Bahasa Osing: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Vinrama (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(118 revisi perantara oleh 33 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Multiple issues|
{{More citations needed|date=September 2023}}
{{Original research|date=September 2023}}
{{Primary sources|date=September 2023}}
}}
{{Infobox Bahasa
|name=Bahasa Jawa UsingOsing
|nativename=ꦨꦯꦲꦸꦯꦶꦁ<br/>{{jav|ꦨꦴꦰꦴꦈꦱꦶꦁ}}{{*}}{{script|Arab|باسه اوسيڠ}}<br/>''Basa Using''
| states=* {{flag|Indonesia}}
| region={{tree list}}
----
| region=* {{flag|Jawa Timur}}
** [[File:Banyuwangi Regency coat of arms.svg|15px]] [[Kabupaten Banyuwangi]]
** [[File:Seal of Jember Regency.svg|15px]] [[Kabupaten Jember]] (sebagai bahasa minoritas)
** [[File:Seal of Situbondo Regency.svg|15px]] [[Kabupaten Situbondo]]
** [[Puger, Jember| Kec. Puger]] (sebagian kecil wilayah)
*** [[Banyuputih, Situbondo|Kecamatan Banyuputih]]
** [[Wuluhan, Jember| Kec. Wuluhan]] (sebagian kecil wilayah)
**** [[Wonorejo, Banyuputih, Situbondo|Desa Wonorejo]]
* {{flag|Bali}}
|speakers=300.000 (sensus)
** [[File:Lambang Kab Jembrana.png|15px]] [[Kabupaten Jembrana]]
*** [[Melaya, Jembrana|Kecamatan Melaya]]
**** [[Gilimanuk, Melaya, Jembrana|Kelurahan Gilimanuk]]
{{Tree list/end}}
|ethnicity= [[Suku Osing]]
|speakers=300.000 (sensus)
|date=2000
|ref=e18
|rank=
|familycolor=Austronesia
|fam2=<!-- usang -->
|fam2=[[rumpun bahasa Melayu-Polinesia|Melayu-Polinesia]]
|script={{ubl|
|fam3=[[bahasa Jawa kuno|Jawa Kuno]]
|fam4=[[Bahasa Jawa]]
|fam5=[[Bahasa Jawa Arekan|Jawa Timuran]]
|fam6=
|script=
* [[Alfabet Latin|Latin]]
* [[Aksara Jawa|Jawa]]
* [[Abjad Pegon|Pegon]]}}
|iso1=
|iso2=-
|iso3=osi
|glotto=osin1237
|mapcode=Osing
|catatan= <references group="ib"/>
}}
'''Bahasa Using''' ('''Using''': ''Basa Using''; [[Aksara Jawa|Hanacaraka]]: ꦨꦯꦲꦸꦯꦶꦁ; [[Pegon]]: باسه اوسيڠ) adalah dialek [[bahasa Jawa]] yang dituturkan di daerah [[Kabupaten Banyuwangi]] dan [[Kabupaten Jember]], [[Jawa Timur]]. Secara [[linguistik]], bahasa ini termasuk dari cabang [[Rumpun bahasa Formosa|Formosa]] dalam [[rumpun bahasa Austronesia]].
 
'''Bahasa Osing''' ([[Aksara Jawa|Hanacaraka]]: ꦨꦴꦰꦴꦈꦱꦶꦁ; ''basa using''; [[Pegon]]: باسه اوسيڠ), atau yang juga dikenal sebagai "bahasa dari [[Banyuwangi]]" adalah sebuah varietas dari [[bahasa Jawa]] yang dituturkan oleh [[suku Osing]] di [[Banyuwangi]], [[Jawa Timur]]. Bahasa Osing juga merupakan bahasa tertua di [[Pulau Jawa]] yang masih menggunakan banyak kata-kata Jawa Kawi dan egaliter seperti [[Bahasa Jawa Banyumasan|Dialek Banyumasan]] yang merupakan dialek Jawa tertua.<ref>https://www.liputan6.com/jatim/read/5007791/asal-usul-bahasa-osing-banyuwangi-lebih-tua-dari-kerajaan-majapahit</ref> Secara [[linguistik]], bahasa ini termasuk dari cabang [[Rumpun bahasa Melayu-Polinesia|Melayu-Polinesia]] dalam [[rumpun bahasa Austronesia]].
== Sistem pengucapan atau fonologi ==
Bahasa Jawa Using mempunyai keunikan dalam sistem pelafalannya, antara lain:
 
== Fonologi ==
* Adanya diftong [ai] untuk vokal [i]: semua leksikon berakhiran "i" pada bahasa Using khususnya Banyuwangi selalu terlafal "ai". Seperti misalnya "geni" (api) terbaca "genai", "bengi" (malam) terbaca "bengai", "gedigi" (begini) terbaca "gedigai".
Bahasa Jawa Using mempunyai keunikan dalam sistem pelafalannya, antara lain:
* Adanya diftong [au] untuk vokal [u]: leksikon berakhiran "u" hampir selalu terbaca "au". Seperti "gedigu" (begitu) terbaca "gedigau", "asu" (anjing) terbaca "asau", "awu" (abu) terbaca "awau".
 
* Lafal konsonan [k] untuk konsonan [ʔ] selalu dibaca "k" yang artinya konsonan hambat velar mirip seperti pada bahasa Jawa dialek Ngapak / Banyumasan. antara lain "apik" (bagus/apik) terbaca "apiK", "manuk" (burung) terbaca "manuK", dan seterusnya.
* Adanya [[diftong]] {{IPA|[ai]}} untuk vokal [{{IPA blink|i]}}: semua leksikon berakhiran "{{angbr|i"}} pada bahasaBahasa Using khususnya BanyuwangiOsing selalu terlafal "sebagai{{IPA|/ai"/}}. Seperti misalnya "''geni"'' {{IPA|/gəni/}} (api) terbaca "''genai"'', "''bengi"'' {{IPA|bəŋːi}} (malam) terbaca "''bengai"'', "''gedigi"'' {{IPA|/gədigi/}} (begini) terbaca "''gedigai"''.
* Konsonan glotal [ʔ] tidak ada seperti kata [piro'] (berapa), [kiwo'] (kiri) dan demikian seterusnya.
* Adanya diftong {{IPA|[au]}} untuk vokal [{{IPA blink|u]}}: leksikon berakhiran "{{angbr|u"}} hampir selalu terbacadilafalkan "au"sebagai {{IPA|/a/}}. Seperti "''gedigu"'' {{IPA|/gədigu/}}(begitu) terbaca "''gedigau"'', "''asu"'' (anjing) terbaca "''asau"'', "''awu"'' (abuitu) terbaca "''awau"''.
* Palatalisasi [y]. Dalam Bahasa Using, kerap muncul pada leksikon yang mengandung [ba], [ga], [da], [wa] hal ini kadang-kadang masih ditemui di dialek bahasa Jawa lainya seperti pada bahasa Jawa kediri / Trenggalek . Contoh Pada Bahasa Using Seperti "barong" (barong) dilafalkan menjadi "byarong", "uwak" (tante/om) dilafalkan "uwyak", "embah" (kakek/nenek) dilafalkan "embyah", "Banyuwangi" dilafalkan "byanyuwangi", "dhawuk" (dauk) dibaca "dhyawuk".
* Pelafalan konsonan {{IPA blink|k}} akhiran untuk konsonan {{IPA blink|ʔ}} selalu dibaca sebagai {{IPAslink|k̚}} (k [[konsonan nirlepas|nirlepas]], antara lain "apik" {{IPA|/apiʔ/}} (bagus) terbaca {{IPA|/apik̚/}}, "manuk" {{IPA|/manuʔ/~manoʔ/}} (burung) terbaca {{IPA|/manuk̚/~/manok̚/}}, dan seterusnya.
* Konsonan glotal[[hentian glotis]] [ʔ] tidakseperti adasecara sepertiortografi katadilambangkan [dengan tanda petik tunggal seperti {{angbr|piro']}} (berapa), [{{angbr|kiwo']}} (kiri) dan demikian seterusnya.
* [[Palatalisasi]] konsonan yang dilambangkan dengan [[#Imbuhan 〈-y-〉|imbuhan -y-]]. Dalam Bahasa Using, kerap muncul pada leksikon yang mengandung [ba], [ga], [da], [wa]. Contoh pada bahasa Using Seperti kata "barong" {{IPA|/baroŋ/}} (barong) dilafalkan menjadi "byarong" {{IPA|/bʲaroŋ/}}, "uwak" (tante/om) dilafalkan "uwyak"{{IPA|/uwʲak̚/}}, "embah" {{IPA|/əmbah/}} (kakek/nenek) dilafalkan "embyah" {{IPA|/əmbʲah/}}, "dhawuk" {{IPA|/ɖawuʔ/~/ɖawoʔ/}} (dauk) dibaca "dhyawuk" {{IPA|/ɖʲawuk̚/~/ɖʲawok̚/}}. Adapun kata "Banyuwangi" {{IPA|/baɳːuwaŋːi/}} pengucapannya gabungan antara diftong [ai] dan juga palatalisasi [j], sehingga pelafalannya ialah "Byanyuwangai" {{IPA|/bʲaɳːuwaŋːi/~/biaɳːuwaŋːi/}}.
 
== Varian Bahasa Using ==
Bahasa Using mempunyai kesamaan dan memiliki kosakata Bahasa Jawa Kuna yang masih tertinggal. Namun di wilayah Banyuwangi sendiri terdapat variasi penggunaan dan kekunaan juga terlihat di situ. Varian yang dianggap Kunoan terdapat utamanya diwilayah Giri, Glagah dan Licin, di mana bahasaBahasa Using di sana masih dianggap murni.{{butuh rujukan|date=Agustus 2022}} Sedangkan Bahasa Jawa Using di Kabupaten Jember telah banyak terpengaruh oleh Bahasa Madura dan Bahasa Jawa dialekbaku, Surabayasehingga denganmembuat pelafalanBahasa yangUsing jugadi Jember berbeda dan terkesan tercampur-campur/tidak murni jika dibandingkan dengan Bahasa Using di Banyuwangi yang lebih asli dan murni.{{butuh rujukan|date=Agustus 2022}}
 
== GayaTata Penggunaan Bahasabahasa ==
Di kalangan masyarakat Osing, dikenal dua gaya bahasa yang satudigunakan samadi lainsituasi ternyata tidak salingyang berhubunganberbeda. Yakni ''Cara Osing'' dan ''Cara Besiki''. ''Cara Osing'' adalah gaya bahasa yang dipakai dalam kehidupan sehari-hari yang digunakan oleh tua-muda, miskin-kaya, pejabat-rakyat biasa, egaliter dan tidak ada perbedaan khusus diantara semuanya. Yang menjadi pembedanyapembeda adalahhanyalah intonasi serta pronomina yang disesuaikan dengan kedudukan lawan bicara, misalnya:
 
* ''Siro wis madhyang?'' = kamukau sudah makan?
* ''Riko wis madhyang?'' = andakamu sudah makan?
* ''Ndiko wis madhyang?'' = anda sudah makan?
 
=== Tingkatan pronomina ===
 
* Hiro/Iro = digunakan/lawan bicara untuk yang lebih muda(umur)
* Siro = digunakan/lawan bicara untuk yang selevel (umur)
* Riko = digunakan/lawan bicara untuk yang di atas kita (umur)
* Ndiko = digunakan/lawan bicara untuk orang tua (bapak/ibu)dan tokoh yang dihormati
 
Sedangkan ''Cara Besiki / Krama'' adalah bentuk yang dianggap sebagai bentuk wicara ideal. Berbeda dengan masyarakat Jawa, akanSunda, tetapiataupun terkadangbali yang menggunakan Bahasa alus(krama inggil) kepada orang yang lebih tua, di dalam masyarakat Osing ''Cara Besiki / Krama'' ini hanya dipergunakan untuk kondisi-kondisi khusus/sakral yang bersifat ''keagamaan'' dan <u>ritual</u>, selain halnyaitu juga digunakan untuk acara pertemuan menjelang perkawinan. Kendati demikian sebagian masyarakat osing masih menggunakan ''Cara Besiki / Krama'' terhadap orang yang lebih tua atau orang yang dihormati seperti kepada Ketua RT, Ketua RW / Kepala Dusun dan Kepala Desa.
===Imbuhan {{angbr|-y-}}===
Beberapa dari kata dalam bahasa Osing masih memiliki imbuhan {{angbr|-y-}} ({{ipa blink|j}} yang terletak di tengah-tengah kata, misalnya seperti "ngumbyah", "kidyang" yang berbeda dengan pelafalan dalam bahasa Jawa baku, yakni {{IPA|/ŋum.bah/}} dan {{IPA|/ki.daŋ/}}.<ref name="EVA">{{Cite web |url=http://lingweb.eva.mpg.de/jakarta/osing.php |title=Projects > Javanese Dialectology > Osing Dialect |website=Jakarta Field Station |url-status=dead |archive-url=https://web.archive.org/web/20110514131202/http://lingweb.eva.mpg.de/jakarta/osing.php |archive-date=2011-05-14 |access-date=2011-05-14}}</ref>
 
Selain itu, inventoris kata dalam bahasa Osing yang berbeda dari bahasa Jawa baku yang lain adalah sebagai berikut:<ref name="EVA" />
*''osing/sing'' (Terjemahan: "Tidak"; Bahasa Jawa Baku: ''ora'')
*''paran'' (Terjemahan: "apa"; Bahasa Jawa Baku: : ''åpå'')
*''kadhung'' (Terjemahan: "Jikalau"; Bahasa Jawa Baku: :yèn,lèk,nèk)
 
== Kosakata ==
Kosakata Bahasa Using berakarmerupakan turunan langsung dari bahasaBahasa Jawa Kuna, akan tetapi menurut penelitian oleh Prof. Dr. Suparman Heru Santosa: Bahasa Using sudah memisahkan diri dari Bahasa Jawa Pertengahan sejak tahun 1400 M hingga 1500 M, dengan demikian sebelum [[diKerajaan manaBlambangan]] banyakberdiri kata-katapun kunoBahasa masihUsing ditemukansudah diberkembang sana,dan digunakan di sampingBanyuwangi. itu{{butuh rujukan|date=Agustus 2022}} Sehingga ada beberapa kata pada Bahasa Using yang berasal dari Bahasa Jawa Kuna, serta adanya pengaruh [[Bahasa Bali]] juga sedikit signifikan terlihat dalam bahasa ini., Sepertiseperti kosakata ''sing'' (tidak) dan ''bojog'' (monyet).
 
== Lihat pula ==
 
* [[incubator:Special:PrefixIndex/Wp/osi|Wikipedia Bahasa Osing]] (Incubator)
*https://kemiren.com
 
== Catatan kaki ==
{{notelist}}
== Referensi ==
<references />
==Bacaan lanjutan==
* {{Cite thesis |last=Wittke |first=Jonas |title=Status Planning and Regional Identity: The Case of Osing in Banyuwangi, Indonesia |date=2019 |degree=Ph.D. |publisher=Rice University |hdl=1911/105415 |hdl-access=free }}
* {{Citation |last=Arps |first=Bernard |title=Geliat Bahasa Selaras Zaman: Perubahan Bahasa-Bahasa di Indonesia Pasca-Orde Baru |date=2010 |pages=225–248 |editor-last=Mikihiro Moriyama |chapter=Terwujudnya bahasa Using di Banyuwangi dan peranan media elektronik di dalamnya (selayang pandang, 1970–2009) |editor2-last=Manneke Budiman |hdl=1887/15213 }}
* {{Cite journal |last=Arps |first=Bernard |date=2009 |title=Osing Kids and the banners of Blambangan Ethnolinguistic identity and the regional past as ambient themes in an East Javanese town |url=http://wacana.ui.ac.id/index.php/wjhi/article/view/142 |journal=Wacana, Journal of the Humanities of Indonesia |volume=11 |issue=1 |pages=1 |doi=10.17510/wjhi.v11i1.142 |doi-access=free |access-date=2022-11-23 |archive-date=2022-01-22 |archive-url=https://web.archive.org/web/20220122022056/http://wacana.ui.ac.id/index.php/wjhi/article/view/142 |dead-url=yes }}
 
== Pranala luar ==
{{incubator|code=osi}}
* {{ethnologue|osi}}
 
{{Topik Banyuwangi}}
{{bahasa Jawa}}
Baris 77 ⟶ 99:
[[Kategori:Bahasa di Jawa]]
[[Kategori:Bahasa di Indonesia]]
[[Kategori:BahasaRumpun bahasa Melayu-Polinesia]]
[[Kategori:Bahasa di Jawa Timur]]