Kabupaten Tanah Bumbu: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Alamnirvana (bicara | kontrib) |
k Mengembalikan suntingan oleh Enjoyment80 (bicara) ke revisi terakhir oleh Ezagren Tag: Pengembalian Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
(39 revisi perantara oleh 23 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Dati2
|settlement_type = Kabupaten |nama = Kabupaten Tanah Bumbu
|translit_lang1_type = [[Jawi]] Banjar
|translit_lang1_info = كابوڤاتين تانه بومبو
|foto =
|caption = [[Masjid Ziyadatul Abrar]] di Pagatan
|propinsi = [[Kalimantan Selatan]]
|ibukota = [[Batulicin, Tanah Bumbu|Batulicin]]
|lambang = Lambang Kabupaten Tanah Bumbu.jpg
|peta =
|dasar hukum = UU No. 2 Tahun 2002
|tanggal = [[20 Maret]] [[2002]]
|hari jadi = {{birth date and age|2003|4|08}}
|motto = '''Bersujud'''{{br}}<small>''artinya:'' Bersih, jujur, dan adil</small>
|kecamatan = 12
|kelurahan = 5
|
|
|wakil kepala daerah = [[Wakil Bupati]]
|nama kepala daerah = [[Zairullah Azhar]]
|nama wakil kepala daerah = Muhammad Rusli
|nama sekretaris daerah = Ambo Sakka
|luas = 5066,96
|penduduk =
|penduduktahun= 31 Desember [[
|pendudukref = <ref name="DUKCAPIL"/>
|kepadatan =
|agama = {{ublist |item_style=white-space;
|94,87% [[Islam]]
|{{Tree list}}
* 2,59% [[Kekristenan]]
** 1,47% [[Protestan]]
** 1,12% [[Katolik]]
{{Tree list/end}}
|2,39% [[Hindu]] |0,11% Kepercayaan |0,03% [[Agama Buddha|Buddha]] |0,01% [[Konghucu]]<ref name="DUKCAPIL"/>}}
|IPM = {{increase}} 73,86 ([[2023]])<br> <span style="background:Yellow;color:#00726a"> tinggi </span><ref name="IPM">{{cite web|url=https://kalsel.bps.go.id/indicator/26/356/1/-metode-baru-indeks-pembangunan-manusia-menurut-kabupaten-kota-umur-harapan-hidup-hasil-long-form-sp2020-.html|title=[Metode Baru] Indeks Pembangunan Manusia menurut Kabupaten/Kota (Umur Harapan Hidup Hasil Long Form SP2020), 2021-2023|website=www.kalsel.bps.go.id|accessdate=13 Maret 2024}}</ref>
|kodearea = +62 518
|nomor_polisi = '''DA xxxx''' Z**
|dau = Rp 491.426.287.000,- ([[2020]])
|dauref = <ref>{{cite web|url=http://www.djpk.kemenkeu.go.id/wp-content/uploads/2019/09/2.-DAU.pdf |title=Rincian Alokasi Dana Alokasi Umum Provinsi/Kabupaten Kota Dalam APBN T.A 2020|website=www.djpk.kemenkeu.go.id|date=(2020)|accessdate=29 Juli 2021|format=pdf}}</ref>
|web = {{URL|http://www.tanahbumbukab.go.id}}
}}
'''Kabupaten Tanah Bumbu''' adalah
Ibu
Kabupaten Tanah Bumbu merupakan kabupaten pemekaran dari
== Sejarah ==
Baris 42 ⟶ 55:
| pages= 32
| url= https://books.google.co.id/books?id=LeU4eJn8ruwC&pg=PT4&dq=Smalawi+tanah+boemboe&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjlnaaVtInqAhXL6XMBHRpyDAUQ6AEwAXoECAEQAg#v=onepage&q=Smalawi%20tanah%20boemboe&f=false
| title= Historische, geografische en statistieke aanteekeningen betreffende Tanah Boemboe: aangetroffen onder de bij het Gouvernement van Nederlandsch-Indië berustende papieren van C.A.L.M. Schwaner
| volume= 1
| authorlink= Carl Schwaner
| first= C.A.L.M.
| last= Schwaner
| publisher=
| year= 1851
| access-date= 2022-03-27
| archive-date= 2023-03-10
| archive-url= https://web.archive.org/web/20230310125534/https://books.google.co.id/books?id=LeU4eJn8ruwC&pg=PT4&dq=Smalawi+tanah+boemboe&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjlnaaVtInqAhXL6XMBHRpyDAUQ6AEwAXoECAEQAg#v=onepage&q=Smalawi%20tanah%20boemboe&f=false
| dead-url= no
}}</ref>
=== Tahun 1888===
Baris 60 ⟶ 77:
| publisher= J.G. Stemler.
| year= 1888
| access-date= 2022-03-27
| archive-date= 2023-03-10
| archive-url= https://web.archive.org/web/20230310125557/https://books.google.co.id/books?id=InHOAAAAMAAJ&pg=PA358&dq=Pangeran-Mangkoe-Praboe-Djaja&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwj419Xq1ILtAhWzmOYKHSSNC40Q6AEwAHoECAUQAg#v=onepage&q=Pangeran-Mangkoe-Praboe-Djaja&f=false
| dead-url= no
}}</ref>
Dari perbatasan barat daya dengan [[Tanah Laut]] ([[Distrik Satui|distrik Satoei]]) sekarang (sejak tahun 1888) dihitung di bawah Tanah Bumbu:
Baris 71 ⟶ 92:
# Tjanjoeng dan Boentar Laut: [[Adji Darma]]
# Bangkalaän, Tjengal dan Menoengoel: [[Adji Mas Rawan]]
# Sampanahan: [[Pangeran Mangkoe Praboe Djaja]]
Bentang alam ini, bersama dengan kerajaan Pasir, membentuk divisi terpisah yang disebut: Pasir dan Tanah Boembuland di bawah kendali seorang pengendali yang berbasis di Kota Baroe di Poeloe Laut.
Baris 81 ⟶ 102:
Bentang alam Batoe Litjin berisi cekungan Sungai Batoe Litjin, sehingga garis pemisah air antara Pagatan dan Koesan dan di utara dengan Sungai Tjantung membentuk batas; Sedangkan di sisi Selat Laut garis batas ini mencapai selat tersebut di sebelah selatan sepanjang sungai kecil Sekoempang dan di sebelah utara sepanjang sungai [[Serongga, Kelumpang Hilir|Saronga]].
Tjantoeng disebut daerah Sungai Tjantoeng dan Boentar Laut adalah daerah utara Dewa ([[Tanjung Dewa]]), bersama-sama dikendalikan oleh satu kepala yang terletak di Tjantoeng. Bangkalaän berisi daerah tangkapan air sungai Bangkalaän yang menghubungkan di utara dengan daerah tangkapan sungai Sampanahan, membentuk lanskap Sampanahan.
Di sebelah utara Sampanahan terhampar pemandangan Menoengoel, kembali meliputi wilayah Sungai Menoengal, dan terakhir Tjengal yang paling utara, yang selain merupakan daerah tangkapan air Sungai Tjengal yang mengalir ke Teluk Pamoekan. masih memanjang di sepanjang pantai dari Tandjong Merah (seberang Samalantakkan di pintu masuk Teluk Pamukan) sampai ke Tandjong Ares (Tanjung Aru), di mana perbatasan dengan Kerajaan Pasir dimulai.
Baris 91 ⟶ 110:
Daerah Kabupaten Tanah Bumbu termasuk dalam kawasan Tanah Bumbu yang lebih luas atau wilayah Kalimantan Tenggara. Sejak dahulu kala wilayah tenggara pulau Kalimantan bukanlah daerah tidak bertuan karena daerah ini juga sudah dihuni oleh penduduk asli Kalimantan, menurut Hikayat Banjar penduduknya terdiri orang [[Satui, Tanah Bumbu|Satui]], orang [[Pulau Laut|Laut Pulau]], orang [[Pamukan]] (Dayak Samihim) dan [[orang Paser]] maupun orang-orang [[Dayak Bukit]] yang tinggal di [[pegunungan Meratus]]. Orang Pamukan dan orang Paser masing-masing memiliki pemerintahan kerajaan sendiri-sendiri.
Di daerah [[Cantung]] terdapat sebuah lesung batu (yoni) yang menunjukkan adanya pengaruh agama [[Hindu]] memasuki wilayah ini pada zaman dahulu kala. Sebelum terjadinya migrasi suku Bugis ke wilayah ini, seluruh wilayah tenggara Kalimantan di bawah koordinator [[Adji Tenggal]], penguasa Paser yang menjadi bawahan Sultan Banjar IV Mustain-Bilah/Marhum Panembahan. Pada abad ke-17 Sultan Banjar menguasai [[Kalimantan Tenggara]] untuk diperintah keturunannya yaitu [[Pangeran Dipati Tuha]] dengan nama [[Kerajaan Tanah Bumbu]] dengan wilayah awal mulanya meliputi daerah dari [[Tanjung Aru, Tanjung Harapan, Paser|Tanjung Aru]] (batas wilayah Banjar dengan Paser) sampai [[Tanjung Silat]].{{cn}}
=== Kronologi ===
Baris 113 ⟶ 132:
==== [[1660]]-[[1700]] ====
* Orang [[Pamukan]] atau Suku [[Dayak Samihim]] dahulu telah memiliki kerajaan sendiri yaitu [[Kerajaan Pamukan]] yang telah dihancurkan oleh suatu serangan musuh dari luar dengan bukti sisa-sisa pemukiman mereka terdapat di [[Tanjung Kersik Itam]]. Setelah kejadian tersebut, orang Pamukan/Dayak Samihim meminta kepada Sultan Banjar untuk mengamankan wilayah itu dengan mendirikan pemerintahan (kerajaan) dan untuk mengantisipasi banyaknya pendatang dari luar memasuki daerah tersebut maka [[Pangeran Dipati Tuha I|Pangeran Dipati Tuha]] putera [[Sultan Saidullah]] ditunjuk sebagai raja membawahi wilayah antara [[Tanjung Silat]] sampai [[Tanjung Aru]] yang dinamakan [[Kerajaan Tanah Bumbu]] dengan pusat pemerintahan di sungai Bumbu termasuk dalam Daerah Aliran [[Sungai Sampanahan]]. Pangeran Dipati Tuha kemudian digantikan puteranya [[Pangeran Mangu]] (Mangun Kesuma) sebagai Raja Tanah Bumbu berikutnya dan seorang putera lainnya [[Pangeran Citra]] (Citra Yuda) menjadi sultan negeri Kelua. Pangeran Mangu (1700-1740) kemudian digantikan putrinya, yaitu Ratu Mas. Ratu Mas (1740-1780) menikahi seorang pedagang dari Gowa bernama Daeng Malewa yang bergelar Pangeran Dipati; pasangan ini beranak [[Ratu Intan]] I dan Pangeran Layah, sedangkan dari selir Daeng Malewa berputra Pangeran Prabu<ref>{{Web|url = http://www.guide2womenleaders.com/indonesia_substates.htm|title = Indonesia Sub-States|author = guide2womenleaders (site)|access-date = 2010-03-17|archive-date = 2010-11-25|archive-url = https://web.archive.org/web/20101125201218/http://guide2womenleaders.com/indonesia_substates.htm|dead-url = no}}</ref> [[1780]], Kerajaan Tanah Bumbu dipecah menjadi wilayah selatan di bawah pemerintahan Ratu Intan I (keturunan Pangeran Dipati Tuha) yang dikenal sebagai Ratu Cantung dan Batulicin dan wilayah utara yang berpusat di Sampanahan di bawah pemerintahan Pangeran Prabu bergelar Sultan Sepuh. Ratu Intan I menikahi Sultan Anom dari Paser tetapi perkawinan ini tidak menghasilkan keturunan. Sedangkan Sultan Anom dengan selirnya memiliki keturunan yaitu Pangeran Muhammad, Andin Kedot, Andin Girok dan Andin Proah. Pangeran Layah menjadi penguasa Buntar Laut, ia memiliki kerurunan Gusti Cita dan Gusti Tahora.
==== [[1733]] ====
Baris 131 ⟶ 150:
==== [[1844]] ====
* Kasus [[Sebuli]] – Batulicin yaitu perompakan yang menyebabkan pertikaian Daeng Manggading yang dibantu Raja Pagatan dan Raja Sabamban dengan Aji Pati (Raja Bangkalaan) yang dibantu Pangeran Meraja Nata yang bermukim di Batulicin, mengakibatkan rumah-rumah orang Bugis di Batulicin dibakar.<ref>{{Web|url = http://subiyakto.wordpress.com/2008/03/08/perompakan-sebuah-realitas-historis-abad-xix-di-kalimantan-selatan/|title = Perompakan: Sebuah Realitas Historis Abad XIX di Kalimantan Selatan|author = Subiyakto|date = 8 Maret 2008|access-date = 2011-07-22|archive-date = 2014-08-14|archive-url = https://web.archive.org/web/20140814213316/http://subiyakto.wordpress.com/2008/03/08/perompakan-sebuah-realitas-historis-abad-xix-di-kalimantan-selatan/|dead-url = no}}</ref>
* Pada tahun ini, distrik-distrik dalam onderafdeeling van Tanah Boemboe yaitu Pagatan, Kusan, Batulicin, Cantung dengan Buntar Laut, Bangkalaan, Sampanahan, Manunggul dan Cengal. Pada waktu itu Pulau Laut masih di bawah pemerintah pusat Kesultanan Banjar.
==== [[1845]] ====
* Batulicin dan Pulau Laut berada di bawah pemerintah Kusan.<ref>{{cite book|pages=|url=http://books.google.co.id/books?id=1PBAAAAAcAAJ&dq=tanah-koessan&pg=PA357#v=onepage&q&f=false|title=Tijdschrift voor Indische taal-, land- en volkenkunde|volume=1|access-date=2011-05-27|archive-date=2023-03-10|archive-url=https://web.archive.org/web/20230310124231/https://books.google.co.id/books?id=1PBAAAAAcAAJ&dq=tanah-koessan&pg=PA357&hl=id#v=onepage&q&f=false|dead-url=no}}</ref> Penguasa Kusan kemudian pindah ke pulau Laut, dan akhirnya divisi Kusan digabung dengan Pagatan. Sabamban dibentuk belakangan. Wilayah kabupaten Tanah Bumbu hari ini merupakan gabungan wilayah bekas distrik ([[swapraja]]) pada masa kolonial Hindia Belanda tersebut, yaitu [[Batoe Litjin]], [[Kerajaan Kusan|Koessan]], [[Kerajaan Pagatan|Pagatan]] dan [[Sabamban]], serta [[Distrik Satui]] (tahun 1889 Satui masih merupakan bagian dari ''[[Afdeeling Tanah Laut]]''). Jadi Kerajaan Pagatan hanya salah satu dari banyak kerajaan yang ada di Tanah Bumbu maupun Kalimantan Tenggara.<ref>{{Web|title = Tanah Boemboe (atlas)|url = http://www.indonesianhistory.info/places/tanah-boemboe.html|author = Indonesian History Info (situs)|access-date = 2011-07-22|archive-date = 2012-05-25|archive-url = https://web.archive.org/web/20120525125853/http://www.indonesianhistory.info/places/tanah-boemboe.html|dead-url = yes}}</ref>
==== [[1849]] ====
* Menurut Staatsblad van Nederlandisch Indië tahun 1849, wilayah ini termasuk dalam zuid-ooster-afdeeling berdasarkan ''Bêsluit van den Minister van Staat, Gouverneur-Generaal van Nederlandsch-Indie'', pada 27 Agustus 1849, No. 8<ref>{{Web|title = Staatsblad van Nederlandisch Indië, s.n., 1849|url = http://books.google.co.id/books?id=KJFBAAAAYAAJ&dq=Verdeeling%20van%20het%20Eiland%20Borneo%20in%20tteee%20%20afdeelingen%2C%20onder%20de%20benaming%20van%20Wester%20afdeeling%20en%20Zuid%20en%20Ooster%20afdeeling.&pg=PA55-IA22#v=onepage&q=Verdeeling%20van%20het%20Eiland%20Borneo%20in%20tteee%20%20afdeelingen,%20onder%20de%20benaming%20van%20Wester%20afdeeling%20en%20Zuid%20en%20Ooster%20afdeeling.&f=false|author = Google Book|access-date = 2011-04-02|archive-date = 2023-01-24|archive-url = https://web.archive.org/web/20230124102251/https://books.google.co.id/books?id=KJFBAAAAYAAJ&dq=Verdeeling+van+het+Eiland+Borneo+in+tteee++afdeelingen,+onder+de+benaming+van+Wester+afdeeling+en+Zuid+en+Ooster+afdeeling.&pg=PA55-IA22&hl=id#v=onepage&q=Verdeeling%20van%20het%20Eiland%20Borneo%20in%20tteee%20%20afdeelingen,%20onder%20de%20benaming%20van%20Wester%20afdeeling%20en%20Zuid%20en%20Ooster%20afdeeling.&f=false|dead-url = no}}</ref>
== Geografi ==
Secara geografis Kabupaten Tanah Bumbu terletak di antara 2°52’ – 3°47’ Lintang Selatan dan 115°15’ – 116°04’ Bujur Timur. Kabupaten Tanah Bumbu adalah salah satu kabupaten dari 13(tiga belas) kabupaten di Provinsi Kalimantan Selatan yang terletak persis di ujung tenggara Pulau Kalimantan. Tanah Bumbu memiliki luas wilayah sebesar 5.066,96 km2 (506.696 ha) atau 13,50 persen dari total luas Provinsi Kalimantan Selatan.<ref>[https://web.archive.org/web/20100403133857/http://tanahbumbukab.go.id/index.php?option=com_content&task=view&id=5&Itemid=6 Pemkab Tanah Bumbu] Diakses: 14 Oktober 2009.</ref>
=== Batas Wilayah ===
Baris 152 ⟶ 171:
== Pemerintahan ==
===
{{utama|Daftar Bupati Tanah Bumbu}}
{|class="wikitable" style="text-align:center;"
! No.
! colspan="2" | Bupati
! Mulai menjabat
! Akhir menjabat
! colspan="2" | Wakil Bupati
|-
! 4
| [[File:Dr. Zairullah Azhar Bupati Tanbu foto (2).png|100px]]
| [[Zairullah Azhar]]
| 26 Februari 2021<ref name=":0">{{Cite news|url=https://regional.kompas.com/read/2021/02/26/18210141/ini-pesan-pj-gubernur-kalsel-usai-lantik-5-kepala-daerah-pemenang-pilkada |title=Ini Pesan Pj Gubernur Kalsel Usai Lantik 5 Kepala Daerah Pemenang Pilkada 2020 |date=26-02-2021 |access-date=16-04-2022 |work=[[Kompas.com]] |last=Haswar |first=Andi Muhammad |editor=Dony Aprian |editor-last=Aprian |editor-first=Dony }}</ref>
| [[Daftar kepala daerah dan wakil kepala daerah petahana di Kalimantan Selatan|Petahana]]
|[[Berkas:M. Rusli, Wakil Bupati Tanah Bumbu.png|100px]]
| Muhammad Rusli
|}
=== Dewan Perwakilan ===
Baris 165 ⟶ 199:
== Ekonomi ==
Tanah Bumbu memiliki beberapa industri dan perusahaan tambang yang cukup besar, antara lain [[PT. Arutmin Indonesia Tambang Batulicin]] dan [[PT. Arutmin Indonesia Tambang Satui]] yang berada di bawah manajemen [[PT. Arutmin Indonesia]] yang sahamnya sebagian dimiliki [[Bakrie & Brothers|Bakrie]] melalui [[Bumi Resources]]. Kemudian perusahaan tambang biji besi antara lain; [[PT. Yiwan Mining]], [[PT. Meratus Jaya Iron Steel]], dan
== Seni Budaya ==
Baris 175 ⟶ 209:
# [[Suku Dayak Bukit]]
# [[Suku Bugis]]
# [[Suku Makassar]]
# [[Suku Mandar]]
# [[Suku Jawa]]
Baris 182 ⟶ 217:
# [[Suku Batak]]
# [[Suku Sasak]]
== Referensi ==
|