Onderafdeeling Pasir: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
AnangPaser (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
AnangPaser (bicara | kontrib)
 
(14 revisi perantara oleh pengguna yang sama tidak ditampilkan)
Baris 22:
 
}}
Onderafdeeling Pasir adalah sebuah wilayah administrasi zaman [[Hindia Belanda|Pemerintah Hindia Belanda]] yang berada di Pantai Timur Kalimantan, dalam konteks zaman sekarang berada di wilayah [[Kalimantan Timur|Provinsi Kalimantan Timur]] yang berpusat di wilayah [[Kabupaten Paser|Paser]]. Pada masa dahulu dikenal sebagai salah satu negeri maritim di Pulau [[Kalimantan (provinsi)|Borneo]] dengan lalu lintas pelayaran yang cukup besar.{{sfn|Moor|1837|p=|loc=Sketch of Borneo by Dr. Leyden. hlm. 93}} Banyak ragam penyebutan wilayah Paser di masa lalu, Paser sering disebut dengan Passir, Passier, Passer atau Pasir (dalam artikel ini nama Pasir yang akan digunakan). Penamaan PaserPasir diambil dari nama sebuah nama sungai yaitu sungai Pasir, yaitu sebuah sungai yang merupakan pertemuan antara sungai Seratei dan [[sungai Kendilo]] (Kandilo) yang keduanya berhulu di [[Gunung Lumut]] (Loemoet) di daerah [[Swan Slutung, Muara Komam, Paser|Swan Slutung]] dan bermuara di [[Selat Makassar]].
 
== Status Wilayah Administratif ==
 
=== Perubahan Wilayah Administratif ===
* Tahun 1844, 25 Oktober - Perjanjian kerjasama antara Pemerintah Hindia Belanda dengan Kesultanan Pasir. {{sfn|Tweede Kamer, Zitting 1877-1878. 1OO|1877|loc=Nota van Toelichting, No. 5.}}
* Tahun 1844, 25 Oktober - Perjanjian kerjasama antara Pemerintah Hindia Belanda dengan Kesultanan Pasir. {{sfn|Tweede Kamer, Zitting 1877-1878. 1OO|1877|loc=Nota van Toelichting, No. 5.}} Dalam situs website resmi ANRI terdapat catatan arsip terkait perjanjian ini dan juga kontrak tanggal 5 Januari 1845.[https://www.anri.go.id/download/k-74.-kontrak-pemerintah-kolonial-voc-hindia-belanda-dengan-rajaraja-pribumi-di-kalimantan-bali-surakarta-dan-sumatera.-1710903596]
* Tahun 1849 - Kesultanan Passir termasuk dalam Afdeeling Zuid-en Ooster Afdeeling van Borneo.{{sfn|Staatsblad van nederlandsch-indie|1849|loc=No. 40}}
* Tahun 1849 - Kesultanan Pasir (Passir) termasuk dalam Afdeeling Zuid-en Ooster Afdeeling van Borneo.{{sfn|Staatsblad van nederlandsch-indie|1849|loc=No. 40}}
* Tahun 1877 - Kesultanan Pasir menjadi bagian dari Afdeeling Koetei en de Oostkust van Borneo.{{sfn|Staatsblad van nederlandsch-indie|1877|loc=No. 31}}
* Tahun 1884 - Afdeeling Koetei en de Oostkust van Borneo dipecah menjadi dua (2) afdeeling, yaitu afdeeling Koetei en de Noordoostkust van Borneo dan Afdeeling Pasir en de Tanah-Boemboelanden.{{sfn|Staatsblad van nederlandsch-indie|1884|loc=No. 35}}
Baris 38 ⟶ 39:
* Tahun 1928 - Bekas wilayah [[Kabupaten Tanah Bumbu|Tanah-Boemboe]]: [[Sampanahan]], [[Manunggul|Manoenggoel]], dan [[Tjingal]] dipisahkan dari Onderafdeeling Tanah-Boemboe dan digabungkan dengan Onderafdeeling Pasir, Afdeeling Zuid-Oostkust van Borneo.{{sfn|Staatsblad van nederlandsch-indie|1928|loc=No. 104}}
* Tahun 1932 - Onderafdeeling Pasir yang terdiri dari distrik Pasir dibagi lagi menjadi empat onderdistricten (sub-distrik) yaitu: Zuid Pasir berpusat di [[Tanah Grogot, Paser|Tanah Grogot]], Noord Pasir berkedudukan di [[Long Ikis, Paser|Long Ikis]], Boven Pasir berkedudukan di [[Batu Sopang, Paser|Batoe Sopang]], Sampanahan berkedudukan di Goenoeng Batoe Besar.{{sfn|Staatsblad van nederlandsch-indie|1932|loc=No. 12488}}
 
== Diskripsi Geografis {{Sfnmp|1y=1905|2a1=Reeman|1a1=Nusselein|2y=1927|3a1=Van Slooten|3y=1936}} ==
 
=== Lokasi ===
[[Berkas:Peta Wilayah Pasir sekitar Tahun 1936. (W. Van SLooten (Memorie van Overgave van de onderafdeling Pasir)).jpg|jmpl|Peta Wilayah Paser sekitar Tahun 1936 dalam karya W. Van Slooten berjudul ''Memorie van Overgave van de onderafdeling Pasir''.]]
 
Keadaan wilayah Paser pada jaman pemerintahan Hindia Belanda (1936) mempunyai batas-batas sebagai berikut{{sfn|Van Slooten|1936|p=1}}:
=== Batas Wilayah ===
Batas wilayah Pasir pada tahun 1936 mempunyai batas-batas sebagai berikut{{sfn|Van Slooten|1936|p=1}}:
 
* Perbatasan di sebelah Utara.
 
Wilayah di sebelah utara berbatasan dengan wilayah Kutai (Koetei). Batas ini dijelaskan dalam perjanjian tanggal 23 Maret 1904 antara otoritas otonom (zelfbestuur) kesultanan Pasir (Paser) & Kesultanan Kutai, memanjang dari Tanjung Sepunang (Tunan) menuju muara sungai Toejoe dan sepanjang tepi kiri sungai Telakei ke Gunung Ketam. Namun, batas utara diubah pada tahun 1913, dan sejak saat itu, semua daerah aliran sungai sebelah kiri sungai Telakei (wilayah Telakei) termasuk dalam wilayah Pasir melalui Keputusan Gubernur Jenderal Hindia Belanda tanggal 21 Januari 1914 No. 16, mulai berlaku sejak 1 Januari 1914.
 
* Perbatasan di sebelah Timur.
Baris 55 ⟶ 54:
* Perbatasan di sebelah Selatan.
 
Batas di sebelah selatan adalah wilayah [[Tjingal|Tjengal]] (Cengal), yaitu sungai Senipah Kecil dan pembatas air antara sungai Tjengal dengan sungai Djangeroe, Segendang, Kerang, dan sungai Samu. Dengan Keputusan Pemerintah Hindia Belanda tahun 1928, onderdistrict Sampanahan yang semula termasuk dalam Onderafdeling Tanah Boemboe, digabungkan ke dalam wilayah Onderafdeeling Pasir.
 
* Perbatasan di sebelah Barat
 
Batas di sebelah barat berupa pembatas air yaitu antara sungai-sungai yang bermuara di Selat Makassar dan sungai-sungai yang bermuara di sungai Barito (Laut Jawa).
 
== Diskripsi Geografis{{Sfnmp|1y=1905|2a1=Reeman|1a1=Nusselein|2y=1927|3a1=Van Slooten|3y=1936}} ==
 
=== Pantai/Pesisir ===
Baris 108 ⟶ 109:
 
=== Penduduk ===
Penduduk wilayah Paser pada tahun 19051904 diperkirakan berjumlah sekitar 17.000 jiwa, terdiri dari Orang Bugis, Orang Pasir, Orang Dayak, Orang Badjo, Orang Bandjar, Orang Eropa, dan Orang Asia Timur Asing.{{sfn|Nusselein|1905|p=533-534}}
 
Komposisi penduduk tahun 1926, Orang Pasir, Orang Dayak, Orang Bugis, Orang Melayu-Bandjar, Orang Badjau, Orang Cina, Orang Arab, Orang Eropa, & Orang Asia Timur, dengan total jumlah penduduk per 1 Januari adalah 21.168 Jiwa.{{sfn|Reeman|1927|p=13 & 16}}
Baris 227 ⟶ 228:
Monopoli atas emas yang digali, Bea masuk (impor) atas semua barang sebesar 4%, Bea keluar (ekspor) atas rotan sebesar 10% (dipungut oleh saudara perempuan Sultan Adam{{sfn|Von Dewall|1850|p=447}}), Pajak kepala satu gulden per keluarga, Pajak atas Orang Badjau, Pendapatan dari tebing sarang burung (walet), Denda yang dikenakan sebagai hukuman.{{sfn|Gallois|1856|p=258-259}}.
 
==== Sultan Mohamad Alie Adil Chalifat'oel Moeminin (memerintah: 14 Februari 1888 s.d 12 Oktober 18901896) ====
Bea masuk (pajak impor) sebesar 5%, Pajak Ekspor sebesar 5%, Pajak Kepala (pria dewasa berusia 17 hingga 50 tahun), Pajak 10% atas hasil tanaman padi, Pajak 10% atas hasil produk hutan, Pajak pohon kelapa (2 buah kelapa matang dari setiap pohon tiap tahun), Heerendiensten (kerja wajib penduduk).{{sfn|Tweede Kamer, zitting 1890 1891. 112|1890|loc=No. 18}}
 
Baris 234 ⟶ 235:
 
=== Nama-Nama Kampung ===
Selama perjalanannya di wilayah Passier von Dewall (tahun 1847) mencatat nama-nama tempat (kampung) antara lain: Rampa-Badjau, Peraga (Sultan Ibrahim Chaliel-Oeddien mempunyai kediaman di tempat ini), Saboen Toeroeng (Sultan Adam mempunyai kediaman di tempat ini), Raija-Bekkat, Boessoeïe[[Busui, Batu Sopang, Paser|Busui]] (Boessoeïe - Sultan Adam juga mempunyai tempat kediaman di tempat ini), Terobokh, Samoe, [[Biu, Muara Samu, Paser|BieoeBiu]] (Bieoe), Samoe-Prangan, Kaliean, Setieoekh, [[Kasungai, Batu Sopang, Paser|SesoengèKasungai]] (Sesoengè), Kennjan, Loijoe-Wattoe, Terinsing (Sultan Adam membangun sebuah benteng di tempat ini untuk melindungi dari serangan orang Bandjar), Olong-Serieroeng (Moara Serieroeng), dan Olong-Langoen ([[Muara Langon, Muara Komam, Paser|Muara Langon]] (Olong-Langoen/Moara-Langoen]]).{{sfn|Von Dewall|1850|p=445-457}}
 
Dalam kunjungannya ke wilayah Pasir tahun 1850, Gallois (Resident Der Zuid- En Oosterafdeeling van Borneo) menyebut 2 (dua) kampung yaitu Rampa (terletak di Muara Sungai Pasir) & Pasir (Ibukota Kerajaan).{{sfn|Gallois|1856|p=256}}
 
Johannes Jacobus de Hollander mencatat bahwa pada tahun 1864 terdapat nama-nama kampung sebagai berikut: Busui (Boesoei), Terobok, Pasir (Ibukota Kerajaan), Rampa, Paraga, Saboen Toeroeng, & Terinsing.{{sfn|Hollander|1864|p=147–148}}
 
Dalam dokumen kontrak politik antara Sultan Mohamad Alie Adil Chalifat'oel Moeminin dan pemerintah Hindia Belanda (Willem Broers, Resident der Zuider- en Oosterafdeeling van Borneo) tahun 1889, termaktub nama-nama kampung yaitu: Pasir (tempat penandatanganan kontrak politik), [[Segendang, Batu Engau, Paser|Segendang]], [[Perepat, Tanah Grogot, Paser|Perpat]], Berombang, Adang, Telakei, Lembok, Silong, Pasir Lama, Setijoe, [[Kasungai, Batu Sopang, Paser|KasoengeiKasungai]] (Kasoengei), [[Kuaro, Kuaro, Paser|KoewaroeKuaro]] (Koewaroe), Labesie, Seratei, [[Laburan, Paser Belengkong, Paser|LaboeranLaburan]] (Laboeran), Moengkoe, [[Paser Belengkong, Paser Belengkong, Paser|Belingkong]], Samoe, Biu (Bioe), Seboerangan, [[Muara Komam, Paser|Komam]] (Koeman), Pamoejaran, & [[Senipah, Tanjung Harapan, Paser|Senipah]] (Senipa).{{sfn|Tweede Kamer, zitting 1890 1891. 112|1890|p=12|loc=No. 18}}
 
Pada tahun 1905, dalam tulisan karya A.H.P.J. Nusselein{{sfn|Nusselein|1905|p=551–553}} mencatat wilayah-wilayah di Kesultanan Pasir beserta nama-nama kampung yang termasuk didalamnya, yaitu:
Baris 267 ⟶ 268:
Controleur afdeeling Pasir akan dibantu oleh seorang pegawai eropa dan seorang pegawai pribumi yang juga diberi tugas sebagai Adjunct-Djaksa. Seorang Panghoeloe juga ditempatkan di afdeeling Pasir. Seorang Controleur di afdeeling Pasir juga akan berfungsi sebagai Pejabat Pelabuhan (Fungerend Havenmeester), selain itu juga akan ditempatkan pegawai Bea Cukai (Uitvoerrechten) dan seorang Pejabat Catatan Sipil (Ambtenaar van den Burgelijke Stand). Di afdeeling Pasir juga akan ada petugas/perusahaan Paketvaart yang akan melayani pelayaran terjadwal (mengangkut penumpang, barang, dan pos secara reguler).
 
==== Daftar Pejabat di Onderafdeeling Pasir pada Awal Tahun 1908 - Awal Tahun 1913 ====
==== Tahun 1909 ====
{| class="wikitable"
Belum ada pejabat Controleur yang ditunjuk, sehingga pejabat sementara pemimpin pemerintahan yang ditunjuk adalah Letnan Satu Infanteri S. D. Kramers yang sudah bertugas di Pasir sejak 25 Oktober 1905. Kepala masing-masing distrik (districthoofd) belum ada yang ditunjuk. Tercatat petugas agen Paketvaart di Pasir adalah Said Abdullah.{{sfn|Regerings-Almanak|1909|p=254–255, 698, 882, 957}}
| rowspan="2" |'''Tahun'''
| rowspan="2" |'''Controleur &'''
 
'''Fungerend Havenmeester'''
| rowspan="2" |'''Voornaamste Hoofden (Zelfbesturende)'''
| rowspan="2" |'''Ontvanger/ Uitvoerrechten'''
| rowspan="2" |'''Ambtenaar van den Burgelijke Stand'''
| rowspan="2" |'''Paketvaart'''
 
| colspan="3" |'''Kepala Distrik'''
|-
|'''Beneden-Pasir'''
|'''Boven-Pasir'''
|'''Adang & Telakei'''
|-
|1908
|S. D. Kramers
 
(Tijdelik)
|Sultan Ibrahim Chalil Oedin
|<nowiki>-</nowiki>
|<nowiki>-</nowiki>
|Said Abdullah
|<nowiki>-</nowiki>
|<nowiki>-</nowiki>
|<nowiki>-</nowiki>
|-
|1909
|S. D. Kramers
 
(Tijdelik)
|<nowiki>-</nowiki>
|D. A. Neijs
|<nowiki>-</nowiki>
|Said Abdullah
|<nowiki>-</nowiki>
|<nowiki>-</nowiki>
|<nowiki>-</nowiki>
|-
|1910
|S. D. Kramers
 
(Tijdelik)
|<nowiki>-</nowiki>
|D. A. Neijs
|<nowiki>-</nowiki>
|Said Abdullah
|Entji Kiraman
|<nowiki>-</nowiki>
|<nowiki>-</nowiki>
|-
|1911
|S. D. Kramers
 
(Tijdelik)
|<nowiki>-</nowiki>
|D. A. Neijs
|A. F. V. d'Aquino
|Hadji Moehamad Amin
|Entji Kiraman
|Albert Apoer
|Badowa bin Soeta Ono
|-
|1912
|F. W. H. Stumpff
|<nowiki>-</nowiki>
|D. A. Neijs
|R. Spiecker
|Hadji Moehamad Amin
|Entji Kiraman
|Albert Apoer
|Badowa bin Soeta Ono
|-
|1913
|J. C. van Nouhuijs
 
(fd)
==== Tahun 1910 ====
|<nowiki>-</nowiki>
Masih belum ada pejabat Controleur yang ditunjuk, pejabat sementara yang menjalankan fungsi tersebut masih Letnan Satu Infanteri S. D. Kramers. Pejabat Bea Cukai (Uitvoerrechten) yang ditunjuk adalah D. A. Neijs, bertugas sejak 21 Juli 1909. Entji Kiraman ditunjuk sebagai kepala distrik Beneden-Pasir. Agen Paketvaart masih dijabat oleh Said Abdullah.{{sfn|Regerings-Almanak|1910|p=254–255, 681, 689, 872, 948}}
|D. A. Neijs
|R. Spiecker
|Hadji Moehamad Amin
|Kiai Anang Besar
|Albert Apoer
|Badowa bin Soeta Ono
|}
 
==== Tahun 1911 ====
Letnan Satu S. D. Kramers masih menjalankan fungsi pejabat controleur, Petugas Catatan Sipil adalah A. F. V. d'Aquino. Pejabat Bea Cukai masih D. A. Neijs. Kepala Distrik Beneden-Pasir adalah Entji Kiraman. Kepala Distrik Boven-Pasir yang ditunjuk sebagai pejabat sementara adalah Albert Apoer, dan Kepala Distrik Adang dan Telakei adalah Badowa bin Soeta Ono yang telah bertugas sejak 29 April 1910. Agen Paketvaart yang baru ditunjuk adalah Hadji Moehamad Amin.{{sfn|Regerings-Almanak|1911|p=262, 696, 902, 980}}
== Miscellaneous ==
 
Baris 281 ⟶ 362:
* Dalam tulisan Hermann von Dewall yang termuat dalam Indisch Archief (1850) terdapat cerita tentang Panggawa Pego. Cerita tersebut tetap lestari hingga kini, seperti yang termuat dalam buku "Cerita Rakyat Paser dan Berau" terbitan tahun 2013.{{sfn|Von Dewall|1850|p=449}}
* Produk-produk yang dihasilkan oleh Passir antara lain emas, sarang burung (walet), tripang, lilin lebah (bees-wax), dan rotan.{{sfn|Moor|1837|loc=Appendix, hlm. 97}}
* Dahulu di wilayah Pasir, Roemah Bitjara (Rumah Bicara), sebuah bangunan berbentuk pendopo digunakan untuk musyawarah dan pengadilan (court house).{{sfn|Gallois|1856|p=256}}
 
== Lihat Pula ==
 
# [[Lini Masa Paser Pra-Kemerdekaan|Lini Masa Wilayah Paser Zaman Pra-Kemerdekaan]].
# [[Para Raja & Sultan Pasir]].
 
== Galeri ==