Tatiek Maliyati: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Ashley204 (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Bintang Palagan (bicara | kontrib)
 
(19 revisi perantara oleh 16 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox person
| name = Tatiek Maliyati
| image = Tatiek Maliyati WS.jpg
| caption = Tatiek pada tahun 1988
| alt =
| birth_name =
| birth_date = {{birth date and age|19331934|11|10|df=y}}
| birth_place = [[Surabaya]], [[Hindia Belanda]]
| baptised =
| disappeared_date =
Baris 26:
| education =
| alma_mater =
| occupation = [[{{hlist|Aktris]], [[|penulis skenario]], [[Guru|pengajar]]}}
| years_active = 1957–sekarang1952–sekarang
| era =
| employer =
Baris 49:
| criminal_penalty =
| criminal_status =
| spouse = {{marriage|[[Wahyu Sihombing]]|<!--unknown-->|1989|reason=d}}
| partner =
| children = 4, termasuk [[Danton Sihombing]]
| parents =
| mother = <!-- may be used (optionally with father parameter) in place of parents parameter (displays "Parent(s)" as label) -->
Baris 71:
| footnotes =
}}
{{#if:||
{{#if:||[[Kategori:Artikel artis Indonesia yang perlu diberi gambar|{{PAGENAME}}]]}}
}}
 
'''Tatiek Maliyati''' ({{lahirmati|[[Kota Surabaya|Surabaya]], [[Jawa Timur]]|10|11|19331934}})<ref>{{Cite news|last=Notowidagdo|first=Mieke|date=19581960-04|title=TelahSedjam Pindah Dari Malang ke Jakarta, pemain-pemain drama bernama:dengan Tatiek Maliyati dan Soendjoto Adibroto, Untuk Bermain FilmMalijati|work=AnekaVaria|access-date=2022-0608-2319}}</ref> adalah seorang aktris dan penulis skenario berkebangsaan [[Indonesia]].
 
Pada tahun [[Festival Film Indonesia 2020|2020]], ia dianugerahi ''Lifetime Achievement'' dari [[Festival Film Indonesia]] berkat kontribusi dan dedikasinya bagi [[perfilman Indonesia]].<ref name="republika">{{cite web |url=https://republika.co.id/berita/qkw5ce380/tatiek-maliyati-dianugerahi-penghargaan-lifetime-achievement |title=Tatiek Maliyati Dianugerahi Penghargaan Lifetime Achievement |date=6 Desember 2020 |accessdate=17 Januari 2021 |website=Republika |first=Gumanti |last=Awaliyah}}</ref> Sebelumnya pada tahun 2017, ia menerima penghargaan yang sama dari [[Festival Film Bandung]].<ref name="sctv" />
 
== Kehidupan awal dan karier ==
Tatiek lahir di Surabaya, 10 November 19331934, beragama Islam. Ia menempuh pendidikan [[Sekolah Lanjutan]] (SLA), kemudian melanjutkan ke [[Akademi Teater Nasional Indonesia]] (ATNI) pada tahun 1956 hingga 1960. Ia juga belajar [[teater]] pada Department of Drama-Fine Arts, [[Universitas Carnegie Mellon|Carnegie-Tech]], [[Pittsburgh, Pennsylvania]], [[Amerika Serikat]] pada 1960 hingga 1961. Sebelum terjun ke dunia film, ia dikenal sebagai pemain sandiwara ATNI. Untuk pertama kalinya ia bermain di atas panggung lewat ''[[Keluarga Gerilya]]''.<ref name="ensiklopedia">{{cite web|date=6 Juli 2018|title=''Tatiek Maliyati''|url=http://encyclopedia.jakarta-tourism.go.id/post/Tatiek-Maliyati|website=Encyclopedia Jakarta Tourism|accessdate=17 Januari 2021}}</ref> Selanjutnya, ia turut membintangi beberapa cerita sandiwara, antara lain ''Pintu Tertutup'', ''Sang Ajah'' (1960), dan lain sebagainya.<ref name="ifc">{{cite web |url=https://www.indonesianfilmcenter.com/profil/index/director/3969/tatiek-maliyati-w-s |title=Film info - Tatiek Maliyati W. S. |accessdate=17 Januari 2021 |website=Indonesian Film Center}}</ref>
 
Dunia film dimasukinya pada tahun 1957, bermain dalam film produksi Safina-Persari bertajuk ''[[Anakku Sajang]]''. Pada tahun 1958, ia bermain bersama aktor yang lebih dulu terkenal, [[Menzano]] lewat produksi Perfini ''[[Djendral Kantjil]]''. Di tahun berikutnya, ia bermain dalam film ''[[Titian Serambut Dibelah Tudjuh]]'' (1959) dan ''[[Balada Kota Besar]]'' (1963).<ref name="ensiklopedia" /> Sedang dalam film ''[[Asrama Dara]]'' (1958), ''[[Iseng]]'' (1959), ''[[Mak Tjomblang]]'' (1960), dan ''[[Impian Bukit Harapan]]'' (1964) ia hanya berperan sebagai Pemeran Pembantu.<ref name="ifc" />
 
Pada tahun 1969, ia memimpin produksi film keempat dari DPFN, ''[[Nyi Ronggeng]]''. Dia menulis skenario yang salah satunya adalah dalam film ''[[Cinta Abadi]]'' (1976). Ia pernah masuk dalam nominasi [[Piala Citra untuk Skenario Terbaik]] [[Festival Film Indonesia 1981]] dalam film ''[[Jangan Ambil Nyawaku]]'' (1981). Tatiek juga merupakan Ketua Dewan Juri pada [[Festival Film Indonesia 1983]] dan [[Festival Film Indonesia 1992]].<ref name="ensiklopedia" /><ref>{{cite web |url=https://www.nu.or.id/post/read/51020/tatiek-maliyati-berkiprah-di-film-sepanjang-hayat |title=Tatiek Maliyati Berkiprah di Film Sepanjang Hayat |date=27 Maret 2014 |accessdate=17 Januari 2021 |website=nu.or.id}}</ref> Ia bersama [[Wahyu Sihombing]] menciptakan serial televisi ''[[Losmen]]''. Serial ini sempat berjaya dengan 31 episode dan juga menjadi cikal bakal sinetron drama di Indonesia.<ref>{{cite webCite news|websitework=[[Kompas.com]] |title=Serial Legendaris "Losmen" Diangkat ke Layar Lebar |url=https://www.kompas.com/hype/read/2020/10/27/220709466/serial-legendaris-losmen-diangkat-ke-layar-lebar?page=all. |first=Revi C. |last=Rantung |editor-first=Tri Susanto |editor-last=Setiawan}}</ref>
 
Di luar dunia film, Tatiek mengajar sebagai dosen Seni Peran dan Penulisan Naskah Drama di [[Institut Kesenian Jakarta]] (IKJ) sejak 1970 hingga sekarang,<ref>{{cite web |url=https://www.profildosen.com/detail/9903007291.html |title=Profil Dosen - Tatiek Maliyati |website=profildosen.com |accessdate=17 Januari 2021 |archive-date=2021-01-22 |archive-url=https://web.archive.org/web/20210122014018/https://www.profildosen.com/detail/9903007291.html |dead-url=yes }}</ref> selain menjabat sebagai Komisaris rumah produksi PT Wahyutama Audio Visual dan PT. Sirapitulas Graha Sinema.<ref name="ensiklopedia" /> Selain mengajar ia memberikan kursus-kursus seni peran, antara lain di Yayasan Artis Film Indonesia sejak tahun 1970-1980. Ia mengisi acara ''[[Bina Drama]]'' di TVRI tahun 1979 sampai dengan tahun 1990. Tahun 1995 sampai dengan 1999 ia menjadi anggota [[Lembaga Sensor Film]] (LSF). Kemudian tahun 1999-2002 ia menjadi ketua merangkap anggota lembaga tersebut.<ref name="nu">{{cite web |url=https://www.nu.or.id/post/read/51073/tatiek-maliyati-sineas-berbakti |title=Tatiek Maliyati: Sineas Berbakti |date=29 Maret 2014 |accessdate=17 Januari 2021 |website=nu.or.id}}</ref>
Baris 95 ⟶ 96:
Pada tahun 2006, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menanugerahi Tatiek Anugerah Budaya 2006 karena dianggap membantu dalam membina, mengembangkan, dan melestarikan seni budaya di provinsi tersebut.<ref name="nu" />
 
Pada tahun 2014, Tatiek meraih Anugerah Tanda Kehormatan Kelas Satyalancana Kebudayaan dari [[Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Indonesia|Kementerian KebudayanKebudayaan dan Pariwisata]]. Di tahun yang sama sebagai hadiah ulang tahun Tatiek ke-80, sejumlah anak didik Tatiek meluncurkan buku berjudul ''Tatiek Maliyati WS Ibu Para Aktor''. Peluncuran buku dilaksanakan pada 22 November 2014, di Teater Luwes, Institut Kesenian Jakarta. Acara ini dihadiri Rektor Institut Kesenian Jakarta [[Wagiono Soenarto]], beberapa pengajar, dan mahasiswa, serta para alumnus yang merupakan seniman atau pekerja seni.<ref>{{citeCite webnews |url=https://gaya.tempo.co/read/624128/ultah-ke-80-buku-tatiek-maliyati-w-s-dirilis/full&view=ok |title=Ultah ke-80, Buku Tatiek Maliyati W.S. Dirilis |websitework=[[Tempo.co]] |first=Dian |last=Yuliastuti |date=24 November 2014 |accessdate=17 Januari 2021 |language=id }}{{Pranala mati|date=Januari 2023 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
 
Tahun 2017, Federasi Teater Indonesia menganugerahi Tatiek sebagai Abdi Abadi FTI 2017.<ref>{{cite webCite news|url=https://lifestyle.bisnis.com/read/20171228/254/721705/fti-xii-2017-anugrahkan-penghargaan-kepada-empat-tokoh-perempuan |title=FTI XII 2017 Anugrahkan Penghargaan Kepada Empat Tokoh Perempuan |first=IlmanAndhika A.Anggoro |last=SudarwanWening |websitework=[[Bisnis Indonesia|Bisnis.com]] |date=28 Desember 2017 |accessdate=17 Januari 2021|editor-last=Sudarwan |editor-first=Ilman A. }}</ref> Setahun kemudian Tatiek dianugerahi ''Lifetime Achievement'' dari [[Festival Film Bandung]] bersama aktor dan komedian [[Indro (Warkoppelawak)|Indro Warkop]].<ref name="sctv">{{cite web |url=https://www.facebook.com/watch/?v=1758011057544706 |title=Selamat Ibu Tatiek Maliyati mendapatkan penghargaan Lifetime Achievement di #PuncakFFB2017 |date=22 Oktober 2017 |accessdate=17 Januari 2021 |website=SCTV on Facebook}}</ref><ref>{{cite webCite news|url=https://www.liputan6.com/showbiz/read/3136878/dapat-penghargaan-di-ffb-2017-indro-warkop-ini-bukan-untuk-saya |title=Dapat Penghargaan di FFB 2017, Indro Warkop: Ini Bukan untuk Saya |websitework=[[Liputan6.com]] |first=Istihanah |last=Soejoethi |date=22 Oktober 2017 |accessdate=17 Januari 2021|editor-last2=Saputra |editor-first2=Reza Deni |language=id |editor-last=Asih |editor-first=Ratnaning }}</ref>
 
Pada tahun [[Festival Film Indonesia 2020|2020]], ia dianugerahi ''Lifetime Achievement'' dari [[Festival Film Indonesia]] berkat kontribusi dan dedikasinya bagi [[perfilman Indonesia]]. Penghargaan ini disampaikan oleh aktris [[Christine Hakim]], yang dalam pengantarnya menyebut Tatiek sebagai "Ibu dan Guru dari Para Aktor dan Aktris".<ref name="republika" /><ref>{{cite web |url=https://www.youtube.com/watch?v=K4hT5tusrOg |title=FFI 2020 Alhamdulillah Lifetime Achievement Award untuk Ibu Mertuaku Malam Anugerah Piala Citra 2020 |date=5 Desember 2020 |accessdate=17 Januari 2021 |work=Tia Monica family on Youtube}}</ref>
Baris 106 ⟶ 107:
== Filmografi ==
=== Film ===
==== Sebagai aktris ====
* {{judulfilm|Anakku Sajang||1957}}
{| class="wikitable"
* {{judulfilm|Djendral Kantjil||1958}}
|-
* {{judulfilm|Asrama Dara||1958}}
! Tahun
* {{judulfilm|Titian Serambut Dibelah Tudjuh||1959}}
! Judul
* {{judulfilm|Iseng||1959}}
! Peran
* {{judulfilm|Mak Tjomblang||1960}}
! Catatan
* {{judulfilm|Balada Kota Besar||1963}}
|-
* {{judulfilm|Cinta Abadi||1976}}
| rowspan="2"|1958
* {{judulfilm|Rahasia Seorang Ibu||1977}}
| ''[[Asrama Dara]]''
* {{judulfilm|Gersang Tapi Damai||1977}}
|
* {{judulfilm|Kemilau Kemuning Senja||1980}}
|
* {{judulfilm|Jangan Ambil Nyawaku||1981}}
|-
* {{judulfilm|Penginapan Bu Broto (film)|Penginapan Bu Broto|1987}}
| ''[[Djenderal Kantjil]]''
* {{judulfilm|Putihnya Duka Kelabunya Bahagia||1989}}
|
|
|-
| rowspan="2"|1959
| ''[[Titian Serambut Dibelah Tudjuh]]''
| Istri guru lama
|
|-
| ''[[Iseng (film)|Iseng]]''
| Tuti
|
|-
| 1960
| ''[[Mak Tjomblang]]''
| Ambarita
|
|-
| 1963
| ''[[Ballada Kota Besar]]''
|
|
|-
| 1989
| ''[[Putihnya Duka Kelabunya Bahagia]]''
|
|
|}
 
==== Sebagai pembuat film ====
{| class="wikitable plainrowheaders sortable" width="
! rowspan="2" scope="col"| Tahun
! rowspan="2" scope="col"| Judul
! scope="col"| Dikreditkan sebagai
! rowspan="2" scope="col" class="unsortable"| Catatan
|-
! [[Penulis naskah|Penulis]]
|-
| 1963
| ''[[Ballada Kota Besar]]''
| {{no}}
| Sebagai produser
|-
| 1976
| ''[[Cinta Abadi]]''
| {{yes|Cerita dan skenario}}
|
|-
| rowspan="2"|1977
| ''[[Gersang tapi Damai]]''
| {{yes}}
|
|-
| ''[[Rahasia Seorang Ibu]]''
| {{yes|Cerita dan skenario}}
|
|-
| 1980
| ''[[Kemilau Kemuning Senja]]''
| {{yes}}
|
|-
| 1981
| ''[[Jangan Ambil Nyawaku]]''
| {{yes}}
|
|-
| 1984
| ''[[Dia yang Tercinta]]''
| {{yes}}
|
|-
| 1985
| ''[[Madu dan Racun (film)|Madu dan Racun]]''
| {{yes}}
|
|-
| 1987
| ''[[Penginapan Bu Broto]]''
| {{yes|Cerita dan skenario}}
|
|}
 
=== Sinetron ===
* ''[[Losmen]]'' (TVRI, 1985-1987; penulis skenario)
* ''[[Dokter Sartika]]'' (TVRI, 1989-1991; penulis skenario)
* ''[[Kehangatan]]'' (1996; penulis skenario)
 
== Penghargaan dan nominasi ==
{| class="wikitable sortable"
|-
! Tahun
Baris 136 ⟶ 218:
| 2017
| [[Festival Film Bandung 2017|Festival Film Bandung]]
| <center> ''Lifetime Achievement Award''
| {{wonokay|Penerima}}
|-
| 2020
| [[Festival Film Indonesia 2020|Festival Film Indonesia]]
| Penghargaan<center> Pengabdian Seumur Hidup
| {{wonokay|Penerima}}
|-
|}
 
Baris 156 ⟶ 237:
 
{{DEFAULTSORT:Maliyati, Tatiek}}
[[Kategori:Artikel artis Indonesia yang perlu diberi gambar|{{PAGENAME}}]]
[[Kategori:Pemeran perempuan Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh dari Surabaya]]