Nabi dan rasul dalam Islam: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Dikembalikan Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android
k Mengembalikan suntingan 26590463 oleh 36.79.106.158 (bicara)
Tag: Pengembalian
 
(6 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 86:
 
== Pengisahan ==
Kisah para nabi dalam Islam diperkirakan pertama kali ditulis menjadi sebuah kitab pada awal abad ke-2 Hijriyah ([[624|624 M]]). Penulisnya adalah seorang sejarawan dan penulis kitab-kitab kuno khususnya kisah-kisah [[Israiliyat]]. Namanya adalah Wahhab bin Munabbih yang wafat pada tahun 114 Hijriyah ([[733|733 M]]). Penulisan kisah para nabi juga dilakukan oleh 'Ali bin Hamzah al-Kasa'i an-Nahwi (wafat tahun189tahun H189 Hijriyah atau [[805|805 M]])), Sahl bin Abdullah At-Tustari (wafat tahun 283 HHijriyah atau [[897|897 M]]), 'Izzul Malik Muhammad bin Abdul Malik al-Musabbihi dan [[Ibnu Katsir]].<ref>{{Cite book|last=Katsir|first=Ibnu|date=2015|url=https://www.google.co.id/books/edition/Kisah_Para_Nabi/JiCwDgAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=nabi&printsec=frontcover|title=Kisah Para Nabi: Sejarah Lengkap Kehidupan Para Nabi Sejak Adam hingga Isa|location=Jakarta|publisher=Qisthi Press|isbn=978-979-1303-84-2|editor-last=Hikmatiar|editor-first=Ikhlas|pages=2|translator-last=MS|translator-first=Saefulloh|url-status=live}}</ref>
 
== Perdebatan ==
Baris 146:
* Hud. Beberapa ulama menyatakan bahwa Hud adalah sosok dalam Alkitab bernama [[Eber]]. Sebagian berpendapat bahwa Hud adalah putra Eber.<ref name=Wensinck>Wensinck, A. J., “Hūd”, in: ''Encyclopaedia of Islam, First Edition (1913-1936)'', Edited by M. Th. Houtsma, T.W. Arnold, R. Basset, R. Hartmann.</ref>
* Dzulqarnain. Beberapa tokoh yang disamakan dengan dirinya antara lain:
** [[Aleksander Agung]], Raja Makedonia yang berkuasa pada 336–323 SM. Ini pendapat yang paling masyhur.{{sfn|Wheeler|2006|p=182}}
** Abu Bakr Al-Himyari atau Abu Bakar bin Ifraiqisy dari daulah Al-Jumairiyah dan kerajaannya disebut At-Tababi’ah.<ref>[http://www.oaseimani.com/yajuj-dan-majuj-dan-dzulqornain.html Ya’juj Ma’juj & Dzulqornain ditulis oleh Budi Yahya di Oaseimani.com].</ref>
** Abdullah bin adh Dhahhak, seorang raja Arab.
** Catatan lain mengisahkan namanya Mush'ab bin Abdullah, keturunan [[Saba']], raja Yaman kuno, melalui putranya, Kahlal.<ref name="Wisnu Sasongko">[http://books.google.co.id/books?id=EGhiZpqzEnIC&pg=PA85&lpg=PA85&dq=dzulqarnain+bertemu+dengan+ibrahim&source=bl&ots=K63BW4UzY5&sig=jCSP_D1oDkcWtbxhBbfPvMLJfFw&hl=id&sa=X&ei=Pv64T-XBO4mIrAfqhJ3eBw&ved=0CFMQ6AEwBQ#v=onepage&q=dzulqarnain%20bertemu%20dengan%20ibrahim&f=false Jejak Yakjuj dan Makjuj hlm. 85]</ref> name="Wisnu Sasongko"/>
** [[Koresh Agung|Koresy Agung]], Raja [[Persia]], [[Babilonia]], dan [[Lydia]], berkuasa sampai 530 SM.{{sfn|Azad|1990|p=205}}
** [[Akhenaten]], fir'aun (penguasa Mesir) yang berkuasa sekitar tahun 1350-an SM. Akhenaten adalah fir'aun yang terkenal akan ajaran monoteismenya yang disebut [[Atenisme]].<ref name="Wisnu Sasongko"/>
* Syu'aib. [[Yitro]] yang merupakan nama mertua Musa dalam tradisi Yahudi dan Kristen kerap dipandang orang yang sama dengan Syu'aib dalam Islam. [[Ibnu Katsir]] dalam tafsirnya berpendapat bahwa Syu'aib dan ayah mertua Musa adalah dua orang yang berbeda.<ref>Tafsir Ibnu Katsir, 6/228-229.</ref> Hanya saja, tempat dakwah Syu'aib dan tempat tinggal Yitro sama, yakni [[Madyan]]. Di Al-Qur'an sendiri juga hanya menjelaskan bahwa ayah mertua Musa tinggal di Madyan, tanpa menjabarkan nama dan jati dirinya selain bahwa dia adalah penggembala yang telah berusia lanjut.<ref>[[Surah Al-Qasas|Al-Qasas]] (24): 27-28</ref>
* Dzulkifli. Sebagian ulama menyatakan bahwa Dzulkifli merupakan orang yang sama dengan [[Yehezkiel]],<ref>''Encyclopedia of Islam'', G. Vajda, ''Dhul-Kifl''</ref><ref>[[Abdullah Yusuf Ali]], ''The Holy Qur'an: Text, Translation and Commentary'', Note. '''2743'''</ref> nabi dalam Alkitab yang hidup pada masa [[Pengasingan ke Babilonia|pengasingan Yahudi ke Babilonia]] (597-539 SM). Pendapat lain menyatakan bahwa Dzulkifli adalah [[Siddhartha Gautama]]. Kelompok [[Ahmadiyyah]] memegang pendapat terakhir.<ref name="Islam and the Ahmadiyya jamaʻat">{{Citation |via = Google books |url = https://books.google.com/books?id=Q78O1mjX2tMC&pg=PA26 |title = Islam and the Ahmadiyya Jamaʻat: History, Belief, Practice |page = 26 |accessdate = |isbn = 9780231700948|last1 = Valentine|first1 = Simon Ross|year = 2008}}</ref>