Global Mediacom: Perbedaan antara revisi

[revisi tidak terperiksa][revisi terperiksa]
Konten dihapus Konten ditambahkan
Hertya (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Dikembalikan ke revisi 26604508 oleh Alex Neman (bicara) (👮🏻‍♂️🔎)
Tag: Pembatalan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(215 revisi perantara oleh 23 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{pp}}
{{Infobox_Company
{{kegunaan lain|MNC (disambiguasi)}}
| company_name = PT Global Mediacom Tbk
{{Infobox company
| company_logo = [[Berkas:Global Mediacom.svg|250px]]
| name = PT Global Mediacom Tbk
| company_type = [[Perusahaan publik|Publik]]
| logo = MNC Media Entertainment.png
| traded_as = {{BEI|BMTR}}
| logo_size =
| logo_alt =
| logo_caption =
| logo_padding =
| image = MNC TOWER.jpg
| image_size = 250px
| image_alt =
| image_caption = MNC Tower di [[Jakarta]]
| trading_name = MNC Media & Entertainment
| former_name = PT Bimantara Citra (1981—2007)
| industry = {{Plainlist|
* [[Media massa|Media]]
* [[Telekomunikasi]]
}}
| type = [[Perusahaan terbuka|Publik]]
| traded_as = {{IDX|BMTR}}
| fate =
| predecessor =
| successor =
| former_name = Bimantara Citra {{small|(30 Juni 1981- 27 Maret 2007)}}
| founded = {{Start date and age|1981|06|30}} di [[Daerah Khusus Ibukota |Jakarta]], Indonesia <!-- PERHATIAN! Tanggal tercantum merupakan tanggal berdirinya perusahaan sebelum berganti nama. MOHON TIDAK MENGHAPUS/MENGUBAH INFORMASI INI. Terima kasih. -->
| foundation = 30 Juni 1981 (sebagai '''Bimantara Citra''')<br />27 Maret 2007 (sebagai '''Global Mediacom''')
| founder = {{Plainlist|
| founder = [[Bambang Trihatmodjo]]<br />[[Indra Rukmana]]<br />Rosano Barack<br />Mochamad Tachril Sapi`ie
* [[Bambang Trihatmodjo]]
| location = MNC Tower Lantai 27, Jalan Kebon Sirih Raya No. 17-19, [[Kebon Sirih, Menteng, Jakarta Pusat]] 10340
* Rosano Barack
| key_people = [[Hary Tanoesoedibjo]] (Direktur Utama)<br />Rosano Barack (Komisaris Utama)
* Mochammad Tachril Sapi'ie
| num_employees = 9614 orang (Desember 2013)
}}
| products = [[Media]], [[Perusahaan]] dan [[telekomunikasi]]
| defunct = <!-- {{End date|YYYY|MM|DD}} -->
| industry = [[Konglomerat]] (30 Juni 1981-27 Maret 2007)<br />[[Media]] dan [[telekomunikasi]] (27 Maret 2007-sekarang)
| hq_location = MNC Tower, Jl. Kebon Sirih No. 17—19
| parent = [[MNC Corporation]]
| hq_location_city = [[Kota Administrasi Jakarta Pusat|Jakarta Pusat]]
| hq_location_country = Indonesia
| key_people =
| services =
| revenue =
| revenue_year =
| operating_income =
| income_year = <!-- Year of operating_income data (if known) -->
| net_income =
| net_income_year =
| assets =
| assets_year =
| owner = [[#Kepemilikan|lihat daftar]]
| num_employees = 6.980
| num_employees_year = 2024 <!-- Per 30 September 2024, lihat laporan keuangan. -->
| parent =
| divisions =
| subsid = [[#Anak usaha|lihat daftar]]
| subsid = [[Media Nusantara Citra]]<br />[[MNC Vision Networks]]<br />[[Global Mediacom International]]<br />Infokom Elektrindo
| homepagewebsite = {{URL|http://www.mediacom.co.id/}}
| footnotes =
}}
 
[[Berkas:Bimantara Citra.svg|180px|jmpl|ka|Logo Bimantara Citra ([[30 Juni]] [[1981]]-[[27 Maret]] [[2007]])]]
'''PT Global Mediacom Tbk''' ({{IDX|BMTR}}), lebih dikenal sebagai '''MNC Media & Entertainment''' adalah perusahaan media massa dan telekomunikasi asal Indonesia yang didirikan sejak 1981. Perusahaan ini masih berada dalam naungan [[MNC Asia Holding]] dan merupakan induk dari [[Media Nusantara Citra]].
'''PT Global Mediacom Tbk''' ({{BEI|BMTR}}) (sebelumnya bernama '''PT Bimantara Citra Tbk''') atau lebih dikenal dengan nama '''MNC Media'''<ref name=":0">[http://www.mediacom.co.id/images/stories/bimantara/images/structure%20mcom%20november%202014.jpg MNC Media Corporate Structure]</ref> merupakan sebuah [[perusahaan]] yang bergerak dalam bidang [[investasi]] pada perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha [[media]] dan [[telekomunikasi]]. Global Mediacom berpusat di [[Jakarta]], [[Indonesia]], didirikan oleh [[Bambang Trihatmodjo]], [[Indra Rukmana]], Rosano Barack, dan Mochammad Tachril Sapi'ie pada 30 Juni 1981. Saat ini, mayoritas sahamnya dimiliki oleh [[MNC Corporation]] telah tercatat publik di [[Bursa Efek Jakarta]] dan [[Bursa Efek Surabaya]] (sekarang [[Bursa Efek Indonesia]]) dengan kode {{idx|BMTR}} sejak pada tanggal 17 Juli 1995 sebagai papan utama.
 
== Sejarah ==
=== 1981—1998 ===
Global Mediacom didirikan pada 30 Juni 1981<ref name=":1">[http://www.mediacom.co.id/index.php?option=com_content&task=view&id=5&Itemid=12 Company Profile]</ref> dengan nama PT Bimantara Citra oleh [[Bambang Trihatmodjo]], Rosano Barack, dan Mochammad Tachril Sapi'ie. Bergabung juga [[Indra Rukmana]], suami [[Siti Hardijanti Rukmana]] (pendiri [[MNCTV|TPI]]). Nama Bimantara Citra sendiri diberikan oleh [[Bambang Trihatmodjo]], yang artinya kira-kira, siap mengemban tugas yang berat dengan citra yang baik. Pada tanggal 17 Juli 1995, perusahaan resmi mencatatkan saham perdananya di [[Bursa Efek Jakarta]] dan [[Bursa Efek Surabaya]]<ref name=":1" /> (sekarang [[Bursa Efek Indonesia]]). Pada tahun 1997, atas permintaan [[Viacom (1952-2006)|Viacom Indonesia]] dan [[Bhakti Investama]], perusahaan ini menghimpun semua stasiun yang didirikan tahun 1987-1991 dalam satu kelompok bernama [[MNC]]. Kemudian pada tahun 2001, Bimantara Citra diakuisisi oleh MNC Corporation dan berganti nama menjadi PT Global Mediacom Tbk pada tahun 2007.
Perusahaan didirikan pada 30 Juni 1981 dengan nama '''PT Bimantara Citra''' oleh [[Bambang Trihatmodjo]], Rosano Barack, dan Mochammad Tachril Sapi'ie.<ref name=":1">{{Cite web |url=http://www.mediacom.co.id/index.php?option=com_content&task=view&id=5&Itemid=12 |title=Company Profile |access-date=2015-05-16 |archive-date=2023-04-06 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230406094054/https://www.mediacom.co.id/index.php?option=com_content&task=view&id=5&Itemid=12|dead-url=no}}</ref> Nama Bimantara Citra sendiri diberikan oleh [[Bambang Trihatmodjo]], yang artinya siap mengemban tugas yang berat dengan citra yang baik. Bisnis Bimantara awalnya hanya bergerak di bidang teknik dan kontrakto terutama untuk pertambangan.<ref name=visual>{{Cite web |url=https://books.google.co.id/books?id=v0pXAAAAMAAJ&pg=RA25-PA6&dq=PT+Bimantara+Siti+Wisesa&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwj4gOSb0YvvAhXvgtgFHTWEBpUQ6AEwAHoECAQQAg#v=onepage&q=PT%20Bimantara%20Siti%20Wisesa&f=false |title=Visualisasi hasil pembangunan Orde Baru Pelita I, Pelita II ..., Volume 2 |access-date=2021-02-28 |archive-date=2023-08-06 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230806172449/https://books.google.co.id/books?id=v0pXAAAAMAAJ&pg=RA25-PA6&dq=PT+Bimantara+Siti+Wisesa&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwj4gOSb0YvvAhXvgtgFHTWEBpUQ6AEwAHoECAQQAg#v=onepage&q=PT%20Bimantara%20Siti%20Wisesa&f=false |dead-url=no }}</ref> Namun, seiring berjalannya waktu perusahaan ini semakin diperluas ke berbagai bidang, seperti pabrik mobil, pabrik [[petrokimia]], transportasi udara, keuangan, perdagangan, perkapalan, bahkan pernah terlibat dalam [[monopoli]] perdagangan jeruk pontianak, menjadikannya salah satu konglomerasi terbesar di Indonesia pada era Orde Baru. Selain itu, Bimantara juga mendapatkan saham dalam sejumlah perusahaan asing yang berinvestasi di Indonesia, seperti [[Nestle]]. Pada 17 Juli 1995, perusahaan resmi mencatatkan saham perdananya di [[Bursa Efek Jakarta]] dan [[Bursa Efek Surabaya]] (sekarang [[Bursa Efek Indonesia]]).<ref name=":1" />
 
[[Berkas:Bimantara Citra.svg|150px|jmpl|ka|Logo Bimantara Citra (30 Juni 1981—27 Maret 2007)]]
Perusahaan ini bekerjasama dengan [[Rajawali Corpora]] dan Bimantara Citra mendirikan Rajawali Citra Televisi Indonesia ([[RCTI]]) pada tanggal 24 Agustus 1989 dan meresmikan sebagai stasiun televisi swasta pertama. Sempat juga menghimpun [[MTV Indonesia]] dan [[Nickelodeon Indonesia]] pada tahun yang sama mulai merintis berdirinya [[Sindo Citra Media]] (sekarang bernama [[Surya Citra Media]]), dan mendirikan Radio Trijaya FM (sekarang bernama [[MNC Trijaya FM]]) dan Surya Citra Televisi ([[SCTV]]). Pada tahun 2002, Perusahaan ini mengakuisisi PT Global Informasi Bermutu ([[Global TV]]) dari tangan ICMI dan IIFTIHAR. Satu tahun kemudian, Perusahaan ini mengambil alih TPI (sekarang bernama [[MNCTV]]) dari tangan Cipta Lamtoro Gung Persada<ref name=":0" /><ref>[http://www.jobsmnc.co.id/Content/images/new_structure.jpg MNC Media New Corporate Structure]</ref>
 
Pada masa [[Orde Baru]] juga, Bimantara bisa dikatakan merupakan sebuah perusahaan yang kontroversial karena bisa bertumbuh beranak-pinak dalam waktu yang cepat. Banyak yang menganggap bahwa keberadaan Bambang Tri sebagai pendiri usaha ini, yang kebetulan merupakan anak ketiga [[Presiden Indonesia|Presiden]] [[Soeharto]] merupakan faktor penting dari "keberhasilan" Bimantara menjadi salah satu konglomerat terbesar di Indonesia pada era Orde Baru. Walaupun ada yang menganggap Bambang sesungguhnya orang yang pintar mengelola bisnis sehingga bisnisnya berhasil, sifat bisnis Bimantara yang "lebih terbuka" dibanding konglomerasi yang lain, dan ia melakukannya untuk kemajuan Indonesia, namun tetap saja faktor koneksi sebagai putra Presiden membuatnya selalu terbawa dalam isu negatif, apalagi pasca kejatuhan [[Orde Baru]].<ref>{{Cite web |url=http://edition.cnn.com/ASIANOW/asiaweek/96/0412/feat1.html |title=SUHARTO'S SON RISES |access-date=2021-01-24 |archive-date=2023-04-05 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230405211347/http://edition.cnn.com/ASIANOW/asiaweek/96/0412/feat1.html |dead-url=no }}</ref> Bahkan, ada yang menyebut Bimantara merupakan singkatan dari '''B'''ambang (Trihatmodjo) '''I'''ngin '''M'''enguas'''a'''i Nusa'''ntara'''.<ref>{{Cite web |url=https://www.rmol.id/read/2017/03/16/284031/Kisah-Hary-Tanoe-Singkirkan-Bambang-Tri,-Anak-Soeharto-Dari-RCTI-Dan-Bimantara- |title=Kisah Hary Tanoe Singkirkan Bambang Tri, Anak Soeharto Dari "RCTI" Dan "Bimantara" |access-date=2021-01-24 |archive-date=2023-04-07 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230407080110/https://www.rmol.id/read/2017/03/16/284031/kisah-hary-tanoe-singkirkan-bambang-tri,-anak-soeharto-dari-rcti-dan-bimantara- |dead-url=no }}</ref>
Pada tahun 2005, Perusahaan ini mendirikan Radio Dangdut TPI (sekarang bernama [[RDI]]), [[Global Radio]] (sebelumnya bernama [[Global Radio|Radio ARH]]) dan Women Radio (sekarang bernama [[V Radio (Indonesia)|V Radio]]), dan mencetak Harian Seputar Indonesia (sekarang dikenal sebagai [[Koran Sindo]]), Majalah TRUST (sekarang bernama [[Sindo Weekly]]), Tabloid Genie, Realita, Mom and Kiddie, serta membuat situs berita [[Okezone.com]].
 
Sejak tahun [[2006]], Perusahaan ini tercatat sebagai perusahaan yang paling banyak di [[Bursa Efek Jakarta]] (sekarang bernama [[Bursa Efek Indonesia]]).
 
Untuk mengubah fokus bisnis dari [[Merger|konglomerat]] ke [[media]] dan [[telekomunikasi]], pada [[27 Maret]] [[2007]] berganti nama menjadi Global Mediacom, yang artinya kira-kira, perusahaan media dan telekomunikasi yang menjadi pemain di tingkat global.<ref>[http://swa.co.id/listed-articles/mengapa-orang-masih-mengira-yang-laintanya Mengapa Orang Masih Megira yang Lain? - Majalah SWA Online]</ref>
 
Direktur Utama Global Mediacom saat ini adalah [[Hary Tanoesoedibjo]].
 
== Bimantara dan Orde Baru ==
Pada masa [[Orde Baru]], Bimantara (Global Mediacom) merupakan sebuah perusahaan yang kontroversial karena bisa bertumbuh beranak-pinak dalam waktu yang cepat. Bisnisnya, tidak seperti saat ini yang hanya merambah [[media massa]], pada masa itu "tentakelnya" menjalar ke berbagai bidang, seperti [[pabrik]] [[mobil]], pabrik [[petrokimia]], transportasi udara, [[keuangan]], perdagangan, [[perkapalan]], bahkan pernah terlibat dalam [[monopoli]] perdagangan [[jeruk pontianak]]. Selain itu, Bimantara juga mendapatkan saham dalam sejumlah perusahaan asing yang ber[[investasi]] di Indonesia, seperti [[Nestle]]. Banyak yang menganggap bahwa keberadaan Bambang sebagai pendiri usaha ini, yang kebetulan merupakan anak ketiga [[Presiden Indonesia|Presiden]] [[Soeharto]] merupakan faktor penting dari "keberhasilan" Bimantara menjadi salah satu konglomerat terbesar di Indonesia pada era Orde Baru. Walaupun ada yang menganggap Bambang sesungguhnya orang yang pintar mengelola bisnis sehingga bisnisnya berhasil, sifat bisnis Bimantara yang "lebih terbuka" dibanding konglomerasi yang lain,<ref>[http://edition.cnn.com/ASIANOW/asiaweek/96/0412/feat1.html SUHARTO'S SON RISES]</ref> dan ia melakukannya untuk kemajuan Indonesia, namun tetap saja faktor koneksi sebagai putra Presiden membuatnya selalu terbawa dalam isu negatif, apalagi pasca kejatuhan [[Orde Baru]]. Bahkan, ada yang menyebut Bimantara merupakan singkatan dari '''B'''ambang (Trihatmodjo) '''I'''ngin '''M'''enguas'''a'''i Nusa'''ntara'''.<ref>[https://www.rmol.id/read/2017/03/16/284031/Kisah-Hary-Tanoe-Singkirkan-Bambang-Tri,-Anak-Soeharto-Dari-RCTI-Dan-Bimantara- Kisah Hary Tanoe Singkirkan Bambang Tri, Anak Soeharto Dari "RCTI" Dan "Bimantara"]</ref>
Beberapa perusahaan dan tindakan bisnis Bimantara yang dianggap kontroversial, seperti:
* Stasiun TV Bimantara, RCTI merupakan TV swasta pertama yang diizinkan berdiri, dan seperti "dibolehkan" untuk "memaksa" pemerintah mengubah berbagai aturan, seperti dari awalnya stasiun [[Televisi berlangganan|TV berbayarberlangganan]], lalu [[daftar stasiun televisi lokal di Indonesia|stasiun televisi lokal]] [[terestrial]], dan terakhir stasiun TV nasional. Menurut [[Ade Armando]], efek dari hal ini adalah munculnya sentralisasi siaran seperti saat ini.<ref name="TVJakarta">[{{Cite web |url=https://books.google.co.id/books?id=hFZGYmE9d1oC&pg=PA147&dq=BIMANTARA+RCTI&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjLtoaeybTuAhVPSX0KHWNYCAIQ6AEwAXoECAEQAg#v=onepage&q=BIMANTARA%20RCTI&f=false |title=Televisi Jakarta di atas Indonesia: Kisah Kegagalan Sistem Televisi Berjaringan di Indonesia] |access-date=2021-01-24 |archive-date=2023-08-06 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230806172439/https://books.google.co.id/books?id=hFZGYmE9d1oC&pg=PA147&dq=BIMANTARA+RCTI&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjLtoaeybTuAhVPSX0KHWNYCAIQ6AEwAXoECAEQAg#v=onepage&q=BIMANTARA%20RCTI&f=false |dead-url=no }}</ref> RCTI merupakan stasiun televisi swasta pertama, yang merupakan hasil kerjasama Bimantara dengan bekerjasama dengan [[Rajawali Corpora]] dan diresmikan pada tanggal 24 Agustus 1989.
* Perusahaan mobil Bimantara, PT Citramobil Nasional merupakan satu dari dua perusahaan mobil (yang lain adalah [[Timor (mobil)|Timor]] yang dikuasai oleh adiknya, [[Tommy Soeharto]]) yang diizinkan meluncurkan mobil nasional bernama [[Bimantara Cakra]] dan [[Bimantara Nenggala]] pada 1996 bekerjasama dengan [[Hyundai]].<ref name="otomotif.bisnis.com">[{{Cite web |url=https://otomotif.bisnis.com/read/20200530/275/1246617/historia-bisnis-ketika-anak-anak-pak-harto-bersaing-bikin-mobil |title=Historia Bisnis: Ketika Anak-Anak Pak Harto Bersaing Bikin Mobil] |access-date=2021-01-24 |archive-date=2023-04-06 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230406094049/https://otomotif.bisnis.com/read/20200530/275/1246617/historia-bisnis-ketika-anak-anak-pak-harto-bersaing-bikin-mobil |dead-url=no }}</ref>
* Perusahaan yang diduga terafiliasi dengan Bambang, [[Guinness Peat Aviation]] yang berpusat di [[Republik Irlandia]], merupakan perusahaan yang menyewakan sejumlah pesawatnya kepada perusahaan [[BUMN]], [[Garuda Indonesia]]. Menurut satusebuah estimasi, dalam transaksi ini Bambang telah mengeruk keuntungan sekitar Rp 96 Mmiliar.
* Perusahaan kerjasama Bambang (Bimantara) dan Tommy, PT Multi Nirotama Kimia dan Tridaya Esta merupakan satu-satunya perusahan swasta yang boleh memperdagangkan [[bahan peledak]] dari PT [[Dahana|PT Dahana]].
* Keppres 1/1997 mengizinkan perusahaan Bambang/Bimantara sebagai kontraktor tunggal dari pembangunan calon ibukota di [[Jonggol]], [[Jawa Barat]].<ref name="GJA">[{{Cite web |url=https://books.google.co.id/books?id=rGVoDwAAQBAJ&pg=PA46&dq=guinness+peat+aviation+bambang&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwiCpPLzwLTuAhVVmuYKHaIbBtYQ6AEwAHoECAYQAg#v=onepage&q=guinness%20peat%20aviation%20bambang&f=false |title=Korupsi Kepresidenan] |access-date=2021-01-24 |archive-date=2023-08-06 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230806172440/https://books.google.co.id/books?id=rGVoDwAAQBAJ&pg=PA46&dq=guinness+peat+aviation+bambang&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwiCpPLzwLTuAhVVmuYKHaIbBtYQ6AEwAHoECAYQAg#v=onepage&q=guinness%20peat%20aviation%20bambang&f=false |dead-url=no }}</ref>
* PT [[Satelindo|PT Satelindo]], yang dikendalikan saham mayoritasnya oleh anak usaha Bimantara [[Bimagraha Telekomindo|PT Bimagraha Telekomindo]] merupakan perusahaan pertama yang diberi izin untuk mengelola bisnis [[satelit Palapa]] tanpa tender walaupun Bimantara bukannya perusahaan yang ahli maupun berpengalaman dalam bidang ini.<ref>[{{Cite web |url=https://books.google.co.id/books?id=gp9zCQAAQBAJ&pg=PA155&dq=bambang+satlindo&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwj1xvX6wrTuAhUUfSsKHSDLDCMQ6AEwAXoECAUQAg#v=onepage&q=bambang%20satlindo&f=false |title=Indonesia Beyond Suharto] |access-date=2021-01-24 |archive-date=2023-08-06 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230806172450/https://books.google.co.id/books?id=gp9zCQAAQBAJ&pg=PA155&dq=bambang+satlindo&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwj1xvX6wrTuAhUUfSsKHSDLDCMQ6AEwAXoECAUQAg#v=onepage&q=bambang%20satlindo&f=false |dead-url=no }}</ref> Selain itu, PT [[Komselindo|PT Komselindo]] yang sebagian besar sahamnya milik Bambang (via [[Elektrindo Nusantara|PT Elektrindo Nusantara]]) telah diizinkan untuk membangun jaringan [[CDMA]] pertama di Indonesia.<ref>Korupsi Kepresidenan: Reproduksi Oligarki Berkaki Tiga, [[George Junus Aditjondro]]</ref>
* Bambang diizinkan untuk mengimpor mobil mewah pada 1996 untuk [[SEA Games 1997]] tanpa bea masuk.<ref>[{{Cite web |url=https://sabytdn.tripod.com/index-3.html |title=" KERAKUSAN $OEHARTO DAN KELUARAGANYA"] |access-date=2021-01-24 |archive-date=2023-04-05 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230405012056/https://sabytdn.tripod.com/index-3.html |dead-url=no }}</ref>
* PT Bima Citra Mandiri, perusahaan yang terafiliasi di Bimantara diizinkan untuk menjadi pembeli tunggal (me[[monopoli]]) dari [[jeruk pontianak]] yang ada di [[Kalimantan Barat]]. Hasilnya bukannya petani untung, malah akibatnya mereka merugi.<reFref>[{{Cite web |url=https://books.google.co.id/books?id=2PcwAgAAQBAJ&pg=PA42&dq=bima+citra+mandiri&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjCq5WrxLTuAhWS_XMBHUlMA1sQ6AEwAHoECAMQAg#v=onepage&q=bima%20citra%20mandiri&f=false |title=Asian Development Experience Vol. 2: The Role of Governance in Asia] |access-date=2021-01-24 |archive-date=2023-08-06 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230806172450/https://books.google.co.id/books?id=2PcwAgAAQBAJ&pg=PA42&dq=bima+citra+mandiri&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjCq5WrxLTuAhWS_XMBHUlMA1sQ6AEwAHoECAMQAg#v=onepage&q=bima%20citra%20mandiri&f=false |dead-url=no }}</ref>
* [[Pertamina]] sendiri menyewa kapal tanker (miliknya sendiri yang disewakan) dari Bimantara (PT Samudera Petrindo Asia) dengan harga [[Dolar ASAmerika Serikat|US$]] 17.000/hari.<ref>[{{Cite web |url=https://books.google.co.id/books?id=uHjtAAAAMAAJ&q=bimantara+tanker&dq=bimantara+tanker&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjcsKbDy7TuAhU1IbcAHVmaAvIQ6AEwB3oECAAQAg |title=Menuju Riau berdaulat: Penjarahan minyak Riau, Volume 1] |access-date=2021-01-24 |archive-date=2023-08-06 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230806172948/https://books.google.co.id/books?id=uHjtAAAAMAAJ&q=bimantara+tanker&dq=bimantara+tanker&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjcsKbDy7TuAhU1IbcAHVmaAvIQ6AEwB3oECAAQAg |dead-url=no }}</ref>
Seperti telah disebutkan, unsur kronisme yang ditunjukkan Orde Baru telah membuat sejumlah perusahaan asing yang berinvestasi di Indonesia, harus "terpaksa" menggunakan jalur tikus lewat Bimantara. Beberapa perusahaan asing tersebut, seperti PT Food Specialities Indonesia ([[Nestle]]) dan PT Indomiwon Citra Inti yang merupakan kongsi dengan [[Grup Salim Group]] dan [[Miwon]] [[Korea Selatan]].<ref>[{{Cite web |url=https://books.google.co.id/books?id=aQpxAAAAMAAJ&q=food+specialties+bimantara&dq=food+specialties+bimantara&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwiFtp7YxrTuAhUw4jgGHdEPDAkQ6AEwA3oECAEQAg |title=Harta Soeharto] |access-date=2021-01-24 |archive-date=2023-08-06 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230806172942/https://books.google.co.id/books?id=aQpxAAAAMAAJ&q=food+specialties+bimantara&dq=food+specialties+bimantara&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwiFtp7YxrTuAhUw4jgGHdEPDAkQ6AEwA3oECAEQAg |dead-url=no }}</ref> Namun, kerjasama ini jauh lebih besar terlihat dalam industri kimia dan bahan bakar ([[gas alam]], [[minyak bumi]]), misalnya pembentukan PT Trans Javagas Pipeline (dengan [[ARCO]]), PT Bimatama Graha Perkasa (dengan [[Exxon]] dan [[Mobil (perusahaan)|Mobil]]), PT Montrose Pestindo Nusantara (dengan [[Montrose]]), PT Wiraswasta Gemilang Indonesia (dengan [[American Petroleum Institute]] dan [[Pennzoil]] Product Co).<ref>[Korupsi Kepresidenan: Reproduksi Oligarki Berkaki Tiga, George Junus Aditjondro]<name=GJA/ref>
 
=== 1998—2007 ===
Bagaimanapun, pada akhirnya bisnis Bambang dalam Bimantara pun lenyap bersama dengan kejatuhan Orde Baru. Bambang perlahan-lahan melepas kepemilikannya (via PT Asriland) di PT Bimantara yang pada saat itu terlilit hutang, dari 36,51% pada 2000 menjadi 14,32% pada 2003. Saham Bambang itu beralih ke orang yang kini menjadi pemilik perusahaan ini, yaitu [[Hary Tanoesoedibjo|Bambang Hary Iswanto Tanoesoedibjo]] (Hary Tanoe atau HT). Hary sebenarnya bukanlah seorang industriawan atau seorang konglomerat besar dari awal, melainkan hanya seorang pemain di industri keuangan dan pasar modal lewat PT [[Bhakti Investama]]. HT lewat PT Bhakti meningkatkan kepemilikannya di PT Bimantara secara bertahap: dari 10,72% pada 2001 hingga mencapai 37,60% pada 2003. Pada 30 April 2002, HT dikukuhkan sebagai Presiden [[Direktur]] Bimantara. Masuknya HT dalam PT Bimantara ini memang mengagetkan karena dia dianggap pada saat itu tidak punya kekuatan modal besar untuk menguasai "raksasa" bisnis Cendana tersebut. Ada yang menganggap upaya HT ini mendapatkan "bekingan" dari keluarga Cendana sehingga ia hanya sebagai operator, ada rumor yang menuduhnya merupakan kepanjangan tangan [[Salim Group]],<ref>[https://bisnis.tempo.co/read/8955/salim-tidak-membonceng-bhakti-masuk-bimantara Salim Tidak Membonceng Bhakti Masuk Bimantara]</ref> rumor lain mengatakan ia diberi modal oleh investor rahasia, bahkan ada juga yang menuduhnya dibantu oleh investor kawakan [[George Soros]].<ref>[https://rmol.id/read/2017/03/17/284153/bambang-tri-pendiri-rcti-tersingkir-atau-disingkirkan-hary-tanoe Bambang Tri, Pendiri RCTI, Tersingkir Atau Disingkirkan Hary Tanoe?]</ref> Namun, HT membantah semua itu dalam wawancara tahun 2007 dan menyatakan keberhasilannya lebih disebabkan prestasinya menyehatkan Bimantara dengan meningkatkan kinerjanya dan menjual aset-asetnya yang potensial.<ref>[https://swa.co.id/swa/listed-articles/mengapa-orang-masih-mengira-yang-laintanya Mengapa Orang Masih Mengira yang Lain?]</ref>
Runtuhnya rezim Orde Baru membuka lembaran baru dalam kehidupan Bimantara. Citra buruk Orde Baru membuat Bambang mengundurkan diri dari jabatannya sebagai direktur utama Bimantara pada 30 Mei 1998.<ref name="otomotif.bisnis.com"/> Perubahan tersebut diiringi dengan perubahan kepemilikan Bimantara. Bambang perlahan-lahan melepas kepemilikkannya (melalui PT Asriland) di PT Bimantara. Saham tersebut akhirnya beralih ke [[Hary Tanoesoedibjo]], pemilik [[MNC Asia Holding|PT Bhakti Investama]]. Masuknya Hary dalam PT Bimantara ini memang mengagetkan karena dia dianggap pada saat itu tidak punya kekuatan modal besar untuk menguasai "raksasa" bisnis Cendana tersebut.
 
Ada yang menganggap upaya Hary ini mendapatkan "bekingan" dari keluarga Cendana sehingga ia hanya sebagai operator, ada juga rumor yang menuduhnya merupakan kepanjangan tangan [[Salim Group]].<ref>{{Cite web |url=https://bisnis.tempo.co/read/8955/salim-tidak-membonceng-bhakti-masuk-bimantara |title=Salim Tidak Membonceng Bhakti Masuk Bimantara |access-date=2021-01-24 |archive-date=2021-01-30 |archive-url=https://web.archive.org/web/20210130204521/https://bisnis.tempo.co/read/8955/salim-tidak-membonceng-bhakti-masuk-bimantara |dead-url=no }}</ref> Rumor lain mengatakan ia diberi modal oleh investor rahasia, bahkan ada juga yang menuduhnya dibantu oleh investor kawakan [[George Soros]].<ref>{{Cite web |url=https://rmol.id/read/2017/03/17/284153/bambang-tri-pendiri-rcti-tersingkir-atau-disingkirkan-hary-tanoe |title=Bambang Tri, Pendiri RCTI, Tersingkir Atau Disingkirkan Hary Tanoe? |access-date=2021-01-24 |archive-date=2021-01-30 |archive-url=https://web.archive.org/web/20210130174939/https://rmol.id/read/2017/03/17/284153/bambang-tri-pendiri-rcti-tersingkir-atau-disingkirkan-hary-tanoe |dead-url=no }}</ref> Namun, Hary membantah semua itu dalam wawancara tahun 2007 dan menyatakan keberhasilannya lebih disebabkan prestasinya menyehatkan Bimantara dengan meningkatkan kinerjanya dan menjual aset-asetnya yang potensial.<ref name=swa>{{Cite web |url=https://swa.co.id/swa/listed-articles/mengapa-orang-masih-mengira-yang-laintanya |title=Mengapa Orang Masih Mengira yang Lain? |access-date=2021-01-24 |archive-date=2021-01-31 |archive-url=https://web.archive.org/web/20210131052326/https://swa.co.id/swa/listed-articles/mengapa-orang-masih-mengira-yang-laintanya |dead-url=no }}</ref> Setelah ia masuk, pada saat itulah Bimantara melakukan perampingan dengan menyederhanakan fokusnya pada beberapa perusahaan saja, terutama media dari sebelumnya sebuah konglomerasi di banyak bidang.
Memang, pada masa sebelum HT masuk, Bimantara merupakan salah satu perusahaan yang menjadi obligor terbesar [[BPPN]] senilai Rp 3,24 T, namun cabangnya terlalu banyak. Setelah HT masuk, pada saat itulah Bimantara melakukan "perampingan" dan menyederhanakan fokusnya pada beberapa perusahaan saja, terutama media. Misalnya, pada 14 April 2001, Bimantara melepaskan saham di PT [[Danapaints Indonesia]], sebuah perusahaan [[cat]] senilai Rp 41 M. Lalu saham di PT Bimagraha Telekomindo dijual pada [[Indosat]] senilai US$ 55,8 juta, saham di PT Samudra Petrindo Asia dijual senilai Rp 36,5 M serta saham di PT Bimantara Graha Insurance Brokers dijual senilai Rp 10 juta.<ref>[https://books.google.co.id/books?id=cbt1DwAAQBAJ&pg=PA24&dq=bimantara+BPPN&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwi2jKu_yrTuAhUCcCsKHTdgCN0Q6AEwAnoECAkQAg#v=onepage&q=bimantara&f=false Ekonomi Politik Media Penyiaran]</ref><ref>[https://books.google.co.id/books?id=hFZGYmE9d1oC&pg=PA147&dq=BIMANTARA+RCTI&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjLtoaeybTuAhVPSX0KHWNYCAIQ6AEwAXoECAEQAg#v=onepage&q=BIMANTARA%20RCTI&f=false Televisi Jakarta di atas Indonesia: Kisah Kegagalan Sistem Televisi Berjaringan di Indonesia]</ref> Selain itu, perusahaan yang bergerak di bidang [[aviasi]] seperti [[Cardig Air]] dan [[Jasa Angkasa Semesta]] dilepas. Sebenarnya, upaya divestasi ini sudah dilakukan di masa Bambang masih menjadi pemilik saham utama, misalnya pada 2000 Bimantara melepas PT Polychem Lindo, PT Aqualindo Mitra Industri, PT Bimantara Cakra Nusa, PT [[Plaza Indonesia|Plaza Indonesia Realty]], PT [[Nestle]] Indonesia (ke Nestle) dan PT Citramobil Nasional (ke [[Hyundai]]). Anak perusahaan Bimantara yang di [[Singapura]], Van der Horst Ltd dan Osprey Maritim juga dilepas. Penjualan perusahaan Bimantara ini digunakan dalam rangka untuk merestrukturisasi perusahaan dan membayar hutang ke BPPN.<ref>[https://books.google.co.id/books?id=cbt1DwAAQBAJ&pg=PA22&dq=bimantara+tanker&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwiV8qety7TuAhWYfn0KHePfBNQQ6AEwA3oECAcQAg#v=onepage&q=bimantara%20tanker&f=false Ekonomi Politik Media Penyiaran]</ref><ref>[https://books.google.co.id/books?id=4DjjAAAAMAAJ&q=bimantara+lepas+saham&dq=bimantara+lepas+saham&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwia6o3TzbTuAhUylEsFHbIXC8gQ6AEwAnoECAAQAg Gamma, Volume 2,Masalah 33-40]</ref> Namun, di bawah HT divestasi dipercepat pada perusahaan yang tidak berhubungan dengan media, sedangkan investasi/akuisisi di perusahaan media seperti [[Metro TV]] (dilepas pada 2003), [[Global TV]] (sejak 2001), [[MNCTV|TPI]] (sejak 2003), [[Indovision]], [[Trijaya FM|Radio Trijaya]], serta telekomunikasi seperti [[Smartfren|Mobile-8 Telecom]] berusaha ditingkatkan.<ref>[https://swa.co.id/swa/listed-articles/mengapa-orang-masih-mengira-yang-laintanya]</ref>
 
=== 2007—sekarang ===
Menurut HT, ketika ia masuk Bimantara, ia ditawari langsung oleh Bambang untuk membeli sahamnya sebesar 25%. HT menyatakan ia langsung membeli saham itu dengan dana sendiri dan ia menyesuaikan dengan situasi di mana Bimantara masih memiliki [[kapitalisasi pasar]] yang rendah. Ketika terlibat dalam pengelolaan Bimantara itulah ia tertarik dengan anak perusahaan Bimantara RCTI dan industri media [[penyiaran]]. RCTI memang dibanding perusahaan lain paling berperan memberikan untung, dengan pada 2002 40% pendapatannya berasal dari TV ini.<ref>[https://edukasi.kompas.com/read/2013/03/10/18500131/hary.tanoe.bantah.kekayaannya.warisan.keluarga.cendana Hary Tanoe Bantah Kekayaannya Warisan Keluarga Cendana]</ref><ref>[https://swa.co.id/swa/listed-articles/mengapa-orang-masih-mengira-yang-laintanya Mengapa Orang Masih Mengira yang Lain?]</ref> Seiring waktu, kemudian kepemilikan Bimantara (yang kemudian berganti menjadi Global Mediacom) menjadi berada di bawah pengendalian HT sedangkan saham Bambang Tri (lewat PT Asriland) semakin merosot. Walaupun awalnya sempat bertahan sampai tahun 2011 lewat saham sekitar 10-14%, saham Bambang (PT Asriland) akhirnya lenyap pada antara akhir 2011 dan awal 2012, yang diperkuat dengan mundurnya Bambang Tri dan Mohammad Tachril Sapi'ie dari struktur manajemen Global Mediacom pada akhir April 2012. Sejak saat itu, saham Global Mediacom berada sepenuhnya di bawah kepemilikan HT, bahkan saat ini sudah mencapai 55%. Walaupun demikian, HT masih mempertahankan beberapa "orang lama" di Global Mediacom seperti [[Rosano Barack]]. Pada intinya, pengendalian atas Bimantara/Global Mediacom telah berganti sejak 2001-2003 dari Bambang ke HT, dan Global Mediacom (dahulu Bimantara) telah mengadakan perampingan bisnis, sehingga bisnisnya hanya tersisa media dan telekomunikasi, sampai saat ini.
[[Berkas:Global Mediacom.svg|200px|jmpl|ka|Logo Global Mediacom (27 Maret 2007—31 Desember 2023)]]
 
Untuk mengubah fokus bisnis dari [[konglomerat (perusahaan)|konglomerat]] ke media dan telekomunikasi, pada 27 Maret 2007 perusahaan mengganti namanya menjadi '''PT Global Mediacom''', artinya perusahaan media dan telekomunikasi yang menjadi pemain di tingkat global.<ref name=swa/>
== Pemegang Saham ==
Sejak pada tanggal [[17 Juli]] [[1995]], Bimantara Citra mencatatkan sahamnya di [[Bursa Efek Jakarta]] dan [[Bursa Efek Surabaya]] (sekarang [[Bursa Efek Indonesia]]).
 
== Komposisi kepemilikan saham<ref>[http://www.mediacom.co.id/index.php?option=com_content&task=view&id=280&Itemid=293 Informasi Pemegang Saham]</ref> ==
Komposisi kepemilikan saham Global Mediacom per 31 Desember 2013 adalah:
{| class="wikitable"
 
!Pemegang Saham
!Total Kepemilikan
!Persentase
 
== Kepemilikan ==
Berikut ini merupakan daftar kepemilikan perusahaan berdasarkan laporan Keuangan per 30 September 2024.<ref name="LapKeu BMTR Q3 2024">{{cite web|title=Laporan Keuangan Global Mediacom (IDX:BMTR) Q3 2024|url=https://www.idx.co.id/Portals/0/StaticData/ListedCompanies/Corporate_Actions/New_Info_JSX/Jenis_Informasi/01_Laporan_Keuangan/02_Soft_Copy_Laporan_Keuangan//Laporan%20Keuangan%20Tahun%202024/TW3/BMTR/Unaudited%20FS%20BMTR%2030%20September%202024.pdf|first=|last=|date=|editor-first=|editor-last=|accessdate=17 November 2024 2024|language=id|website=[[Bursa Efek Indonesia]]|archive-date=|archive-url=|dead-url=no}}</ref>
{| class="wikitable sortable"
!Nama Pemegang Saham
!Persentase Kepemilikan (%)
|-
|[[MNC CorporationAsia Holding|PT MNC Investama Tbk]] (sebelumnya bernama [[Bhakti Investama|PT BhaktiAsia InvestamaHolding Tbk]])
|45,75
|7.528.462.880
|55.95%
 
|-
|[[Hary Tanoesoedibjo]] (Direktur Utama)
|Rosano Barack
|0,29
(Komisaris Utama)
|45.410.000
|0.34%
 
|-
|Ruby Panjaitan (Direktur)
|Indra Pudjiastuti Prastomiyono
|0,00
(Direktur Independen)
|18.737.500
|0.14%
 
|-
|Indra Pudjiastuti (Direktur)
|Hary Tanoesoedibjo
|0,12
(Direktur Utama)
|16.103.940
|0.22%
|-
|Rosano Barack (Komisaris Utama)
|Oerianto Guyandi
|0,19
(Direktur)
|9.462.500
|0.07%
|-
|[[Lo Kheng Hong]]
|Handhianto S. Kentjono
|6,53
(Direktur)
|7.699.500
|0.06%
|-
|Masyarakat/publik (di bawah 5%)
|M. Budi Rustanto
|47,12
(Direktur)
|737.000
|0.01%
|-
!Total
|David Fernando Audy
!100%
(Direktur)
|400.000
|0.00%
|-
|Publik
(Dibawah 5%)
|5.853.957.610
|43.51%
|}
 
== UnitAnak usaha ==
Berikut ini merupakan daftar anak usaha perusahaan berdasarkan laporan keuangan per 30 September 2024.<ref name="LapKeu BMTR Q3 2024"/>
=== Media berbasis konten perusahaan dan iklan ===
{| class="wikitable sortable"
* PT Media Nusantara Citra Tbk ([[Media Nusantara Citra|MNC]])
!Nama Anak Usaha
** PT Rajawali Citra Televisi Indonesia ([[RCTI]])
!Persentase Kepemilikan (%)
** PT MNC Televisi Indonesia ([[MNCTV]])
** PT Global Informasi Bermutu ([[GTV (Indonesia)|GTV]])
** PT MNC Televisi Network ([[iNews]])
** PT Tivi Bursa Indonesia ([[IDX Channel]])
** PT MNC Networks ([[MNC Radio Networks]])
*** PT Radio Trijaya Shakti ([[MNC Trijaya FM]])
*** PT Radio Arief Rahman Hakim ([[Global Radio]])
*** PT Radio Sabda Sosok Sohor ([[V Radio (Indonesia)|V Radio]])
*** PT Radio Suara Monalisa ([[RDI]])
** PT Media Nusantara Press ([[MNC Print Media]])
*** PT Media Nusantara Informasi ([[Koran Sindo]])
*** PT Hikmat Makna Aksara ([[Sindo Weekly]])
*** PT MNI Entertainment ([[Just for Kids]], [[HighEnd]])
*** [[Network! (majalah)|Network!]]
*** [[MNI Global|PT MNI Global]]
*** PT MNI Publishing
** [[MNC Studios International|PT MNC Studios International Tbk]]
*** [[MNC Pictures|PT MNC Pictures]]
*** [[MNC Film Indonesia|PT MNC Film Indonesia]]
*** [[Asia Media Productions|PT Asia Media Productions]]
*** PT MNC Infotainment Indonesia ([[Star Pro]])
*** [[MNC Animation|PT MNC Animation]]
*** [[MNC Contents]]
*** [[Star Media Nusantara|PT Star Media Nusantara]]
**** PT MNC Records ([[Hits Records]])
**** PT Star Hits Digital ([[Star Hits]])
**** [[Star Cipta Musikindo|PT Star Cipta Musikindo]]
**** PT Global Star Harvest ([[Star Harvest Academy]])
*** PT MNC Indonesia Realty ([[MNC Indonesia Realti]])
*** PT Cross Media Integrated Services ([[Cross Media Internasional]])
*** PT Mediate Indonesia ([[Mediate]])
**** [[Multi Media Integerasi|PT Multi Media Integerasi]]
*** PT Multi Advertensi Xambani
**** PT Citra Komunikasi Gagasan Semesta
*** PT Macroad Indonesia ([[Microad]])
**** [[Microad|Microad DOOH]]
**** [[Microad|Microad Linikini]]
** PT MNC Decaux Advertising ([[MNC Decaux]])
** PT MNC Pusat Inovasi ([[MNC Digital]])
*** PT MNC Okezone Networks ([[Okezone.com]])
*** [[iNews|iNews.id]]
*** PT Media Nusantara Dinamis ([[Sindonews.com]])
*** [[RCTI+]]
*** [[ROOV]]
*** [[MNC Update]]
*** [[JobsMNC.co.id|JobsMNC]]
*** PT MNC Aladin Indonesia ([[Mister Aladin]])
*** PT Nusantara Sarana Outlet ([[The F Thing]])
** Media Nusantara Citra B.V.
** MNC International Middle East Limited
*** MNC International Limited
*** MNC Pictures FZ LLC
*** [[MNC Innoform|MNC Innoform Pte Ltd]]
**** MNC Innoform Singapore Pte Ltd
**** Alliance Entertainment Singapore Pte Ltd
**** GLD Investment Pte Ltd
**** Innoform Digital Media
**** Innoform Entertainment Pte Ltd
** PT Linktone Indonesia
** PT MNC Lisensi International
** PT MNC Media Investasi
** PT MNC Media Utama
 
=== Media berbasis home shopping ===
* PT MNC GS Homeshopping ([[M Shop]])
 
=== Media berbasis pelanggan ===
* [[MNC Vision Networks|PT MNC Vision Networks Tbk]]
** PT MNC Sky Vision Tbk ([[MNC Vision]])
** PT Digital Vision Nusantara ([[K-Vision]])
** PT MNC Kabel Mediacom ([[MNC Play]])
** PT OTT MNC Network ([[vision+]])
** [[MNC Channels]]
*** [[MNC News]]
*** [[Ent]]
*** [[Music TV]]
*** [[Lifestyle & Fashion]]
*** [[Muslim TV]]
*** [[MNC Sports]]
*** [[Soccer Channel]]
*** [[Vision Prime]]
*** [[Kids TV]]
*** [[Besmart]]
*** [[Ie]]
*** [[Life (saluran TV)|Life]]
*** [[OKTV]]
*** [[SLC]]
** PT Media Citra Indostar
*** [[Indostar I]]
*** [[Indostar II]]
 
=== Media berbasis online ===
* [[Global Mediacom International|Global Mediacom International Ltd]]
** [[MNC Media Investment|MNC Media Investment Ltd]]
*** [[MNC Games]]
*** [[Letang Game|Letang Game Ltd]]
*** Letang Animation & Technology Co Ltd ([[Joymeng.com]])
*** Beijing Fumubang Network Technology Co Ltd ([[Fumubang.com]])
*** [[Yododo|Yododo.com]]
*** Linktone International Limited
 
=== Infrastruktur telekomunikasi dan teknologi informasi ===
* PT Infokom Elektrindo
** PT Telesindo Media Utama
** PT Sena Telenusa Utama
*** PT Flash Mobile
 
=== Investasi ===
* Universal Media Holding Corporation
* PT MNC Digital Indonesia
 
== Mantan perusahaan<ref>[http://tempo.co.id/ang/min/03/14/table-usaha.htm Tabel Harta Kekayaan Keluarga Cendana]</ref> ==
* PT Surya Citra Televisi ([[SCTV]]) (televisi yang didirikan pada tahun [[1990]] hingga tahun [[1996]]. Sejak tahun [[1999]] hingga sekarang dimiliki oleh [[Surya Citra Media|PT Surya Citra Media Tbk]])
* PT Rajawali Citra Televisi Indonesia ([[RCTI]]) (televisi bentukan kerjasama PT Rajawali Wira Bhakti Utama ([[Rajawali Corpora]]) dan PT Bimantara Citra Tbk yang didirikan pada tahun [[1989]] hingga tahun [[2007]]. Sejak tahun [[2003]] hingga sekarang dimiliki oleh [[Media Nusantara Citra|PT Media Nusantara Citra Tbk]])
* PT Global Informasi Bermutu ([[GTV (Indonesia)|GTV]]) (sebelumnya dikenal dengan nama [[Global TV]], televisi yang siaran percobaan pada tahun [[2001]] hingga tahun [[2003]]. Sejak tahun [[2003]] hingga sekarang dimiliki oleh [[Media Nusantara Citra|PT Media Nusantara Citra Tbk]])
* PT Media Televisi Indonesia ([[MetroTV]]) (televisi yang didirikan pada tahun [[2000]] hingga tahun [[2003]]. Sejak tahun [[2000]] hingga sekarang dimiliki oleh [[Media Group]])
* PT Radio Trijaya Shakti ([[MNC Trijaya FM]]) (sebelumnya dikenal dengan nama [[MNC Trijaya FM|Trijaya FM]] yang didirikan pada tahun [[1990]] hingga tahun [[2003]]. Sejak tahun [[2005]] hingga sekarang dimiliki oleh PT MNC Networks ([[MNC Radio Networks]]))
* PT Radio Cakra Awigra ([[MNC Trijaya FM Surabaya|MNC Trijaya FM]]) (sebelumnya dikenal dengan nama [[MNC Trijaya FM Surabaya|SCFM]] yang didirikan pada tahun [[1993]] hingga tahun [[2003]]. Sejak tahun [[2005]] hingga sekarang dimiliki oleh PT MNC Networks ([[MNC Radio Networks]]))
* [[Prima Entertainment|PT Prima Entertainment]] (yang telah digabungkan dengan PT Sinemart Indonesia ([[SinemArt]]) pada tahun [[2005]])
* PT Bimagraha Telekomindo (yang telah digabungkan dengan [[Indosat|PT Indosat Tbk]] pada tahun [[2003]])
* PT Elektrindo Nusantara (yang telah digabungkan dengan PT Mobile-8 Telecom Tbk ([[Mobile-8 Telecom|Mobile-8]]) pada tahun [[2003]])
* PT Centralindo Pancasakti Cellular (yang telah digabungkan dengan PT Mobile-8 Telecom Tbk ([[Mobile-8 Telecom|Mobile-8]]) pada tahun [[2003]])
* PT Smartfren Telecom Tbk ([[smartfren Telecom|smartfren]])<ref>[http://www.detikinet.com/read/2010/03/03/114313/1310104/328/smart-dan-fren-melebur-jadi-smartfren Smart dan Fren melebur jadi smartfren]</ref><ref>[https://drive.google.com/file/d/0B_G9XRxmzey1UmRMemU1QjBXTTg/view?pli=1 Laporan Tahunan 2014 PT Smarfren Telecom Tbk]</ref> (sebelumnya dikenal dengan nama PT Mobile-8 Telecom Tbk ([[Mobile-8 Telecom|Mobile-8]])<ref>[http://www.smartfren.com/finance/finstate/2011q1sf.pdf Laporan Finansial PT Mobile-8 Telecom, Tbk]</ref> yang didirikan pada tahun [[2002]] hingga tahun [[2010]]. Sejak tahun [[2015]] hingga sekarang dimiliki oleh PT Sinar Mas Komunikasi Teknologi ([[Sinar Mas Communication & Technology]]))
* PT Hyundai Motor Indonesia ([[Hyundai Motor Company#Hyundai di Indonesia|Hyundai]]) (sebelumnya dikenal dengan nama PT Citra Mobil Nasional dan otomotif bentukan kerjasama PT Bimantara Citra Tbk dan [[Hyundai|Hyundai Motor Company]] yang didirikan pada tahun [[1995]] hingga tahun [[2000]]. Sejak tahun [[1995]] hingga sekarang dimiliki oleh [[Hyundai|Hyundai Motor Company]])
* PT Nissan Motor Indonesia ([[Nissan Motor Indonesia|Nissan]]) (sebelumnya dikenal dengan nama PT Indocitra Buana dan otomotif bentukan kerjasama PT Indomobil Sukses Internasional Tbk ([[Indomobil Group]]), PT Bimantara Citra Tbk dan [[Nissan|Nissan Motor Company Ltd]] yang didirikan pada tahun [[1986]] hingga tahun [[2000]]. Sejak tahun [[1986]] hingga sekarang dimiliki oleh PT Indomobil Sukses Internasional Tbk ([[Indomobil Group]]) dan [[Nissan|Nissan Motor Company Ltd]])
* [[GLD Property|PT GLD Property]] (sebelumnya dikenal dengan nama [[GLD Property|PT Usaha Gedung Bimantara]] yang didirikan pada tahun [[1980]] hingga tahun [[2007]]. Sejak tahun [[2007]] hingga sekarang dimiliki oleh [[MNC Land|PT MNC Land Tbk]])
* PT Citra Kalimantan Energi (yang didirikan pada tahun [[2016]] hingga tahun [[2019]]. Sejak tahun [[2019]] hingga sekarang dimiliki oleh [[MNC Energy & Natural Resources|PT MNC Energy & Natural Resources]])
 
== Direksi dan Komisaris ==
=== Daftar direktur utama ===
{| class="wikitable"
 
!No.
!Nama
!Awal jabatan
!Akhir jabatan
 
|-
|[[Media Nusantara Citra|PT Media Nusantara Citra Tbk]]
|1
|52,67
|Bambang Trihatmodjo
|1984
|1998
 
|-
|Global Mediacom International Ltd
|2
|100,00
|Mochamad Tachril Sapi`ie
|1998
|2000
 
|-
|MNC International Middle East Limited
|3
|100,00
|Joseph Dharmabrata
|2000
|2002
 
|-
|PT Infokom Elektrindo
|4
|99,99
|Hary Tanoesoedibjo
|2002
|sekarang
 
|}
 
=== Direksi saat ini ===
Struktur dewan direksi Global Mediacom saat ini adalah sebagai berikut:
{| class="wikitable"
 
!No.
!Nama
!Jabatan
 
|-
|PT MNC GS Homeshopping
|1
|60,00
|Hary Tanoesoedibjo
|Direktur Utama
 
|-
|2
|David Fernando Audy
|Direktur
 
|-
|3
|Oerianto Guyandi
|Direktur
 
|-
|4
|Syafril Nasution
|Direktur
 
|-
|5
|Christophorus Taufik Siswandi
|Direktur
|-
|6
|Indra Pudjiastuti Prastomiyono
|Direktur Independen
|}
 
=== Komisaris saat ini ===
Struktur dewan komisaris Global Mediacom saat ini adalah sebagai berikut:
{| class="wikitable"
 
!No.
!Nama
!Jabatan
 
|-
|1
|Rosano Barack
|Komisaris Utama
 
|-
|2
|Mohamed Idwan Ganie
|Komisaris Independen
 
|-
|3
|John Aristianto Prasetio
|Komisaris Independen
 
|-
|Universal Media Holding Corporation
|4
|100,00
|Beti Puspitasari Santoso
|Komisaris Independen
|}
 
Baris 356 ⟶ 149:
{{MNC Group}}
 
[[Kategori:PerusahaanGlobal Mediacom| media]]
[[Kategori:PerusahaanMNC IndonesiaCorporation]]
[[Kategori:Perusahaan investasi Indonesia]]
[[Kategori:Perusahaan media Indonesia]]