek|''Luitenant-titulair der Chinezen'' Khouw Tian Sek]].<ref name=":0">Erkelens, Monique., The decline of the Chinese Council of Batavia: the loss of prestige and authority of the traditional elite amongst the Chinese community from the end of the nineteenth century until 1942, Universiteit Leiden (2013), pp. 40-44</ref>
Setelah kematian Luitenant Khouw Tjeng Kee, kepengurusan baik tanah partikelir maupun Landhuis Tamboen jatuh ke tangan putra sang Luitenant, yaitu Khouw Oen Hoei. Ia adalah adik [[Oen Giok Khouw|O. G. Khouw]] yang dimakamkan di mausoleum tersohor dan mewah di [[Petamburan]]. Sepupu mereka yang paling terkemuka pada era kolonial adalah [[Khouw Kim An|Khouw Kim An, Majoor der Chinezen]] terakhir di [[Batavia]], yang adalah putra paman mereka, Luitenant Khouw Tjeng Tjoan.<ref name=":0" />
Pada saat perang kemerdekaan melawan Belanda, Gedung juang yang pada saat itu dikenal dengan nama ''Gedung Tinggi'' dijadikan tempat pertahanan oleh para pejuang kemerdekaan yang pada saat itu berpusat di wilayah Tambun dan Cibarusah. ▼
▲
Gedung juang Tambun ini berlokasi hanya beberapa kilometer dari perbatasan wilayah terluar Batavia yaitu wilayah ''Sasak Jarang'' yang kini menjadi wilayah perbatasan antara [[Bekasi Timur, Bekasi|kecamatan Bekasi Timur, kota Bekasi]] dengan [[Tambun Selatan, Bekasi|kecamatan Tambun Selatan, kabupaten Bekasi]]. Akibat pertahanan Belanda di wilayah Bekasi sering diserang, maka Belanda sering meninggalkan tempat pertahanannya yang berada di wilayah Bekasi dan menarik diri untuk memperkuat wilayah pertahanannya di Klender yang kemudian menjadi batas antara [[kota Bekasi]] dengan [[kota Administratif Jakarta Timur]]. ▼
▲Landhuis dan tanah partikelir Tamboen disita dari keluarga Khouw van Tamboen pada tahun [[1942]] di tengah [[penjajahan Jepang]]. Pada saat perang kemerdekaan melawan [[Belanda]], Gedung
Gedung ini juga menjadi tempat perundingan pertukaran tawanan antara Belanda dengan para pejuang kemerdekaan Indonesia. Pejuang kemerdekaan Indonesia dipulangkan oleh Belanda ke wilayah Bekasi dan tentara Belanda dipulangkan ke Batavia melalui [[Stasiun Tambun]] yang lintasan relnya tepat berada dibelakang gedung ini.▼
▲Gedung juang Tambun ini berlokasi hanya beberapa kilometer dari perbatasan wilayah terluar [[Batavia]] yaitu wilayah
▲Gedung ini juga menjadi tempat perundingan pertukaran tawanan antara Belanda dengan para pejuang kemerdekaan [[Indonesia]]. Pejuang kemerdekaan Indonesia dipulangkan oleh Belanda ke wilayah Bekasi dan tentara Belanda dipulangkan ke Batavia melalui [[Stasiun Tambun]] yang lintasan relnya tepat berada
== Masa Penjajahan Jepang ==▼
Pada tahun [[1943]] tentara Jepang mengambil alih
=== Masa
Setelah Jepang menarik diri dari Indonesia pada tahun [[1945]], KNI (Komite Nasonal Indonesia) menjadikan Gedung
Pada akhir tahun [[1947]], [[Belanda]] melanggar
▲Setelah Jepang menarik diri dari Indonesia pada tahun 1945, KNI (Komite Nasonal Indonesia) menjadikan Gedung juang Tambun sebagai ''Kantor Kabupaten Jatinegara'', tidak hanya menjadi kantor kabupaten Jatinegara, namun gedung ini juga dijadikan sebagai tempat pertahanan dan pusat komando dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan dari tentara sekutu yang hendak menjajah Indonesia kembali.
Pada tahun [[1951]] gedung ini diisi oleh [[Tentara Nasional Indonesia]] (TNI) [[Angkatan Darat]], Batalyon Kian Santang. Lembaga wakil rakyat pun pernah berkantor di gedung ini hingga tahun [[1960]] diantaranya DPRD Sementara, DPRD
▲Pada akhir tahun 1947, Belanda melanggar perjanjian Linggar Jati dan melakukan agresi militer pertama, Gedung juang Tambun pun dapat dikuasai oleh Belanda setelah melakukan serangan bertubi-tubi hingga tahun 1949, namun pada tahun 1950 pejuang Indonesia dapat merebut kembali gedung ini, setelah gedung ini berhasil di kuasai dan wilayah Tambun berhasil diamankan, maka aktifitas pemerintahan kembali dilakukan di gedung ini. tercatat pada tahun 1950 ''Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Bekasi'' menempati gedung ini pertamakali, disusul oleh kantor-kantor pertanian dan jawatan lainnya hingga akhir 1982.
▲Pada tahun 1951 gedung ini diisi oleh Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Darat, Batalyon Kian Santang. Lembaga wakil rakyat pun pernah berkantor di gedung ini hingga tahun 1960 diantaranya DPRD Sementara, DPRD TK II Bekasi dan DPRD-GR hingga tahun 1960.
=== Masa modern ===
Pada tahun [[1999]], gedung ini pernah menjadi kantor sekretariat Pemilu dan Dinas Kebersihan serta Pertamanan,
== Akses ==
▲{ada tahun 1982, Bupati Bekasi yang juga seorang budayawan asal Bekasi yaitu Abdul Fatah yang menjabat dari tahun 1973 - 1983 membentuk Akademi Pembangunan Desa (APD) di wilayah Tambun dengan menggunakan Gedung juang Tambun sebagai kampusnya.<ref>[http://unismabekasi.ac.id/?2010=12&idb=132 | Universitas Islam 45 Bekasi - Profil Abdul Fatah]</ref>
Akses dari dan menuju Gedung Juang Tambun bisa menggunakan berbagai moda transportasi. [[Stasiun Tambun]], yang melayani [[KRL Commuter Line]] [[Lin Cikarang (KRL Commuter Line)|Lin Cikarang]], terletak di belakang gedung ini. Selain itu, Gedung Juang Tambun juga dapat dicapai dengan angkutan kota berikut:
* Angkutan Perkotaan ([[Isuzu Elf]]) tujuan [[Cikarang]]
* Angkutan Kabupaten Bekasi (Koasi) K23
* Angkutan Kabupaten Bekasi (Koasi) K16
* Angkutan Kabupaten Bekasi (Koasi) K36
* Angkutan Kabupaten Bekasi (Koasi) K39C
* [[BisKita Trans Wibawa Mukti]] Koridor 1 tujuan [[Stasiun Cikarang|Cikarang]]
==
<gallery mode="packed-hover">
Berkas:Reynan-Papan-Aset-Gedung-Juang-Tambun-2014-12-21-608 result.jpg| Papan aset Pemerintah Daerah Kabupaten Bekasi pada Gedung Juang Tambun
Berkas:Reynan-gedung-juang-tambun-dinas-damkar-2014-12-21-625 result.jpg| Deretan mobil Pemadam Kebakaran (Damkar) milik Dinas Kebersihan, Pertamanan dan Pemadam Kebakaran pada kompleks Gedung Juang Tambun sebelum dibongkar dan pindahin ke Cibitung, Bekasi.
Berkas:Reynan-damkar-gedung-juang-petugas-2014-12-21-628 result.jpg| Tata letak kompleks Gedung Juang Tambun dengan tempat parkir siaga mobil Pemadam Kebakaran (Damkar) berada di sebelah kanan dan bangunan rumah disampingnya.
Berkas:Reynan-relief-perjuangan-gedung-juang-tambun-kereta-2014-12-21-615_result.jpg|Relief perundingan pertukaran tawanan perang antara pejuang kemerdekaan Indonesia dengan tentara Belanda.
Berkas:Reynan-relief-perjuangan-gedung-juang-tambun-2014-12-21-620_result.jpg|Relief yang menceritakan masa awal wilayah Bekasi
</gallery>
== Lihat pula ==
▲Pada tahun 1999, gedung ini pernah menjadi kantor sekretariat Pemilu dan Dinas Kebersihan serta Pertamanan, sekarang Kantor Pemadam Kebakaran menempati tempat ini.
* [[Khouw Kim An|Khouw Kim An, Majoor der Chinezen]], kepala keluarga Khouw van Tamboen, pemilik tanah partikelir dan Landhuis Tamboen.
* [[Candra Naya]], kediaman keluarga Khouw van Tamboen di Batavia.
== Referensi ==
{{reflist}}
[[Kategori:Kabupaten Bekasi]]
[[Kategori:Keluarga Khouw van Tamboen]]
[[Kategori:Bangunan cagar budaya di Indonesia]]
[[Kategori:Cagar budaya di Jawa Barat]]
|