Nomo Koeswoyo: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: kemungkinan menambah konten tanpa referensi atau referensi keliru VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
(47 revisi perantara oleh 29 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
'''Koesnomo bin Koeswoyo''' atau '''Nomo Koeswoyo''' (21 Januari 1938 – 15 Maret 2023 ) adalah salah satu musikus Indonesia dari grup Koes Bersaudara yang beranggotakan kakak beradik keluarga Koeswoyo. Pada grup tersebut ia berposisi sebagai drummer.▼
{{Infobox person
| honorific_prefix =
| name = Nomo Koeswoyo
| honorific_suffix =
| image = Nomo_Koeswoyo_1997.jpg
| image_upright =
| image_size =
| landscape = <!-- yes, if wide image, otherwise leave blank -->
| alt = nomo koeswoyo 1997
| caption = Nomo Koeswoyo dalam video klip "Pusing 7 Keliling" 1997
| native_name =
| native_name_lang =
| birth_name = Koesnomo
| alias =
| birth_date = {{birth date|1938|1|21}}
| birth_place = [[Kabupaten Tuban|Tuban
| death_date = {{death date and age|2023|3|15|1938|1|21}}
| death_place = [[
| occupation = [[Penyanyi]], [[Pencipta lagu]], [[Aktor]]
| children = [[Chicha Koeswoyo]] (Mirza Riandiani Kesuma) <br> Hellen Koeswoyo (Hellen Atmisuri) <br> Reza Wicaksono Koeswoyo <br> Taufiq Koeswoyo
| parents = Raden Koeswoyo dan Rr. Atmini
| alma_mater =
| relatives =
| spouse = Fatimah Francisca (meninggal)▼
| website =
▲| spouse=Fatimah Francisca (meninggal)
|
| module = {{Infobox musical artist|embed=yes▼
▲{{Infobox musical artist|embed=yes
| background = solo_singer, song witer
| origin =
Baris 43 ⟶ 31:
| instrument = [[Drum]], [[Vokal]]
| years_active = [[1958]]–[[2023]]
| label = [[Dimita Moulding Company, Ltd]]
| associated_acts =
| current_members = * [[No Koes]]
| past_members = * [[Koes Bersaudara]]
}}
}}
▲'''Koesnomo bin Koeswoyo'''
== Masa Kecil ==
Nomo Koeswoyo adalah anak kelima dari sembilan bersaudara keturunan pasangan Raden Koeswoyo (
# Tituk (perempuan) (15 Mei 1930), meninggal sewaktu bayi.
# Koesdjono (Djon alias John Koeswoyo) (5 Agustus 1932 – 2 Desember 2022).
# Koesdini (Dien ~ perempuan) (7 Oktober 1934).
# Koestono (Ton alias Tonny Koeswoyo) (19 Januari 1936 – 27 Maret 1987).
# '''Koesnomo (Nom alias Nomo Koeswoyo) (21 Januari 1938 – 15 Maret 2023)'''.
# Koesyono (Yon alias Yon Koeswoyo) (27 September 1940 – 5 Januari 2018).
# Koesroyo (Yok alias Yok Koeswoyo) (3 September 1943).
# Koestami (Miyi ~ perempuan) (6 Januari 1945).
# Koesmiani (Ninuk ~ perempuan) (16 Januari 1947).
Dari silsilah keluarga, mereka termasuk generasi ke 7 keturunan (trah) [[Sunan Muria]] di Tuban. Ibu mereka adalah keponakan dari Bupati Tuban pada zaman penjajahan Belanda saat itu.
Masa kecil Nomo dilalui di kota [[Tuban]], [[Jawa Timur]] bersaudara saudara-saudaranya. Tahun 1952 keluarga Koeswoyo pindah ke [[Jakarta]] mengikuti mutasi Sang ayah berkarier hingga pensiun sebagai pegawai negeri di Kementrian Dalam Negeri. Di Jakarta mereka sekeluarga menempati rumah di jalan Mendawai III, No. 14, Blok C, [[Kebayoran baru]], Jakarta Selatan.▼
▲Masa kecil Nomo dilalui di
Dalam keluarganya ia biasa dipanggil dengan sebutan Nom. Pada masa remajanya ia dikenal bandel dan berjiwa keras, sehingga kerap berkelahi dengan temannya di luar. Ia adalah satu-satunya anak Koeswoyo yang pernah dipukul sampai pingsan oleh ayahnya karena kenakalannya. Ia juga pernah dipukul kepalanya dengan kayu kaso oleh adiknya Yok, sewaktu mereka bertengkar. Ia pula di antara saudara-saudaranya yang sempat merantau ke beberapa kota untuk mencari kerja, selepas menyelesaikan pendidikan SMA di Jakarta. Ia menyelesaikan sekolahnya di SMP XI dan SMA Taman Madya, di Jakarta. Ayahnya berharap Nomo menjadi sarjana, tapi Nomo ingin bekerja setamat sekolah menengah atas. Ayahnya tak mengizinkan, lalu Nomo memilih berkelana.<ref name="anton-djakarta.blogspot.com">http://anton-djakarta.blogspot.com/2008/02/kisah-keluarga-koeswoyo.html</ref> Hal itu dilakoninya mulai dari [[Surabaya]] sampai ke [[Belawan]], [[Sumatra Utara]]. Pekerjaan kasar dilakukan demi mencari kehidupan yang lebih baik, di antaranya sebagai tukang sapu, bersih-bersih rumah juragan genteng di Surabaya, sampai menjadi buruh kasar di luar pulau.<ref>http://tosuto.blogspot.com/2009/02/data-data-pribadi-1974.html</ref> Hal itu memompa kuat semangatnya untuk menjadi seorang yang berkepribadian tangguh.▼
▲Dalam keluarganya ia biasa dipanggil dengan sebutan Nom. Pada masa remajanya ia dikenal bandel dan berjiwa keras, sehingga kerap berkelahi dengan temannya di luar. Ia adalah satu-satunya anak Koeswoyo yang pernah dipukul sampai pingsan oleh ayahnya karena kenakalannya. Ia juga pernah dipukul kepalanya dengan kayu kaso oleh adiknya Yok, sewaktu mereka bertengkar. Ia pula di antara saudara-saudaranya yang sempat merantau ke beberapa kota untuk mencari kerja, selepas menyelesaikan pendidikan SMA di Jakarta. Ia menyelesaikan sekolahnya di SMP XI dan SMA Taman Madya, di Jakarta. Ayahnya berharap Nomo menjadi sarjana, tapi Nomo ingin bekerja setamat sekolah menengah atas. Ayahnya tak mengizinkan, lalu Nomo memilih berkelana.<ref name="anton-djakarta.blogspot.com">http://anton-djakarta.blogspot.com/2008/02/kisah-keluarga-koeswoyo.html</ref> Hal itu dilakoninya mulai dari [[Surabaya]] sampai ke [[Belawan]], [[
== Karier ==
=== Koes Bersaudara ===
Grup ini mulai berkarier sejak tahun 1958 dengan nama '''Kus Brothers''' yang beranggotakan 5 orang kakak beradik keluarga Koeswoyo ([[Jon Koeswoyo]] pada Bass, [[Tonny Koeswoyo]] pada gitar, Nomo Koeswoyo pada drum, [[Yon Koeswoyo]] pada vokal, dan [[Yok Koeswoyo]] pada vokal) dan seorang dari luar keluarga Koeswoyo yang bernama [[Jan Mintaraga]]
Beberapa waktu kemudian pada tahun 1964 kakak tertua mereka Jon Koeswoyo yang telah berkeluarga pun mengundurkan diri, sehingga menyisakan 4 personel kakak beradik yang dipimpin oleh Tonny Koeswoyo. Grup ini kemudian kembali mengganti namanya menjadi '''Koes Bersaudara'''. Mereka meraih kesuksesan dalam beberapa album rekaman berikutnya selama beberapa tahun sebelum dipenjarakan oleh rezim [[Orde Lama]] [[Soekarno]] di Penjara Glodok pada tanggal 29 Juni 1965. Mereka dianggap memainkan lagu-lagu ''ngak-ngik-ngok'' (kebarat-baratan) yang terlarang masa itu. Saat terjadi penangkapan terhadap para personil Koes Bersaudara di rumahnya, Nomo sedang berada di luar, sehingga ia luput dari pencidukan. Namun dengan kesadaran sendiri ia pun mendatangi kantor polisi pada sore harinya untuk meminta ditahan sebagai wujud solidaritas kepada saudara-saudaranya. Keempatnya mendekam di penjara tanpa proses pengadilan selama 3 bulan. Mereka dibebaskan pada tanggal 29 September 1965 (tepat sehari sebelum pecahnya [[Gerakan 30 September|Gerakan '''30 September PKI''']]). Selepas itu karier bermusik mereka kembali berjalan.
=== Keluar dari Koes Bersaudara ===
Meski meraih kesuksesan dalam bermusik, tetapi kehidupan anggota grup ini tetap dalam kesulitan ekonomi. Hal itu dirasakan oleh seluruh personel Koes bersaudara. Tahun 1968-1969 merupakan saat-saat surut bagi Koes Bersaudara. Setiap malam Koes Bersaudara manggung di banyak tempat hiburan. Kondisi Nomo yang sudah berkeluarga tidak
Nomo kerap berkata
Posisi drummer yang ditinggalkan Nomo Koeswoyo kemudian digantikan oleh [[Kasmuri]] (dikenal dengan panggilan [[Murry]]) yang berasal dari [[Surabaya]]. Murry adalah
Saat masuknya Murry, Nomo sedang sibuk dalam bisnis sampingannya, sehingga ia tidak mengetahui posisinya telah digantikan. Penggantian ini sempat menimbulkan masalah dalam diri adik laki-laki terkecil mereka yakni Yok Koeswoyo yang keberatan dengan orang luar dalam band keluarga. Keputusan tegas Tonny mengeluarkan Nomo
Tonny merekrut Murry dan Totok AR menjadi anggota band di luar keluarga Koeswoyo. Grup ini pun mengubah namanya menjadi [[Koes Plus]] yang di kemudian hari berhasil meraih
=== Mendirikan Grup No Koes ===
Nomo Koeswoyo
Nomo akhirnya lebih menonjol sebagai pengusaha yang meraih sejumlah
No Koes
Group No Koes menghilang pada tahun 1980-an, tetapi sempat dihidupkan lagi oleh Nomo pada tahun 1990-an hingga awal periode tahun 2000-an dengan personel yang berubah-ubah. Mereka lebih banyak berkiprah di panggung hiburan saja, mengiringi Nomo dalam bernyanyi.
Baris 99:
=== Mengorbitkan Anak ===
Musik dan bisnis juga membawanya berhasil mengorbitkan putrinya sendiri, [[Chicha Koeswoyo]], pada tahun [[1975]] dengan lagu [[Heli (lagu)|Heli]] yang disusul lagu-lagu lainnya seperti ''"Bersinar Matahari"'', ''"Pulang Sekolah"'' dalam belasan album yang meraih sukses di pasaran blantika lagu anak-anak. Ia pun kemudian mengorbitkan anak keduanya '''[[Hellen Koeswoyo]]''' yang juga sempat mengeluarkan beberapa album pada periode yang hampir bersamaan, meski tidak sepopuler kakaknya. Umumnya lagu-lagu yang dibawakan anak-
=== Reuni Koes Bersaudara ===
Baris 117:
=== Kehidupan pribadi dan sosial ===
Nomo sempat menjalani pernikahan beda agama dengan seorang wanita yang bernama '''Francise Loen''' (lahir di Depok) biasa dipanggil ''Meis'', teman sekelas Nomo di SMA di Jakarta. Dari pernikahannya ini mereka memiliki
Di antara keluarga Koes Bersaudara kehidupan Nomolah yang paling sukses, karena selain bermusik ia juga seorang pengusaha dan produser. Keinginannya untuk meraih sukses sudah terlintas dalam benaknya sejak awal mereka rekaman album Koes Besaudara I. Suatu hari, pukul 16.00, mereka menunggu [[oplet]] untuk pulang di daerah Tosari, Jakarta Pusat. Pelawak [[S. Bagio]] lewat mengendarai mobilnya. Bagio menyapa dan melanjutkan perjalanan. “Kapan ya saya bisa punya mobil sendiri,” gumam Nomo kala itu.“ <ref name="anton-djakarta.blogspot.com"/> Hal itu menjadi pelecut semangatnya untuk berhasil.
Baris 124:
Nomo menghabiskan masa tuanya dengan lebih banyak di rumah peristirahatannya yang luas di kota [[Magelang]], [[Jawa Tengah]] bersama putra bungsunya, Reza yang telah berkeluarga. Uniknya Reza menikah dengan putri dari Murry Koes Plus yang bernama '''Anggi Risti''' pada tahun 2014. Di sana mereka membuka usaha bengkel body-repair mobil. Sementara di sekitar kompleks Koes Plus di Jalan Haji Nawi, Cipete, Nomo juga membuka bengkel.<ref>http://majalah.blogspot.com/2004/07/nomo-koeswoyo-ingin-menjual-hotel.html#sthash.3hkMaR6C.dpuf</ref>
Pada tanggal 15 Maret 2023 Nomo meninggal dunia pada usia 85 tahun di Magelang dan dimakamkan di TPU Jeruk Purut, Jakarta.
== Filmografi ==
Baris 144 ⟶ 146:
| Sebagai penata musik
|}
== Referensi ==
Baris 166 ⟶ 151:
== Pranala luar ==
* {{id}} [http://www2.kompas.com/kompas-cetak/0310/10/Musik/611347.htm Sisa Laskar Koes Bersaudara] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20080506114054/http://www2.kompas.com/kompas-cetak/0310/10/Musik/611347.htm |date=2008-05-06 }}
* {{id}} [http://www.yucheyahyasukaca.net Kumpulan album Koes Plus dan Koes Bersaudara] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20121128222535/http://yucheyahyasukaca.net/ |date=2012-11-28 }}
Baris 173 ⟶ 157:
{{Authority control}}
{{lifetime|1938|2023}}
{{DEFAULTSORT:Koeswoyo, Nomo}}
[[Kategori:Pemusik Indonesia]]
[[Kategori:Penyanyi Indonesia]]
[[Kategori:Keluarga Koeswoyo|N]]
▲[[Kategori:Tokoh dari Tuban]]
[[Kategori:Tokoh Jawa Timur]]
[[Kategori:Tokoh
[[Kategori:Tokoh dari Kecamatan Tuban]]
|