Cisompet, Garut: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
melengkapi biodata kecamatan, informasi dasar, dan pemerintahan kecamatan, menambahkan sejarah kecamatan dari berbagai sumber secara lengkap |
menambhakan objek wisata baru |
||
(7 revisi perantara oleh pengguna yang sama tidak ditampilkan) | |||
Baris 4:
| nama dati2 = Garut
| luas = 17.225 Ha
| penduduk =
| tahun_populasi = 2022
| kelurahan dan desa = 11
| nama camat = Fahmi Prayoga, S.STP., M.Ak. (2022)
| kepadatan = 122 jiwa/km²
| agama = Islam (100 %)
| bahasa = Basa Sunda, Bahasa Indonesia
| provinsi = Jawa Barat
| Jarak ke Ibukota Kabupaten Garut = 65KM|Kode Telepon : +62 262 (513xxx, 521xxx, 252xxxx)
| native_name = ᮎᮤᮞᮧᮙ᮪ᮕᮦᮒ᮪
| zona_waktu = WIB
| utc = +07.00
| kode pos = 44174
| kode_area = 0262 - 513
0262 - 521 (Depok)
| tnkb = Z xxxx D/E/F/G
| kode_kemendagri = 32.05.28
| web = https://kecamatancisompet.id/
| native_name_lang = Kecamatan Cisompét
}}
'''Cisompet''' adalah sebuah [[kecamatan]] terletak di bagian selatan di [[Kabupaten Garut]], [[Provinsi]] [[Jawa Barat]], [[Indonesia]]. Kecamatan Cisompet memiliki 11 (sebelas) [[Desa]] dengan pusat pemerintahan terletak di
== Sejarah ==
Cisompet mulai berdiri pada tahun 1882 pada masa kolonial Belanda, merupakan bagian dari Asisten Kewedanan Nagara. Kewedanan Nagara berpusat di Pameungpeuk, memiliki wilayah administratif yang meliputi ''onderdistrik'' Pameungpeuk, Bodjong, Rantjaherang, dan Cisompet itu sendiri. Wilayah tersebut kemudian hari berganti nama menjadi Kecamatan [[Pameungpeuk, Garut|Pameungpeuk]].
Kecamatan Cisompet pada awalnya tergabung dalam [[Pameungpeuk, Garut|Kecamatan Pameungpeuk]] sebelum akhirnya dibagi menjadi empat kecamatan terpisah yakni Kecamatan Cibalong, Kecamatan Cikelet, Kecamatan Pameungpeuk, dan Kecamatan Cisompet itu sendiri.
[[Berkas:Perkebunan boenisari lendra.jpg|jmpl|210x210px|Perkebunan Boenisari Lendra Cisompet pada tahun 1920]]
Kecamatan Pameungpeuk, termasuk didalamnya wilayah Kecamatan Cisompet, awalnya akan dimasukkan dalam Kabupaten Soekapoera (sekarang Kabupaten [[Kabupaten Tasikmalaya|Tasikmalaya]]) sebelum dialihkan kedalam wilayah Kabupaten Limbangan (sekarang Kabupaten [[Kabupaten Garut|Garut]]).
[[Berkas:Suatu Perkampungan Warga di Kecamatan Cisompet tahun 1925.jpg|al=Suasana Perkampungan Warga di Kecamatan Cisompet tahun 1925|jmpl|Suasana perkampungan warga Desa Depok di kecamatan Cisompet tahun 1925]]
Kecamatan ini memiliki situs bersejarah, seperti Gunung Nagara di Desa [[Depok, Cisompet, Garut|Depok]], sebagai perkampungan warga dengan adat dan kebudayaan Sunda kuno dan tempat pemakaman tokoh-tokoh kerajaan Islam, yakni Eyang Ruhi Kudratullah dan Prabu Kiansantang. Situs ini berperan penting dalam sejarah penyebaran Islam di wilayah Garut Selatan, terutama di Kecamatan Cisompet.
Pada tahun 1920, berdiri perkebunan pertama di Kecamatan Cisompet yakni perkebunan Boenisari Lendra sebagai perkebunan karet pertama di wilayah selatan kabupaten Garut. Pada awal abad ke-20, perkebunan ini dimiliki oleh perusahaan "Plantagen Gesellschaft Boenisari". Kemudian, pada tahun 1920-an, perkebunan karet ini diakuisisi oleh perusahaan ban multinasional asal Italia, Pirelli, dengan nilai akuisisi sebesar f 1.350.000. Perusahaan Pirelli kemudian mengoperasikan perkebunan ini dengan nama "Cultuur-Industrie- en Handel Maatscahppij Pirelli Java", perkebunan ini menjadi salah satu sentra penting penghasil Karet di Priangan bagian Timur dan hasil perkebunan dikirim ke berbagai daerah hingga diekspor keluar negeri melalui jalur Pelabuhan Cilautereun, Pameungpeuk pada saat itu.
Pada tahun 1920, wilayah Desa [[Panyindangan, Cisompet, Garut|Panyindangan]] sebagai bagian dari Kecamatan Cisompet saat itu menjadi tempat persinggahan orang Belanda yang berkebun di perkebunan Pasir Jagong dan Cikareo (Desa [[Sukanagara, Cisompet, Garut|Sukanagara]]). Nama "Panyindangan" berasal dari aktivitas orang Belanda yang menandakan tempat persinggahan mereka di wilayah tersebut, menunjukkan hubungan antara masyarakat lokal dengan orang Belanda pada masa itu.
Kecamatan Cisompet juga dikenal sebagai petilasan Tanah Sancang utama di Garut Selatan, terutama di Desa [[Cikondang, Cisompet, Garut|Cikondang]]. Di wilayah utara, seperti Desa [[Neglasari, Cisompet, Garut|Neglasari]] dan [[Margamulya, Cisompet, Garut|Margamulya]], terdapat daerah yang disebut Gunung Gelap yang konon menjadi tempat legendaris bagi pertarungan antara dua jawara sakti yang tercatat dalam legenda lokal di masyarakat sekitar.
== Kelurahan/desa ==
Baris 66 ⟶ 75:
=== Penggunaan Lahan ===
Dengan mayoritas wilayah berada di ketinggian 100-700 meter di atas permukaan laut (DPL), Kecamatan Cisompet menawarkan beragam potensi dan karakteristik alam. Seperti, area hutan yang mencakup hampir sepertiga wilayah dari kecamatan ini dan lingkungan.
Proporsi penggunaan lahan di Kecamatan Cisompet di Kabupaten Garut, Jawa Barat, memiliki proporsi wilayah yang beragam, mencakup berbagai jenis penggunaan lahan. Secara keseluruhan, wilayah ini terdiri dari perkampungan (5%), industri (0,01%), pertambangan (0%), pesawahan (7%), tegalan (9%), kebun campuran (15%), perkebunan (27%), padang semak (5%), hutan (29%), perairan darat (1%), dan lain-lain (1%). Proporsi wilayah tersebut mencerminkan keragaman aktivitas ekonomi dan penggunaan lahan di kecamatan ini. Produksi utama dari Kecamatan Cisompet adalah perkebunan sayuran dan buah-buahan seperti Jahe, Cabai Rawit, Bayam, dan Kapulaga. Pesawahan serta tegalan yang cukup luas yang berkembang sebagai sarana penguatan ekonomi dan agrikultur masyarakat di sekitar,
Kondisi topografi yang beragam, mulai dari dataran rendah di wilayah Desa Depok hingga ketinggian yang cukup tinggi di wilayah Desa [[Neglasari, Cisompet, Garut|Neglasari]] dan [[Margamulya, Cisompet, Garut|Margamulya]], memberikan peluang bagi pengembangan berbagai jenis aktivitas ekonomi dan pariwisata untuk kemajuan sektor pertanian dan penggunaan lahan di Kecamatan Cisompet.
=== Iklim ===
Kecamatan Cisompet memiliki iklim [[Tropika|tropis]] yang bervariasi, mengingatkan pada kesamaan keadaan iklim di Kecamatan [[Pakenjeng, Garut|Pakenjeng]]. Wilayah daerah ini menampilkan kontur yang beragam, mulai dari dataran tinggi hingga dataran rendah yang mendekati kontur pantai di bagian selatan, terutama di Desa [[Depok, Cisompet, Garut|Depok]]. Di sebelah utara, terdapat area pegunungan yang menjadikan iklimnya cenderung tropis sejuk, terutama di wilayah seperti Desa [[Neglasari, Cisompet, Garut|Neglasari]] dan [[Margamulya, Cisompet, Garut|Margamulya]] bagian utara
=== Sumber Daya Alam ===
Baris 85 ⟶ 94:
=== Kependudukan ===
Total jumlah penduduk Kecamatan Cisompet pada tahun 2022 mencapai 55.918 jiwa, terdiri dari 28.582 laki-laki dan 27.336 perempuan. Wilayah ini memiliki kepadatan penduduk sebesar 284 jiwa per kilometer persegi, dengan total rumah tangga mencapai 13.971. dengan rincian data penduduk per masing-masing desa yakni sebagai berikut:
{| class="wikitable"
!Desa
!Laki-Laki (Orang)
!Perempuan (Orang)
!Jumlah (Orang)
|-
|1. Cikondang
|3.583
|3.378
|6.961
|-
|2. Neglasari
|3.044
|3.002
|6.046
|-
|3. Depok
|2.971
|2.950
|5.921
|-
|4. Jatisari
|2.848
|2.710
|5.558
|-
|5. Panyindangan
|2.854
|2.605
|5.459
|-
|6. Sukanagara
|2.724
|2.568
|5.292
|-
|7. Sindangsari
|2.332
|2.261
|4.593
|-
|8. Sukamukti
|2.268
|2.226
|4.494
|-
|9. Cisompet
|2.271
|2.210
|4.481
|-
|10. Cihaurkuning
|2.468
|2.337
|4.805
|-
|11. Margamulya
|1.219
|1.089
|2.308
|-
|'''Kecamatan Cisompet'''
|'''28.582'''
|'''27.336'''
|'''55.918'''
|}
Kecamatan Cisompet didominasi oleh penduduk dari [[Suku Sunda]], dengan persentase mencapai 98,12% dari total populasi. Sementara itu, kelompok etnis lainnya tersebar dalam proporsi kecil, di antaranya [[Suku Jawa]], [[Suku Melayu|Melayu]], Minangkabau, Batak dan bersama dengan suku-suku lainnya dalam jumlah yang lebih kecil.
Mayoritas penduduk Kecamatan Cisompet menggantungkan mata pencahariannya pada sektor pertanian, perdagangan, dan agrobisnis lainnya. Hal ini sejalan dengan karakteristik geografis dan ekonomi wilayah yang didominasi oleh kegiatan pertanian.
=== Bahasa ===
Bahasa yang dituturkan oleh masyarakat Kecamatan Cisompet adalah [[bahasa Sunda]] dialek Priangan Timur sebagai bahasa Ibu dan bahasa komunikasi
[[ === Agama ===
Mayoritas penduduk kecamatan Cisompet menganut Agama Islam.
== Pendidikan ==
Pada tahun ajaran 2022/2023 data-data sarana pendidikan di Kecamatan Cisompet secara umum yakni sebagai berikut
{| class="wikitable"
!Tingkat Pendidikan
!Negeri
!Swasta
!Jumlah
|-
|Taman Kanak-Kanak (TK)
| -
|5
|5
|-
|Raudatul Athfal (RA)
| -
|12
|12
|-
|Sekolah Dasar (SD)
|45
| -
|45
|-
|Madrasah Ibtidaiyah (MI)
| -
|5
|5
|-
|Sekolah Menengah Pertama (SMP)
|6
|5
|11
|-
|Madrasah Tsanawiyah (MTs)
| -
|5
|5
|-
|Sekolah Menengah Atas (SMA)
|1
|2
|3
|-
|Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
| -
|2
|2
|-
|Madrasah Aliyah (MA)
| -
|2
|2
|-
|Jumlah
|
|
|90
|}
=== Sekolah Dasar ===
Sekolah Dasar di Cisompet tersebar
=== Sekolah Menengah Pertama ===
Kecamatan Cisompet memiliki
# SMP Negeri 1 Cisompet
Baris 112 ⟶ 244:
# SMP Negeri 5 Cisompet
# SMP Negeri Satu Atap 1 Cisompet
=== Sekolah Menengah Atas ===
Terdapat 5 (lima) Sekolah Menengah Atas di Kecamatan Cisompet
# SMA Negeri 22 Garut (dahulu SMA Negeri 1 Cisompet)
Baris 132 ⟶ 258:
Selain itu, terdapat juga delapan Balai Pengobatan yang memberikan layanan kesehatan dasar kepada penduduk setempat. Kecamatan ini juga dilengkapi dengan 1 (satu) Balai Kesehatan Ibu dan Anak (BKIA), 2 (dua) toko obat ([[Apotek]]), serta 1 (satu) Poned yang turut mendukung upaya pemenuhan kebutuhan kesehatan masyarakat secara menyeluruh.
== Transportasi ==
Kecamatan Cisompet
Selain itu,
Transportasi lokal di Kecamatan Cisompet
== Pariwisata ==
Baris 159 ⟶ 283:
# Padepokan Gunung Nagara, Desa Depok
# Warudoyong, Desa Panyindangan
# Puncak Lendra, Desa Neglasari
=== Makanan Khas ===
|