Lokomotif BB201: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
RaFaDa20631 (bicara | kontrib)
Lokomotif BB 201 10 yang ada di Depo Induk Semarang sekarang sudah dirucat.
Tag: VisualEditor Edit Check (references) activated Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(41 revisi perantara oleh 29 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 5:
|builder=[[General Motors]]<br/>[[Electro-Motive Diesel|Electro-Motive Division]], [[Amerika Serikat]]
|buildmodel=EMD G12U6<ref>[http://keretapi.tripod.com/dieselroster.html Diesel Locomotive Roster]</ref>
|gauge=1.067 mm{{RailGauge|1067mm|lk=on}}
|length={{convert|13106|mm|miydftin|lk=on|abbr=on}}
|length=13.106 mm
|width={{convert|2794|mm|miydftin|lk=on|abbr=on}}
|width=2.794 mm
|weight={{convert|74 ton|t|lk=on}}
|aarwheels=A1A-A1A
|uicclass=
(A1A)(A1A)
|poweroutput=1.425 hp{{convert|1063|kW|lk=on|abbr=on}}
|tractionmotors=4 unit<br/> '''Tipe''': D-29, DC-DC
|topspeed=120 {{convert|90|km/jamh|m/s|lk=on|abbr=on}}
|contminspeed={{convert|19|km/h|m/s|lk=on|abbr=on}}
|primemover = EMD 12-567C|compressor = [[Gardner Denver]] WBO|height = 3.759 {{convert|3759|mm|miydftin|lk=on|abbr=on}}|weightonready = {{convert|78 ton|t|lk=on}}|sandcap = {{convert|300 liter|l|lk=on|abbr=on}}|lubecap = {{convert|625 liter|l|lk=on|abbr=on}}|coolantcap = {{convert|810 liter|l|lk=on|abbr=on}}|fuelcap = 2.840 liter{{convert|2840|l|lk=on|abbr=on}}|powertogenerator = 1.310 hp{{convert|977|kW|lk=on|abbr=on}}|minimumcurve = {{convert|58,6 |m|miydftin|lk=on|abbr=on}}|tractiveeffort={{convert|10920|kgf|lk=on|abbr=on}}|locobrakes = [[Rem udara kereta api|Rem udara tekan]], dynamic[[Pengereman brakedinamis]], rem[[Rem parkir]]|generator = GM D-29, DC-DC|firstrundate = {{Start date and age|1964}}|builddate = 1964|distancebetweencouplers=14.006 {{convert|14006|mm|miydftin|lk=on|abbr=on}}|wheelbase=3.200 {{convert|3200|mm|miydftin|lk=on|abbr=on}}|distancebetweenpivots=7.620 {{convert|7620|mm|miydftin|lk=on|abbr=on}}|wheeldiameter='''penggerak:''' 1.016 {{convert|1016|mm|miydftin|lk=on|abbr=on}}<br/>'''''idlediam:''''' {{convert|889 |mm|miydftin|lk=on|abbr=on}}|couplerheight={{convert|760 |mm|miydftin|lk=on|abbr=on}}
|railroad=[[PT Kereta Api Indonesia]]|locale=[[Jawa|Pulau Jawa]]|adhesionweight={{convert|78|t|lk=on}}|lastrundate={{Start date and age|2011}}}}
'''Lokomotif BB 201''' buatan pabrik [[General Motors]] [[Electro-Motive Diesel|Electro-Motive Division]] adalah [[lokomotif]] [[diesel elektrik]] tipe kedua dengan transmisi daya DC-DC yang sudah dioperasikan sejak tahun 1964. Lokomotif ini berdaya mesin sebesar 1250 hp dengan susunan gandar (A1A)(A1A), yakni dengan dua bogie bergandar 3, namun masing-masing hanya 2 gandar yang digerakkan oleh motor traksi<ref name="mka"/>. Susunan gandarnya sama seperti lokomotif [[BB200|BB 200]].
'''Lokomotif BB201''' adalah [[lokomotif]] [[diesel elektrik]] milik PT Kereta Api Indonesia buatan pabrik [[General Motors]] [[Electro-Motive Diesel|Electro-Motive Division]] (GM-EMD), [[Amerika Serikat]] dengan transmisi daya DC-DC yang pernah dioperasikan sejak tahun [[1964]] hingga dekade [[2010-an]] awal. Lokomotif ini merupakan lokomotif diesel elektrik model ketiga yang dioperasikan oleh PT KAI setelah [[Lokomotif CC200|CC200]] dan [[Lokomotif BB200|BB200]]. Lokomotif ini merupakan adik dari lokomotif BB200, yang juga diproduksi oleh pabrik yang sama.
 
Lokomotif ini memiliki daya mesin sebesar {{convert|1063|kW|lk=on|abbr=on}} dengan susunan gandar (A1A)(A1A), yaitu dengan dua bogie dengan 3 gandar, tetapi masing-masing hanya 2 gandar yang digerakkan oleh motor traksi. Hal ini dibuat agar tekanan tiap-tiap gandarnya rendah, dan tidak melampaui daya dukung jaringan [[rel]] kereta ketika lokomotif melewati jaringan rel tersebut.<ref name="mka2">''Majalah KA'' Edisi Khusus. (tanpa tahun). Album lokomotif dan KRL, '''II''': 23</ref>
 
Lokomotif ini sepanjang masa kedinasannya pernah berdinas di berbagai tempat di Pulau Jawa.
 
== Sejarah ==
[[Perusahaan Negara Kereta Api]] (PNKA) membeli 11 unit lokomotif EMD G12 dari pabrik GM-EMD pada tahun 1964. Pada mulanya, lokomotif ini dialokasikan di dipo lokomotif Bukit Duri (kini Dipo KRL) untuk pelayanan kereta api penumpang dan barang. Kereta yang ditarik BB201 melayani rute [[Jakarta]]–[[Yogyakarta]] pp dan Jakarta–[[Sukabumi]] pp. Termasuk pula [[kereta api Bima]] yang notabene merupakan kereta termewah saat itu. Selain itu, lokomotif BB201 juga pernah melayani [[kereta api ketel]] dari Depo [[Pertamina]] Cilincing menuju Sukabumi atau [[Bandung]]. Jalur kereta api menuju ke depo Pertamina Cilincing yang melalui [[Stasiun Pasoso]] dan [[Stasiun Sungailagoa|Sungailagoa]] untuk layanan kereta api ketel tersebut ditutup pada tahun 1980 karena telah selesainya jalur pipa Pertamina ke Sukabumi dan Bandung. Namun depo ini masih melayani pengisian BBM ke gerbong tangki ''high-speed diesel'' hingga dihentikan tahun 1989.
 
=== Awal kedinasan (1964-1984) ===
Hadirnya 38 unit lokomotif [[CC201]] generasi I pada tahun 1976-1977 mengakibatkan lokomotif ini dimutasi ke dipo lokomotif Yogyakarta. BB201 kemudian digunakan untuk menarik kereta api pengangkut [[semen]] [[Stasiun Cilacap|Cilacap]]–[[Stasiun Lempuyangan|Lempuyangan]], serta kereta api ketel minyak rute Cilacap–[[Stasiun Rewulu|Rewulu]]. Kemudian, 34 unit lokomotif CC201 generasi II yang diimpor tahun 1983-1984 mengakibatkan lokomotif ini dimutasi ke dipo lokomotif Purwokerto, untuk menarik [[kereta api Purbaya]] ([[Stasiun Purwokerto|Purwokerto]]–[[Stasiun Surabaya Gubeng|Surabaya Gubeng]], pp) dan ''feeder'' Purbaya (Cilacap–Kroya, pp).
[[Perusahaan Negara Kereta Api]] (PNKA) membeli 11 unit lokomotif EMD G12 dari pabrik GM-EMD pada tahun [[1964]]. Pada mulanya, lokomotif ini dialokasikan di depo lokomotif Bukit Duri (kini Depo KRL) untuk pelayanan kereta api penumpang dan barang. Kereta yang ditarik BB201 melayani rute [[Jakarta]]–[[Yogyakarta]] pp dan Jakarta–[[Sukabumi]] pp. Termasuk pula [[kereta api Bima]] yang notabene merupakan kereta termewah saat itu.
 
Meskipun bentuk lokomotif ini mirip dengan [[Lokomotif BB200|BB200]], namuntetapi ada sedikit perbedaan. Daya mesin dan kecepatan untuk lokomotif ini lebih besar daripada BB200, yakni 1.425 hp{{convert|1063|kW|lk=on|abbr=on}}, dan mampu berlari hingga {{convert|120 |km/jamh|m/s|lk=on|abbr=on}}. Selain itu, BB201 sejak awal produksinya sudah dilengkapi ''multiple unit box port'' dan ''dynamic brake'' (rem dinamik), sedangkan BB200 belum ada fasilitas tersebut; meskipun beberapa waktu kemudian BB200 dilengkapi dengan ''dynamic brake''. Posisi rem parkir BB201 ada di dalam sisi kiri kabin [[masinis]] menghadap ke ''short hood'', sedangkan BB200 di sisi kanan. Selain itu, tidak ada plat nomor di sisi kiri dan kanan lampu depan pada kedua ujungnya. Pada tahun 1984 bersama BB200, lokomotif ini mengalami rehabilitasi untuk memperpanjang masa pakai.
 
[[Perusahaan Negara Kereta Api]] (PNKA) membeli 11 unit lokomotif EMD G12 dari pabrik GM-EMD pada tahun 1964. Pada mulanya, lokomotif ini dialokasikan di dipo lokomotif Bukit Duri (kini Dipo KRL) untuk pelayanan kereta api penumpang dan barang. Kereta yang ditarik BB201 melayani rute [[Jakarta]]–[[Yogyakarta]] pp dan Jakarta–[[Sukabumi]] pp. Termasuk pula [[kereta api Bima]] yang notabene merupakan kereta termewah saat itu. Selain itu, lokomotif BB201 juga pernah melayani [[kereta api ketel]] dari Depo [[Pertamina]] Cilincing menuju Sukabumi atau [[Bandung]]. Jalur kereta api menuju ke depo Pertamina Cilincing yang melalui [[Stasiun Pasoso]] dan [[Stasiun SungailagoaSungai Lagoa|SungailagoaSungai Lagoa]] untuk layanan kereta api ketel tersebut ditutup pada tahun [[1980]] karena telah selesainya jalur pipa Pertamina ke Sukabumi dan Bandung. Namun depo ini masih melayani pengisian BBM ke gerbong tangki ''high-speed diesel'' hingga dihentikan tahun [[1989]].
Saat ini, seluruh lokomotif BB 201 sudah punah, tidak ada yang beroperasi lagi. Unit terakhir yang beroperasi, BB 201 10, saat ini masih ada di dipo lokomotif Purwokerto dan hanya digunakan sebagai pelangsir. Kepunahan ini disebabkan langkanya suku cadang, mengingat BB 201 masih menggunakan mesin [[EMD 567]], tidak seperti lokomotif EMD seri berikutnya di Indonesia yang menggunakan mesin [[EMD 645]] dan [[EMD 710]].<ref>[http://heritage.kereta-api.co.id/?p=1520 Unit Pusat Pelestarian dan Desain Arsitektur: Lokomotif BB201]</ref>
 
Hadirnya 38 unit lokomotif [[Lokomotif CC201]] generasi I pada tahun [[1976]]-[[1977]] mengakibatkan lokomotif ini dimutasi ke dipodepo lokomotif Yogyakarta. BB201BB 201 kemudian digunakan untuk menarik kereta api pengangkut [[semen]] [[Stasiun Cilacap|Cilacap]]–[[Stasiun Lempuyangan|Lempuyangan]], serta kereta api ketel minyak rute Cilacap–[[Stasiun Rewulu|Rewulu]]. Kemudian, 34 unit lokomotif CC201 generasi II yang diimpor tahun [[1983]]-[[1984]] mengakibatkan lokomotif ini dimutasi ke dipodepo lokomotif Purwokerto, untuk menarik [[kereta api Purbaya]] ([[Stasiun Purwokerto|Purwokerto]]–[[Stasiun Surabaya Gubeng|Surabaya Gubeng]], pp) dan ''feeder'' Purbaya (Cilacap–Kroya, pp).
 
=== Akhir kedinasan (1985-2011) ===
[[File:BB201 11 locomotive, Yogyakarta, Cenrtral Java, Indonesia August 1972 (53322373072).jpg|thumb|left|180px|BB 201 11 di [[Yogyakarta]], 1972]]
Berbeda dengan saudaranya, lokomotif BB201 ini tidak direpowering atau direhabilitasi untuk memperpanjang masa pakai pada tahun [[1984]]. Ini menyebabkan sejak dekade [[1990-an]], satu persatu lokomotif BB201 mulai tumbang dan sejak memasuki dekade [[2000-an]], jumlahnya semakin sedikit. Saudaranya, BB200 juga sebenarnya mengalami nasib yang sama namun hanya beberapa yang direpowering atau direhabilitasi (''mid-life overhaul''), maka memasuki dekade [[2000-an]] BB200 masih cukup sering berdinas pada banyak jenis kereta, termasuk kereta barang cepat sekalipun. Seiring dengan kebijakan PT Kereta Api Indonesia yang lebih memprioritaskan lokomotif diesel elektrik yang lebih baru seperti [[Lokomotif CC201|CC201]], [[Lokomotif CC203|CC203]], dan [[Lokomotif CC204|CC204]], baik BB201 maupun saudaranya, BB200 juga sama-sama tergeser posisinya, khususnya sejak tahun [[2005]] ke atas.
 
Menjelang akhir masa kedinasannya, tiga lokomotif yang tersisa milik Depo Induk Purwokerto, yaitu BB 201 02, 03, dan 10 dicat dengan livery hijau kuning khas PJKA. Dinasan terakhirnya adalah sebagai lokomotif langsir di Purwokerto, maupun penarik ''feeder'' Logawa (Cilacap–Kroya, pp). Unit terakhir yang beroperasi, BB 201 10, saat ini masih ada di depo lokomotif Semarang Poncol dan hanya digunakan sebagai pelangsir hingga masa akhir dinasnya, mengakhiri kedinasan BB201 sekitar tahun [[2011]].
 
sama seperti BB200 lokomotif ini masih menggunakan mesin [[:en:EMD 567|EMD 567]] dengan kode akhiran " E " yang dalam artian komponen mesin EMD 567 ini masih diproduksi bersama dengan mesin [[:en:EMD 645|EMD 645]] dan [[:en:EMD 710|EMD 710]] yang digunakan pada [[CC202]] dan [[CC205]] namun seiring dengan kebijakan dari PT KA hingga PT KAI saat ini yang melakukan standardisasi jenis lokomotif yang mengharuskan lokomotif ini menjadi besi tua <ref>[http://heritage.kereta-api.co.id/?p=1520 Unit Pusat Pelestarian dan Desain Arsitektur: Lokomotif BB201]</ref> Dari 11 unitpun tidak ada unit BB201 yang tersisa dan BB 201 10 telah dirucat.
 
== Preservasi ==
Lokomotif BB201 yang pertama kali dipreservasi adalah BB 201 03, yang saat ini sudah dicat ulang dengan warna hijau-kuning khas PJKA. Sebelumnya, lokomotif ini terakhir berdinas di Depo Lokomotif Purwokerto, dan mangkrak di Balai Yasa Yogyakarta. Lokomotif ini rencananya akan dijadikan monumen di BPTT Darman Prasetyo, Yogyakarta.
 
== Data teknis <ref name="mka">''Majalah KA'' Edisi Khusus. (tanpa tahun). Album lokomotif dan KRL, '''II''': 25</ref> ==
{{col|2}}
* Dimensi Lokomotif
# Lebar sepur: 1.067 mm{{RailGauge|1067mm|lk=on}}
# Panjang bodybadan: 13.106 {{convert|13106|mm|miydftin|lk=on|abbr=on}}
# Jarak antara alat perangkai: 14.006 {{convert|14006|mm|miydftin|lk=on|abbr=on}}
# Lebar bodybadan: 2.819 {{convert|2819|mm|miydftin|lk=on|abbr=on}}
# Tinggi maksimum: 3.759 {{convert|3759|mm|miydftin|lk=on|abbr=on}}
# Jarak gandar: 3.200 {{convert|3200|mm|miydftin|lk=on|abbr=on}}
# Jarak antarpivot: {{convert|7620|mm|miydftin|lk=on|abbr=on}}
# Jarak antar pivot: 7.620 mm
# Diameter roda penggerak: 1.016 {{convert|1016|mm|miydftin|lk=on|abbr=on}}
# Diameter roda idlediam: {{convert|889 |mm|miydftin|lk=on|abbr=on}}
# Tinggi alat perangkai: {{convert|760 |mm|miydftin|lk=on|abbr=on}}
 
* Berat
# Berat kosong: {{convert|74 ton|t|lk=on}}
# Berat siap: {{convert|78 ton|t|lk=on}}
# Berat adhesi: {{convert|52 ton|t|lk=on}}
 
* Motor Diesel
# Tipe: EMD 12-567C
# Jenis: 2 langkah, supercharger
# Daya Mesin: 1.425 hp{{convert|1063|kW|lk=on|abbr=on}}
# Daya ke generator/converter: 1.310 hp{{convert|977|kW|lk=on|abbr=on}}
 
* Motor Traksi/Converter
# Jumlah motor traksi: 4 unit
# Tipe motor: D-29, DC-DC
# Gear ratio: -
# Tipe generator: GM D-29, DC-DC
 
* Performansi
# Kecepatan maksimum: {{convert|120 |km/jamh|m/s|lk=on|abbr=on}}
# Gaya tarik maksimum (adhesi): 10.920 {{convert|10920|kgf|lk=on|abbr=on}}
# Kecepatan minimum kontinu: {{convert|19 |km/jamh|m/s|lk=on|abbr=on}}
# Jari-jari lengkung terkecil: {{convert|58,6 m|mm|miydftin|lk=on|abbr=on}}
 
* Kapasitas
# Bahan bakar: {{convert|2840 liter|l|lk=on|abbr=on}}
# Minyak pelumas: {{convert|625 liter|l|lk=on|abbr=on}}
# Air pendingin: {{convert|810 liter|l|lk=on|abbr=on}}
# Pasir: {{convert|300 liter|l|lk=on|abbr=on}}
 
* Lain-lain
# Sistem rem: [[Rem udara kereta api|Rem udara tekan]], dynamic[[Pengereman brakedinamis]], rem[[Rem parkir]]
# Tipe kompresor: [[Gardner Denver]] WBO
{{EndDiv}}
 
== Lihat pula ==
* [[BB200]]
* [[Diesel elektrik]]
* [[Electro-Motive Diesel]]
Baris 85 ⟶ 104:
== Pranala luar ==
{{commonscat|EMD G12 locomotives}}
* {{id}} [http://www.kereta-api.co.id/ Situs web resmi PT Kereta Api Indonesia (Persero)] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20151125184722/http://www.kereta-api.co.id/ |date=2015-11-25 }}
 
{{DaftarLokomotifIndonesia}}
 
{{Daftar lokomotif-stub Indonesia}}
 
[[Kategori:Lokomotif diesel elektrik di Indonesia|BB201]]
[[Kategori:Lokomotif Electro-Motive Diesel|B]]