|image = File:Abdullah Muzakir Walad, Riwayat Hidup Anggota-Anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat Hasil Pemilihan Umum 1971, p637.jpg
|imagesize =
|caption = Abdullah Muzakir sebagai anggota [[Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia|MPR-RI]], {{circa|1971}}.
|caption =
|office = Gubernur Aceh| {{!}}Gubernur Daerah Istimewa Aceh
|order = ke-10
|term_start = 23 Maret 1968
|term_end = 27 Agustus 1978
|lieutenant = Marzuki Nyakman
|predecessor = Hasby Wahidi
|successor = [[Abdul Madjid Ibrahim]]
|office2 = Anggota [[Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia]]
|term_start2 = 1972
|term_end2 = 1977
|birth_date = {{birth date|1920|08|20}}
|birth_place ={{flagicon|NED}} [[Lubok Sukon, Ingin Jaya, Aceh Besar|Lubok Sukon]], [[Aceh]]
|death_date =
|death_place =
|branch = [[Berkas:Insignia of the Indonesian Army.svg|25px]] [[TNI Angkatan Darat]]
|unit = [[Infanteri]]
|allegiance = [[Indonesia]]<!-- Hanya untuk warga negara asing -->
|rank = [[Berkas:Letkol17-TNI pdh adArmy-LTC.pngsvg|25px20px]] [[Letnan Kolonel|Letnan Kolonel TNI]]
}}
'''[[Letnan Kolonel|Letnan kolonel]] [[Tentara Nasional Indonesia|TNI]] ([[Purnawirawan|Purn]].) Abdullah Muzakir Walad''' ({{lahirmati||20|8|1920||}}) adalah seorang tentara, guru, kepala sekolah, pebisnis, konsultan, dan penasihat yang menjabat sebagai [[Daftar Gubernur Aceh|Gubernur Aceh]] kesepuluh dari tahun 1968 sampai tahun 1978.
'''Abdullah Muzakir Walad''' (lahir 20 Augustus 1920) adalah seorang tokoh Aceh yang pernah menjabat sebagai Gubernur Aceh dari tahun 1968-1978. Beliau juga pernah menjadi guru, kepala sekolah, tentara, pebisnis, konsultan, dan penasihat.
== Kehidupan Awalawal ==
Abdullah Muzakir Walad dilahirkan di [[Lubok Sukon, Ingin Jaya, Aceh Besar|Lubok Sukon]] pada 20 Augustus 1920. DiaIa menyelesaikan pendidikan dasarnya di [[Hollandsch-Inlandsche School|HIS]] Sigli pada tahun 1935. SelanjtunyaSelanjutnya, diaia meneruskan pendidikan menengahnya di [[Meer Uitgebreid Lager Onderwijs|MULO]] dan lulus tahun 1939. Abdullah Muzakir melanjutkan pendidikan tingginya di Kweekschool Muhammadiyah Yogyakarta dan lulus tahun 1941.<ref name="AMW">{{cite web||last1=Putra|first1=Bisma Yadhi|url=https://kinija.id/abdullah-muzakkir-walad-orang-terlama-yang-jadi-gubernur-aceh/ |title=Abdullah Muzakkir Walad, Orang yang Paling Lama Menjabat Gubernur Aceh|website=Kinija|date=2023-03-14 |access-date=2023-05-18 |url-status=dead |archive-url=https://web.archive.org/web/20230314074217/https://kinija.id/abdullah-muzakkir-walad-orang-terlama-yang-jadi-gubernur-aceh/ |archive-date=2023-03-14}}</ref>
== Karier ==
Setelah lulus dari sekolah keguruan, beliauia memulai kariernya sebagai guru dan kepala sekolah di Sekolah Rakyat VI dari tahun 1942-1946. Selama menjadi guru dan kepala sekolah, beliauia juga bergabung dengan dinas kemiliteran. Pada tahun 1942, dia bergabung dengan Stadswacht, pasukan patroli bentukan KNIL. Setahun kemudian, diaAbdullah Muzakir mendapatkan pendidikan semi militer di sekolah guru buatan Jepang.<ref name="AMW" />
=== Militer ===
Pasca-Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, Abdullah Muzakir bergabung dengan Lasykar Rakyat cabang [[Ingin Jaya, Aceh Besar|Ingin Jaya]] dan menjabat sebagai kepala kompi. JabataanIa tersebutmenjabat diembannyasebagai sambilkepala kompi sembari menjadi guru dan kepala sekolah.<ref name="AMW" />
Kemudian, diaia mengundurkan diri dari kariernya di bidang pendidikan dan bergabung dengan dunia militer. BeliauIa mengikuti Latihan Opsir Polisi Tentara Sumatera di Bukit Tinggi dan lulus pada tahun 1946 dengan pangkat kapten karena menjadi lulusan terbaik.<ref>{{cite book |last1=Dinas Provosost TNI Angkatan Darat |first1=Dinas Provosost TNI Angkatan Darat |title=Sejarah pengabdian Corps Polisi Militer Angkatan Darat, 1945-1978 |date=1981 |publisher=Yayasan Gajah Mada |location=Jakarta |page=37}}</ref> Pada tanggal 25 April 1947, Abdullah Muzakir bergabung dengan Divisi X/TRI dan menjabat sebagai Komandan Seksi-VIII/Polisi Tentara.<ref name="AMW" />
Pada bulan Juni 1947, [[Daud Beureuh]] membentuk TNI di Daerah Kemiliteran Aceh, Langkat, dan Tanah Karo dan Abdullah Muzakir ditunjuk sebagai Komandan Polisi Tentara Divisi X Kutaraja. Pada saat itu, Abdullah Muzakir berpangkat sebagai mayor. Setelah itu, Abdullah Muzakir menjabat berbagai posisi kemiliteran yaitu Komandan Corps Polisi Militer Langkat dan Tanah Karo dan Komandan Batalion IV CPM Sumatera.<ref name="AMW" />
Karier militer Abdullah Muzakir berhenti pada tahun 1952 ketika beliauia dihentikan secara hormat dengan pangkat terakhirnya yaitu Letnan Kolonel.<ref name="AMW" /><ref>{{cite book |last1=Lembaga Pemilihan Umum |first1=Lembaga Pemilihan Umum |title=Buku Lampiran III PEMILIHAN UMUM 1971 |date=1971 |publisher=Lembaga Pemilihan Umum |location=441}}</ref> Meskipun begitu, beliauAbdullah Muzakir masih dipercaya untuk menjalankan tugas-tugas yang berkaitan dengan militer seperti menjadi anggota Delegasi 28 yang bertugas untuk melakukan perundingan dengan [[Daud Beureuh]] demi mengakhiri pemberontakan [[DI/TII]] di Aceh.<ref name="AMW" />
=== Bisnis ===
Mengundurkan diri dari dinas kemiliteran, Abdullah Muzakir memutuskan untuk berkecimpung ke dunia bisnis. BeliauIa hijrahberpinfah ke Jakarta dan memulai karier bisnisnya sebagai Manajer NV Permai dari tahun 1953-1960.<ref name="AMW" />
Kemudian, dia kembali ke Aceh dan menjadi direktur PT Panca Usaha dari tahun 1961-1967. Selama menjabat sebagai direktur PT Panca Usaha, Abdullah Muzakir mengemban posisi lainnya yaitu Direktur Fa. H.M. Amin, Ketua Gabungan Pengusaha Ekspor Indonesia Sementara (GPEIS), Ketua Badan Musyawarah Pengusaha Nasional Swasta (BAMUNAS) Aceh, Direktur Seksi Perdagangan BAPIPDA, dan Kuasa Direksi Badan Otorita Jalan Raya Aceh.<ref name="AMW" />
== Gubernur Aceh (1968–1978) ==
Pada tanggal 23 Maret 1968, Presiden [[Soeharto]] mengangkat Abdullah Muzakkir Walad sebagai Gubernur Aceh dengan didampingi oleh Marzuki Nyakman sebagai wakilnya. Saat menjadi Gubernur Aceh selama 10 tahun, beliauia memiliki jabatan lain yaitu Anggota MPR Utusan Daerah pada tahun 1972 dan 1977 dan Ketua Dewan Pembina Kokarmendagri Aceh dan Korpri Tingkat I Aceh (1968-1978).<ref name="AMW" />
Selama menjadi gubuernur Aceh, makam [[Johan Harmen Rudolf Köhler]] dipindahkan ke Kerkhoff, Banda Aceh atas usul beliauusulannya setelah mendengar kabar bahwa [[Museum Taman Prasasti|Pemakaman Tanah Abang]] akan digusur.<ref>{{cite web |last1=AJNN |first1=AJNN |title=Kerkof Petjut, Makam Bersejarah di Tanah Rencong |url=https://www.ajnn.net/news/kerkof-petjut-makam-bersejarah-di-tanah-rencong/index.html |website=ajnn.net |publisher=Aceh Journal National Network |access-date=14 Maret 2023}}</ref> Selain itu juga, Abdullah Muzakir menghapus kewedanan di seluruh Aceh pada 18 November 1974.<ref>{{cite book |last1=bin Wan Diman |first1=Muntasir |title=TAMIANG MENUJU DAERAH OTONOM |date=2021 |publisher=CV Pusdikra Mitra Jaya |location=Medan |isbn=978-623-6853-41-2 |page=44}}</ref> Pada masa kepemimpinannya, [[Pusat Dokumentasi dan Informasi Aceh]] berdiri pada tahun 1977.<ref>{{cite web |last1=Fajri |first1=Rahmat |title=PDIA Butuh Perhatian Pemerintah . |url=https://www.ajnn.net/news/pdia-butuh-perhatian-pemerintah/index.html |website=ajnn.net |publisher=Aceh Journal National Network |access-date=22 Mei 2023}}</ref>
== KelanjutanKehidupan Karierselanjutnya ==
Setelah selesai menjabat sebagai Gubernur Aceh, Abdullah Muzakir menjadimenjabat sebagai Penasihat Mobil Oil Indonesia dan Konsultan PT Arun LNG.<ref name="AMW" />
== Referensi ==
|