Kota Lhokseumawe: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Perbarui referensi situs berita Indonesia |
Dibenarkan ejaan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
(36 revisi perantara oleh 25 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Dati2
| settlement_type = Kota
| translit_lang1_type = [[abjad Jawi|Jawoe]]
▲| nama = Kota Lhokseumawe (Petro Dollar)
|
|
▲| translit_lang1_info = لهوک سيوماوي
| koordinat = {{coord|5|11|17|N|97|8|25|E|region:ID|display=inline,title}}
| motto = Lhokseumawe Indah
| lambang = Lambang Kota Lhokseumawe.gif
| peta = Lokasi Aceh Kota Lhokseumawe.svg
| semboyan =
| propinsi = [[Aceh]]
| ibukota =
| luas =
| luasref = <ref name="Permendagri-137-2017"/>
| penduduktahun = [[2021]]▼
| pendudukref = <ref name="DUKCAPIL"/>▼
| kepadatan = 1.054▼
| kecamatan = 4
| gampong = 68
Baris 25 ⟶ 21:
| tanggal = [[21 Juni]] [[2001]] {{br}}[[14 Agustus]] [[1986]]
| hari jadi =
|
| nama_wakil_walikota = ''lowong''
| sekretaris daerah = Teuku Adnan<ref>{{cite web|url=https://www.lhokseumawekota.go.id/sekda|title=Sekretaris Daerah|website=www.lhokseumawekota.go.id|accessdate=16 Maret 2024}}</ref>
| ketua DPRD =
|
▲| pendudukref = <ref name="DUKCAPIL"/>
| agama = {{ublist |item_style=white-space;
|99,44% [[Islam]]
|{{Tree list}}
* 0,31% [[Kekristenan|Kristen]]
** 0,24% [[Protestan]]
** 0,07% [[Katolik]]
{{Tree list/end}}
|0,25% [[Agama Buddha|Buddha]]<ref name="DUKCAPIL"/>}}
| bahasa = [[Bahasa Indonesia|Indonesia]]
| IPM = {{increase}}
| kodearea = (+62) 645
| nomor_polisi = BL ''xxxx'' N**
| kodepos = 24315 - 24375
| apbd = Rp 786.821.025.020,-<ref name="APBD 2018">{{cite web |url=http://www.djpk.kemenkeu.go.id/?p=5412 |title=APBD 2018 ringkasan update 04 Mei 2018 |date=2018-05-04 |accessdate=2018-07-06 |archive-date=2018-07-06 |archive-url=https://web.archive.org/web/20180706132521/http://www.djpk.kemenkeu.go.id/?p=5412 |dead-url=no }}</ref>
| pad = Rp 66.522.617.843,-<ref name="APBD 2018"/>
|
▲| dauref = <ref>{{cite web|url=http://www.djpk.kemenkeu.go.id/wp-content/uploads/2019/09/2.-DAU.pdf |title=Rincian Alokasi Dana Alokasi Umum Provinsi/Kabupaten Kota Dalam APBN T.A 2020|website=www.djpk.kemenkeu.go.id|date=(2020)|accessdate=20 Agustus 2021|format=pdf}}</ref>
▲| IPM = {{increase}} 77,57 ([[2021]])<br>{{fontcolor|green|tinggi}}<ref name="IPM">{{cite web|url=https://www.bps.go.id/indicator/26/413/1/-metode-baru-indeks-pembangunan-manusia-menurut-provinsi.html|title=Indeks Pembangunan Manusia 2020-2021|website=www.bps.go.id|accessdate=29 Desember 2021}}</ref>
▲| bahasa = [[Bahasa Indonesia|Indonesia]] <small>(Resmi)</small><br/>[[Bahasa Aceh|Aceh]] (Dominan)
| flora =
| fauna =
Baris 47 ⟶ 51:
}}
'''Kota Lhokseumawe''' ({{Lang-ace|2=Lhôk Seumaw‘èë|
== Sejarah ==
Baris 57 ⟶ 59:
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Straatgezicht in Lhokseumawe Atjeh TMnr 60038921.jpg|260px|jmpl|kiri|Pemandangan jalan di Lhokseumawe pada masa [[Hindia Belanda]]]]
Sebagian warga masih menyebut Lhokseumawe sebagai ''Kota Petro Dolar'', seiring masa kejayaan Mobil Oil, PT Arun, dan sejumlah proyek vital lainnya di Lhokseumawe. Kawasan ini sudah memainkan perannya sejak kemunculan [[Kesultanan Samudera Pasai|Kerajaan Samudera Pasai]] sekitar abad ke-13. Lhokseumawe terus memainkan peran penting saat menjadi bagian dari kedaulatan Kesultanan Aceh sejak tahun 1524, masa kolonial dan perang kemerdekaan.
Peran penting Kota Lhokseumawe dalam sejarah Aceh bisa terlihat dari banyaknya situs bersejarah (dari abad 11 M-20 M) di seantero kota yang membawahi lima kecamatan ini. Di antaranya, tiang gantung atau tempat Teuku Chik Di Tunong dieksekusi, Benteng Tentara Jepang, Makam Teungku Lhokseumawe, Makan Tgk Chik Ditunong.
Baris 65 ⟶ 67:
Sayangnya, belum banyak upaya untuk melestarikan situs-situs bersejarah ini. Padahal, jika dikelola secara profesional dan dikemas secara menarik, semua situs bersejarah ini dapat menjadi daya tarik bagi wisatawan untuk berkunjung ke Kota Lhokseumawe. Sejumlah rujukan juga mengarahkan bahwa sektor wisata (sejarah) akan memberikan pendapatan dalam jangka panjang, dibandingkan dengan ekploitasi hasil alam. Hanya perlu kemauan dan inovasi bagi kita untuk mengelola warisan orang terdahulu.
Sebelum abad ke-20, negeri ini telah diperintah oleh [[Ulèëbalang|Uleebalang]] Kutablang. Tahun 1903, setelah perlawanan pejuang Aceh terhadap penjajah Belanda melemah, Aceh mulai dikuasai dan dijajah Belanda. Lhokseumawe menjadi daerah taklukan dan mulai saat itu status Lhokseumawe menjadi ''Bestuur Van Lhokseumawe'' dengan ''Zelf Bestuurder'' adalah Teuku Abdul Lhokseumawe yang tunduk di bawah ''Aspiran Controeleur''. Di Lhokseumawe, berkedudukan juga Wedana serta Asisten Residen atau Bupati.
Pada dasawarsa kedua abad ke-20 itu, di antara seluruh daratan Aceh, Kota Lhokseumawe sebagai salah satu pulau kecil dengan luas sekitar 11 km² yang dipisahkan dengan [[Sungai Krueng Cunda]] diisi bangunan-bangunan Pemerintah Umum, Militer, dan Perhubungan [[Kereta api|Kereta Api]] oleh Pemerintah Belanda. Pulau kecil dengan desa-desa (Gampong) Kampung [[Keude Aceh, Banda Sakti, Lhokseumawe|Keude Aceh]], Kampung Jawa, Kampung Kutablang, Kampung [[Mon Geudong, Banda Sakti, Lhokseumawe|Mon Geudong]], Kampung [[Tumpok Teungoh, Banda Sakti, Lhokseumawe|Teumpok Teungoh]], Kampung [[Hagu Barat Laut, Banda Sakti, Lhokseumawe|Hagu]], Kampung [[Uteun Bayi, Banda Sakti, Lhokseumawe|Uteuen Bayi]], dan Kampung [[Ujong Blang, Banda Sakti, Lhokseumawe|Ujong Blang]] yang keseluruhannya baru berpenduduk 5.500 jiwa secara jamak di sebut Lhokseumawe. Bangunan demi bangunan mengisi daratan ini sampai terwujud embrio kota yang memiliki pelabuhan, pasar, stasiun kereta api dan kantor-kantor lembaga pemerintahan.<ref>{{Cite news|url=https://aceh.tribunnews.com/2014/01/26/lhokseumawe-kota-penuh-jejak-sejarah|title=Lhokseumawe, Kota Penuh Jejak Sejarah|work=[[Tribunnews|Tribunnews.com]]|language=id|access-date=2019-10-24|last=Bakri|archive-date=2019-10-24|archive-url=https://web.archive.org/web/20191024142801/https://aceh.tribunnews.com/2014/01/26/lhokseumawe-kota-penuh-jejak-sejarah|dead-url=no}}</ref>
=== Masa Kemerdekaan ===
Pada tanggal 21 September dan 22 September 1953, Pasukan [[DI/TII]] menyerang Lhokseumawe sebanyak dua kali. Kedua serangan tersebut digagalkan oleh TNI.<ref>{{cite web |last1=Putra |first1=Bisma Yadhi |title=Perang Tiga Hari Tiga Malam di Kota Lhokseumawe |url=https://kinija.id/perang-tiga-hari-tiga-malam-di-kota-lhokseumawe/ |website=kinija.id |publisher=Kinja |access-date=9 Maret 2023 |archive-date=2023-03-09 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230309110455/https://kinija.id/perang-tiga-hari-tiga-malam-di-kota-lhokseumawe/ |dead-url=yes }}</ref>
Sejak Proklamasi Kemerdekaan, Pemerintahan Negara Republik Indonesia belum terbentuk sistemik sampai kecamatan ini. Pada mulanya Lhokseumawe digabung dengan Bestuurder Van Cunda. Penduduk didaratan ini makin ramai berdatangan dari daerah sekitarnya seperti Buloh Blang Ara, Matangkuli, Blang Jruen, Lhoksukon, Nisam, cunda serta Pidie.▼
▲Sejak Proklamasi Kemerdekaan, Pemerintahan Negara Republik Indonesia belum terbentuk sistemik sampai kecamatan ini. Pada mulanya Lhokseumawe digabung dengan Bestuurder Van Cunda. Penduduk didaratan ini makin ramai berdatangan dari daerah sekitarnya seperti Buloh Blang Ara, [[Matangkuli, Aceh Utara|Matangkuli]], Blang Jruen, Lhoksukon, Nisam, cunda serta Pidie.
Pada tahun 1956, dengan Undang-Undang Darurat Nomor 7 Tahun 1956, terbentuk daerah-daerah otonom kabupaten-kabupaten dalam lingkup daerah Provinsi
Pada tahun 1964, dengan Keputusan Gubernur Daerah Istimewa Aceh Nomor 34/G.A/1964 tanggal 30 November 1964, ditetapkan bahwa kemukiman Banda Sakti dalam Kecamatan Muara Dua, dijadikan Kecamatan tersendiri dengan nama Kecamatan Banda Sakti.
Baris 80 ⟶ 84:
Sejak Tahun 1988 gagasan peningkatan status Kotif Lhokseumawe menjadi Kotamadya mulai diupayakan sehingga kemudian lahir UU Nomor 2 Tahun 2001 tentang Pembentukan Kota Lhokseumawe tanggal 21 Juni 2001 yang ditandatangani Presiden RI Abdurrahman Wahid, yang wilayahnya mencakup tiga kecamatan, yaitu: Kecamatan Banda Sakti, Kecamatan Muara Dua, dan Kecamatan Blang Mangat.
Pada tahun 2006, kecamatan Mura Dua mengalami pemekaran menjadi Kecamatan Muara Dua dan Muara Satu sehingga jumlah kecamatan di Kota Lhokseumawe menjadi empat kecamatan.<ref>{{Cite web|url=https://www.lhokseumawekota.go.id/profile.php?id=1|title=.:: Pemerintah Kota Lhokseumawe ::.|website=www.lhokseumawekota.go.id|access-date=2019-10-24|archive-date=2019-04-04|archive-url=https://web.archive.org/web/20190404123803/https://lhokseumawekota.go.id/profile.php?id=1|dead-url=no}}</ref>
== Geografi ==
Penggunaan lahan terbesar di Kota Lhokseumawe adalah untuk permukiman seluas 10 877 ha atau sekitar 60% dari luas yang ada. Kebutuhan lahan yang menonjol adalah untuk usaha kebun campuran 4.590 ha atau sekitar 25,35%, di samping untuk kebutuhan persawahan seluas 3 747 ha atau sekitar 21%. Untuk kebutuhan perkebunan rakyat telah dimanfaatkan seluas 749 ha atau sekitar 4% dan untuk lain–lainnya.<ref>{{Cite web|url=https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/44504|title=UU No. 2 Tahun 2001 tentang Pembentukan Kota Lhokseumawe [JDIH BPK RI]|website=peraturan.bpk.go.id|access-date=2019-10-24|archive-date=2019-10-24|archive-url=https://web.archive.org/web/20191024142802/https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/44504|dead-url=no}}</ref>
=== Batas Wilayah ===
berdasarkan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2001, tanggal 21 Juni 2001 Lhokseumawe ditetapkan statusnya menjadi [[kota]] dengan batas-batas wilayah:<ref>{{Cite web|url=http://www.dpr.go.id/jdih/index/id/333|title=J.D.I.H. - Dewan Perwakilan Rakyat|last=RI|first=Setjen DPR|website=www.dpr.go.id|language=id|access-date=2019-10-24|archive-date=2019-10-24|archive-url=https://web.archive.org/web/20191024142801/http://www.dpr.go.id/jdih/index/id/333|dead-url=no}}</ref>
{{Batas USBT
|utara = [[Selat Malaka]]
Baris 220 ⟶ 224:
== Pendidikan ==
Jumlah sarana pendidikan umum yang ada di Kota Lhokseumawe sampai dengan tahun
Sarana pendidikan agama yang ada 8 unit Madrasah Ibtidaiyah (5 negeri dan 3 swasta), 6 unit Madrasah Aliyah (1 negeri dan 5 swasta). Di Kota Lhokseumawe memiliki 26 unit Pondok Pasantren dan 189 unit Balai Pengajian.<ref>{{Cite web|url=https://www.igi.or.id/lhokseumawe-dalam-kepompong-literasi-menuju-kota-pendidikan.html|title=LHOKSEUMAWE DALAM KEPOMPONG LITERASI MENUJU KOTA PENDIDIKAN {{!}} Ikatan Guru Indonesia|last=halim|language=id-ID|access-date=2019-10-24|archive-date=2019-10-24|archive-url=https://web.archive.org/web/20191024142808/https://www.igi.or.id/lhokseumawe-dalam-kepompong-literasi-menuju-kota-pendidikan.html|dead-url=no}}</ref>
== Tempat ibadah ==
Baris 255 ⟶ 259:
Berdasarkan hasil penelitian [[Geologi]] Departemen Pertambangan dalam wilayah kawasan Kota Lhokseumawe terdapat bahan galian Golongan C berupa [[batu kapur]], tanah timbun dan [[pasir]]/kerikil. Di samping itu terdapat juga sumber daya alam berupa [[gas alam]] yang pengolahannya dilakukan oleh [[PT. Arun NGL]] Co. Sumber daya alam tersebut sudah dieksplorasi sejak tahun 1975 oleh Mobil Oil Indonesia Inc (sekarang [[ExxonMobil]]) di Kabupaten [[Aceh Utara]] yang selanjutnya dilakukan pengolahan untuk diekspor ke luar negeri, hasil pengolahan gas berupa ''condensat'' juga dimanfaatkan oleh Pabrik Aromatix yang dibangun tahun 1998 dan perusahan–perusahaan besar lainnya seperti pabrik pupuk.
[[PT. Kertas Kraft Aceh (KKA)|PT. Kertas Kraft Aceh (PT.KKA)]], [[Pupuk Iskandar Muda|PT. Pupuk Iskandar Muda]], [[ASEAN Aceh Fertilizer|PT. Asean Aceh Fertilizer]] dan [[ExxonMobil|EXXON Mobil]]–[[Arun]] berada di sekitar kota ini. Dengan pertumbuhan ekonomi yang pesat dari pabrik-pabrik besar yang dimiliki kota Lhokseumawe, namun tak juga mampu mengangkat derajat kehidupan sebagian besar penduduk asli Lhokseumawe dari bawah garis kemiskinan.<ref>{{Cite web|url=https://republika.co.id/share/pjrq4w368|title=KEK Lhokseumawe Diharapkan Jadi Pusat Ekonomi Bagian Barat|date=2018-12-15|website=Republika Online|access-date=2019-10-24|archive-date=2019-10-24|archive-url=https://web.archive.org/web/20191024142312/https://republika.co.id/share/pjrq4w368|dead-url=no}}</ref>
== Pariwisata ==
Baris 271 ⟶ 275:
* Bukit Gua Jepang (Blang Panyang)
* Waduk Jeuleukat
* Masjid Agung Islamic Center<ref>{{Cite web|title=Foto: Masjid Agung Islamic Center, Ikon Kota Lhokseumawe|url=https://kumparan.com/acehkini/foto-masjid-agung-islamic-center-ikon-kota-lhokseumawe-1rbLhK8OAM7|website=Kumparan}}</ref>
Kesemua objek ini dapat menjadi aset bagi dunia Pariwisata Kota Lhokseumawe jika ditata dan dikembangkan dengan lebih menarik.
Baris 311 ⟶ 316:
* Darat:
** Terminal Mobil Bongkar Muat Kandang
** Terminal Mobil Penumpang type C Keude Aceh
** Terminal Terpadu type B Lhokseumawe
**
** Stasiun Kereta Api Paloh Lhokseumawe (akan beroperasi di bulan januari 2024)
** Stasiun Kereta Api Lhokseumawe (direncanakan 2025)
** Stasiun Kereta Api Blang Mangat Lhokseumawe (direncanakan 2027)
Baris 336 ⟶ 342:
* {{Id}} [https://lhokseumawekota.go.id/ Website Pemkot Lhokseumawe]
* {{Id}} [http://bappeda.lhokseumawekota.go.id/ Bappeda Kota Lhokseumawe]
* {{Id}} [https://jdih.lhokseumawekota.go.id/ Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum Kota Lhokseumawe] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20171005203104/https://jdih.lhokseumawekota.go.id/ |date=2017-10-05 }}
* {{Id}} [https://lpse.lhokseumawekota.go.id/ Layanan Pengadaan Secara Elektronik Kota Lhokseumawe] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20121231202329/http://www.lpse.lhokseumawekota.go.id/ |date=2012-12-31 }}
{{Wikisource|Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2001}}
|