Kamus Besar Bahasa Indonesia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
RaFaDa20631 (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
SabitAprido (bicara | kontrib)
Membalikkan revisi 26586988 oleh 125.161.67.69 (bicara)
Tag: Pembatalan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(6 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox book|italic title=|name=Kamus Besar Bahasa Indonesia|image=|image_size=|border=|alt=|caption=|author=[[Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa]], [[Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia]]|audio_read_by=|title_orig=|orig_lang_code=|title_working=|translator=|illustrator=|cover_artist=|country=Indonesia|language=Indonesia|series=|release_number=|subject=[[Kamus]]|genre=|set_in=|publisher=[[Balai Pustaka]]<br>{{small|KBBI IV sempat diterbitkan oleh [[Gramedia Pustaka Utama]]}}|publisher2=|pub_date=|english_pub_date=|indonesia_pub_date=|published=|media_type=|pages=|awards=|isbn=|isbn_note=|oclc=|dewey=|congress=|preceded_by=|followed_by=|native_wikisource=|wikisource=|notes=|exclude_cover=|website= {{url|kbbi.kemdikbud.go.id}}}}
 
'''''Kamus Besar Bahasa Indonesia''''' (disingkat '''KBBI''') adalah [[kamus]] bahasa resmi [[bahasa Indonesia]] yang disusun oleh [[Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa]] dan diterbitkan oleh [[Balai Pustaka]] (edisi keempat sempat diterbitkan juga oleh [[Gramedia Pustaka Utama]]). Kamus ini menjadi acuan tertinggi bahasa Indonesia yang baku, karena merupakan kamus bahasa Indonesia terlengkap dan terakurat yang pernah diterbitkan oleh penerbit yang memiliki hak paten dari [[Pemerintah Indonesia]] yang dinaungi oleh [[Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia]].
 
Kamus dengan sejarah yang panjang ini, berasal dari empat sumber. Dimulai dari ''Kamus Indonesia'' yang disusun oleh [[E. St. Harahap]] pada tahun 1942, ''Kamus Moderen Bahasa Indonesia'' yang disusun oleh [[Sutan Muhammad Zain]] pada tahun 1954, ''Kamus Umum Bahasa Indonesia'' yang disusun oleh [[W.J.S. Poerwadarminta]] pada tahun 1953, dan ''Kamus Besar Indonesia'' oleh [[Pusat Bahasa]] pada tahun 1969.<ref>{{cite web|title=Mengenal Lebih Jauh KBBI, Dari Sejarah Sampai Proses Masuknya Sebuah Kata|url=https://www.tribunnews.com/pendidikan/2019/12/06/mengenal-lebih-jauh-kbbi-dari-sejarah-sampai-proses-masuknya-sebuah-kata|website=Tribunnews|access-date=4 Maret 2022}}</ref><ref name=":02">{{cite web|title=Sejarah Kamus Besar Bahasa Indonesia|url=https://badanbahasa.kemdikbud.go.id/lamanbahasa/artikel/3438/sejarah-kamus-besar-bahasa-indonesia|website=Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa}} "Kamus Umum Bahasa Indonesia susunan W.J.S. Poerwadarminta terbit pertama kali tahun 1953."</ref>
Baris 23:
KBBI edisi kelima resmi diluncurkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, [[Muhadjir Effendy]] pada 28 Oktober 2016. Pada edisi ini, KBBI memuat lebih kurang 112.000 lema<ref name=":22" /> (110.538 per April 2019).<ref>[http://ahlibahasa.kemdikbud.go.id/slider.php?id=379&cat=2 Sejarah Perkembangan KBBI]</ref> Kamus ini dengan versi cetaknya setebal 2.040 halaman, hampir dua kali lipat versi sebelumnya, 1.400-an halaman.
 
KBBI edisi keenam diluncurkan pada 28 Oktober 2023 bertepatan dengan Kongres Bahasa Indonesia (KBI) VII.<ref>{{cite web|first=Asep|last=Subhan|date=27 November 2023|title=8 Fitur Baru KBBI November 2023, Penulis Wajib Tahu!|url=https://mindset.viva.co.id/amp/budaya/2882-8-fitur-baru-kbbi-november-2023-penulis-wajib-tahu|access-date=2024-01-09|work=Viva.co|language=id}}</ref> Edisi ini menyajikanberisi beberapa120.465 pembaharuankata meliputidan saat ini sepenuhnya tersedia secara daring. Versi cetak diharapkan akan dirilis pada Oktober 2024.<ref>{{Cite web |last=Savitri |first=Devita |title=4 Produk Kebahasaan dan Kesastraan Baru di KBI XII, Ada KBBI Daring VI |url=https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-7003426/4-produk-kebahasaan-dan-kesastraan-baru-di-kbi-xii-ada-kbbi-daring-vi |access-date=2024-01-31 |website=detikedu |language=id-ID}}</ref><ref name=":1">{{Cite web |last=Savitri |first=Devita |title=Badan Bahasa Targetkan 200 Ribu Kosakata Baru di KBBI VI Sampai Oktober 2024 |url=https://www.detik.com/edu/edutainment/d-7006636/badan-bahasa-targetkan-200-ribu-kosakata-baru-di-kbbi-sampai-oktober-2024 |access-date=2024-01-31 |website=detikedu |language=id-ID}}</ref> Endang Aminudin Aziz, Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, mengharapkan bahwa bentuk akhir KBBI edisi keenam akan mengandung 200.000 kata saat edisi cetak diterbitkan.<ref name=":1" />
 
* Pencantuman informasi etimologi kosakata dari bahasa [[Bahasa Sanskerta|Sanskerta]], [[Bahasa Jawa Kuno|Jawa Kuno]], [[Bahasa Tionghoa|Tionghoa]], dan [[Bahasa Arab|Arab]].
== Praktik editorial ==
* Penyesuaian pelafalan dan penulisan dengan kaidah terbaru, yakni [[Ejaan Yang Disempurnakan]] (EYD) V.
Bahasa yang dicatat bersifat formal; menghilangkan kata-kata yang dianggap sebagai slang atau asing, dan tujuannya bersifat [[preskriptif linguistik|preskriptif]]. Para penulis mencatat bahwa "penyusunan kamus merupakan usaha kodifikasi bahasa yang menjadi bagian dari standardisasi bahasa.<ref name="van Dam">{{Cite news|first=Nikolaos|last=van Dam|title=A sophistication unfolds in a new dictionary|url=http://www.thejakartapost.com/news/2009/02/15/a-sophistication-unfolds-a-new-dictionary.html|publisher=The Jakarta Post|date=15 Februari 2009|access-date=23 September 2020}}</ref> Pekerjaan terus dilakukan menuju versi masa depan, untuk memastikan kamus tetap relevan dengan perubahan dalam bahasa Indonesia, dan para penulis terbuka terhadap kritik dan saran tentang bagaimana karya tersebut dapat mencerminkan bahasa Indonesia dengan akurat.<ref name="van Dam" />
* Penambahan entri menjadi 120.465 kosakata.
 
* Perbaikan definisi.
Endang Aminudin Aziz mengungkapkan bahwa KBBI hanya mengandung sebagian kecil dari total kata dalam bahasa Indonesia saat ini. Pada 28 Oktober 2023, ia mengungkapkan bahwa bahasa Indonesia mengandung total 2 miliar kata yang terdaftar dan dikelola oleh Korpus, alat analisis bahasa yang dikembangkan oleh para ahli bahasa dan peneliti dari Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. Alat tersebut kemudian meranking penggunaan kata-kata spesifik dalam literatur Indonesia saat ini, atau sumber apapun yang dikumpulkan oleh badan tersebut. Dengan kriteria tertentu yang ditetapkan oleh badan tersebut, kata spesifik akan dipilih untuk menjadi kata baru yang ditambahkan ke versi baru KBBI. Ia juga mengatakan bahwa kata serapan baru dan/atau slang yang terlalu sering digunakan, tersebar luas, dan akhirnya menjadi umum dalam percakapan sari-sari dapat dipertimbangkan untuk ditambahkan dalam KBBI di masa mendatang.<ref name=":1" />
 
== Penerimaan ==
Kamus ini telah dikritik karena terlalu selektif, dan mengeluarkan kata-kata yang umum digunakan.<ref name="van Dam" /> Menulis di ''[[The Jakarta Post]]'', Setiono Sugiharto menyatakan bahwa "KBBI harus dihargai sebagai hasil kerja cendekiawan Indonesia yang secara gigih menunjukkan komitmen mereka terhadap pengembangan leksikon bahasa Indonesia".<ref>{{Cite news|first=Setiono|last=Sugiharto|title='KBBI': Praise, critique from a language user|url=http://www.thejakartapost.com/news/2009/04/04/kbbi039-praise-critique-a-language-user.html|publisher=[[The Jakarta Post]]|date=4 April 2009|access-date=23 September 2020}}</ref>
 
== KBBI Daring dan KBBI Luring ==