Albert Sumlang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k menambahkan templat pemeliharaan
Alpha Pravo (bicara | kontrib)
k Tata bahasa
 
(2 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 4:
 
== Masa muda ==
Lahir di [[SitubundoSitubondo, Situbondo|Situbondo]]- [[Jawa Timur]], 15 April 1942, dialiri darah seni dari orang tuanya ‘Sam Sumlang’ berasal dari [[Manado]] adalah seorang pendeta yang menguasai sangat baik alat tiup [[SaxophonSaksofon]] disalah satu [[Gereja]] di [[Kupang]] dan selalu unjuk kebolehannya didepandi depan para jamaat pada saat mengiringi koor lagu2 Gospel memuja Tuhan atau hari2 agama lainnya. Nama lengkapnya ‘Albert Josef Sumlang’ hijrah ke kota JogyakartaYogyakarta dengan membawa lari salah satu saxophonsaksofon milik sang ayah Sam Sumlang secara diam2 dan menaruh beberapa batu dalam box saxophonsaksofon seakan2 masih berat padahal sdhsudah melopongmelompong, itulah salah satu keisenganhal iseng dari kenakalan Albert yang diceritrakandiceritakan anaknya kepada penulis, selama di kota Gudeg ini Albert si pengembara sudah mengisi alunan tiupan saxophonsaksofon mautnya dibeberapadi beberapa Cafe & Hotel sambil mendalami sekolah musik tiup sehingga mempertemukan seorang gadis manis ‘Rini Azis’yangdinikahinyaAzis’ yang dinikahinya dan memberikan ‘lima’ putra-putri yang sekarang sudah tumbuh dewasa ‘Billy-46Tahun, Alvin-43Tahun, Arnold-40Tahun,Andy-28tahun, Novi-25tahun’ dan beberapa cucu.
 
Albert Sumlang kemudian meninggalkan kota JogyakartaYogyakarta menuju kota Medan atas ajakan salah satu orang penting dikotadi kota Medan yang bernama ‘Pardede’ dan dipekerjakan di perusahaan ‘Pardede Tex’ selama enam bulan lamanya, Albert si petualang tak merasa betah bekerja dikantorankantoran dan merasa musik adalah panggilan hati dan sebagai jiwa petualang tak mampu dikungkung walau bersangkar emas sang burung ingin lepas bebas sesuka dia mau pergi sang Albert ingin lepas mencari dimanadi mana dia inginkan sehingga membuatnya hijrah ke Ibu kota Jakarta dan menjadi pemusik disejumlahdi sejumlah Restoran maupun Night Club dan Tuhan sudah menggariskan hidupnya dipertemukan Rinto Harahap dan mengajaknya bergabung di kelompok The Mercy’s menggantikan posisi Rizal Arzad yang hendak sekolah di Jerman dan mulailah tiupan soxophonnyasaksofonnya telah memberi warna baru di group ini.
 
Bergabungnya Albert Sumlang di The Mercys telah memberi pengaruh besar lihatlah album perdana yang diterbitkan grup ini luar biasa mampu menyeimbangkan dengan grup band yang lebih dulu muncul di ibu kota seperti ‘Koes Plus, Panbers dan Favourites Group’, tak terbayangkan grup band yang semula dari daerah seberang Sumatera Utara tepatnya kota Medan mampu bersanding di Ibu kota menjadi band Nasional adalah prestasi luar biasa dan album perdana ‘Tiada Lagi’ adalah gebrakannya dan langsung diganjar penghargaan sebagai Band Kesayangan priodeperiode tahun 1972-1973 dan meraih Golden Record dengan angka penjualan albumnya seribu keping. Kehadiran Albert Sumlang telah memberi nyawa dan keterikatan batin sesama personal lainnya seperti Rinto Harahap, Erwin Harahap, Charles Hutagalung dan Arnold Panggabean membawa nama The Mercy’s sangat dipuja lewat album2nya al: Padamu Tuhan/vol.2, Mama& Papa/vol.3, Jangan Lagi/vol.4, Usah Kau Harap/vol.5, Dalam Kerinduan/vol.6,Kau Biarkan Kusendiri/vol.7 dan Kembali Sayang/vol.8.
Tahun pertengahan 70’an, setelah menamatkan album ‘Kembali Sayang/vol.8’ Albert Sumlang keluar dari The Mercy’s dan mencoba mengumpulkan saudaranya ‘Vonny Sumlang, Eddy Sumlang, Yeafeth Sumlang dan sahabatnya Ferry Pangalila (pencipta lagu dari ‘ Balada Pelaut) membentuk grup keluarga diberikan nama Albros (Albert Sumlang Bersaudara), sayangnya grup ini hanya bertahan satu tahun saja dan kembali Albert Sumlang berpetualang ke negeri ‘kincir angin’ mengamen di lorong KA ‘Savoy’ bertemu dengan Band legendaris dunia ‘Kayak’ dan menyempatkan berkolaborasi dan bahkan nama Albert Sumlang sdhsudah terpatri disejumlahdi sejumlah Cafe2 dan Hotel2 di negara Belanda. Kemudian keluarga Albert menceritrakanmenceritakan kembali kepada penulis bahwa Grup ABA pernah menawarkan kepada Albert untuk bergabung mengisi permainan saxophonnyasaksofonnya namun ditolak oleh Albert karena semata2 hanya Albert sangat merindu Negara dan buah cintanya di Indonesia dan rela meninggalkan nama popularnya untuk berkumpul sama orang2 yang dikasihinya untuk kembali ke Tanah air. Albert lagi-lagi kembali berkumpul bersama para sahabat2nya di The Mercys dan muncul berREUNI dengan persembahan album ‘Mimpi’ produksi Lolypop sebelum benar2 The Mercys bercerai berai dan Albert sudah muncul sebagai Solois disejumlahdi sejumlah album Instrumentalia dan salah satu album Solo instrument dari grup band Legendaris Koes Plus cukup sukses dipasarandi pasaran bahkan intro musik lagu Nusantara di pakepakai oleh TVRI sebagai jingle untuk acara hiburan dan sebagai pengiring musik saxophone disejumlahdi sejumlah album penyanyi ternama Indonesia dan Albert juga menyempatkan bergabung di Group Black Sweet
 
[[Kategori:Pemusik Indonesia]]