Suku Kayuagung: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
(16 revisi perantara oleh 8 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox ethnic group
| group
| native_name = {{small|''Jime Kiyagong''<br>''Komering Onyi''<br>''Jime Owam''}}
| native_name_lang =
| image =
| image_caption =
|poptime=-+23.000-68.000 jiwa.<ref name=KA>{{cite web|url=https://joshuaproject.net/people_groups/12597/ID|title=Kayu Agung People in Indonesia|last=|first=|web=|publisher=www.joshuaproject.net|accessdate=3 April 2019}}</ref>▼
| image_alt =
|popplace= [[Kabupaten Ogan Komering Ilir|Ogan Komering Ilir]], [[Sumatra Selatan]]▼
| image_uprigh =
| total = ±23.000-68.000
| total_year =
|related= [[Suku Melayu-Indonesia|Melayu]]{{•}}[[Suku Lampung|Lampung]]▼
| total_source =
▲|
| genealogy =
▲|
| region1 =
| pop1 =
| ref1 =
| languages = [[Bahasa Kayuagung]]
| religions = [[File:Allah-green.svg|15px]] [[Islam|Islam Sunni]]
| footnotes =
}}
'''Suku Kayuagung''' atau '''Komering Kayuagung''' adalah suku asli [[Indonesia]] yang berasal dari kabupaten [[Kabupaten Ogan Komering Ilir|Ogan Komering Ilir]], provinsi [[
▲'''Suku Kayuagung''' atau '''Komering Kayuagung''' adalah suku asli [[Indonesia]] yang berasal dari kabupaten [[Kabupaten Ogan Komering Ilir|Ogan Komering Ilir]], provinsi [[Sumatra Selatan]]. Komunitas suku ini umumnya terdapat di beberapa wilayah/kecamatan di kabupaten Ogan Komering Ilir. Masyarakat Komering Kayuagung dengan jumlah yang signifikan saat ditemukan di [[Kayuagung, Ogan Komering Ilir|kecamatan Kayuagung]] yang merupakan ibukota/pusat pemerintahan dari [[Kabupaten Ogan Komering Ilir|kabupaten Ogan Komering Ilir]]. Mayoritas masyarakat sub-suku Kayuagung memeluk agama Islam dan umumnya bekerja sebagai petani.<ref name=KAYUAGUNG>{{cite web|url=http://www.wacana.co/2012/03/suku-kayu-agung-sumatera-utara/|title=Suku Kayuagung, Sumatra Selatan|last=|first=|website=www.wacana.co|accessdate=6 April 2019}}{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> Budaya dan adat istiadat yang masih
terjaga hingga kini ialah Adat Lamaran dan Tari Penguton Kayuagung. Suku Kayuagung adalah salah satu bagian dari kelompok etnik/subsuku etnis Komering.
== Asal usul & sejarah ==
Asal usul dan sejarah masyarakat Kayuagung tidak terlepas dari kelompok masyarakat/suku-suku disekitarnya. Tidak ada bukti sejarah yang jelas dan kuat, tetapi beberapa literatur menyatakan bahwa terbentuknya masyarakat Komering Kayuagung karena percampuran antar suku asli Sumatera Selatan yang mendiami sepanjang sungai Komering bagian hilir (suku Komering) dengan suku Lampung Abung/marga Abung (Abung Bunga Mayang) yang datang dari Lampung. Masyarakat Abung (Abung Siwo Mego) yang berasal dari provinsi Lampung tiba di Sumatera Selatan lalu menempati wilayah sungai Komering bagian hilir (tepatnya disekitar Kayuagung sekarang) dan bercampur dengan suku Komering yang telah mendiami wilayah tersebut. Karena adanya interaksi/komunikasi antar suku, asimilasi dan akulturasi budaya muncul pengaruh dari masyarakat Lampung Abung pada masyarakat Komering. Kayuagung Morge Siwe/Kayuagung Marga Sembilan kemungkinan berasal dari masyarakat Abung Siwo Mego yang memiliki sembilan marga juga. Ada juga yang menyatakan bahwa penduduk di sekitar sungai Komering bagian hilir (saat ini sekitar Kayuagung) itu ialah masyarakat keturunan Abung Bunga Mayang dari provinsi Lampung yang sudah lama bermigrasi ke daratan Sumatera Selatan dan menetap di sekitar sungai Komering (wilayah masyarakat Komering Kayuagung saat ini). Terlepas dari hal itu, pengaruh dari suku-suku lain disekitarnya juga cukup kuat. Kebudayaan dan adat-istiadat masyarakat Kayuagung cukup kuat dipengaruhi adat budaya Melayu dan Islam. Hal ini dapat dilihat dari kebudayaan dan adat-istiadat Kayuagung memiliki kemiripan/pengaruh budaya Melayu (terutama Palembang). Dari segi bahasa, logat intonasi masyarakat Kayuagung terdengar seperti logat Ogan tetapi lebih mendayu-mendayu. Pengaruh bahasa Melayu Palembang juga cukup kental dalam kosakata bahasa Komering dialek Kayuagung karena dapat ditemukan banyak kosakata yang sama. Dialek Kayuagung juga terdengar seperti dialek Pegagan dengan ciri khas "e" yang berbunyi seperti pada pengucapan kata "proses" (E talling/E tinggi). Meskipun begitu, adat-istiadat dan kebudayaan Kayuagung tidak berbeda jauh dengan masyarakat Komering lainnya tetapi tetap memiliki beberapa perbedaan dengan ciri khas masing-masing/keunikan tersendiri.
== Adat Istiadat & Kebudayaan ==
Baris 56 ⟶ 70:
== Bahasa ==
Suku Kayuagung memiliki bahasa sendiri yakni bahasa Kayuagung, secara khusus di Kayuagung bahasa ini digunakan sebagai bahasa sehari-hari. Bahasa ini termasuk salah satu varian/dialek dari [[
Selain bahasa Kayuagung itu sendiri, beberapa etnis Kayuagung menggunakan bahasa lain di beberapa daerah, seperti di desa Tanjung Rancing dan desa Celikah, masyarakat suku Kayuagung menggunakan bahasa Pegagan<ref name=BAHASA>{{cite web|url=https://okikab.bps.go.id/statictable/2016/03/21/22/nama-nama-suku-bahasa-yang-digunakan-dan-lokasi-tempat-tinggal-di-kabupaten-ogan-komering-ilir.html|title=Nama-nama Suku Bahasa yang Digunakan dan Lokasi Tempat Tinggal di Kabupaten OKI|last=|first=|website=www.okikab.bps.go.id|accesadate=6 April 2019}}</ref>. Namun juga sebagian ada juga yang menggunakan bahasa Ogan, banyak dari masyarakat Kayuagung (terutama anak muda) juga menggunakan bahasa Melayu Palembang sebagai bahasa sehari-hari/bahasa dalam pergaulan sehari-hari. Hal ini dikarenakan bahasa Melayu Palembang dijadikan lingua franca di
== Agama ==
Baris 73 ⟶ 87:
{{Suku bangsa di Indonesia}}
[[Kategori:
[[Kategori:Suku bangsa di
|