Nimi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Anangyb001 (bicara | kontrib) Fitur saranan suntingan: 2 pranala ditambahkan. |
|||
Baris 5:
Setelah upacara Indra selesai, Wasista segera menuju lokasi upacara yang diselenggarakan Nimi. Di sana ia mendapati bahwa [[Resi Gotama]] menjadi pemimpin upacara tersebut. Hal itu membuat Wasista merasa marah sebab Nimi tidak bersedia menunggunya. Akhirnya Wasista mengutuk Nimi agar sang raja hidup tanpa badan jasmani. Karena merasa mendapat perlakuan yang tidak adil, Nimi juga mengutuk Wasista dengan kutukan yang sama. Atas bantuan Dewa [[Mitra (dewa)|Mitra]] dan [[Baruna]], Wasista memperoleh tubuhnya kembali.
Setelah upacara selesai, para dewa berencana memberi hadiah kepada penyelenggara upacara tersebut, yaitu Raja Nimi. Raja Nimi tidak meminta tubuhnya kembali, melainkan ia ingin tinggal abadi di [[kelopak mata]] manusia. Permintaan itu pun dikabulkan oleh para dewa. Sejak saat itu, kedipan [[mata manusia]] disebut ''nimeṣā''.
Karena tidak ada yang menggantikan Nimi, maka para resi menyelenggarakan upacara memohon anak dengan cara menepuk tubuh Nimi. Dari tepukan tersebut, muncullah seorang bayi. Bayi tersebut diberi nama Miti, dan saat dewasa ia mendirikan [[kerajaan Wideha]]. Ia menjadi [[Janaka]] (Raja Wideha) pertama.
|