Lokomotif BB201: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Lokomotif BB 201 10 yang ada di Depo Induk Semarang sekarang sudah dirucat. Tag: VisualEditor Edit Check (references) activated Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
(28 revisi perantara oleh 21 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 5:
|builder=[[General Motors]]<br/>[[Electro-Motive Diesel|Electro-Motive Division]], [[Amerika Serikat]]
|buildmodel=EMD G12U6<ref>[http://keretapi.tripod.com/dieselroster.html Diesel Locomotive Roster]</ref>
|gauge=
|length={{convert|13106|mm|miydftin|lk=on|abbr=on}}
|width={{convert|2794|mm|miydftin|lk=on|abbr=on}}
|weight={{convert|74
|aarwheels=A1A-A1A
|uicclass=
(A1A)(A1A)
|poweroutput=
|tractionmotors=4 unit<br/> '''Tipe''': D-29, DC-DC
|topspeed=
|contminspeed={{convert|19|km/h|m/s|lk=on|abbr=on}}
|primemover = EMD 12-567C|compressor = [[Gardner Denver]] WBO|height =
|railroad=[[PT Kereta Api Indonesia]]|locale=[[Jawa|Pulau Jawa]]|adhesionweight={{convert|78|t|lk=on}}|lastrundate={{Start date and age|2011}}}}
'''Lokomotif
Lokomotif ini memiliki daya mesin sebesar
Lokomotif ini sepanjang masa kedinasannya pernah berdinas di berbagai tempat di Pulau Jawa.
== Sejarah ==
[[Perusahaan Negara Kereta Api]] (PNKA) membeli 11 unit lokomotif EMD G12 dari pabrik GM-EMD pada tahun 1964. Pada mulanya, lokomotif ini dialokasikan di dipo lokomotif Bukit Duri (kini Dipo KRL) untuk pelayanan kereta api penumpang dan barang. Kereta yang ditarik BB 201 melayani rute [[Jakarta]]–[[Yogyakarta]] pp dan Jakarta–[[Sukabumi]] pp. Termasuk pula [[kereta api Bima]] yang notabene merupakan kereta termewah saat itu.▼
=== Awal kedinasan (1964-1984) ===
Selain itu, lokomotif BB 201 juga pernah melayani [[kereta api ketel]] dari Depo [[Pertamina]] Cilincing menuju Sukabumi atau [[Bandung]]. Jalur kereta api menuju ke depo Pertamina Cilincing yang melalui [[Stasiun Pasoso]] dan [[Stasiun Sungailagoa|Sungailagoa]] untuk layanan kereta api ketel tersebut ditutup pada tahun 1980 karena telah selesainya jalur pipa Pertamina ke Sukabumi dan Bandung. Namun depo ini masih melayani pengisian BBM ke gerbong tangki ''high-speed diesel'' hingga dihentikan tahun 1989.▼
▲[[Perusahaan Negara Kereta Api]] (PNKA) membeli 11 unit lokomotif EMD G12 dari pabrik GM-EMD pada tahun [[1964]]. Pada mulanya, lokomotif ini dialokasikan di
Meskipun bentuk lokomotif ini mirip dengan [[Lokomotif BB200|
Hadirnya 38 unit lokomotif [[CC201]] generasi I pada tahun 1976-1977 mengakibatkan lokomotif ini dimutasi ke dipo lokomotif Yogyakarta. BB 201 kemudian digunakan untuk menarik kereta api pengangkut [[semen]] [[Stasiun Cilacap|Cilacap]]–[[Stasiun Lempuyangan|Lempuyangan]], serta kereta api ketel minyak rute Cilacap–[[Stasiun Rewulu|Rewulu]]. Kemudian, 34 unit lokomotif CC201 generasi II yang diimpor tahun 1983-1984 mengakibatkan lokomotif ini dimutasi ke dipo lokomotif Purwokerto, untuk menarik [[kereta api Purbaya]] ([[Stasiun Purwokerto|Purwokerto]]–[[Stasiun Surabaya Gubeng|Surabaya Gubeng]], pp) dan ''feeder'' Purbaya (Cilacap–Kroya, pp).▼
▲Selain itu, lokomotif
▲Meskipun bentuk lokomotif ini mirip dengan [[BB200|BB 200]], tetapi ada sedikit perbedaan. Daya mesin dan kecepatan untuk lokomotif ini lebih besar daripada BB 200, yakni 1.425 hp, dan mampu berlari hingga 120 km/jam. Selain itu, BB201 sejak awal produksinya sudah dilengkapi ''multiple unit box port'' dan ''dynamic brake'' (rem dinamik), sedangkan BB200 belum ada fasilitas tersebut; meskipun beberapa waktu kemudian BB200 dilengkapi dengan ''dynamic brake''. Posisi rem parkir BB 201 ada di dalam sisi kiri kabin [[masinis]] menghadap ke ''short hood'', sedangkan BB200 di sisi kanan. Selain itu, tidak ada plat nomor di sisi kiri dan kanan lampu depan pada kedua ujungnya.
▲Hadirnya 38 unit
Berbeda dengan saudaranya, BB 200, lokomotif ini tidak mengalami rehabilitasi untuk memperpanjang masa pakai pada tahun 1984. Ini menyebabkan sejak dekade 90-an, BB 200 mulai tumbang dan memasuki dekade 2000-an, jumlahnya semakin sedikit. BB 200 juga mengalami nasib yang sama namun karena sempat mengalami repowering, maka memasuki dekade 2000-an BB 200 masih cukup sering berdinas pada banyak jenis kereta, termasuk kereta barang cepat sekalipun. Seiring dengan kebijakan PT Kereta Api Indonesia yang lebih memprioritaskan lokomotif diesel elektrik yang lebih baru seperti CC 201, CC 203, dan CC 204, baik BB 201 maupun saudaranya, BB 200 juga sama-sama tergeser posisinya.▼
=== Akhir kedinasan (1985-2011) ===
[[File:BB201 11 locomotive, Yogyakarta, Cenrtral Java, Indonesia August 1972 (53322373072).jpg|thumb|left|180px|BB 201 11 di [[Yogyakarta]], 1972]]
▲Berbeda dengan saudaranya,
Menjelang akhir masa kedinasannya, tiga lokomotif yang tersisa milik Depo Induk Purwokerto, yaitu BB 201 02, 03, dan 10 dicat dengan livery hijau kuning khas PJKA. Dinasan terakhirnya adalah sebagai lokomotif langsir di Purwokerto, maupun penarik ''feeder'' Logawa (Cilacap–Kroya, pp). Unit terakhir yang beroperasi, BB 201 10, saat ini masih ada di depo lokomotif Semarang Poncol dan hanya digunakan sebagai pelangsir hingga masa akhir dinasnya, mengakhiri kedinasan BB201 sekitar tahun [[2011]].
sama seperti BB200 lokomotif ini masih menggunakan mesin [[:en:EMD 567|EMD 567]] dengan kode akhiran " E " yang dalam artian komponen mesin EMD 567 ini masih diproduksi bersama dengan mesin [[:en:EMD 645|EMD 645]] dan [[:en:EMD 710|EMD 710]] yang digunakan pada [[CC202]] dan [[CC205]] namun seiring dengan kebijakan dari PT KA hingga PT KAI saat ini yang melakukan standardisasi jenis lokomotif yang mengharuskan lokomotif ini menjadi besi tua <ref>[http://heritage.kereta-api.co.id/?p=1520 Unit Pusat Pelestarian dan Desain Arsitektur: Lokomotif BB201]</ref> Dari 11 unitpun tidak ada unit BB201 yang tersisa dan BB 201 10 telah dirucat.
== Preservasi ==
Lokomotif
== Data teknis <ref name="mka">''Majalah KA'' Edisi Khusus. (tanpa tahun). Album lokomotif dan KRL, '''II''': 25</ref> ==
{{col|2}}
* Dimensi Lokomotif
# Lebar sepur:
# Panjang
# Jarak antara alat perangkai:
# Lebar
# Tinggi maksimum:
# Jarak gandar:
# Jarak antarpivot: {{convert|7620|mm|miydftin|lk=on|abbr=on}}
# Diameter roda penggerak:
# Diameter roda
# Tinggi alat perangkai: {{convert|760
* Berat
# Berat kosong: {{convert|74
# Berat siap: {{convert|78
# Berat adhesi: {{convert|52
* Motor Diesel
# Tipe: EMD 12-567C
# Jenis: 2 langkah, supercharger
# Daya Mesin:
# Daya ke generator/converter:
* Motor Traksi/Converter
Baris 71 ⟶ 78:
* Performansi
# Kecepatan maksimum: {{convert|120
# Gaya tarik maksimum (adhesi):
# Kecepatan minimum kontinu: {{convert|19
# Jari-jari lengkung terkecil: {{convert|58,6
* Kapasitas
# Bahan bakar: {{convert|2840
# Minyak pelumas: {{convert|625
# Air pendingin: {{convert|810
# Pasir: {{convert|300
* Lain-lain
# Sistem rem: [[Rem udara kereta api|Rem udara tekan]],
# Tipe kompresor: [[Gardner Denver]] WBO
{{EndDiv}}
== Lihat pula ==
* [[BB200]]
* [[Diesel elektrik]]
* [[Electro-Motive Diesel]]
Baris 96 ⟶ 104:
== Pranala luar ==
{{commonscat|EMD G12 locomotives}}
* {{id}} [http://www.kereta-api.co.id/ Situs web resmi PT Kereta Api Indonesia (Persero)] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20151125184722/http://www.kereta-api.co.id/ |date=2015-11-25 }}
{{Daftar lokomotif Indonesia}}
[[Kategori:Lokomotif diesel elektrik di Indonesia|BB201]]
[[Kategori:Lokomotif Electro-Motive Diesel|B]]
|