Perang Salib Pertama: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: halaman dengan galat kutipan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
(20 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 6:
| caption = Lukisan [[Petrus sang Pertapa]] memimpin [[Perang Salib Rakyat]] ([[Paolino Veneto|Egerton 1500]], Avignon, abad ke-14)
| alt = 14th-century miniature of Peter the Hermit leading the People's Crusade
| date = 15 Agustus 1096 – 12 Agustus 1099<ref group="catatan">Paus Urbanus II menetapkan [[Maria Diangkat ke Surga|Hari Kenaikan Maria]] (15 Agustus 1096) sebagai tanggal resmi dimulainya perang suci, tetapi pasukan Perang Salib Rakyat mulai bergerak beberapa bulan sebelumnya, yaitu pada bulan April.</ref>{{sfn|Carey|Allfree|Cairns|2023|pp=18-22}}
| place = [[Levant]] dan [[Anatolia]]
| territory = * Tentara
* Tentara
| result = Kemenangan
| combatant1 = '''Bala
| combatant2 = '''Negeri-negeri Muslim'''<br>[[Kesultanan Seljuk]]<br>[[Kesultanan Rum|Emirat Rum]]<br>[[Danishmend|Dinasti Danishmend]]<br>[[Kekhalifahan Fatimiyah]]
| commander1 = '''Bala
| commander2 = '''Seljuk'''<br>[[Kilij Arslan I|Kilij Arslan]]<br>[[Yağısıyan|Yaghi-Siyan]]{{Assassinated}}<br>[[Kerbogha]]<br>[[Shams al-Muluk Duqaq|Duqaq]]<br>[[Fakhr al-Mulk Ridwan|Ridwan]]<br>[[Toghtekin]]<br>[[Janah ad-Dawla]]<br>'''Fatimiyah'''<br>[[Iftikhar al-Dawla]]<br>[[Al-Afdal Shahanshah]]
| strength1 = '''Tentara
| strength2 = '''Muslim'''<br>Tidak diketahui
| strength3 =
Baris 25:
}}
'''Perang Salib Pertama''' (1096–1099) adalah perang pertama dari serangkaian perang agama, atau [[Perang Salib]], yang digagas, didukung, dan diarahkan oleh [[Gereja Latin]] pada [[Abad Pertengahan]]. Tujuannya adalah merebut kembali [[Tanah Suci]] dari [[Penaklukan Suriah oleh Muslim|kekuasaan Islam]]. Meskipun Yerusalem telah dikuasai oleh Muslim selama ratusan tahun, berkuasanya [[Kesultanan Seljuk|Seljuk]] di wilayah tersebut pada abad ke-11 memunculkan kekhawatiran mengenai keselamatan penduduk Kristen di Yerusalem, menghalangi peziarahan dari Dunia Barat, dan mengancam keberlangsungan Kekaisaran Bizantium. Gagasan awal Perang Salib Pertama bermula pada tahun 1095 ketika [[Daftar kaisar Romawi Timur|Kaisar Bizantium]] [[Aleksius I Komnenus]] meminta dukungan militer dari [[Konsili Piacenza]] untuk berperang
Seruan Sri Paus disambut dengan bergelora oleh segenap rakyat di Eropa Barat. Ribuan umat Kristen, yang kebanyakannya adalah rakyat jelata, dipimpin oleh imam Prancis [[Peter sang Pertapa]], menjadi kalangan pertama yang menanggapi seruan Paus. Rombongan tersebut kemudian berarak melintasi Jerman dan melancarkan berbagai tindakan anti-Yahudi, seperti [[Perang Salib Jerman, 1096|pembantaian Rhineland]]. Konflik-konflik yang terjadi pada masa itu
Kalangan bangsawan Eropa dan pasukannya berangkat pada akhir musim panas 1096 dan tiba di [[Konstantinopel]] antara bulan November dan April 1097. Rombongan tersebut terdiri dari bala tentara feodal yang dipimpin oleh para pangeran termasyhur di Eropa Barat: pasukan Prancis selatan dipimpin oleh [[Raymond IV dari Toulouse]] dan [[Adhemar dari Le Puy]]; pasukan dari [[Kadipaten Lorraine|Lorraine Hulu]] dan [[Lorraine Hilir|Hilir]] dipimpin oleh [[Godfrey dari Bouillon]] dan adiknya [[Baudouin I dari Yerusalem|Baldwin dari Boulogne]]; pasukan Italia-Norman dipimpin oleh [[Bohemond I dari Antiokhia|Bohemond dari Taranto]] dan keponakannya [[Tancredi dari Galilea|Tancred]]; serta sejumlah pasukan yang terdiri dari bala tentara Prancis utara dan
Tentara salib tiba secara bertahap di Anatolia.
Empat [[Negara-negara tentara salib|negara tentara salib]] didirikan di Tanah Suci: [[Kerajaan Yerusalem]], [[County Edessa|Kepangeranan Edessa]], [[Kepangeranan Antiokhia]], dan [[County Tripoli|Kepangeranan Tripoli]]. Keberadaan tentara salib tetap dipertahankan di wilayah tersebut sampai runtuhnya benteng besar terakhir tentara salib dalam [[Pengepungan Akko (1291)|Pengepungan Akko]] pada tahun 1291. Setelah tentara salib kehilangan seluruh wilayahnya di [[Levant]], tidak ada lagi upaya nyata yang dilakukan untuk merebut kembali Tanah Suci.
==Konteks sejarah==
Negeri-negeri Kristen dan Muslim telah bertikai sejak berdirinya Islam pada abad ke-7. Satu abad setelah kematian
Perang Salib Pertama adalah upaya dunia Kristen untuk membendung perluasan pengaruh Islam ke Tanah Suci dan Bizantium, terutama oleh Fatimiyah dan Seljuk. Di Eropa Barat, Yerusalem dianggap sebagai tempat
===Situasi di Eropa===
Baris 44:
Pada abad ke-11, jumlah penduduk Eropa meningkat pesat akibat munculnya pembaruan di bidang teknologi dan pertanian yang memungkinkan berkembangnya perdagangan. [[Gereja Katolik]] telah menjadi lembaga yang sangat berpengaruh bagi peradaban Barat. Kehidupan masyarakat diatur melalui [[manorialisme]] dan [[feodalisme]], struktur politik dengan para kesatria dan bangsawan berutang pengabdian militer kepada para penguasa sebagai imbalan atas hak untuk menyewakan tanah dan manor.<ref>[[Sidney Painter|Painter, Sidney]] (1969). "[http://images.library.wisc.edu/History/EFacs/HistCrus/0001/0001/reference/history.crusone.i0016.pdf Western Europe on the Eve of the Crusades] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20230104204618/http://images.library.wisc.edu/History/EFacs/HistCrus/0001/0001/reference/history.crusone.i0016.pdf |date=4 January 2023 }}". In Setton, K., ''A History of the Crusades: Volume I''. hlm. 3–30.</ref>
Dalam rentang tahun 1050 sampai 1080, gerakan [[Reformasi Gregorian]] mengembangkan kebijakan yang semakin tegas demi
Umat Kristen awal terbiasa menggunakan kekerasan untuk kepentingan
[[Paus Aleksander II]] mengembangkan sistem penerimaan prajurit melalui
Di Semenanjung Iberia, tidak ada pemerintahan Kristen yang berpengaruh. Kerajaan Kristen [[Kerajaan Leon|León]], [[Kerajaan Navarra|Navarra]], dan [[Kepangeranan Catalonia|Catalonia]] tidak memiliki kesamaan identitas dan keterikatan sejarah yang berlandaskan pada suku atau etnis, sehingga mereka berkali-kali bersatu dan berpisah di sepanjang abad ke-11 dan ke-12. Meskipun kecil, kerajaan-kerajaan tersebut mengembangkan teknik militer atas dasar kebangsawanan, dan pada tahun 1031, runtuhnya [[Kekhalifahan Córdoba]] di Spanyol selatan membuka peluang untuk menyatukan wilayah-wilayah tersebut, yang kemudian dinamai ''[[Reconquista]]''. Pada tahun 1063, [[William VIII, Adipati Aquitaine|William VIII dari Aquitaine]] memimpin pasukan yang terdiri dari gabungan kesatria Prancis, [[Aragon]], dan [[Orang Catalonia|Catalan]] dalam [[Perang Salib Barbastro|Pengepungan Barbastro]] untuk merebut kembali kota-kota yang telah dikuasai Muslim sejak tahun 711. Tindakan tersebut mendapat dukungan penuh dari Paus Aleksander II. Setelah gencatan senjata dinyatakan di Catalonia, para prajurit perang
Bangsa [[
===Situasi di Timur===
Baris 58:
[[File:Map of the Byzantine Empire (867-1081).svg|thumb|left|alt=map of the Byzantine Empire (9-11th centuries)|upright=1.8 |Peta Kekaisaran Bizantium (867–1081)]]
Sejak awal berdirinya, [[Kekaisaran Bizantium]] merupakan pusat sejarah perbendaharaan, budaya, dan kekuatan militer di Eropa.<ref>Papayianni, Aphrodite (2006)."Byzantine Empire". In ''The Crusades – An Encyclopedia''.
Di sisi lain, dunia Islam mengalami kemajuan pesat sejak didirikan pada abad ke-7, dan diperkirakan akan segera menghadapi perubahan besar.<ref>[[H. A. R. Gibb|Gibb, Hamilton A. R.]] (1969). "[http://images.library.wisc.edu/History/EFacs/HistCrus/0001/0001/reference/history.crusone.i0018.pdf The Caliphate and the Arab States] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20230601084159/http://images.library.wisc.edu/History/EFacs/HistCrus/0001/0001/reference/history.crusone.i0018.pdf |date=1 June 2023 }}". In Setton, K., ''A History of the Crusades: Volume I''.
[[File:Varqa fighting on horseback.jpg|thumb|upright=1|Penunggang kuda Seljuk Anatolia, dalam ''[[Varka and Golshah]]'', miniatur dari pertengahan abad ke-13, [[Konya]], Kesultanan Rum.<ref>These knights were equipped with long swords and bows, and for protection used large shields ("kite-shields"), lamellar armour and ''[[hauberk]]'' mail {{cite book |last1=Gorelik |first1=Michael |title=Oriental Armour of the Near and Middle East from the Eighth to the Fifteenth Centuries as Shown in Works of Art (in Islamic Arms and Armour) |date=1979 |publisher=Robert Elgood |page=Fig.38 |location=London |isbn=978-0859674706 |url=http://warfare.6te.net/Gorelik-Oriental_Armour.htm}}</ref><ref name="AAOS">{{cite journal |last1=Sabuhi |first1=Ahmadov Ahmad oglu |title=The miniatures of the manuscript "Varka and Gulshah" as a source for the study of weapons of XII–XIII centuries in Azerbaijan |journal=Austrian Journal of Humanities and Social Sciences |date=July–August 2015|issue=7–8 |pages=14–16 |url=https://www.researchgate.net/publication/305236939}}</ref>]]
Bangsa Seljuk adalah orang-orang nomaden, berbahasa Turki, dan terkadang [[Shamanisme|shamanistik]], berbeda dengan rakyat mereka yang menetap dan menuturkan bahasa Arab.{{sfn|Cahen|1968|pp=66–72|loc=The First Incursions before 1071}} Perbedaan tersebut turut melemahkan struktur kekuasaan ketika
Sejak tahun 1092, ''status quo'' di Timur Tengah kacau balau setelah kematian penguasa sah Kesultanan Seljuk, [[Nizham al-Mulk]]
===Penindasan Kristiani===
Menurut sejarawan [[Jonathan Riley-Smith]] dan [[Rodney Stark]], penguasa Muslim di Tanah Suci kerap memberlakukan aturan keras "terhadap setiap orang yang mempertunjukkan iman Kristen secara
<ref>{{cite book|url=https://books.google.com/books?id=wtI90AEACAAJ|title=A history of the crusades, volume 1: the first hundred years|date=1969 |page=78|publisher=University of Wisconsin Press |isbn=978-0-299-06670-3 }}</ref><ref>{{cite book|url=https://www.degruyter.com/document/doi/10.9783/9781512818642-012/html?lang=en|title=the pilgrimages to palestine before 1095|chapter=D. The Pilgrimages to Palestine before 1095 |date=11 November 2016 |pages=68–80 |publisher=University of Pennsylvania Press |doi=10.9783/9781512818642-012 |isbn=978-1-5128-1864-2 }}</ref><ref>{{cite book|url=https://books.google.com/books?id=0E-_EAAAQBAJ|title=How the West Won: The Neglected Story of the Triumph of Modernity|date=11 July 2023 |page=102|publisher=Simon and Schuster |isbn=978-1-68451-622-3 }}</ref>
{{quote|Pada tahun 1026, Richard dari Saint-Vanne dirajam sampai mati karena ia
[[Penindasan terhadap orang Kristen|Penindasan terhadap umat Kristen]] semakin parah setelah Turki Seljuk menyerbu Yerusalem. Desa-desa yang diduduki oleh Turki di sepanjang jalan menuju Yerusalem mulai memungut biaya masuk pada peziarah Kristen. Pada prinsipnya, Seljuk mengizinkan para peziarah untuk memasuki Yerusalem, tetapi mereka kerap memberlakukan tarif yang tinggi dan membiarkan para peziarah diserang oleh penduduk setempat. Banyak peziarah yang diculik dan dijual sebagai budak, sedangkan selebihnya disiksa.
Kabar mengenai penindasan tersebut sampai ke telinga umat Kristen Eropa di Barat beberapa tahun setelah [[Pertempuran Manzikert]]. Seorang saksi mata dari [[Orang Franka|Franka]] berkata: "Sejauh mata memandang, Muslim Turki
{{blockquote|Tempat-tempat suci dinodai dan dihancurkan dengan berbagai cara. Para bangsawan perempuan dan putri-putri mereka, yang ditelanjangi, diperkosa satu demi satu, seperti binatang. Beberapa [penyerang] tanpa rasa malu memamerkan para perawan di depan ibunya sendiri dan memaksanya menyanyikan lagu-lagu yang
Kaisar memperingatkan bahwa jika Konstantinopel jatuh ke tangan Turki, tidak hanya ribuan umat Kristen yang akan disiksa, diperkosa dan dibunuh, tetapi “relikui paling suci dari sang Juru Selamat,” yang dikumpulkan selama berabad-abad, akan lenyap.
==Konsili Clermont==
Baris 84:
[[File:Passages d'outremer Fr5594, fol. 19r, Concile de Clermont.jpg|thumb|[[Paus Urbanus II]] di [[Konsili Clermont]]. Ilustrasi dari salinan ''[[Passages d'outremer|Passages d'outremer]]'' karya [[Sébastien Mamerot]] ([[Jean Colombe]], {{circa|1472–75}}, [[Bibliothèque Nationale|BNF]] Fr. 5594)|alt=Pope Urban II stands in the center image, far back in the church at the Council of Clermont. The church members sit around the edges of the church, looking up at Urban. Between the church members are tens of common people, sitting or kneeling, also looking up at Urban. The church is packed full with people.]]
Penggerak gerejawi utama yang melatarbelakangi Perang Salib Pertama adalah [[Konsili Piacenza]] dan [[Konsili Clermont]] yang diadakan pada tahun 1095 oleh [[Paus Urbanus II]].<ref>Duncalf, Frederic (1969). "[https://images.library.wisc.edu/History/EFacs/HistCrus/0001/0001/reference/history.crusone.i0022.pdf The Councils of Piacenza and Clermont] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20230326032517/https://images.library.wisc.edu/History/EFacs/HistCrus/0001/0001/reference/history.crusone.i0022.pdf |date=26 March 2023 }}". In Setton, K., ''A History of the Crusades: Volume I''.
Urbanus menanggapinya dengan bijak, berharap untuk memulihkan [[Skisma Timur-Barat]] yang sudah berlangsung selama empat puluh tahun dan bisa menyatukan Gereja di bawah [[Keutamaan Uskup Roma|payung kepausan]] dengan membantu Gereja Timur pada masa-masa sulitnya. Aleksius dan Urbanus telah menjalin hubungan erat sejak tahun 1089, serta secara terbuka mendiskusikan mengenai peluang penyatuan gereja-gereja Kristen. Tanda-tanda kerja sama yang mungkin terjalin antara Roma dengan Konstantinopel sudah muncul bertahun-tahun menjelang Perang Salib.<ref>Blumenthal, Uta-Renate (2006). "Urban II (d. 1099)". In ''The Crusades – An Encyclopedia''.
Pada bulan Juli 1095, Urbanus bepergian ke tanah kelahirannya di Prancis untuk merekrut tentara salib. Perjalanannya di Prancis diakhiri dengan menggelar [[Konsili Clermont]] yang berlangsung selama sepuluh hari. Pada tanggal 27 November, ia menyampaikan khotbah berapi-api kepada himpunan jemaat yang terdiri dari para bangsawan dan klerus Prancis.<ref>Blumenthal, Uta-Renate (2006). "Clermont, Council of (1095)". In ''The Crusades – An Encyclopedia''.
Kelima versi catatan khotbah tersebut memiliki sejumlah perbedaan, tetapi semua versi, kecuali yang ada di ''Gesta Francorum'', sama-sama mencatat bahwa Urbanus membicarakan tentang kekerasan dalam masyarakat Eropa dan keharusan untuk menjaga Perdamaian Tuhan; tentang menolong orang Yunani yang meminta bantuan; tentang kejahatan yang dilakukan terhadap umat Kristen di timur; serta tentang jenis perang baru, yaitu ziarah bersenjata, dengan imbalan di surga, dan penghapusan dosa diberikan kepada siapa pun yang gugur dalam perang tersebut.<ref>[[Dana Carleton Munro|Munro, Dana Carleton]]. (1906). [https://catalog.hathitrust.org/Record/011212737/Home The speech of Pope Urban II. at Clermont, 1095]. Reprinted from the [[The American Historical Review|American Historical Review]]. New York.</ref> Tidak semua versi secara spesifik menyebutkan Yerusalem sebagai tujuan akhir. Namun, muncul perdebatan bahwa khotbah Urbanus selanjutnya menyebutkan bahwa ia berharap pengembaraan ke Yerusalem sudah dilakukan sejak dulu.<ref name="UPenn-Translations">''Urban and the Crusaders''. In [https://catalog.hathitrust.org/Record/006062805/Home Translations and reprints from the original sources of European history]. Dept. of History, University of Pennsylvania. Volume 1, No. 2.
==Petrus sang Petapa dan Perang Salib Rakyat==
Baris 96:
[[File:PeoplesCrusadeMassacre.jpg|thumb|Ilustrasi yang menunjukkan kekalahan [[Perang Salib Rakyat]], dari ''Livre des Passages d'Outre-mer'' karya Sébastien Mamerot ([[Jean Colombe]], {{circa|1472–75}}, [[Bibliothèque Nationale|BNF]] Fr. 5594)|alt=Lines of peasants and armies are shown in battle against the Seljuq Turks.]]
Para bangsawan besar Prancis dan pasukannya yang terlatih bukanlah rombongan pertama yang memulai perjalanan menuju Yerusalem.<ref name="Murray-2006">Murray, Alan V. (2006)."People's Crusades (1096)". In ''The Crusades – An Encyclopedia''.
Kurangnya keterampilan militer membuat pasukan Peter mudah mengalami kesulitan, meskipun mereka masih berada di wilayah Kristen.<ref name="Runciman-1949" /> Pasukan yang dipimpin oleh Walter menjarah kawasan [[Beograd]] dan [[Zemun]], dan berhasil tiba di Konstantinopel tanpa kendala berarti. Sementara itu, pasukan yang dipimpin oleh Peter, yang berarak terpisah dari pasukan Walter, bertempur dengan bangsa Hungaria dan kemungkinan berhasil merebut Beograd. Di [[Niš]], gubernur Bizantium memberi mereka makanan, tetapi Peter tidak bisa mengendalikan pasukannya dan bentrokan pecah dengan warga setempat, yang berhasil diredakan oleh tentara Bizantium. Peter tiba di Konstantinopel pada bulan Agustus. Pasukannya kemudian bergabung dengan pasukan Walter yang telah tiba lebih dulu, serta dengan rombongan tentara salib dari Prancis, Jerman, dan Italia. Pasukan lainnya dari [[Bohemia]] dan [[Sachsen]] tercerai-berai dan tidak berhasil melewati Hungaria.{{sfn|Asbridge|2004|p=82|loc=Afire with Crusading Fever}}
Rombongan Peter dan Walter yang tak terkendali mulai
[[File:Carte de la premiere croisade.jpg|250px|right|thumb|Peta rute para pemimpin Perang Salib Pertama|alt=A map of the Mediterranean, with the routes of Hugh I of Vermandois, Godfrey of Bouillon, Bohemond of Taranto, Raymond IV of Toulouse, Robert Curthose, and Baldwin of Boulogne highlighted. The major Christian and Muslim empires at the time of the crusade are also highlighted. Major battles in Asia Minor are marked.]]
Di Eropa, imbauan Perang Salib Pertama memicu terjadinya [[pembantaian Rhineland]] yang menyasar orang-orang [[Orang Yahudi|Yahudi]]. Pada akhir 1095 dan awal 1096, beberapa bulan sebelum keberangkatan tentara salib resmi pada bulan Agustus, terjadi sejumlah penyerangan terhadap masyarakat Yahudi di Prancis dan Jerman. Pada bulan Mei 1096, [[Emicho|Emicho dari Flonheim]] memerangi orang Yahudi di [[Speyer]] dan [[Worms]]. Tentara salib tidak resmi lainnya dari Swabia, yang dipimpin oleh Hartmann dari Dillingen, bersama dengan para sukarelawan dari Prancis, Inggris, [[Lotharingia]], dan [[Orang Flanders|
[[Kálmán dari Hungaria]] harus menyelesaikan masalah yang ditimbulkan oleh tentara salib di sepanjang perjalanannya melintasi [[Hungaria]] menuju Tanah Suci pada tahun 1096. Ia
==Dari Clermont ke Konstantinopel==
Empat pasukan utama bala tentara salib berangkat dari Eropa Barat pada bulan Agustus 1096. Mereka mengambil rute yang berbeda menuju [[Konstantinopel]], sebagian melintasi Eropa Timur dan [[Balkan]], dan sebagian lagi menyeberangi [[Laut Adriatik]]. Kálmán dari Hungaria mengizinkan Godfrey dan pasukannya melewati Hungaria dengan syarat saudaranya, Baldwin, dijadikan sebagai sandera untuk menjamin perilaku baik pasukannya.{{sfn|Asbridge|2004|p=95|loc=Into the Empire}} Seluruh pasukan berkumpul di luar [[Tembok Konstantinopel]] era Romawi antara bulan November 1096 dan April 1097. Hugh dari Vermandois yang pertama tiba, disusul oleh Godfrey, Raymond, dan Bohemond.<ref>Duncalf, Frederic (1969). "[https://images.library.wisc.edu/History/EFacs/HistCrus/0001/0001/reference/history.crusone.i0023.pdf The First Crusade: From Clermont to Constantinople]". In Setton, K. ''A History of the Crusades: Volume I''.
===Perekrutan===
[[File:Origin of the First Crusaders.jpg|alt=Origin of the known participants on the First Crusade|thumb|Asal prajurit pada Perang Salib Pertama]]
Perekrutan prajurit untuk perang besar semacam ini dilakukan di seluruh benua. Perkiraan jumlah tentara salib yang berangkat dari [[Eropa Barat]]
Sulit untuk menilai alasan ribuan prajurit memilih bergabung dengan tentara salib. Sebagian besarnya tidak memiliki catatan sejarah sama sekali, bahkan para kesatria tersohor sekalipun, yang kisahnya biasanya diceritakan ulang oleh para biarawan atau rohaniwan. Diduga kuat bahwa kesalehan adalah alasan utama seseorang bergabung dengan tentara salib.{{sfn|Asbridge|2004|pp=69–71|loc=The Mindset of the Lay Aristocracy}} Di tengah-tengah antusiasme umatnya, Urbanus tetap memastikan bahwa akan ada pasukan kesatria yang direkrut dari
Tentara salib dikomandoi oleh sejumlah bangsawan paling berkuasa di Prancis, bahkan banyak yang meninggalkan segalanya, dan sering kali seluruh keluarganya ikut serta dalam perang salib dengan biaya besar yang mereka tanggung sendiri.{{sfn|Riley-Smith|1998|p=21|loc=Motivations of Crusaders}}
===Jalan ke Konstantinopel===
[[File:Byzantium after the First crusade.PNG|alt=Route of the First Crusade through Asia|thumb|Rute Perang Salib Pertama lewat Asia]]
Bala tentara salib berangkat ke Konstantinopel dengan menempuh berbagai rute. Godfrey mengambil rute darat melintasi Balkan,<ref name="Runciman-1949">Runciman, S. (1949). [https://www.jstor.org/stable/44168654?read-now=1&refreqid=excelsior%3A6b32f0b19e1152e3ba5eeae3d6be44aa&seq=3#page_scan_tab_contents The First Crusaders' Journey across the Balkan Peninsula]. ''Byzantion'', 19, 207–221.</ref> sedangkan Raymond dari Toulouse memimpin pasukan [[Provence]] menyusuri pesisir [[Iliria]], dan kemudian ke timur menuju Konstantinopel.<ref>Barker, Ernest (1911). "[[wikisource:1911 Encyclopædia Britannica/Raymund of Toulouse|Raymund of Toulouse]]". In Chisholm, Hugh (ed.). ''Encyclopædia Britannica''. '''22.''' (11th ed.), Cambridge University Press. hlm. 934–935.</ref> Bohemond dan Tancred memimpin pasukan Normandia menyeberangi Laut Adriatik ke [[Durrës|Durazzo]], dan kemudian menempuh jalur darat ke Konstantinopel.<ref>Barker, Ernest (1911). "[[wikisource:1911 Encyclopædia Britannica/Bohemund|Bohemund]]". In Chisholm, Hugh (ed.). ''Encyclopædia Britannica''. '''4.''' (11th ed.), Cambridge University Press. hlm. 135–136.</ref> Pasukan tersebut tiba di Konstantinopel dengan sedikit makanan dan mengharapkan bantuan perbekalan dari Kaisar Aleksius. Aleksius awalnya curiga, mengingat pengalamannya dengan pasukan Perang Salib Rakyat, dan juga karena para kesatria tersebut merupakan musuh lamanya dari Normandia, terutama Bohemond, yang beberapa kali telah menyerbu wilayah Bizantium bersama ayahnya dan dicurigai berancang-ancang mengatur serangan ke Konstantinopel selagi berkemah di luar perbatasan. Kali ini, Aleksius lebih siap menghadapi kedatangan tentara salib dan insiden kekerasan yang terjadi di sepanjang jalan lebih sedikit.{{sfn|Asbridge|2004|pp=103–105|loc=The Second Wave: the Princes' Armies}}
[[File:Crusaders, Bosphore.jpg|thumb|Para pemimpin Perang Salib di kapal-kapal Yunani yang menyeberangi Bosporus, lukisan romantik dari abad ke-19]]
Tentara salib berharap agar Aleksius menjadi pemimpin pasukan, tetapi ia tidak tertarik untuk bergabung dengan tentara salib, dan berupaya keras memberangkatkan mereka ke Asia Kecil secepat mungkin. Sebagai imbalan atas makanan dan perbekalan yang ia berikan, Aleksius meminta para pemimpin pasukan bersumpah setia kepadanya dan berjanji untuk mengembalikan wilayah yang direbut dari Turki ke Kekaisaran Bizantium. Godfrey adalah pemimpin pertama yang menyanggupi sumpah tersebut, dan hampir semua pemimpin lain mengikutinya, kendati mereka melakukannya setelah perang hampir pecah di kota antara warga dan tentara salib, yang sangat ingin menjarah perbekalan. Hanya Raymond yang menolak bersumpah, walaupun ia berjanji bahwa ia tidak akan merugikan kekaisaran. Menjelang seluruh pasukan dipindahkan melintasi Bosporus, Aleksius menasihati para pemimpin mengenai taktik menghadapi pasukan Seljuk yang akan segera mereka perangi.{{sfn|Asbridge|2004|pp=110–113|loc=The Oaths to Alexios}}
==Pengepungan
{{Main|Pengepungan Nikea}}
[[File:Siege de Nicée (1097).jpg|thumb|Pengepungan Nikea tahun 1097. Miniatur dari {{lang|fr|[[:Commons:Category:Roman de Godefroy de Bouillon - BNF Fr22495|Roman de Godefroy de Bouillon et de Saladin]]}}]]
Bala tentara salib menyeberang ke Asia Kecil pada bulan Mei 1097 dan bergabung dengan [[Peter sang Pertapa]] beserta segelintir pasukannya yang masih tersisa. Di samping itu, Aleksius juga mengutus dua jenderalnya, [[Manuel Boutoumites]] dan [[Tatikios]], untuk membantu tentara salib. Sasaran pertama mereka adalah [[Nikea]], sebuah kota yang dulunya berada di bawah kekuasaan Bizantium, tetapi saat itu dijadikan sebagai ibu kota [[Kesultanan Rum|Kesultanan Rûm]] Seljuk di bawah pimpinan [[Kilij Arslan I|Kilij Arslan]].<ref>Savvides, Alexios G. C. (2006). "Qilij Arslān of Rûm (d. 1107)". In ''The Crusades – An Encyclopedia''. hlm. 998.</ref> Arslan sedang berperang melawan [[Danishmend]] di Anatolia tengah pada saat itu, dan meninggalkan harta serta keluarganya di Nikea, menyepelekan kekuatan tentara salib yang baru tersebut.{{sfn|Asbridge|2004|pp=117–120|loc=The First Storm of War}}
Tatkala tentara salib tiba di Nikea pada tanggal 14 Mei 1097, kota tersebut dikepung, dan ketika Arslan mendengar kabar tersebut, ia bergegas kembali ke Nikea dan menyerbu tentara salib pada tanggal 16 Mei. Pasukannya berhasil dipukul mundur oleh tentara salib yang jumlahnya lebih banyak dari perkiraannya, dan kerugian besar dialami oleh kedua belah pihak dalam pertempuran tersebut. Pengepungan terus berlanjut, tetapi tentara salib gagal memblokade [[Danau İznik]], yang menjadi jalur utama untuk mencapai Nikea. Pasukan Aleksius tiba dan ia memerintahkan agar kapal-kapal milik tentara salib digulingkan di daratan agar bisa berlabuh di danau. Kapal akhirnya berhasil dilayarkan, dan pasukan Turki menyerah pada tanggal 18 Juni.{{sfn|Asbridge|2004|pp=126–130|loc=The Siege of Nicaea}}
Ada ketidakpuasan di kalangan prajurit Franka yang dilarang menjarah kota. Hal tersebut diatasi oleh Aleksius dengan memberi hadiah uang kepada bala tentara salib. Catatan sejarah yang ditulis di kemudian hari melebih-lebihkan ketegangan yang terjadi antara prajurit [[Orang Yunani|Yunani]] dan prajurit Franka. Stephen dari Blois, dalam suratnya kepada istrinya, [[Adela dari Normandia|Adela dari Blois]], memastikan bahwa itikad baik dan kerja sama masih tetap terjalin pada kala itu.<ref name="Munro-1992">The First Crusade. [https://catalog.hathitrust.org/Record/007135585/Home Letters of the Crusaders]. By Dana Carleton Munro (1902. Philadelphia, Pa. hlm. 2–11.</ref> Jatuhnya Nikea dianggap sebagai hasil kerja sama yang jarang terjadi antara tentara salib dengan Bizantium.{{sfn|Asbridge|2004|p=130|loc=Closing In}}
==Pertempuran Dorilaeum==
{{Main|Pertempuran Dorilaeum (1097)}}
Pada akhir Juni 1097, tentara salib melanjutkan perjalanan melewati Anatolia. Mereka diiringi oleh serombongan pasukan Bizantium di bawah pimpinan Tatikios, dan masih berharap bahwa Aleksius kelak akan mengirimkan seluruh pasukan Bizantium. Mereka juga membagi pasukan menjadi dua rombongan agar lebih mudah diatur—satu rombongan dipimpin oleh Normandia, dan rombongan lainnya oleh Prancis. Kedua rombongan tersebut berencana untuk bertemu kembali di [[Dorilaeum]], tetapi pada 1 Juli, rombongan Normandia, yang berarak jauh di depan rombongan Prancis, disergap oleh Kilij Arslan.<ref>France, John (2006). "Dorylaion, Battle of (1097)". In ''The Crusades – An Encyclopedia''. hlm. 363–364.</ref> Setelah mengalami kekalahan di Nikea, Arslan mengumpulkan pasukan yang jauh lebih besar dari sebelumnya, dan mengepung rombongan Normandia dengan segerombolan [[pemanah berkuda]]. Rombongan Normandia "membentuk formasi pertahanan yang kuat", mengelilingi semua perlengkapan perang dan prajurit [[Non-kombatan|nonkombatan]] yang mengiringi mereka di sepanjang perjalanan, dan kemudian mengirim permintaan bantuan kepada rombongan lainnya. Ketika rombongan Prancis tiba, Godfrey menerobos garis pertahanan Turki dan [[legatus]] Adhemar menyergap pasukan Turki dari belakang. Pasukan Turki, yang bertekad melumpuhkan rombongan Normandia dan tidak menduga kedatangan rombongan Prancis, melarikan diri dari medan pertempuran.{{sfn|Asbridge|2004|pp=132–137|loc=The Battle of Dorylaeum}}
Ketika melintasi [[Anatolia]], arak-arakan tentara salib tidak menemui kendala yang berarti, tetapi perjalanan tersebut tidaklah mudah, sebab Arslan telah membakar dan menghancurkan seluruh perbekalan tentara salib sebelum kabur. Saat itu bertepatan dengan pertengahan musim panas, dan tentara salib sangat kekurangan makanan dan air; banyak prajurit dan kuda yang mati. Penduduk Kristen setempat terkadang memberi mereka makanan atau uang, tetapi hal demikian jarang terjadi, alhasil tentara salib terpaksa menjarah dan merampok setiap kali ada kesempatan. Para komandan terus berdebat mengenai kepemimpinan keseluruhan pasukan, tetapi tidak ada yang cukup layak mengambil alih komando seorang diri, dan Adhemar lah yang diakui sebagai pemimpin spiritual dalam pasukan.{{sfn|Asbridge|2004|pp=138–139|loc=Across the Wasteland}}
==Peristiwa di Armenia==
{{Further|Baldwin I dari Yerusalem}}
[[File:Baldwin of Boulogne entering Edessa in Feb 1098.JPG|thumb|230px|right|[[Baldwin I dari Yerusalem|Baldwin dari Boulogne]] memasuki [[Edessa, Mesopotamia|Edessa]] pada tahun 1098 ([[lukisan sejarah]] oleh [[Joseph-Nicolas Robert-Fleury]], 1840)]]
Setelah melewati [[Gerbang Kilikia]], Baldwin dan Tancred memisahkan diri dari pasukan utama dan menuju ke negeri [[Kerajaan Armenia Kilikia|Armenia]].{{sfn|Chalandon|1925|pp=159–176|loc=Les Croisés en Asie Mineure Campagne de Baudouin et de Tancrède en Cilicie}} Baldwin berhasrat mendirikan sebuah kerajaan bagi dirinya sendiri di Tanah Suci,<ref>Asbridge, Thomas (2004). Baldwin's Cold-Blooded Ambition. In ''The First Crusade: A New History.'' hlm. 149–152.</ref> dan di Armenia, ia bisa mengandalkan dukungan dari penduduk Kristen setempat, khususnya seorang petualang bernama [[Bagrat Pakrad|Bagrat]].{{sfn|Archer|1904|pp=61–64|loc=Baldwin at Edessa}} Baldwin dan Tancred memimpin dua rombongan terpisah, yang bertolak dari [[Ereğli, Konya|Heraclea]] pada tanggal 15 September. Tancred tiba lebih dulu di [[Tarsus, Mersin|Tarsus]]. Ia lalu membujuk garnisun Seljuk untuk mengibarkan panji pasukannya di benteng kota. Baldwin tiba di Tarsus keesokan harinya, dan tanpa diduga, pasukan Turki mengizinkan Baldwin mengambil alih dua menara. Lantaran kalah jumlah, Tancred memutuskan tidak bertempur untuk merebut kota tersebut. Tidak lama berselang, rombongan kesatria Normandia tiba di Tarsus, tetapi Baldwin tidak mengizinkan mereka masuk. Pasukan Turki membantai rombongan Normandia pada malam itu, dan pasukan Baldwin menyalahkannya atas kejadian tersebut. Baldwin berlindung di sebuah menara dan meyakinkan para prajuritnya bahwa pembantaian tersebut bukanlah kesalahannya. Seorang perompak bernama [[Guynemer dari Boulogne]] berlayar mengarungi [[Sungai Berdan]] ke Tarsus dan bersumpah setia kepada Baldwin. Ia lalu menyewa anak buah Guynemer untuk menjaga kota selagi ia melanjutkan upayanya untuk menguasai Armenia.{{sfn|Runciman|1951|pp=195–212|loc=The Armenian Interlude}}
Sementara itu, Tancred berhasil merebut kota [[Mopsuestia|Mamistra]]. Baldwin tiba di kota tersebut kira-kira tanggal 30 September. [[Richard dari Salerno]], seorang prajurit Normandia, hendak membalas dendam atas peristiwa di Tarsus, yang menyebabkan terjadinya bentrokan antara pasukan Baldwin dan Tancred. Baldwin meninggalkan Mamistra dan bergabung dengan pasukan utama di [[Kahramanmaraş|Marash]], tetapi Bagrat membujuknya untuk melancarkan serangan ke wilayah Armenia yang padat penduduk, dan Baldwin memisahkan diri dari pasukan utama pada tanggal 17 Oktober. Penduduk Armenia menyambut kedatangan Baldwin, membantai prajurit Seljuk, dan berhasil merebut benteng kota Ravendel dan [[Gündoğan, Oğuzeli|Turbessel]] sebelum akhir 1097. Baldwin lantas mengangkat Bagrat sebagai gubernur Ravendel.{{sfn|Edgington|2019}}
Penguasa Armenia, [[Thoros dari Edessa]], mengirim utusan kepada Baldwin pada awal 1098, meminta bantuannya dalam melawan Seljuk yang makin mendekat ke wilayahnya.<ref>Morris, Rosemary (2006). " T'oros of Edessa (d. 1098)". ''The Crusades – An Encyclopedia''. hlm. 1185–1186.</ref> Sebelum bertolak ke Edessa, Baldwin memerintahkan penangkapan Bagrat, yang dituduhnya bersekongkol dengan Seljuk. Bagrat disiksa dan dipaksa menyerahkan Ravendel. Baldwin lantas berangkat ke Edessa pada awal Februari, sempat dihadang oleh pasukan Balduk, emir [[Samsat, Turki|Samosata]], dalam perjalanannya. Setibanya di Edessa, ia disambut baik oleh Thoros dan penduduk Kristen setempat. Di luar dugaan, Thoros mengadopsi Baldwin sebagai anak dan menjadikannya sebagai penguasa pendamping di Edessa. Diperkuat oleh pasukan Edessa, Baldwin menyerbu wilayah Balduk dan memerintahkan prajuritnya untuk menempati sebuah benteng kecil di dekat Samosata.<ref>Laurent, J. (1924). [https://www.jstor.org/stable/44169349?read-now=1&refreqid=excelsior%3Ab611751299c5f14821d8740e2d498e82&seq=1#page_scan_tab_contents Des Grecs aux Croisés: Étude sur l'histoire d'Edesse entre 1071 et 1098]. ''Byzantion'', 1, 367–449.</ref>
Tidak lama setelah Baldwin kembali dari peperangan, sekelompok bangsawan setempat mulai berkomplot melawan Thoros, diduga atas hasutan Baldwin. Kerusuhan mulai pecah di Edessa, yang memaksa Thoros untuk berlindung di [[benteng kota]]. Baldwin berjanji menyelamatkan ayah angkatnya, tetapi ketika para pemberontak menerobos masuk ke benteng kota pada tanggal 9 Maret dan membunuh Thoros serta istrinya, ia tidak melakukan apa-apa untuk menghentikan para pemberontak tersebut. Keesokan harinya, penduduk kota mengakui Baldwin sebagai penguasa mereka. Ia lalu diberi gelar Pangeran Edessa, dan mendirikan [[Negara-negara tentara salib|negara tentara salib]] pertama.<ref>MacEvitt, Christopher (2006). "Edessa, County of". ''The Crusades – An Encyclopedia''. hlm. 379–385.</ref>
Kendati Edessa dulunya adalah wilayah Bizantium yang direbut Seljuk pada tahun 1087, Aleksius tidak menuntut Baldwin untuk menyerahkan kota tersebut. Selain itu, pencaplokan Ravendel, Turbessel, dan Edessa kelak memperkuat kedudukan pasukan tentara salib di [[Antiokhia]]. Wilayah di sepanjang [[Sungai Efrat]] menyediakan banyak pasokan makanan bagi tentara salib, dan benteng-bentengnya menghalangi pergerakan pasukan Seljuk.{{sfn|Runciman|1951|pp=206–207|loc=Baldwin and Thoros}}
Lantaran pasukannya kecil, Baldwin memanfaatkan diplomasi untuk mengamankan kekuasaannya di Edessa. Ia menikahi [[Arda dari Armenia]], yang kelak menjadi permaisuri [[Kerajaan Yerusalem]], dan memerintahkan para pengikutnya untuk menikahi perempuan setempat. Perbendaharaan Edessa yang kaya memungkinkannya untuk mempekerjakan prajurit bayaran dan membeli Samosata dari Balduk. Perjanjian pemindahan kekuasaan Samosata adalah kesepakatan bersahabat pertama yang dilakukan antara seorang pemimpin tentara salib dan penguasa Muslim, yang tetap diberi wewenang untuk menjadi gubernur kota.{{sfn|Runciman|1951|p=205|loc=Expedition against Samosata}}
Salah seorang tokoh penting di Edessa pada abad ke-12 adalah [[Belek Ghazi]], cucu mantan gubernur Seljuk di Yerusalem, [[Artuk Bey|Artuk]]. Belek adalah emir [[Dinasti Artuqiyah|Artuqiyah]], yang menyewa Baldwin untuk memadamkan pemberontakan di [[Suruç|Saruj]].<ref>Taef El-Azhari (2006). "Balak (d. 1124)". ''The Crusades – An Encyclopedia''. hlm. 129–130.</ref> Ketika para pemimpin Muslim Saruj mendatangi Balduk untuk meminta bantuan, Balduk bergegas menuju Saruj, sayangnya pasukannya tidak mampu menahan pengepungan dan akhirnya menyerah kepada Baldwin. Baldwin hendak menyandera istri dan anak-anak Balduk, tetapi ditolak. Baldwin lantas menangkap dan mengeksekusi Balduk. Dengan dikuasainya Saruj, Baldwin berhasil menyatukan wilayah kekuasaannya dan memastikan tetap berhubungan dengan pasukan utama tentara salib.{{sfn|Archer|1904|pp=61–64|loc=Baldwin at Edessa}} Kerbogha, yang bertekad mengalahkan tentara salib, mengumpulkan pasukan besar untuk melenyapkan Baldwin. Dalam perjalanannya menuju Antiokhia, Kerbogha mengepung tembok Edessa selama tiga minggu pada bulan Mei, tetapi tidak berhasil merebutnya. Kegagalannya tersebut berperan penting dalam kemenangan tentara salib di Antiokhia.{{sfn|Runciman|1992|p=123|loc=Armenian Interlude}}
==Pengepungan Antiokhia==
{{Main|Pengepungan Antiokhia}}
[[File:Gustave dore crusades bohemond alone mounts the rampart of antioch.jpg|thumb|200px|''[[Bohemond I dari Antiokhia|Bohemond dari Taranto]] Sendirian Memanjat Benteng Antiokhia'', karya [[Gustave Doré]] (1871)|alt=Bohemond of Taranto is illuminated in the engraving as he is shown being the only one climbing the rampart of Antioch. The soldiers on the ground, armed for battle, are stopping and watching Bohemond.]]
Tentara salib, tanpa Baldwin dan Tancred, terus bergerak menuju [[Antiokhia]], yang terletak di antara Konstantinopel dan Yerusalem. Sebagaimana dijelaskan oleh [[Stephen dari Blois]] dalam suratnya, Antiokhia adalah "sebuah kota yang sangat luas, diperkokoh dengan kekuatan yang luar biasa dan hampir tak tertembus". Gagasan untuk menyerang dan merebut kota tersebut mulai diragukan oleh bala tentara salib.<ref name="Munro-1992" /> Berharap bisa memaksa pemimpin kota menyerahkan diri, atau menemukan pengkhianat di dalam kota—taktik yang dahulunya menyebabkan Antiokhia jatuh ke tangan Bizantium dan kemudian Turki Seljuk—tentara salib memulai pengepungan pada tanggal 20 Oktober 1097. Antiokhia teramat besar sehingga tentara salib tidak memiliki cukup pasukan untuk mengepungnya secara penuh, alhasil kota tersebut tetap mendapatkan pasokan makanan.<ref>France, John (2006)."Sieges of Antioch (1097–1098)". In ''The Crusades – An Encyclopedia''. hlm. 79–81.</ref> [[Pengepungan Antiokhia]] kelak disebut sebagai "pengepungan paling menarik dalam sejarah."{{sfn|Robson|1855|pp=319–356|loc=Siege of Antioch}}
Pada bulan Januari, pengepungan telah berlangsung selama delapan bulan, yang amat menguras tenaga dan menyebabkan ratusan, atau bahkan ribuan tentara salib mati kelaparan. Adhemar mempercayai bahwa hal tersebut disebabkan oleh dosa-dosa yang telah mereka perbuat, maka dilakukanlah ibadat berpuasa, berdoa, bersedekah, dan kebaktian. Para perempuan diusir dari perkemahan. Banyak prajurit yang [[Desersi|melarikan diri]], termasuk Stephen dari Blois. Ketersediaan makanan lumayan menenangkan keadaan, sebab pasokan tiba secara teratur dari [[Kilikia]] dan [[Edessa]] lewat pelabuhan [[Latakia]] dan St Symeon yang baru direbut. Pada bulan Maret, armada kecil Inggris tiba membawa pasokan. Pasukan Franka memanfaatkan perpecahan di dunia Muslim dan menduga bahwa tentara salib adalah tentara bayaran Bizantium. Para sultan Seljuk, [[Shams al-Muluk Duqaq|Duqaq]] dari Damaskus dan [[Fakhr al-Mulk Ridwan|Ridwan]] dari Aleppo, mengirimkan tambahan pasukan bagi Turki pada bulan Desember dan Februari, dan gabungan pasukan tersebut kemungkinan akan berhasil memenangkan pertempuran.{{sfn|Asbridge|2012|pp=68–71|loc=A war of attrition}}
Setelah mengalami kegagalan, Kerbogha<ref>Taefl El-Azhari (2006). "Karbughā (d. 1102)". In ''The Crusades – An Encyclopedia''. hlm. 704–705.</ref> membentuk koalisi pasukan yang berasal dari Suriah selatan, Irak utara, dan Anatolia dengan tekad memperluas kekuasaannya dari Suriah hingga ke Mediterania. Koalisi tersebut butuh waktu tiga minggu untuk merebut kembali Saruj. Bohemond berupaya membujuk para pemimpin lainnya bahwa jika Antiokhia berhasil direbut, ia boleh menguasainya sendirian, dan mengungkapkan bahwa seorang komandan Armenia di dalam tembok kota setuju untuk membiarkan tentara salib masuk. Stephen dari Blois telah meninggalkan pasukannya. Ia berpapasan dengan rombongan Kaisar Aleksius di [[Akşehir|Philomelium]] dan berpesan kepada kaisar bahwa para pejuang telah kalah dan meyakinkannya agar kembali ke Konstantinopel dan jangan melanjutkan perjalanan menuju Anatolia.{{sfn|Asbridge|2004|pp=228–229}}
[[Firouz]] dari Armenia membantu Bohemond dan serombongan kecil pasukan memasuki kota pada tanggal 2 Juni. Ia membuka sebuah gerbang, dan pada saat terompet dibunyikan, penduduk Kristen di kota tersebut membuka gerbang lainnya dan tentara salib pun masuk dengan leluasa. Tentara salib mulai menjarah kota dan membantai sebagian besar penduduk Muslim dan Kristen Yunani, Suriah, dan Armenia yang kebingungan.{{sfn|Runciman|1951|pp=233–234|loc=The Eve of the Assault}}
Pada tanggal 4 Juni, barisan depan pasukan Kerbogha yang berjumlah 40.000 prajurit tiba dan mengepung pasukan [[Orang Franka|Franka]]. Dari tanggal 10 sampai 14 Juni, pasukan Kerbogha menggempur tembok kota mulai dari fajar hingga senja. Bohemond dan Adhemar menutup gerbang kota untuk mempertahankan diri serta mencegah para prajuritnya melarikan diri. Kerbogha lalu mengubah taktik dengan membuat bala tentara salib kelaparan. Perilaku para prajurit di dalam kota amat tidak beradab dan peluang kekalahan makin besar. Seorang prajurit Prancis bernama [[Peter Bartholomew]] mengaku bahwa Rasul [[Santo Andreas]] mendatanginya untuk menunjukkan lokasi [[Tombak Takdir]] yang digunakan untuk menusuk Yesus Kristus di kayu salib. Pengakuan tersebut seharusnya membangkitkan semangat tentara salib, tetapi cerita tersebut tidaklah benar, sebab terjadinya dua minggu berselang sebelum pertempuran terakhir untuk merebut Antiokhia. Pada tanggal 24 Juni, prajurit Franka mengusulkan untuk menyerahkan diri, tetapi ditolak. Pada pagi hari tanggal 28 Juni 1098, prajurit Franka keluar dari kota dalam empat rombongan pasukan untuk menghadapi musuh. Kerbogha membiarkan pasukan tersebut mempersiapkan diri dan hendak menghabisi mereka di tempat terbuka. Sayangnya, kedisiplinan pasukan Muslim tidak bertahan lama dan serangan tidak karuan mulai dilancarkan. Pasukan Muslim kewalahan mengalahkan pasukan Franka yang jumlahnya dua kali lebih sedikit. Mereka membuka Gerbang Jembatan dan melarikan diri dari medan pertempuran. Dengan sedikit korban, pasukan Muslim kocar-kacir dan Antiokhia berhasil direbut.{{sfn|Asbridge|2012|pp=74–82}}
Stephen dari Blois tengah berada di [[İskenderun|Alexandretta]] dan belum mengetahui apa yang terjadi di Antiokhia. Ia menganggap sudah tidak ada harapan kemenangan bagi tentara salib dan bersiap meninggalkan [[Timur Tengah]]. Dalam perjalan pulang menuju Prancis, ia memperingatkan Aleksius mengenai situasi di Antiokhia.{{sfn|Madden|2005|p=28}} Para pemimpin pasukan di Antiokhia menganggap ketidakhadiran Aleksius di medan pertempuran adalah bentuk pengkhianatan, dan oleh sebab itu mereka berhak membatalkan sumpah kepadanya. Bohemond mengklaim Antiokhia sebagai miliknya, tetapi tidak semuanya setuju (terutama [[Raymond IV dari Toulouse|Raymond dari Toulouse]]), alhasil Perang Salib tertunda sampai akhir tahun selagi para bangsawan saling bertikai mengenai kepemilikan wilayah. Tatkala membahas masa-masa tersebut, para sejarawan berpendapat bahwa bangsa Franka dari Prancis utara, [[Provence|Provençal]] dari Prancis selatan,<ref group="catatan">Pada masa itu, istilah "Provençal" atau "Provence" tidak terbatas pada wilayah Provence saat ini, tetapi mencakup wilayah-wilayah di Prancis selatan yang menuturkan [[bahasa Oksitan]]. Istilah tersebut setara dengan istilah "Oksitan" atau "[[Oksitania]]" yang muncul di kemudian hari.</ref> dan [[Orang Norman|Normandia]] dari Italia selatan menganggap diri mereka sebagai bangsa yang terpisah, sehingga memicu perseteruan sebab masing-masingnya menganggap bahwa bangsa mereka lebih cakap dari yang lainnya. Sejarawan lainnya berpendapat bahwa selain disebabkan oleh perseteruan antar bangsa, ambisi pribadi di kalangan para pemimpin tentara salib juga bisa disalahkan sebagai penyebabnya.{{sfn|Runciman|1951|pp=232–233|loc=Before the Walls of Antioch}}
Sementara itu, wabah penyakit merebak, yang menewaskan banyak prajurit, termasuk [[legatus]] Adhemar, yang wafat pada tanggal 1 Agustus.<ref name="Lock23">{{harvnb|Lock|2006|p=23}}.</ref> Jumlah kuda juga jauh berkurang dari sebelumnya, dan yang lebih buruk lagi, para petani Muslim di Antiokhia menolak memberikan makanan kepada tentara salib. Pada bulan Desember setelah [[Pengepungan Ma'arra|Pengepungan Ma'arrat al-Numan]], sejumlah sejarawan mengungkapkan bahwa telah terjadi kanibalisme pertama di kalangan tentara salib,{{sfn|Asbridge|2004|p=274|loc=The Faltering Path}} meskipun informasi tersebut tidak muncul dalam satu pun catatan sejarah Muslim kontemporer.{{sfn|Peters|1998|p=84}} Pada saat bersamaan, para kesatria dan pasukan jelata semakin resah dan mengancam akan melanjutkan perjalanan ke Yerusalem tanpa para pemimpin yang masih berseteru. Akhirnya, pada awal 1099, perjalanan dilanjutkan setelah Bohemond dinyatakan sebagai Pangeran Antiokhia pertama.<ref name="Asbridge-2000">{{harvnb|Asbridge|2000|pp=42–45}}.</ref><ref>Fink, Harold S. (1969). "[http://images.library.wisc.edu/History/EFacs/HistCrus/0001/0001/reference/history.crusone.i0027.pdf Chapter XII. The Foundations of the Latin States, 1099–1118]." In Setton, Kenneth M.; Baldwin, Marshall W. (eds.). ''A History of the Crusades: I. The First Hundred Years''. Madison: The University of Wisconsin Press. hlm. 372.</ref>
==Dari Antiokhia ke Yerusalem==
Tentara salib melanjutkan perjalanan menyusuri pesisir [[Laut Tengah]] tanpa kendala berarti, sebab para penguasa setempat lebih memilih untuk berdamai dan memberi mereka perbekalan ketimbang melawan. Jumlah pasukan semakin banyak, [[Robert Curthose]] dan Tancred sepakat untuk menjadi vasal Raymond IV dari Toulouse, yang cukup kaya untuk menggaji mereka berdua. Godfrey dari Bouillon, yang sekarang mendapat dukungan dari saudaranya di Edessa, menolak melakukan hal serupa. Pada bulan Januari, Raymond membongkar tembok kota [[Maarat al-Numan|Ma'arrat al-Numan]] dan mulai berjalan ke selatan menuju Yerusalem, bertelanjang kaki dan berpakaian seperti seorang peziarah. Tindakannya tersebut diikuti oleh Robert dan Tancred beserta pasukan mereka masing-masing.<ref name=":1">Runciman, Steven (1969). "[http://images.library.wisc.edu/History/EFacs/HistCrus/0001/0001/reference/history.crusone.i0025.pdf Chapter X. The First Crusade: Antioch to Ascalon.]" In Setton, Kenneth M.; Baldwin, Marshall W. (eds.). ''A History of the Crusades: I. The First Hundred Years''. Madison: The University of Wisconsin Press. hlm 328–333.</ref>
Raymond berencana menguasai [[Tripoli, Lebanon|Tripoli]] dan mendirikan sebuah negara yang setara dengan Antiokhia. Pada 14 Februari 1099, ia memulai [[Mars dari Antiokhia ke Yerusalem semasa Perang Salib Pertama|pengepungan Arqa]], sebuah kota di Lebanon utara. Sementara itu, Godfrey dan Robert II dari Flandria, yang juga menolak mengabdi kepada Raymond, bergabung dengan tentara salib yang tersisa di [[Latakia]] dan berkirab ke selatan pada bulan Februari. Bohemond awalnya ikut berkirab bersama mereka, tetapi ia kembali ke Antiokhia untuk mengukuhkan kekuasaannya melawan Bizantium yang makin merangsek maju. Tancred lantas meninggalkan Raymond dan bergabung dengan Godfrey. Pasukan terpisah yang ikut serta mengiringi Godfrey dipimpin oleh [[Gaston IV dari Béarn]].<ref name=":1" />
Godfrey, Robert, Tancred, dan Gaston tiba di Arqa pada bulan Maret selagi pengepungan masih berlangsung. [[Pons dari Balazun]] tewas terkena peluru batu. Keadaan saat itu penuh kemelut, tidak hanya di kalangan para pemimpin pasukan, tetapi juga di kalangan para [[klerus]]. Sejak tewasnya Adhemar, tidak ada pemimpin jelas Perang Salib, dan sejak muncul dugaan ditemukannya [[Tombak Takdir]], ada rasa saling curiga di kalangan para rohaniwan. Pada tanggal 8 April, [[Arnulf dari Chocques]] menantang [[Peter Bartholomew]] untuk menjalani [[Pengadilan lewat cobaan|ujian api]]. Peter menjalani ujian tersebut dan tewas beberapa hari kemudian akibat luka bakar yang dideritanya. Tewasnya Peter memunculkan anggapan bahwa penemuan Tombak Takdir hanyalah cerita palsu. Hal demikian memudarkan kewenangan Raymond, sebab ialah yang paling mendukung kebenaran cerita tersebut.<ref>Whalen, Brett Edward (2006). "Holy Lance". In ''The Crusades – An Encyclopedia''. hlm 588–589.</ref>
Pengepungan Arqa berlangsung hingga 13 Mei. Setelahnya, tentara salib hengkang tanpa merebut apa pun. [[Fatimiyah]] telah merebut kembali Yerusalem dari Seljuk setahun sebelumnya dan berupaya membuat kesepakatan dengan tentara salib. Fatimiyah berjanji akan menjamin kebebasan para peziarah Kristen untuk mengunjungi Tanah Suci dengan syarat tentara salib tidak menggempur mereka, tetapi kesepakatan tersebut ditolak. Gubernur Yerusalem, [[Iftikhar al-Dawla]], sangat sadar akan ambisi tentara salib. Maka dari itu, ia mengusir seluruh penduduk Kristen Yerusalem dan meracuni sumur-sumur di kota tersebut. Pada tanggal 13 Mei, tentara salib tiba di Tripoli. Emir [[Jalal al-Mulk Ali ibn Muhammad|Jalal al-Mulk Abu'l Hasan]] memberi mereka kuda dan bersumpah akan memeluk Kristen jika tentara salib berhasil mengalahkan Fatimiyah. Tentara salib melanjutkan perjalanan ke arah selatan di sepanjang pantai, melewati [[Beirut]] pada tanggal 19 Mei dan [[Tirus]] pada 23 Mei. Pada tanggal 3 Juni, mereka berbelok ke pedalaman [[Jaffa]] dan tiba di [[Ramla]], yang telah ditinggalkan oleh para penduduknya. [[Keuskupan Lydda|Keuskupan Ramla-Lydda]] didirikan di [[Gereja Santo Georgius (Lod)|Gereja St. Georgius]] sebelum mereka melanjutkan perjalanan ke Yerusalem. Pada tanggal 6 Juni, Godfrey mengirim Tancred dan Gaston untuk merebut [[Betlehem]]. Di sana, Tancred mengibarkan panji pasukannya di atap [[Gereja Kelahiran|Gereja Kelahiran Yesus]]. Pada 7 Juni, tentara salib tiba di Yerusalem. Banyak prajurit yang menangis saat melihat kota yang telah membuat mereka menempuh perjalanan panjang tersebut.<ref name="Tyerman153">{{harvnb|Tyerman|2006|pp=153–157}}.</ref>
==Pengepungan Yerusalem==
{{Main|Pengepungan Yerusalem (1099)}}
[[File:1099 Siege of Jerusalem.jpg|thumb|right|200px|[[Pengepungan Yerusalem (1099)|Pengepungan Yerusalem]] sebagaimana digambarkan dalam manuskrip abad pertengahan]]
Kedatangan tentara salib di Yerusalem disambut oleh suasana pedesaan yang tandus, serta kekurangan persediaan air dan makanan. Bantuan tidak bisa diharapkan, terlebih adanya ketakutan bahwa penguasa Fatimiyah setempat akan menyerang mereka setiap saat. Tidak ada peluang untuk memblokade kota sebagaimana yang mereka lakukan di Antiokhia; tentara salib tidak memiliki cukup pasukan, perbekalan, dan waktu. Sebaliknya, mereka memutuskan untuk langsung menyerbu kota.<ref>France, John (2006). "Jerusalem, Siege of (1099)". ''The Crusades – An Encyclopedia''. hlm 677–679.</ref> Tentara salib tidak punya banyak pilihan, sebab saat mereka tiba di Yerusalem, prajurit yang tersisa hanya sekitar 12.000 orang, termasuk 1.500 prajurit berkuda.<ref name="crusadearmy">{{harvnb|Konstam|2004|p=133}}.</ref> Maka dimulailah [[Pengepungan Yerusalem (1099)|Pengepungan Yerusalem]] yang menentukan.{{sfn|Robson|1855|pp=26-47}} Rombongan pasukan yang menyerbu kota terdiri dari prajurit dari beragam asal-usul dengan kesetiaan yang berbeda-beda, yang sama-sama dipersatukan oleh semangat kebersamaan. Sementara itu, Godfrey dan Tancred mendirikan perkemahan di sebelah utara kota, sedangkan Raymond berkemah di sebelah selatan. Rombongan Provençal tidak ikut serta dalam penyerbuan awal pada tanggal 13 Juni 1099. Lagi pula, penyerbuan tersebut hanya bersifat untung-untungan, bukan untuk meraih kemenangan telak. Seusai memanjat tembok kota, tentara salib dipukul mundur dari bagian dalam kota.<ref name="Tyerman153" />
Usai gagal menyerbu Yerusalem, diadakan pertemuan antar para pemimpin pasukan. Dalam pertemuan tersebut, disepakati bahwa penyerbuan yang lebih terkoordinasi diperlukan untuk merebut Yerusalem. Pada tanggal 17 Juni, sekelompok pelaut Genoa di bawah pimpinan [[Guglielmo Embriaco]] tiba di [[Jaffa]], yang membawa serta sejumlah perekayasa terampil, dan yang lebih penting, pasokan kayu (yang diperoleh dari kapal) untuk membangun [[mesin kepung]] bagi tentara salib.<ref>{{harvnb|Archer|1904|pp=349–366}}.</ref>{{sfn|Oman|1924|loc=Volume I|pp=135-138}} Semangat tentara salib terangkat ketika pastor Peter Desiderius mengaku telah menerima penglihatan ilahi dari Adhemar Le Puy, memerintahkan mereka untuk berpuasa dan kemudian berarak khidmat tanpa alas kaki mengelilingi tembok kota, dengan demikian Yerusalem akan bisa ditaklukkan, sesuai dengan kisah Alkitab mengenai [[Pertempuran Yerikho]].<ref name="Tyerman153" /> Setelah berpuasa selama tiga hari, pada tanggal 8 Juli tentara salib melakukan arak-arakan khidmat sesuai perintah Desiderius, yang berakhir di [[Bukit Zaitun]]. Di sana, [[Peter sang Pertapa]] menyampaikan khotbah kepada mereka,<ref>{{harvnb|Runciman|1951|p=284}}.</ref> dan tidak lama berselang, para bangsawan yang berseteru akhirnya mencapai kesepakatan. Tak lama setelah itu, tersiar kabar bahwa bala bantuan Fatimiyah telah berangkat dari Mesir, yang mendorong tentara salib untuk kembali menyerbu kota.<ref name="Tyerman153" />
Serbuan terakhir ke Yerusalem dimulai pada tanggal 13 Juli. Pasukan Raymond menggempur gerbang selatan sedangkan pasukan lainnya menggempur tembok utara. Awalnya, pasukan [[Provence|Provençal]] yang menyerbu gerbang selatan tidak membuat kemajuan berarti, tetapi pasukan di tembok utara bernasib lebih baik, dan pertahanan kota terus melemah. Pada tanggal 15 Juli, gempuran terakhir dilancarkan di kedua sisi kota, dan akhirnya, benteng kota di tembok utara berhasil direbut. Dalam kepanikan, pasukan Fatmiyah mengacir dari tembok utara dan selatan, walhasil tentara salib berhasil memasuki kota.<ref name="Tyerman157*">{{harvnb|Tyerman|2006|pp=157–159}}</ref>
Pembantaian yang terjadi setelah penaklukan Yerusalem mencoreng citra tentara salib, yang dipandang sebagai "perpaduan antara kekerasan ekstrem dan ketersiksaan iman".<ref>{{harvnb|Tyerman|2006|p=159}}.</ref> Kesaksian langsung dari tentara salib sendiri membuktikan bahwa tidak diragukan lagi pembantaian besar-besaran setelah penaklukan kota memang terjadi. Namun, sejumlah sejarawan berpendapat bahwa skala pembantaian tersebut terlalu dibesar-besarkan dalam sumber-sumber sejarah abad pertengahan yang ditulis seusai peristiwa tersebut.<ref>{{harvnb|Madden|2005|p=34}}</ref><ref>[[Benjamin Z. Kedar|Kedar, Benjamin Z.]] (2004). ''The Jerusalem Massacre of July 1099''. In [https://www.book2look.com/embed/9781351985789 Crusades: Volume 3]. hlm 15–76.</ref>
Setelah tembok utara berhasil digempur, para prajurit pembela kota melarikan diri ke [[Bukit Bait Suci]], yang kemudian dikejar oleh Tancred dan pasukannya. Pasukan Tancred tiba di sana lebih dulu. Mereka lalu menggempur wilayah tersebut, membantai banyak prajurit Fatimiyah yang bersembunyi di sana, sedangkan selebihnya berlindung di [[Masjid Al-Aqsa]]. Tancred lantas memerintahkan pasukannya untuk menghentikan pembantaian dan menawarkan perlindungan kepada prajurit yang bersembunyi di masjid.<ref name="Tyerman157*" /> Tatkala prajurit pembela kota di tembok selatan mengetahui bahwa tembok utara telah runtuh, mereka melarikan diri ke [[benteng kota]], sehingga Raymond dan pasukan Provençal bisa memasuki kota dengan leluasa. [[Iftikhar al-Dawla]], komandan garnisun Yerusalem, membuat kesepakatan dengan Raymond. Ia bersedia menyerahkan benteng kota dengan syarat jaminan meninggalkan kota dengan selamat.<ref name="Tyerman157*" />
Pembantaian terus berlangsung sepanjang hari; umat Muslim dibunuh secara membabi-buta, dan Yahudi yang berlindung di [[sinagoge]] tewas ketika rumah ibadah tersebut dibakar oleh tentara salib. Keesokan harinya, para prajurit yang ditawan oleh Tancred di masjid dibantai dengan keji. Kendati demikian, sejumlah Muslim dan Yahudi di Yerusalem berhasil selamat dari pembantaian, baik dengan cara melarikan diri atau ditawan untuk kemudian ditebus. [[Surat pemuka Karait Ascalon|Surat dari para pemuka Karait Ascalon]] menjelaskan mengenai upaya besar-besaran Yahudi Ascalon untuk menebus tawanan Yahudi dan mengirim mereka ke kota [[Aleksandria]] yang lebih aman. Penduduk Kristen Timur telah diusir oleh gubernur Yerusalem sebelum kota dikepung, sehingga lolos dari pembantaian.<ref name="Tyerman157*" />
==Pendirian Kerajaan Yerusalem==
{{Further|Kerajaan Yerusalem}}
[[File:Crusader Graffiti in the Church of the holy supulchure Jerusalem Victor 2011 -1-21.jpg|thumb|right|200px|Grafiti tentara salib di [[Gereja Makam Kudus]], [[Yerusalem]]]]
Pada tanggal 22 Juli, pertemuan diadakan di [[Gereja Makam Suci]] untuk menetapkan bentuk pemerintahan bagi Yerusalem. Dengan wafatnya [[Gereja Ortodoks Yunani|Uskup Agung Yunani]], tidak ada kandidat gerejawi yang layak dijadikan pemimpin religius, seperti yang diyakini oleh sejumlah pihak. Raymond dari Toulouse menyatakan diri sebagai pemimpin utama tentara salib sejak tahun 1098, tetapi dukungan terhadapnya berkurang sejak kegagalannya dalam mengepung [[Arqa]] dan berupaya mendirikan kerajaannya sendiri. Itulah sebabnya ia dengan bijak menolak dijadikan penguasa, beralasan bahwa mahkota hanya berhak dikenakan oleh Kristus. Upaya tersebut diduga dilakukannya untuk menghasut pemimpin lain agar menolak gelar tersebut, tetapi Godfrey sudah terbiasa dengan taktik semacam itu. Godfrey makin percaya diri untuk mengajukan diri sebagai penguasa Yerusalem berkat dukungan dari pasukan Lorraine, yang dipimpin oleh saudara-saudaranya, [[Eustache III dari Boulogne|Eustace]] dan [[Baudouin I dari Yerusalem|Baldwin]], vasal dari [[Wangsa Ardennes-Verdun|dinasti Ardennes-Bouillon]].{{sfn|Jotischky|2004|p=62}} Godfrey kemudian ditunjuk sebagai penguasa Yerusalem, digelari ''[[Raja Yerusalem|Advocatus Sancti Sepulchri]]'' atau Pembela Makam Suci. Raymond, yang marah atas penunjukan tersebut, berupaya merebut [[Menara Daud]] sebelum meninggalkan Yerusalem.{{sfn|Asbridge|2012|p=103}}
Sebelum kabar mengenai kemenangan tentara salib tiba di Roma, [[Paus Urbanus II]] mangkat pada tanggal 29 Juli 1099, empat belas hari setelah penaklukan Yerusalem oleh tentara salib. Ia digantikan oleh [[Paus Paskalis II]], yang kelak menjabat hampir 20 tahun.{{sfn|Runciman|1951|pp=306–307|loc=Paschal II}} Walaupun Kerajaan Yerusalem mampu bertahan hingga tahun 1291, kota Yerusalem kembali jatuh ke tangan Muslim di bawah pimpinan [[Salahuddin Ayyubi|Saladin]] pada tahun 1187, setelah berkobarnya [[Pertempuran Hattin]]. [[Sejarah Yerusalem|Yerusalem diperintah]] oleh penguasa Muslim selama 40 tahun, dan akhirnya kembali ke tangan Kristen setelah serangkaian [[Perang Salib]] susulan.<ref name="Barker-1923">{{harvnb|Barker|1923}}.</ref>
==Pertempuran Ascalon==
{{Main|Pertempuran Ascalon}}
Pada bulan Agustus 1099, [[wazir]] Fatimiyah [[Al-Afdhal Syahansyah]] mendaratkan 20.000 kafilah dari Afrika Utara di [[Ashkelon|Ascalon]].<ref>Mulinder, Alec (2006). "Ascalon, Battle of (1099)". In ''The Crusades – An Encyclopedia''. hlm 113.</ref> Geoffrey dan Raymond membariskan pasukannya untuk menghadapi bala tentara Muslim pada tanggal 9 Agustus, dan terjadilah [[Pertempuran Ascalon]]. Tentara salib hanya memiliki 1.200 kesatria dan 9.000 prajurit. Lantaran kalah jumlah dua banding satu, tentara salib berancang-ancang melancarkan serangan fajar kejutan, dan berhasil melumpuhkan kafilah Muslim yang terlalu percaya diri dan kurang persiapan. Namun, garnisun Fatimiyah hanya bersedia menyerah kepada Raymond, syarat yang tidak diterima oleh Godfrey. Tentara salib memang menang telak dalam pertempuran tersebut, tetapi Ascalon tetap berada di tangan Muslim dan menjadi ancaman bagi Kerajaan Yerusalem yang baru berdiri.{{sfn|Asbridge|2012|pp=105–106}}
==Dampak dan warisan==
[[File:Map Crusader states 1135-en.svg|thumb|right|200px|[[Negara-negara tentara salib]] antara Perang Salib Pertama dan Kedua]]
Usai ditaklukkannya Yerusalem, kebanyakan tentara salib menganggap bahwa peziarahan mereka telah selesai dan saatnya kembali ke kampung halaman. Hanya 300 kesatria dan 2.000 infanteri yang tetap tinggal untuk menjaga [[Palestina]]. Berkat dukungan dari para kesatria Lorraine, Godfrey ditunjuk sebagai penguasa Yerusalem, menghalangi penunjukan Raymond. Ketika Godfrey wafat setahun kemudian, para kesatria Lorraine berupaya menggagalkan rencana [[Dagobert dari Pisa]], legatus kepausan di Yerusalem, yang ingin menjadikan Yerusalem sebagai negara teokrasi. Sebaliknya, mereka menobatkan Baldwin sebagai [[Raja Yerusalem|raja Latin pertama Yerusalem]].{{sfn|Tyerman|2019|p=116}} Bohemond kembali ke Eropa dan kelak ikut berperang melawan Bizantium di Italia, tetapi pasukannya kalah pada tahun 1108 di [[Durrës|Dyrrhachium]]. Setelah kematian Raymond, penerusnya berhasil merebut [[County Tripoli|Kepangeranan Tripoli]] pada tahun 1109 dengan dukungan dari Genoa.{{sfn|Asbridge|2012|pp=142–149}} Hubungan antara negara-negara tentara salib yang baru berdiri, yakni [[County Edessa|Kepangeranan Edessa]] dan [[Kepangeranan Antiokhia]], cukup rumit. Keduanya berperang bersama ketika tentara salib mengalami kekalahan dalam [[Pertempuran Harran]] tahun 1104, tetapi Antiokhia menyatakan diri sebagai penguasa mutlak dan menghalangi kembali berkuasanya [[Baldwin II dari Yerusalem|Baldwin II]] setelah ia ditangkap dalam pertempuran tersebut.{{sfn|Jotischky|2004|p=70}} Kaum Franka turut ikut campur dalam perpolitikan di [[Timur Dekat]], sehingga umat Muslim dan Kristen sering kali terlibat perseteruan. Perluasan wilayah Antiokhia berakhir pada tahun 1119 setelah kalah telak oleh Turki dalam [[Pertempuran Ager Sanguinis]].{{sfn|Jotischky|2004|pp=67–68}}
[[File:Crusade of 1101 v1.svg|200px|thumb|left|Peta Anatolia barat menunjukkan rute yang ditempuh oleh pasukan Kristen dalam [[Perang Salib 1101]]|alt=A map of western Anatolia, showing the routes taken by Christian armies during the crusade of 1101]]
Banyak prajurit yang harus pulang sebelum mencapai Yerusalem, dan banyak pula yang bahkan tidak ikut berperang sama sekali. Tatkala kabar kemenangan tentara salib terdengar sampai ke Eropa, orang-orang tersebut dicemooh dan diejek oleh keluarganya atau dikucilkan oleh gereja.<ref>{{harvnb|Riley-Smith|2005|p=35}}</ref> Tentara salib yang ikut berperang dan kembali ke kampung halamannya di Eropa Barat diperlakukan bak pahlawan. [[Robert II dari Flandria]] dijuluki ''Hierosolymitanus'' (orang Yerusalem) berkat keberhasilannya merebut Yerusalem. [[Perang Salib 1101]] kembali diikuti oleh [[Étienne Henri II|Stephen dari Blois]] dan [[Hugues I dari Vermandois|Hugh dari Vermandois]], keduanya tidak berhasil tiba di Yerusalem saat Perang Salib Pertama. Bala tentara salib 1101 hampir dilumpuhkan di Asia Kecil oleh Seljuk, tetapi prajurit yang selamat kelak membantu mempertahankan kerajaan setelah tiba di Yerusalem.<ref name="Lock142">{{harvnb|Lock|2006|pp=142–144}}</ref>
Terbatasnya sumber tertulis menyebabkan sulit untuk mengetahui tanggapan dari dunia Islam. Segelintir sumber sejarah yang ada menunjukkan bahwa Perang Salib nyaris tidak dipedulikan oleh umat Muslim. Hal tersebut diduga disebabkan oleh kesalahpahaman budaya, ketika [[bangsa Turki]] dan [[Bangsa Arab|Arab]] mengira bahwa tentara salib hanyalah [[prajurit bayaran]] Bizantium, bukannya pejuang perang berlandaskan agama yang berambisi untuk menaklukkan dan menguasai. Selain itu, dunia Islam pada masa itu masih terpecah. Para penguasa Muslim saling bertikai memperebutkan [[Kairo]], [[Damaskus]], [[Aleppo]], dan [[Bagdad]]. Seusai penaklukkan Yerusalem, tidak ada serangan balasan yang berlandaskan [[Pan-Islamisme|Keislaman]], sehingga memberi tentara salib kesempatan untuk mempererat persatuan.<ref name="Hillenbrand-1999">{{harvnb|Hillenbrand|1999}}</ref>
==Historiografi==
[[Dunia Kristiani]] takjub oleh keberhasilan Perang Salib Pertama dan berpandangan bahwa kemenangan tersebut terjadi berkat kuasa ilahi. Seandainya perang salib gagal, besar kemungkinan paradigma perang salib akan diabaikan. Sebaliknya, istilah [[perang agama]] telah dikenal selama berabad-abad, dan perang salib sendiri menjadi salah satu peristiwa bersejarah yang paling banyak ditulis pada [[abad pertengahan]].<ref name="Bréhier-2008">Bréhier, Louis René (1908). "[[wikisource:Catholic Encyclopedia (1913)/Crusades (Bibliography and Sources)|Crusades (Sources and Bibliography)]]". In Herbermann, Charles (ed.). ''Catholic Encyclopedia''. '''4'''. New York: Robert Appleton Company.</ref>{{sfn|Lapina|2015|loc=Introduction}} [[Historiografi]] (penulisan sejarah) Perang Salib Pertama dan Perang Salib lainnya ditunjukkan melalui beragam karya yang menyesuaikan dengan pandangan penulis dan zaman. Analisis kritis karya-karya mengenai Perang Salib Pertama dapat ditemukan dalam tulisan [[Jonathan Riley-Smith]] dan [[Christopher Tyerman]].<ref>{{harvnb|Tyerman|2011|pp=249–251}}</ref>
===Sumber awal===
Buku terbitan Prancis pada abad ke-19, ''[[Recueil des historiens des croisades]]'' (RHC), merupakan sumber naratif awal Perang Salib Pertama yang dikumpulkan dari para penulis Latin, Arab, Yunani, Armenia, dan Suryani. Dokumen-dokumen tersebut diterbitkan dalam bahasa asli dan kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Prancis. Karya tersebut ditulis berdasarkan tulisan abad ke-17 berjudul ''Gesta Dei per Francos'', yang disusun oleh [[Jacques Bongars]].<ref name=":0">Chisholm, Hugh, ed. (1911). [[wikisource:1911 Encyclopædia Britannica/Bongars, Jacques|Jacques Bongars]]. ''Encyclopædia Britannica''. '''4''' (11th ed.). Cambridge University Press. pg. 204.</ref> Sejumlah dokumen berbahasa Ibrani mengenai Perang Salib Pertama juga ikut diterbitkan. Daftar pustaka lengkap dapat ditemukan di buku ''The Routledge Companion to the Crusades.''<ref name="Lock-2006">{{harvnb|Lock|2006|pp=445–482}}</ref> Lihat juga [[Crusade Texts in Translation]] dan ''Selected Sources: The Crusades,''<ref>{{Cite encyclopedia|title=Selected Sources – The Crusades|encyclopedia=Internet Medieval Sourcebook|publisher=Fordham University|url=https://sourcebooks.fordham.edu/sbook1k.asp|last=Fordham University, Internet Medieval Sourcebook}}</ref> di [[Internet Medieval Sourcebook]] Universitas Fordham.
[[File:Gesta Francorum - Liber VI (Battle outside Antioch).webm|thumb|''Gesta Francorum – Liber VI'' (Pertempuran di Antiokhia) dalam bahasa Latin dengan sari kata bahasa Inggris]]
Sumber naratif berbahasa Latin mengenai Perang Salib Pertama adalah: (1) ''[[Gesta Francorum]]'' karya penulis tak dikenal; (2) ''Historia de Hierosolymitano itinere'' karya [[Peter Tudebode]]; (3) kronik Monte Cassino ''[[Historia belli sacri]]''; (4) ''[[Historia Francorum qui ceperunt Iherusalem]]'' karya [[Raymond dari Aguilers]]; (5) [[Gesta Francorum Iherusalem peregrinantium|''Gesta Francorum Iherusalem Perefrinantium'']] karya [[Fulcher dari Chartres]]; (6) ''Historia Hierosolymitanae expeditionis'' karya [[Albert dari Aix|Albert dari Aachen]]; (7) ''Hierosolymita'' karya [[Ekkehard dari Aura]]; (8) [[Historia Hierosolymitana (Robert sang Rahib)|''Historia Hierosolymitana'']] karya [[Robert sang Rahib]]; (9) ''Historiae Hierosolymitanae libri IV'' karya [[Baldric dari Dol]]; (10) [[Gesta Tancredi|''Gesta Tancredi in expeditione Hierosolymitana'']] karya [[Radulph dari Caen]]; dan (11) ''[[Dei gesta per Francos]]'' karya [[Guibert dari Nogent]]. Sumber-sumber tersebut memuat kesaksian langsung dari Dewan Clermont dan tentara salib sendiri.<ref name="Edgington-Murray-2006">Edgington, Susan, and Murray, Alan V. (2006). "Western Sources". In ''The Crusades – An Encyclopedia''. pp. 1269–1276.</ref> Sejarawan Amerika [[August C. Krey|August Krey]] telah mengumpulkan narasi-narasi tersebut dalam bukunya berjudul ''The First Crusade: The Accounts of Eyewitnesses and Participants'', yang memuat berbagai kronologi beserta surat-surat yang ditulis semasa Perang Salib Pertama.<ref>Krey, August Charles. (1921). [https://catalog.hathitrust.org/Record/009595006/Home The First Crusade]. Princeton: Princeton university press.</ref>
Karya penting lainnya yang mengkaji Perang Salib Pertama adalah naskah yang ditulis dari sudut pandang [[bangsa Yunani]], yang ditemukan dalam ''[[Alexiad]]'' karya putri Kekaisaran Bizantium [[Anna Komnene]]. Kajian Perang Salib dari sudut pandang Islam berasal dari dua sumber utama. Pertama, ''The Chronicle of Damascus'' karya sejarawan Arab [[Ibnu al-Qalanisi]]. Kedua, ''[[The Complete History]]'' karya sejarawan Arab (atau Kurdi) [[Ibnul Atsir al-Jazari]]. Karya lainnya yang dianggap penting adalah naskah berbahasa Armenia dan Suryani berjudul ''Chronicle'' karya [[Matthew dari Edessa]] dan [[Mikhael orang Suriah]]. Tiga kronik penting berbahasa Ibrani antara lain [[Solomon bar Simson Chronicle]] yang membahas mengenai [[Perang Salib Jerman, 1096|pembantaian Rhineland]].<ref>[[Angeliki Laiou|Angeliki E. Laiou]] and [[Roy Mottahedeh|Roy Parviz Mottahedeh]] (2001) [https://staging.doaks.org/resources/publications/books/the-crusades-from-the-perspective-of-byzantium-and The Crusades from the Perspective of Byzantium and the Muslim World] Dumbarton Oaks.</ref> Penjelasan lengkap tentang sumber-sumber Perang Salib Pertama bisa ditemukan dalam ''La Syrie du nord à l'époque des croisades et la principauté franque d'Antioche'' karya [[Claude Cahen]].{{sfn|Cahen|1940}}
Penulis ''Gesta'', Fulcher dari Chartres, dan Raymond dari Aguilers, kesemuanya ikut terjun dalam Perang Salib dengan pasukan yang berbeda, dan banyak tulisan mereka yang dianggap sebagai sumber dasar historiografi Perang Salib Pertama. Sebagian tulisan Fulcher dan Raymond diilhami oleh ''Gesta'', begitu juga dengan Peter Tudebode dan ''Historia Belli Sacri'', dengan beberapa penyesuaian. ''Gesta'' ditulis ulang oleh Guibert dari Nogent, Baldric dari Dol, dan Robert sang Rahib, yang tulisannya paling banyak dibaca. Karya Albert kemungkinan tidak terinspirasi dari ''Gesta'', tetapi mengandalkan keterangan saksi mata lainnya. Karya turunan yang berkaitan dengan Perang Salib antara lain ''Gesta Francorum Iherusalem expugnatium'' karya [[Bartolf dari Nangis]],<ref>{{Cite encyclopedia|title=Bartolf of Nangis|encyclopedia=Encyclopedia of the Medieval Chronicle|url=https://referenceworks.brillonline.com/entries/encyclopedia-of-the-medieval-chronicle/bartolf-of-nangis-SIM_00277?s.num=15|last=Kümper|first=Hiram|date=2016}}</ref> ''De Captione Antiochiae'' karya [[Henry dari Huntingdon]],<ref>[[Henry Luard|Luard, Henry]] (1891). "[[wikisource:Henry of Huntingdon (DNB00)|Henry of Huntingdon]]". In [[Sidney Lee|Lee, Sidney]] (ed.). ''[[Dictionary of National Biography]]''. '''26'''. London: Smith, Elder & Co. p. 118.</ref> ''Chronicon sive Chronographia'' karya [[Sigebert dari Gembloux]],<ref>{{Cite CE1913|last=Löffler|first=Klemens|wstitle=Sigebert of Gembloux|volume=13}}</ref> dan ''De Bello a Christianis contra Barbaros'' karya [[Benedetto Accolti]].<ref name="Chisholm-1911">Chisholm, Hugh, ed. (1911). "[[wikisource:1911 Encyclopædia Britannica/Accolti, Benedetto|Accolti, Benedetto]]". ''Encyclopædia Britannica''. '''1''' (11th ed.). Cambridge University Press. p. 121.</ref>
[[File:Armenian Colophon of 1099.jpg|thumb|250px|Penyebutan pertama mengenai penaklukan Yerusalem oleh bangsa Franka, terdapat dalam sebuah [[kolofon]] Armenia yang ditulis pada tahun 1099<ref>[[Robert W. Thomson]]. "The Crusaders through Armenian Eyes", in [https://staging.doaks.org/resources/publications/books/the-crusades-from-the-perspective-of-byzantium-and ''The Crusades from the Perspective of Byzantium and the Muslim World'']. Edited by Angeliki E. Laiou and Roy Parviz Mottahedeh. Dumbarton Oaks, 2001. pp. 72–73.</ref>]]
Pandangan abad ke-19 mengenai karya-karya di atas dapat ditemukan dalam ''History and Literature of the Crusades'' karya [[Heinrich von Sybel]].<ref name="Sybel-1861">Sybel, H. von (1861). ''Literature of the Crusades''. In [https://catalog.hathitrust.org/Record/012476975/Home The history and literature of the crusades]. London. pp. 99–272.</ref> Von Sybel juga membahas beberapa surat dan korespondensi penting yang terjadi semasa Perang Salib Pertama, yang memberikan wawasan sejarah baru.<ref>Barber, Malcolm, and Bate, Keith, ''[https://www.routledge.com/Letters-from-the-East-Crusaders-Pilgrims-and-Settlers-in-the-12th13th/Barber-Bate/p/book/9781472413932 Letters from the East: Crusaders, Pilgrims and Settlers in the 12th–13th Centuries]'', Routledge, NY, 2016</ref> Lihat juga ''Die Kreuzzugsbriefe aus den Jahren'', ''1088–1100,''<ref>Hagenmeyer, H. (1901). Epistvlæ et chartæ ad historiam primi belli sacri spectantes qvæ svpersvnt ævo æqvales ac genvinæ: [https://catalog.hathitrust.org/Record/008642745/Home Die kreuzzugsbriefe aus den jahren 1088–1100]. Innsbruck.</ref> karya Heinrich Hagenmeyer dan ''Letters of the Crusaders''<ref>Munro, D. Carleton. (1902). [https://catalog.hathitrust.org/Record/007135585/Home Letters of the crusaders. rev. ed] Philadelphia, Pa.: The Dept. of history of the University of Pennsylvania.</ref> karya [[Dana Carleton Munro]]. Hagenmeyer juga menulis ''Chronologie de la première croisade 1094–1100'', sebuah catatan harian pada Perang Salib Pertama, yang disesuaikan dengan sumber asli dan disertai komentar.<ref>{{harvnb|Hagenmeyer|1902}}</ref>
===Abad ke-19 dan ke-20===
Kepopuleran beragam tulisan mengenai perang salib membentuk pandangan seputar perang salib dalam benak masyarakat abad pertengahan. Banyak puisi dan lagu yang diilhami oleh Perang Salib Pertama, termasuk ''[[Historia de via Hierosolymitana]]'' karya [[Gilo dari Toucy]].<ref>Derecki, Pawel, "[https://referenceworks.brillonline.com/entries/encyclopedia-of-the-medieval-chronicle/gilo-of-toucy-SIM_01142?s.num=11 Gilo of Toucy]", in: ''Encyclopedia of the Medieval Chronicle'', Edited by: Graeme Dunphy, Cristian Bratu.</ref> ''[[Chanson de geste]]'' menceritakan Perang Salib Pertama mulai dari khotbah Sri Paus hingga penaklukan Antiokhia pada tahun 1098 dan berlanjut hingga tahun 1099. Menurut karya-karya Robert, ''Chanson d'Antioche'' merupakan sumber penting yang membantu mengkatalogkan bala tentara dalam Perang Salib Pertama dan membentuk pandangan tentang perang salib dalam benak masyarakat abad pertengahan.<ref>{{Cite encyclopedia|title=Chanson d'Antioch|encyclopedia=The Crusades – An Encyclopedia|last=Edgington|first=Susan B.|pages=235–236}}</ref> Puisi ''[[Jerusalem Delivered|Gerusalemme liberata]]'' karya [[Torquato Tasso]] pada abad ke-16, yang terinspirasi oleh karya-karya Accolti, tersohor selama hampir dua abad.<ref>Symonds, John Addington (1911). "[[wikisource:1911 Encyclopædia Britannica/Tasso, Torquato|Torquato Tasso]]" . In Chisholm, Hugh (ed.). ''Encyclopædia Britannica''. '''26''' (11th ed.). Cambridge University Press. pp. 443–446.</ref> Tulisan Tasso digubah menjadi biografi mengenai ''Godfrey of Bulloigne'', atau, ''The recoverie of Jerusalem'', karya [[Edward Fairfax]].<ref>Tasso, T., Fairfax, E. (1600). [https://catalog.hathitrust.org/Record/010823867/Home Godfrey of Bulloigne, or, The recoverie of Jerusalem]. London: A. Hatfield for J. Jaggard and M. Lownes.</ref>
Historiografi lainnya adalah ''Historia Ecclesiastica'' karya penulis kronik Inggris [[Orderic Vitalis]].<ref>Kingsford, Charles Lethbridge (1900). "[[wikisource:Ordericus Vitalis (DNB00)|Ordericus Vitalis]]". In Lee, Sidney (ed.). ''Dictionary of National Biography''. '''42'''. London: Smith, Elder & Co. pp. 241–242.</ref> Karya tersebut menceritakan sejarah sosial masyarakat di Inggris pada abad pertengahan, termasuk penceritaan Perang Salib Pertama berdasarkan catatan Baldric, dengan tambahan rincian dari sumber lisan dan biografi. ''Gesta'' dan catatan lebih rinci karya Albert dari Aachen juga mendasari ''Historia rerum in partibus transmarinis gestarum'' karya [[William dari Tyre]].<ref>Chisholm, Hugh, ed. (1911). "[[wikisource:1911 Encyclopædia Britannica/William, archbishop of Tyre|William, archbishop of Tyre]]". ''Encyclopædia Britannica''. '''28.''' (11th ed.). Cambridge University Press. p. 677.</ref> Karya tersebut menjadi sumber utama bagi sejarah Perang Salib Pertama dan dianggap sebagai sumber sejarah analitis pertama. Historiografi hingga abad ke-17 sangat bergantung pada karya tersebut.<ref name="Lock-2006a">{{Cite web|last=Lock, Peter (2006). Routledge, Abingdon|title=The Routledge Companion to the Crusades|url=https://www.routledge.com/The-Routledge-Companion-to-the-Crusades/Lock/p/book/9780415393126|page=257}}</ref>
==Catatan==
{{Reflist|group="catatan"}}
==Referensi==
{{Reflist|colwidth=30em}}
==Daftar pustaka==
{{Refbegin|30em}}
* {{Cite book|last=Archer|first=Thomas Andrew|author-link=Thomas Andrew Archer|title=The Crusades: The Story of the Latin Kingdom of Jerusalem|publisher=Putnam|year=1904|url=https://catalog.hathitrust.org/Record/000630931/Home}}
* {{Cite book|last=Asbridge|first=Thomas|author-link=Thomas Asbridge|title=The Creation of the Principality of Antioch, 1098–1130|url=https://archive.org/details/creationofprinci00thom|publisher=Boydell & Brewer|year=2000|isbn=978-0-85115-661-3}}
* {{Cite book|last=Asbridge|first=Thomas|author-link=Thomas Asbridge|title=The First Crusade: A New History|url=https://archive.org/details/firstcrusadenewh00asbr|publisher=Oxford|year=2004|isbn=0-19-517823-8}}
* {{cite book|last=Asbridge|first=Thomas|author-link=Thomas Asbridge|title=The Crusades: The War for the Holy Land|year=2012|publisher=Oxford University Press|isbn=978-1849837705|url=https://books.google.com/books?id=rK8nA9U0OE4C&q=thomas+asbridge+the+crusades}}
* {{cite book|last=Barker|first=Ernest|author-link=Ernest Barker|title=The Crusades|year=1923|publisher=Simon & Schuster|isbn=978-1-84983-688-3|url=https://catalog.hathitrust.org/Record/000630938/Home}}
* {{cite book|last1=Carey|first1=Brian|last2=Allfree|first2=Joshua|last3=Cairns|first3=John|year=2023|title=Warfare in the Age of the Crusades|publisher=Pen and Sword Military |isbn=9781526730244|url=https://books.google.com/books?id=F1GjEAAAQBAJ}}
* {{Cite book|last=Cahen|first=Claude|author-link=Claude Cahen|title=La Syrie du nord à l'époque des croisades et la principauté franque d'Antioche|series=Études arabes, médiévales et modernes|publisher=P. Geuthner, Paris|year=1940|isbn=978-2351594186|url=https://books.openedition.org/ifpo/6169?lang=en}}
* {{cite book|last=Cahen|first=Claude|title=Pre-Ottoman Turkey|year=1968|publisher=Taplinger Publishing Company|url=https://books.google.com/books?id=g8e3AAAAIAAJ|isbn=978-1597404563}}
* {{Cite book|last=Chalandon|first=Ferdinand|author-link=Ferdinand Chalandon|title=Histoire de la Première Croisade jusqu'à l'élection de Godefroi de Bouillon|year=1925|publisher=Picard|url=https://catalog.hathitrust.org/Record/000633810/Home}}
* {{cite book|last=Edgington|first=Susan B.|title=Baldwin I of Jerusalem, 1100–1118|publisher=Taylor & Francis|year=2019|isbn=978-1317176404 }}
* {{citation|last=France|first=John|year=1994|url=https://books.google.com/books?id=Exxeto51p3cC |title=Victory in the East: A Military History of the First Crusade|publisher=Cambridge University Press|isbn=978-0521589871}}
* {{Cite book|last=Frankopan|first=Peter|author-link=Peter Frankopan|title=The First Crusade: The Call from the East|publisher=Harvard University Press|year=2012|isbn=978-0-674-05994-8}}
* {{A History of Palestine, 634–1099}}
* {{Cite book|last=Hagenmeyer|first=Heinrich|title=Chronologie de la première croisade 1094–1100 |year=1902|publisher=E. Leroux, Paris|url=https://catalog.hathitrust.org/Record/006024258/Home}}
* {{Cite book|last=Hillenbrand|first=Carole|author-link=Carole Hillenbrand|title=The Crusades: Islamic Perspectives|publisher=Routledge|year=1999|url=https://books.google.com/books?id=UalnoF5MBHMC|isbn=978-0748606306}}
* {{Cite book|last=Holt|first=Peter M.|author-link=Peter Holt (historian)|title=The Age of the Crusades: The Near East from the Eleventh Century to 1517|publisher=Longman|year=1989|url=https://books.google.com/books?id=jSesAgAAQBAJ&q=The+Age+of+the+Crusades:+The+Near+East+from+the+Eleventh+Century+to+1517.|isbn=0-582-49302-1}}
* {{cite book|last=Holt|first=Peter M.|title=The Crusader States and Their Neighbours, 1098–1291|url=https://books.google.com/books?id=A0qLHVGgH7AC&pg=PA8|year=2004|publisher=Pearson Longman|isbn=978-0-582-36931-3}}
* {{cite book|last=Jotischky|first=Andrew|title=Crusading and the Crusader States|publisher=[[Taylor & Francis]]|year=2004|isbn=978-0-582-41851-6|url=https://books.google.com/books?id=rTUlDwAAQBAJ}}
* {{cite book|last=Kaldellis|first=Anthony|author-link=Anthony Kaldellis|title=Streams of Gold, Rivers of Blood|year=2017|publisher=Oxford University Press|url=https://books.google.com/books?id=b_Q_vgAACAAJ|isbn=978-0190253226}}
* {{Cite book|last=Konstam|first=Angus|author-link=Angus Konstam|title=Historical Atlas of the Crusades|publisher=Mercury Books|year=2004|url=https://books.google.com/books?id=PR5OnwEACAAJ|isbn=1-904668-00-3}}
* {{cite book|last=Lapina|first=Elizabeth|title=Warfare and the Miraculous in the Chronicles of the First Crusade|year=2015|publisher=Pennsylvania State University Press|url=https://www.psupress.org/books/titles/978-0-271-06670-7.html|isbn=978-0271066707}}
* {{Cite book|last=Lock|first=Peter|title=Routledge Companion to the Crusades|publisher=Routledge|location=New York|year=2006 |doi=10.4324/9780203389638 |url=https://www.taylorfrancis.com/books/mono/10.4324/9780203389638/routledge-companion-crusades-peter-lock|isbn=0-415-39312-4}}
* {{Cite book|last=Madden|first=Thomas|author-link=Thomas F. Madden|title=New Concise History of the Crusades|url=https://archive.org/details/newconcisehistor00madd|publisher=Rowman & Littlefield|year=2005|isbn=0-7425-3822-2}}
*{{cite book|last=Murray|first=Alan V.|title=The Crusades – An Encyclopedia|year=2006|url=https://www.pdfdrive.com/the-crusades-an-encyclopedia-e38126580.html|publisher=ABC-CLIO|isbn=978-1-57607-862-4}}
* {{Cite book|last=Nicolle|first=David|author-link=David Nicolle|title=The First Crusade, 1096–99: Conquest of the Holy Land|publisher=Osprey Publishing|year=2003|url=https://books.google.com/books?id=msXqmgEACAAJ|isbn=1-84176-515-5}}
* {{Cite book|last=Oman|first=Charles|author-link=Charles Oman|title=A History of the Art of War in the Middle Ages|publisher=Metheun|year=1924|url=https://catalog.hathitrust.org/Record/102022749/Home}}
* {{cite book|last=Peacock|first=Andrew C. S.|author-link=A. C. S. Peacock|title=The Great Seljuk Empire|year=2015|publisher=Edinburgh University Press|url=https://books.google.com/books?id=vx_BPQAACAAJ|isbn=978-0748638260}}
* {{cite book|last=Peters|first=Edward|title=The First Crusade: "The Chronicle of Fulcher of Chartres" and Other Source Materials|year=1998|publisher=University of Pennsylvania Press|url=https://books.google.com/books?id=azwfTqidCLYC|isbn=978-0812204728}}
* {{Cite book|last=Riley-Smith|first=Jonathan|author-link=Jonathan Riley-Smith|title=The First Crusade and the Idea of Crusading|publisher=University of Pennsylvania|year=1991|isbn=0-8122-1363-7|url-access=registration|url=https://archive.org/details/firstcrusadeidea00jona}}
* {{Cite book|last=Riley-Smith|first=Jonathan|title=The First Crusaders, 1095–1131|publisher=Cambridge|year=1998|isbn=0-521-64603-0|url-access=registration|url=https://books.google.com/books?id=fQ1DnLPPXGIC}}
* {{Cite book|last=Riley-Smith|first=Jonathan|title=The Crusades: A History|edition=2nd|publisher=Yale University Press|year=2005|isbn=0-8264-7270-2|url=https://books.google.com/books?id=OmSsBDy1G0EC}}
* {{Cite book|last=Robson|first=William|author-link=William Robson (writer)|title=The Great Sieges of History|publisher=Routledge|year=1855|url=https://catalog.hathitrust.org/Record/011625162/Home}}
* {{Cite book|last=Runciman|first=Steven|author-link=Steven Runciman|title=A History of the Crusades, Volume One: The First Crusade and the Foundation of the Kingdom of Jerusalem|year=1951|publisher=Cambridge University Press|url=https://books.google.com/books?id=qkV71_6H8UIC|isbn=978-0521061612}}
* {{cite book|last=Runciman|first=Steven|title=The First Crusade|url=https://archive.org/details/firstcrusade0000runc_c7g6|publisher=Cambridge University Press|year=1992|isbn=978-0521232555}}
* {{Cite book|last=Setton|first=Kenneth M.|author-link=Kenneth Setton|title=A History of the Crusades|publisher=Six Volumes. University of Wisconsin Press|year=1969|url=https://digicoll.library.wisc.edu/cgi-bin/History/History-idx?type=browse&scope=History.HistCrusades}}
* {{Cite book|last=Tyerman|first=Christopher|author-link=Christopher Tyerman|title=God's War: A New History of the Crusades|url=https://archive.org/details/godswarnewhistor00tyer|publisher=Belknap Press of Harvard University Press|location=Cambridge|year=2006|isbn=0-674-02387-0}}
* {{cite book|last=Tyerman|first=Christopher|title=The Debate on the Crusades, 1099–2010|url=https://books.google.com/books?id=t_DEyAEACAAJ|year=2011|publisher=Manchester University Press|isbn=978-0-7190-7320-5}}
* {{cite book|last=Tyerman|first=Christopher|title=The World of the Crusades|url=https://books.google.com/books?id=GIOVDwAAQBAJ|year=2019|publisher=Yale University Press|isbn=978-0-300-21739-1}}
* {{cite book|last=Yewdale|first=Ralph Bailey|title=Bohemond I, Prince of Antioch|url=https://catalog.hathitrust.org/Record/011224460/Home|year=1917|publisher=Princeton University}}
{{Refend}}
== Pranala luar ==
* {{Commons category-inline|First Crusade}}
* [https://origin-rh.web.fordham.edu/Halsall/sbook1k.asp#The%20First%20Crusade The First Crusade] di [[Universitas Fordham|Internet Medieval Sourcebook]]
{{authority control}}
<!-- Categories -->
[[Kategori:Kekristenan abad ke-11]]
[[Kategori:Konflik tahun 1090-an]]
[[Kategori:Peperangan yang melibatkan Kekaisaran Romawi Suci]]
[[Kategori:Perang Salib| ]]
[[Kategori:Perang yang melibatkan Armenia]]
[[Kategori:Perang yang melibatkan Italia]]
[[Kategori:Perang yang melibatkan Kekaisaran Bizantium]]
[[Kategori:Perang yang melibatkan
[[Kategori:
|