Amir Sjarifoeddin: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
(141 revisi perantara oleh 76 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Nama Batak|[[Suku Batak Angkola|Angkola]]|[[Harahap]]}}
{{Infobox PM
|
|
|
|
|
|
|
|
|viceprimeminister={{unbulleted list|[[Adnan Kapau Gani]]|[[Setyadjit Soegondo]]|[[R. Syamsudin|Raden Sjamsoedin]]|[[Wondoamiseno]]}}
|
|successor = [[Mohammad Hatta]]
|office2 = Menteri Pertahanan Indonesia
|order2 = ke-2
|term_start2 = 14 November 1945
|term_end2 = 29 Januari 1948
|primeminister2={{unbulleted list|[[Sutan Sjahrir]]|Amir Sjarifoeddin}}
|
|predecessor2= {{unbulleted list|[[Soeprijadi]]|I. M. Suliyoadikusumo {{small|(ad-interim)}}}}
|successor2 = {{unbulleted list|[[Mohammad Hatta]] {{small|(ad-interim)}}|[[Hamengkubuwono IX]]}}
|office3 = Daftar Menteri Penerangan Indonesia{{!}}Menteri Penerangan
|order3 = ke-1
|term_start3 = 2 September 1945
|term_end3 = 12 Maret 1946
|primeminister3=[[Sutan Sjahrir]]
|president3 = [[Soekarno]]
|predecessor3= ''Jabatan baru''
|successor3 = [[Mohammad Natsir]]
|birth_name = Amir Sjarifoeddin Harahap
|birth_date = {{birth date|1907|4|27}}
|birth_place = [[Kota Medan|Medan]], [[Keresidenan Sumatera Timur|Sumatera Timur]], [[Hindia Belanda]]
|death_date = {{death date and age|1948|12|19|1907|4|27}}
|death_place = [[Kabupaten Karanganyar|Karanganyar]], [[Keresidenan Surakarta]], Indonesia
|death_cause = [[Hukuman mati]]
|party = [[Partai Sosialis Indonesia]]
|otherparty = {{ubl|[[Partai Komunis Indonesia|PKI]] (1935–1948)|[[Gerakan Rakyat Indonesia|Gerindo]] (1937–1942)|[[Partai Sosialis (Indonesia)|PS]] (1945–1948)}}
|spouse = {{marriage|Djaenah Harahap|1935}}
|children = 6
|alma_mater = [[Universitas Indonesia|Rechts Hogeschool]] ([[Meester in de Rechten|Mr.]])
|occupation = {{hlist|Politikus|wartawan}}
|relatives={{unbulleted list|[[Sutan Gunung Tua Harahap|Ephraim Harahap gelar Sutan Gunung Tua]] (kakek)|[[Todung Sutan Gunung Mulia|Todung Harahap gelar Sutan Gunung Mulia]] (abang sepupu)|[[Arifin Harahap]] (abang sepupu)}}
|parents={{unbulleted list|Djamin Harahap gelar Baginda Soripada (ayah)|Basunu br. Siregar (ibu)}}}}
[[Meester in de Rechten|Mr.]] '''Amir Sjarifoeddin Harahap''' ([[Ejaan Republik|ER]], [[Ejaan Yang Disempurnakan|EYD]]: '''Amir Syarifuddin Harahap'''; {{lahirmati|[[Kota Medan|Medan]]|27|4|1907|[[Karesidenan Surakarta|Surakarta]]|19|12|1948}}) adalah seorang politikus dan jurnalis Indonesia. Ia menjabat sebagai [[Daftar Perdana Menteri Indonesia|Perdana Menteri Indonesia]] ketika [[Revolusi Nasional Indonesia]] sedang berlangsung.<ref name="VICKERS_86">Vickers (2005), page 86</ref> Amir adalah pemimpin [[Politik sayap kiri|sayap kiri]] terdepan pada masa Revolusi. Pada tahun 1948. Sebagai pemimpin pemberontakan PKI Madiun bersama Musso, Amir dieksekusi mati bersama beberapa tokoh PKI lainnya yang terlibat dalam [[Pemberontakan PKI 1948]].<ref>{{cite book| last1 = Purba | first1 = Yema Siska | editor-last1 = Michellia | editor-first1 = Dewi Kharisma | date = September 2013 | year = 2013 | orig-date = 2012 | title = Amir Sjarifoeddin: Nasionalis yang Tersisih | url = https://polgov.fisipol.ugm.ac.id/buku/amir-sjarifoeddin-nasionalis-yang-tersisih | url-status = live | language = | trans-title = | publisher = PolGov | isbn = 978-602-7636-25-5 | access-date = 3 Desember 2021}}</ref>
==
Amir lahir dari keluarga bangsawan Batak Angkola asal [[Pasar Matanggor, Batang Onang, Padang Lawas Utara|Pasar Matanggor]]. Kakeknya, Sutan Gunung Tua, adalah seorang jaksa di [[Tapanuli]]. Ayahnya, Baginda Soripada, juga adalah seorang jaksa di [[Kota Medan|Medan]]. Di kota itulah, Amir lahir dalam keluarga berada dan memiliki tradisi intelektual. Ini memungkinkan Amier untuk belajar di sekolah-sekolah elit, seperti di [[Haarlem]] dan [[Leiden]]. Kemudian, ia melanjutkan pendidikan hukum di [[Batavia]].<ref name="VICKERS_86"/> Selama bersekolah di Belanda, Amir mempelajari [[filsafat Timur]] dan [[Filsafat Barat|Barat]] di bawah pengawasan [[Theosophical Society]].<ref name="VICKERS_86"/> Amir beralih agama dari [[Islam]] ke [[Kekristenan|Kristen]] pada tahun 1931.<ref name="VICKERS_86"/> Ia pernah memberi kotbah di sebuah gereja [[Huria Kristen Batak Protestan|HKBP]] di Batavia.
=== Pendidikan ===
Amir menikmati pendidikan di [[ELS]] atau sekolah dasar Belanda di Medan pada tahun 1914 hingga selesai Agustus 1921. Atas undangan saudara sepupunya, [[Todung Sutan Gunung Mulia|T.S.G. Mulia]] yang baru saja diangkat sebagai anggota ''[[Volksraad]]'' dan belajar di kota [[Leiden]] sejak
Namun pada September 1927, sesudah lulus ujian tingkat kedua, Amir kembali ke kampung halaman karena masalah keluarga, walaupun teman-teman dekatnya mendesak agar menyelesaikan pendidikannya di Leiden. Kemudian Amir masuk
Amir pernah divonis penjara karena dituduh bersalah dalam kasus delik pers pada tahun 1933. Ia nyaris dibuang ke [[Tempat Pengasingan Boven Digoel|Boven Digoel]] namun diselamatkan oleh Gunung Mulia dan salah satu gurunya.<ref name=":0" />
== Perjuangan ==
Menjelang invasi [[Jepang]] ke [[Hindia Belanda]], Amir berusaha—menyetujui dan menjalankan garis Komunis Internasional agar [[sayap kiri|kaum kiri]] menggalang aliansi dengan kekuatan [[kapitalis]] untuk menghancurkan [[Fasisme]]. Barangkali ini mempunyai hubungan dengan pekerjaan politik [[Musso]] dengan kedatangannya ke Hindia Belanda dalam tahun 1936.
Ia kemudian dihubungi oleh anggota-anggota kabinet Gubernur Jenderal, menggalang semua kekuatan anti-fasis untuk bekerja bersama dinas rahasia Belanda dalam menghadapi serbuan Jepang. Rencana itu tidak banyak mendapat sambutan. Rekan-rekannya sesama aktivis masih belum pulih kepercayaan terhadapnya akibat polemik pada awal tahun 1940-an, serta tidak paham akan strateginya melawan Jepang. Mereka ingin menempuh taktik lain yaitu, berkolaborasi dengan Jepang dengan harapan Jepang akan memberi kemerdekaan kepada Hindia Belanda setelah kolonialis Belanda dikalahkan. Dalam hal ini garis Amir yang terbukti benar.
Pada bulan Januari 1943 ia tertangkap oleh
Sebuah dokumen NEFIS (''Netherlands Expeditionary Forces Intelligence Service''), instansi rahasia yang dipimpin [[Van Mook]], tertanggal
Dalam [[Persetujuan Renville]]
== Jabatan ==
* Menteri pada [[Kabinet Presidensial]], [[Kabinet Sjahrir I]], [[Kabinet Sjahrir II]], [[Kabinet Sjahrir III]]
* Perdana Menteri:
== Peristiwa Madiun ==
Setelah diamankan, Amir dibawa ke [[Kabupaten Kudus|Kudus]] dan kemudian dipindah ke [[Kota Yogyakarta|Yogyakarta]]. Akhirnya Amir dipenjara di Benteng Yogyakarta dan kemudian dipindahkan ke [[Kota Surakarta|Surakarta]]. Desember 1948, menjadi bulan terakhir bagi Amir karena ia harus meregang nyawanya di tangan para eksekutor. Eksekusi yang dilakukan kepada Amir dilakukan bersama dengan eksekusi tokoh PKI lainnya, seperti Maruto Darusman, Suripno, dan [[Sardjono]].
19 Desember 1948, sekitar tengah malam, di kompleks makam desa Ngaliyan, kepala Amir Sjarifoeddin ditembak dengan pistol oleh seorang letnan [[Polisi militer|Polisi Militer]], sebuah satuan khusus dalam [[Angkatan Bersenjata Republik Indonesia]]. Sebelum itu beberapa orang penduduk desa setempat diperintahkan menggali sebuah lubang kubur besar. Dari rombongan sebelas orang yang diangkut dengan truk dari penjara di Surakarta, Amir orang pertama yang ditembak mati malam itu. Beberapa hari sebelumnya, ia dan beberapa orang lainnya, secara diam-diam telah dipindah ke rumah penjara Benteng Yogyakarta.
[[Berkas:Makam Amir Sjarifoeddin Harahap di TPU Ngaliyan, Kelurahan Lalung, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Karanganyar.jpg|jmpl|Makam Amir Sjarifoeddin Harahap di TPU Ngaliyan, Kelurahan Lalung, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Karanganyar]]
== Referensi ==
{{reflist}}
== Pranala luar ==
* {{id}} [https://web.archive.org/web/20080510132247/http://www24.brinkster.com/Indomarxist/amirsyar.htm Sekilas tentang Amir Sjarifuddin] (Arsip)
* {{id}} [https://web.archive.org/web/20010617215537/http://members.fortunecity.com/edicahy/sejarah-indonesia/sjarifuddin.htm Amir Sjarifuddin Antara Negara dan Revolusi]
{{kotak mulai}}
{{s-off}}
{{s-new}}
{{s-ttl|title=[[Daftar Menteri Penerangan Indonesia|Menteri Penerangan Indonesia]]|years=1945–1946}}
{{s-aft|after= [[Mohammad Natsir]]}}
|-
{{s-bef|before=[[Soeprijadi]]}}
{{s-ttl|title=[[Menteri Pertahanan Indonesia]]|years=1945–1948}}
{{s-aft|after= [[Hamengkubuwono IX]]}}
|-
{{s-bef|before=[[Sutan Sjahrir]]}}
{{s-ttl|title=[[Perdana Menteri Indonesia]]|years=1947–1948}}
{{s-aft|after= [[Mohammad Hatta]]}}
|-
{{kotak selesai}}
{{PM Indonesia}}
{{Menteri Penerangan Indonesia}}{{Menteri Pertahanan Indonesia}}
{{DEFAULTSORT:Sjarifuddin, Amir}}
[[Kategori:Tokoh Batak]]
[[Kategori:Tokoh Batak Angkola]]
[[Kategori:Marga Harahap|Amir]]
[[Kategori:Tokoh dari Medan]]
[[Kategori:Tokoh Kristen Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh sosialis Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh komunis Indonesia]]
Baris 88 ⟶ 121:
[[Kategori:Menteri Kabinet Amir Sjarifuddin II]]
[[Kategori:Perdana Menteri Indonesia]]
[[Kategori:Menteri Pertahanan Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh
[[Kategori:Tokoh
[[Kategori:Tokoh yang berpindah agama dari Islam ke Protestan|Amir]]
[[Kategori:Anggota Jong Bataks Bond]]
|