Cilongok, Banyumas: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
→Sekolah Menengah: perbaikan kesalahan ketikan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
(13 revisi perantara oleh 12 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Tempat lain|Cilongok}}
{{kecamatan
|nama =Cilongok
Baris 8 ⟶ 9:
Sujarwoto, S.H, M.H.
|luas =105,34 km²
|penduduk =
|kepadatan =1.099 jiwa/km²
|kelurahan =20
|penduduktahun=2023}}
'''Cilongok''' ([[
== Batas-batas Wilayah ==
Baris 21 ⟶ 22:
* Timur: [[Karanglewas, Banyumas|Kecamatan Karanglewas]] dan [[Kedungbanteng, Banyumas|Kecamatan Kedungbanteng]]
==
Pada tahin 2021, wilayah Kecamatan Cilongok terbagi menjadi [[desa]]-desa berikut:<ref>{{Cite book|last=Pawenang|first=Panggih|date=September 2022|url=https://banyumaskab.bps.go.id/publication/2022/09/26/3eea17ff2cb7d9588062d0ba/kecamatan-cilongok-dalam-angka-2022.html|title=Kecamatan Cilongok dalam Angka 2022|location=Banyumas|publisher=BPS Kabupaten Banyumas|pages=5|url-status=live}}</ref>{{col-css3-begin|2}}
# [[Batuanten, Cilongok, Banyumas|Batuanten]]
# [[Cikidang, Cilongok, Banyumas|Cikidang]]
Baris 52:
Dari sejumlah sumber ada beberapa pendapat tentang asal-usul nama Cilongok. Pertama, menurut Bapak Siyam selaku Kepala Dusun [[Cilongok, Cilongok, Banyumas|Desa Cilongok]] yang menceritakan bahwa dahulu kala ada seorang kakek yang bernama kaki Cilongok. Kedua, menurut sesepuh [[Cilongok, Cilongok, Banyumas|Desa Cilongok]] yang menceritakan bahwa menurut legenda yang ada dimasyarakat Cilongok berasal dari kata Ci yang artinya air dan Longok yang artinya muncul. Jadi Cilongok itu bermakna mata air yang muncul dari tanah. Dari beberapa sumber juga diperoleh keterangan bahwa Cilongok merupakan perbatasan sebelah timur kerajaan Pajajaran. Dikarenakan tidak adanya penjaga perbatasan sebelah timur kerajaan, maka sang raja membuat sayembara “Barang siapa yang paling kuat maka dia yang akan menjadi penjaga perbatasan”.
Terdengarlah sayembara tersebut oleh tiga bersaudara yaitu Ki Suramerta, Ki Candrageni, dan Ki Jambe Wangi. Ki Suramerta dan Ki Candrageni sangat berambisi untuk memenangkan sayembara tersebut, sedangkan Ki Jambe Wangi tidak terlalu berambisi. Pertarungan antar ketiganya pun tidak bisa terelakan lagi. Mereka bertarung bertarung dibawah makam Ki Suramerta (sekarang). Disana terjadi ledakan hebat membentuk kedung yang mengeluarkan air. Masyarakat yang terkejut dengan ledakan tersebut menengok ke sumber ledakan. Kemudian tempat tersebut dinamakan Cilongok. Kata Cilongok terdiri dari dua kata, yaitu kata Ci dan Longok. Ci berasal dari bahasa Sunda yang berarti air, sedangkan Longok berasal dari bahasa Sunda atau bahasa Jawa yang berarti menengok. Akhirnya sayembara tersebut dimenangkan oleh Ki Jambe Wangi yang kemudian dijuluki Ki Cilongok, sesuai dengan tempat pertarungan tersebut.
== Sarana dan Prasana ==
Polsek Cilongok Di Desa [[Cilongok,
Koramil Cilongok Di Desa [[Pernasidi,
Pasar Cilongok Di Desa [[Cilongok,
Puskesmas Cilongok 1 Di Desa [[Cikidang,
Puskesmas Cilongok 2 Di Desa [[Jatisaba,
Indomaret Cilongok Di Desa [[Pernasidi,
Alfamart Cilongok Di desa [[Pernasidi,
== Sekolah Menengah ==
Baris 96:
2. '''Curug Cipendok'''
: Kecamatan Cilongok bagian utara yang berada dilereng selatan [[Gunung Slamet]] membuat wilayahnya kaya akan potensi wisata alam berupa [[air terjun]] atau Curug. Salah satu [[air terjun
3. '''Gua Lawa'''
: Potensi wisata yang belum digarap adalah Gua Lawa di [[Panusupan, Cilongok, Banyumas|Desa Panusupan]]. Untuk mencapai lokasi Gua Lawa bisa diakses menggunakan sepeda motor dan mobil. Medan yang dilalui untuk mencapai goa yang berada di RT 06 RW 06 itu juga tak sulit. Gua itu diperkirakan memiliki kedalaman lorong sekitar 15 meter dari arah pintu batu di sebelah Timur, dan sekitar 15 meter dari pintu sebelah barat. Gua masih tampak alami karena berhias bebatuan cadas yang bergaris. Berdasarkan cerita turun temurun dari warga sekitar menyebutkan kalau gua tersebut berkaitan dengan Babad Kamandaka. Diyakini oleh warga, gua itu memiliki panjang yang luar biasa sampai menembus ke desa lain yang berada di sekitar gua. Kawasan Gua Lawa bersih dan terang. Masyarakat masih menguri-nguri dengan membersihkan dedaunan maupun sampah yang ada di dalam maupun di sekitar gua.<ref>
4. '''Tahu dan Kerupuk Tahu Kalisari'''
: [[Kalisari, Cilongok, Banyumas|Desa Kalisari]] di Kecamatan Cilongok sudah lama dikenal sebagai penghasil tahu. Banyak warganya yang berwirausaha memproduksi makanan khas Indonesia ini. Sebagai desa sentra industri rumahan tahu, [[Kalisari, Cilongok, Banyumas|Desa Kalisari]] mempunyai sekitar tiga ratusan perajin tahu. Dalam waktu sehari sedikitnya 8 ton kedelai diolah oleh para perajin tahu desa setempat. Tahu telah menjadi bagian dari kehidupan dan penghidupan warga desa setempat sejak dulu. Pemasaran tahu [[Kalisari, Cilongok, Banyumas|Desa Kalisari]] mencapai seluruh wilayah [[Kabupaten Banyumas]] bahkan sampaike [[Kabupaten Brebes]] bagian selatan. Belum lama ini warga [[Kalisari, Cilongok, Banyumas|Desa Kalisari]] memanfaatkan limbah tahu menjadi olahan camilan renyah yaitu Kerupuk Ampas Tahu atau yang memiliki nama ''Okara''.
▲==== Telaga Kumpe ====
▲Telaga ini berada di desa [[GunungLurah,_Cilongok,_Banyumas|Gununglurah]]
Dengan Latar belakang nya [[Gunung Slamet]]
Baris 123 ⟶ 122:
{{Kabupaten Banyumas}}
{{Authority control}}
|