Yeremia: Perbedaan antara revisi

| caption = Yeremia, digambarkan oleh [[Michelangelo]] dari langit-langit kapel Sistine

| death_date =

| death_place = [[Mesir]]

| occupation = [[Nabi]]

| parents = [[Hilkia]]

| children =

'''Yeremia''' ([[Bahasa Ibrani|Ibrani]]：'''יִרְמְיָה''' , Ibrani Modern:''Yirməyāhū'', [[Bahasa Arab|Arab]] '''إرميا''') adalah salah satu [[nabi]] [[perjanjian lama]] yang berkarya sebelum bangsa Israel ([[Kerajaan Yehuda]]) ditaklukkan dan penduduknya dibuang ke [[Babel]] dan merupakan penulis atau narasumber [[Kitab Yeremia]] dalam [[Alkitab Ibrani]] ataudan [[Kanon Alkitab Kristen|Alkitab]] [[Kristen]].<ref name="Darmawijaya"> {{id}} Pr. Darmawijaya. 1990. ''Warta Nabi Sebelum Pembuangan''. Yogyakarta: Kanisius. </ref> Yeremia lahir di [[Anatot]] dan hidup sekitar tahun 645 SM, tidak lama setelah pemerintahan raja [[Manasye]] berakhir.<ref name="Darmawijaya"/><ref name="Paterson"> {{id}} Robert M. Paterson. 1998. ''Tafsiran Alkitab: Kitab Yeremia''. Jakarta: BPK Gunung Mulia. </ref> Ia adalah anak imam [[Hilkia]] dari Anatot.<ref name="Snoek">{{id}} I. Snoek. 1981. ''Sejarah Suci''. Jakarta: BPK Gunung Mulia </ref><ref name="Lasor">{{id}} W.S. Lasor. 1994. ''Pengantar Perjanjian Lama 2: Sastra dan Nubuat''. Jakarta: BPK Gunung Mulia. </ref> Meskipun tidak ada bukti yang secara langsung mendukungnya, Yeremia diduga adalah keturunan [[Abyatar]], imam raja [[Daud]], yang dipecat oleh raja [[Salomo]] dari jabatan imamnya di [[Yerusalem]] dan diasingkan ke tanah miliknya di kota [[Anatot]] (bnd. {{ayat|buku=1 Raja-raja|pasal=2|ayat=26-27}}).<ref name="Paterson"/><ref name="Marx"> {{id}} Dorothy I. Marx. 1971. ''Penjelasan Singkat tentang Kitab Yeremia''. Jakarta: BPK Gunung Mulia. </ref> Menurut keterangan Alkitab ({{ayat|buku=Yeremia|pasal=1|ayat=6}}), Yeremia dipanggil sebagai nabi ketika ia masih muda dan belum pandai bicara, yaitu pada masa pemerintahan rajaRaja [[Yosia]], tahun 627 SM.<ref name="Darmawijaya"/><ref name="Paterson"/><ref name="Snoek"/> Yeremia melakukan tugasnya sebagai nabi selama pemerintahan lima raja Yehuda, yaitu pada masa rajaRaja [[Yosia]], [[Yoahas]], [[Yoyakim]], [[Yoyakhin]] dan [[Zedekia]].<ref name="Snoek"/><ref name="Douglas">{{id}} J.D. Douglas, 2008. ''Ensiklopedi Alkitab Masa Kini Jilid II''. Jakarta: Bina Kasih. </ref>

Pada masa Yeremia mulai berkarya, [[kerajaanKerajaan Asyur]] mengalami penurunan kekuasaan.<ref name="Darmawijaya"/> Keadaan ini dimanfaatkan oleh Yosia, rajaRaja Yehuda pada masa itu untuk melakukan pemberontakan.<ref name="Darmawijaya"/> Yosia juga menggunakan kesempatan tersebut dengan membangun pusat-pusat religius untuk umat Israel.<ref name="Darmawijaya"/> Setelah Yosia wafat pada tahun 609 SM, Mesir menguasai [[PalestinaYehuda]] dan menempatkan Yoyakim menjadi raja menggantikan Yoahas.<ref name="Darmawijaya"/> Pada tahun 605 SM, [[Nebukadnezar]] mengalahkan [[Mesir]] pada perang di [[KarkemisyKarkemis]] dan mengusir Mesir dari PalestinaYehuda.<ref name="Darmawijaya"/> Ketika [[Babel]] melemah pada tahun 599 SM, Yoyakhim[[Yoyakim]] raja Yehuda memberontak melawan Babel.<ref name="Darmawijaya"/> Babel kemudian menyerang Yerusalem dan menaklukkan kota itu pada tahun 598 SM.<ref name="Darmawijaya"/> Setelah Yoyakim wafat, [[Yoyakhin]] dinobatkan menjadi raja, namun Nebukadnezar membuang raja muda ini ke Babel dan mengangkat [[Zedekia]] menjadi raja.<ref name="Darmawijaya"/> Pada tahun 589 SM, Zedekia mengadakan perlawanan namun tetap kalah dan menyebabkan kota dan [[Kenisah]] ([[Bait Salomo|Bait Allah]]) dihancurkan oleh orang-orang Babel.<ref name="Darmawijaya"/> Secara garis besar, pada masa baktinya Yeremia menentang dua kejahatan pada zamannya, yaitu penyembahan [[berhala]] dan ketidakadilan.<ref name="Darmawijaya"/> Ia menentang nubuat para [[nabi-nabi palsu]].<ref name="Lasor"/> Yeremia juga peka terhadap isu-isu kemanusiaan.<ref name="Lasor"/> Yeremia merupakan salah satu nabi yang tidak hanya menyampaikan nubuat atas orang-orang Yehuda, tetapi ia juga mengalami apa yang ia sampaikan. Pesan yang disampaikan melalui pengalaman hidupnya itu dipahami sebagai bentuk dari [[tindak kenabian]]. <ref name="Darmawijaya1"> {{id}} Pr. Darmawijaya. 1991. ''Tindak Kenabian: Kisah Perbuatan Aneh Para Nabi''. Yogyakarta: Kanisius. </ref>

=== Pada Masamasa Pemerintahanpemerintahan Yosia ===

Pada masa ini, penduduk Yehuda masih diwarnai dengan kebiasaan kekafiran sebagai dampak dari kebiasaan penduduk Yehuda pada masa pemerintahan [[Manasye (raja Yehuda)|Manasye]].<ref name="Paterson"/> Penduduk Yehuda melakukan ibadah kepada baal, dewa kesuburan orang-orang [[KanaaniKanaan]], serta berhala-berhala.<ref name="Paterson"/> Selain itu, perlacuran bakti, korban anak-anak, dan ketidakadilan sosial masih lazim di antara penduduk Yehuda.<ref name="Paterson"/> Dalam kondisi demikian, Yeremia bertugas mengingatkan orang-orang Yehuda itu tentang karya kasih Tuhan terhadap mereka sepanjang sejarah dan mengritik dengan keras tindakan mereka sebagai bentuk ketidaksetiaan mereka kepada Tuhan.<ref name="Paterson"/> Yeremia meyakinkan mereka bahwa Tuhan pasti akan menjatuhkan hukumannya atas mereka dan mereka akan mengalami kecelakaan yang berasal dari musuh yang disebut sebagai musuh "dari utara".<ref name="Paterson"/> Sekaligus, Ia mendorong dan mengarahkan orang-orang Yehuda untuk bertobat.<ref name="Paterson"/> Hal ini ditunjukkan dengan tindakan raja Yosia melakukan reformasi melalui pembangunan Bait Suci.<ref name="Paterson"/> Selain itu, muncul adanya kepercayaan bahwa Bait Suci itu akan menjamin perlindungan melawan semua musuh.<ref name="Paterson"/>

=== Pada Masamasa Pemerintahanpemerintahan YoyakimZedekia ===

Pada masa ini, kondisipernyataan pemerintahaanYeremia Yoyakimdipengaruhi beradaoleh dalambeberapa ancamanhal, orang-orangyaitu: pemberontakan melawan Babel.<ref name="Paterson"/>(594 SehinggaSM), Yoyakimpembuangan tetapraja taatYoyakhin kepadake MesirBabel pada(587 kepemimpinanSM), dan pemberontakan melawan Babel yang [[Firaunmenyebabkan Nekhopenaklukan II]]kota Yerusalem (587 SM).<ref name="Paterson"/> IaDalam jugakondisi menentangdemikian, untukYeremia bertobatterus denganmenyuarakan membakaragar gulunganorang-orang kitabYehuda nubuatbertobat, Yeremia.<refdan name="Paterson"/>jika Selaintidak, itumaka reformasimereka yangakan diperjuangkantakluk Yosiapada mengalami kegagalanBabel.<ref name="Paterson"/> Sehingga,pernyataan orang-orangYeremia Yehudayang kembalikeras memujaini dewa-dewamembuatnya kesuburan,harus bahkanditangkap merekadan melakukandipenjarakan, kebobrokansebab moralada danbanyak ketidakadilanorang yang sosialmelawannya.<ref name="Paterson"/> PadaDi kondisidalam demikianpenjara, menurutia Alkitabmembeli ladang ({{ayat|buku=untuk Yeremia|pasal=22|ayat=13-19}}),kebun Yeremiaanggur menentangsebagai rajatanda Yoyakim dengan sangat keras dan meyakinkan orang-orangbahwa Yehuda bahwa mereka akan takluk dibawah kekuasaan bangsa Babeldipulihkan.<ref name="Paterson"/>

#: Hal ini mengisyaratkan kepada Yehuda sebagai bangsa yang dipilih oleh ikatan perjanjiannya dengan Tuhan, telah murtad dan tidak hidup memuliakan Tuhan.<ref name="Darmawijaya1"/>

#: Ketika Yeremia memikul kuk di atas pundaknya berarti Ia ingin mengisyaratkan bahwa bangsa Yehuda harus tunduk pada pemerintahan Babel.<ref name="Darmawijaya1"/>

[[Kategori:Nabi-nabi Besarbesar]]